Anda di halaman 1dari 12

ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

DISUSUN OLEH
ORPA ERARI, Amd. Keb

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN


POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Makalah yang telah saya buat ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk
memenuhi tugas etikolegal dalam praktik Kebidanan. Diharapkan tulisan pada makalah ini dapat
semakin memperkaya wawasan para pembaca mengenai masalah etik, moral dan issue dalam
praktik kebidanan. Baik secara teoritis maupun praktis. Dalam pembuatan makalah ini tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak. Saya menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu tersusunnya makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan
yang terbaik atas bantuannya. Saya senantiasa menantikan saran dan kritik dari berbagai pihak
untuk bahan perbaikan dan penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Jayapura, 01 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN BENTUK ISSUE ETIK


B. ISSUE ETIK ANTARA BIDAN DENGAN KLIEN, KELUARGA DAN
MASYARAKAT
C. ISSUE ETIK ANTARA BIDAN DENGAN TEMAN SEJAWAT
D. ISSUE ETIK ANTARA BIDAN DENGAN TIM KESEHATAN
E. ISSUE ETIK ANTARA BIDAN DAN ORGANISASI PROFESI
F. ISSUE MORAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN
G. DILEMA DAN KONFLIK MORAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial


masyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagai
akibat kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai.
Arus kesejahteraan ini tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan
kebidanan. Dalam hal ini bidang yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas
Mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap
kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.

Istilah etik yang kita gunakan sehari-hari pada hakikatnya berkaitan dengan
falsafah moral yaitu mengenai apa yang dianggap baik atau buruk dimasyarakat dalam
kurun waktu tertentu, sesuai dengan perubahan atau perkembangan norma atau nilai.
Dikatakan kurun waktu tertentu karena etik dan moral bisa berubah dengan lewatnya
waktu.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini antara lain, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dan bentuk Isu Etik
2. Untuk mengetahui contoh Isu Etik yang terjadi antara Bidan dengan klien, keluarga,
masyarakat, teman sejawat, tim kesehatan, dan organisasi profesi.
3. Untuk mengetahui tentang Isu Moral
4. Untuk mengetahui contoh dari Dilema dan Konflik Moral.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Bentuk Isu Etik

1. Pengertian
Etika diartikan “sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam
hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak dengan
didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan”.

Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik
adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia.
Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak
(Jones, 2011).

2. Bentuk Etik
a. Etika deskriptif
Memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingkah laku manusia ditinjau dari
nilai baik dan buruk serta hal-hal mana yang boleh dilakukan sesuai dengan
norma etis yang dianut oleh masyarakat.
b. Etika Normatif
Membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan manusia, yang biasanya
dikelompokkan menjadi
1) Etika umum
Membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi manusia untuk
bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teori dan prinsip-
prinsip moral.
2) Etika khusus
Terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika Terapan.
a. Etika social
Menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan antar sesama manusia
dalam aktivitasnya.
b. Etika individu
Lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia sebagai pribadi.
c. Etika terapan
Etika yang diterapkan pada profesi

B. Issue Etik Yang Terjadi Antara Bidan dengan Klien, Keluarga, Masyarakat, Teman
Sejawat, Tim Kesehatan, dan Organisasi Profesi

1. Issue Etik yang Terjadi Antara Bidan dengan Klien, Keluarga dan Masyarakat
Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat
mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan.
Seorang bidan dikatakan profesional bila ia mempunyai kekhususan sesuai dengan peran
dan fungsinya yang bertanggung jawab menolong persalinan.
Dengan demikian penyimpangan etik mungkin saja akan terjadi dalam praktek
kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi
kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas
mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap
kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.
Di sebuah desa, ada seorang bidan yang sudah membuka praktek kurang lebih
selama satu tahun. Pada suatu hari datang seorang klien bernama Ny ‘A’ usia kehamilan
38 minggu dengan keluhan perutnya terasa kenceng kenceng dan terasa sakit sejak 5 jam
yang lalu. Setelah dilakukan VT, didapatkan hasil pembukaan 3 dan ternyata janin dalam
keadaan letak sungsang. Oleh karena itu bidan menyarankan agar di Rujuk ke Rumah
Sakit untuk melahirkan secara operasi SC. Namun keluarga klien terutama suami
menolak untuk di Rujuk dengan alasan tidak punya biaya untuk membayar operasi. Tapi
bidan tersebut berusaha untuk memberi penjelasan bahwa tujuan di Rujuk demi
keselamatan janin dan juga ibunya namun jika tetap tidak mau dirujuk akan sangat
membahayakan janin maupun ibunya. Tapi keluarga bersikeras agar bidan mau menolong
persalinan tersebut. Sebenarnya, dalam hal ini bidan tidak yakin bisa berhasil menolong
persalinan dengan keadaan letak sungsang seperti ini karena pengalaman bidan dalam hal
ini masih belum begitu mendalam. Selain itu juga dengan di Rujuk agar persalinan
berjalan dengan lancar dan bukan kewenangan bidan untuk menolong persalinan dalam
keadaan letak sungsang seperti ini. Karena keluarga tetap memaksa, akhirnya bidan pun
menuruti kemauan klien serta keluarga untuk menolong persalinan tersebut. Persalinan
berjalan sangat lama karena kepala janin tidak bisa keluar. Setelah bayi lahir ternyata
bayi sudah meninggal. Dalam hal ini keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tidak bisa
bekerja secara profesional dan dalam masyarakatpun juga tersebar bahwa bidan tersebut
dalam melakukan tindakan sangat lambat dan tidak sesuai prosedur.

a) Konflik
Keluarga terutama suami menolak untuk di rujuk ke Rumah sakit dan melahirkan
secara operasi SC dengan alasan tidak punya biaya untuk membayar operasi.

b) Issue
Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan tindakan
tidak sesuai prosedur dan tidak profesional. Selain itu juga masyarakat menilai bahwa
bidan tersebut dalam menangani pasien dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat atau
membeda-bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.

c) Dilema
Bidan merasa kesulitan untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk menolong
persalinan Resiko Tinggi. Dalam hal ini letak sungsang seharusnya tidak boleh
dilakukan oleh bidan sendiri dengan keterbatasan alat dan kemampuan medis.
Seharusnya ditolong oleh Dokter Kandungan, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk
menolong persalinan itu sendiri dengan alasan desakan dari kelurga klien sehingga
dalam hatinya merasa kesulitan untuk memutuskan sesuai prosedur ataukah kenyataan
di lapangan.
2. Issue Etik yang Terjadi antara Bidan dengan Teman Sejawat
Etik adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai benar
dan salah yang dianut suatu organisasi atau masyarakat.

Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua orang
bidan yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama – sama memiliki BPS dan ada
persaingan di antara dua bidan tersebut.
Pada suatu hari datang seorang pasien yang akan melahirkan di BPS bidan “B”
yang lokasinya tidak jauh dengan BPS bidan “A”. Setelah dilakukan pemeriksaan
ternyata pembukaan masih belum lengkap dan bidan “B” menemukan letak sungsang
dan bidan tersebut tetap akan menolong persalinan tersebut meskipun mengetahui
bahwa hal tersebut melanggar wewenang sebagai seorang bidan demi mendapatkan
banyak pasien untuk bersaing dengan bidan “A”. Sedangkan bidan “A” mengetahui
hal tersebut. Jika bidan “B” tetap akan menolong persalinan tersebut,bidan “A” akan
melaporkan bidan “B” untuk menjatuhkan bidan “B” karena di anggap melanggar
wewenang profesi bidan.
1) Issu moral
Seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal.
2) Konflik moral
Menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien demi persaingan
atau dilaporkan oleh bidan “A”.
3) Dilema moral
a. Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut
namun bidan kehilangan satu pasien.
b. Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan
“A” dengan di laporkan ke lembaga yang berwewenang.

3. Issue Etik Bidan dengan Tim Kesehatan Lainnya


Perbedaan sikap etika yang terjadi pada bidan dengan tenaga medis lainnya.
Sehingga menimbulkan ketidak sepahaman atau kerenggangan social.
Disuatu desa yang ada sebuah BPS, suatu hari ada seorang Ibu berusia 35 Tahun
keadaannya sudah lemah. Bidan menanyakan kepada keluarga pasien apa yang terjadi
pada pasien. Dan suami pasien menjawab ketika di rumah pasien jatuh dan terjadi
perdarahan hebat. Setelah itu bidan memberikan pertolongan , memberikan infuse dan
sebagainya. Bidan menjelaskan pada keluarga, agar istrinya dibawa ke rumah sakit
untuk dilakukan curretase. Kemudian keluarga pasien menolak saran bidan tersebut,
dan meminta bidan yang melakukan kuretase. Selang waktu 2 hari pasien mengalami
perdarahan lagi kemudian keluarga merujuk ke Rumah Sakit. Dokter menanyakan
kepada suami pasien, apa yang sebenarnya terjadi dan suami pasien menjelaskan
bahwa 3 hari yang lalu istrinya mengalami keguguran dan dikuret bidan di desanya.
Dokter mendatangi bidan terebut, maka terjadilah konflik antara bidan dan dokter.
a. Issue Etik
Mall Praktek Bidan melakukan tindakan diluar wewenangnya.
b. Konflik
Bidan melakukan currentase diluar wewenangnya sehingga terjadilah konflik
antara bidan dan dokter.
c. Dilema
Jika tidak segera dilakukan tindakan takutnya merenggut nyawa pasien karena
BPS jauh dari Rumah Sakit. Dan jika dilakukan tindakan bidan merasa melanggar
kode etik kebidanan dan merasa melakukan tindakan diluar wewenangnya.

4. Issue Etik antara Bidan dan Organisasi Profesi


Issue etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi adalah suatu topic
masalah yang menjadi bahan pembicaraan antara bidan dengan organisasi profesi
karena terjadinya suatu hal-hal yang menyimpang dari aturan-aturan yang telah
ditetapkan.
Seorang ibu yang ingin bersalin di BPS pada bidan A sejak awal kehamilan ibu
tersebut memang sudah sering memeriksakan kehamilannya. Menurut hasil
pemeriksaan bidan, Ibu tersebut mempunyai riwayat hipertensi. Maka kemungkinan
lahir pervaginamnya sangat beresiko saat persalinan tiba. Tekanan darah ibu menjadi
tinggi. Jika tidak dirujuk maka beresiko terhadap janin dan kondisi si Ibu itu sendiri.
Resiko pada janin bisa terjadi gawat janin dan perdarahan pada ibu. Bidan A sudah
mengerti resiko yang akan terjadi. Tapi ia ebih memntingkan egonya sendiri karena
takut kehilangan komisinya dari pada dirujuk kermah sakit. Setelah janin lahir Ibu
mengalami perdarahan hebat, sehingga kejang-kejang dan meninggal. Saaat berita itu
terdengar organisasi profesi ( IBI ), maka IBI memberikan sanksi yang setimpal
bahwa dari kecerobohannya sudah merugikan orang lain. Sebagai gantinya, ijin
praktek (BPS) bidan A dicabut dan dikenakan denda sesuai dengan pelanggaran
tersebut.
a) Issue etik
Terjadi malpraktek.
b) Pelangaran wewenang Bidan
c) Dilema etik
Warga yang mengetahui hal tersebut segera melaporkan kepada organisasi
profesi dan diberikan penanganan.

C. Issue Moral dalam Pelayanan Kebidanan


Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal yang baik dan buruk
yang mempengaruhi siakap seseorang. Kesadaran tentang adanya baik buruk berkembang
pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya,
agama, dll. Hal ini yang disebut kesadaran moral. Isu moral dalam pelayanan kebidanan
merupakan topik yang penting yang berhubungan dengan benar dan salah dalam
kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan pelayanan kebidanan.

Beberapa contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari :


1. Abortus
2. Euthanansia
3. Keputusan untuk terminasi kehamilan
4. Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam kehidupan sehari-hari,
seperti yang menyangkut konflik dan perang.
D. Dilema dan Konflik Moral
Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada
dua alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan
pemecahan masalah. Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan
batin, atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang
ada. Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung
jawab profesional, yaitu :
1. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan kesejahteraan
pasien atau klien.
2. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian
(omission), disertai rasa tanggung jawab memperhatikan kondisi dan
keamanan pasien atau klien.
3. Konflik moral menurut Johnson adalah bahwa konflik atau dilema pada
dasarnya sama , kenyataannya konflik berada diantara prinsip moral dan tugas
yang mana sering menyebabkan dilema.
Ada 2 tipe konflik :
1. Konflik yang berhubungan dengan prinsip.
2. Konflik yang berhubungan dengan otonomi.
Dua tipe konflik ini merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan.

Contoh Issue Moral :


a. Issu moral : Seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal
b. Konflik moral : menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien demi
persaingan atau dilaporkan oleh bidan “A”.
Contoh Dilema moral :
a. Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut namun
bidan kehilangan satu pasien.
b. Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan “A”
dengan di laporkan ke lembaga yang berwenang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dilihat dari berbagai macam issue yang semakin muncul mengikuti perkembangan 
jaman modern ini dapat kita simpulkan bahwa perkembangan ilmu kesehatanpun seiring
mengikuti perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan yang didasari atas konsep-konsep dan
metode yang kompeten.

B. Saran
Diperlukan upaya yang lebih baik lagi oleh pemerintah dalam hal mengatasi berbagai
macam issue negatif  dan perlu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia agar terus
mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai