Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGANTAR PRAKTEK KEBIDANAN


“ISU PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :


1. WAYAN EKA WATI/ 042023710
2. SUDARMIN/ 042023706
3. STEVANI NAPA KASIH/ 042023705
4. NURASYIFAH/ 042023693
5. RINA JUMIATI/ 042023700
6. MASNANI / 042023917

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS KURNIA JAYA PERSADA


PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S1)
TAHUN AJARAN 2023/ 2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami


kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup menyelesakan makalah
ini dengan baik. Shalawat beriring salam tak lupa pula kami junjungkan kepada
baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah kita nantkan syafa’atnya
di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


akal sehat dan fisik yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Pengantar Praktek
Kebidanan dengan judul “Isu Profesional dalam Kebidanan”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan serta kesalahan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis
akan menerima kritik maupun saran dari pembaca makalah ini. Semoga makalah
ini dapat berguna untuk para pembaca dan semoga makalah ini dapat lebih baik
lagi untuk ke depannya. Dan apabila terdapat banyak kesalahan dari makalah ini,
maka penulis minta maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih.

Kolaka, 2 Februari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Isu Profesional dan Etik dalam Praktik Kebidanan .... .......................... 3
2.2 Bentuk Isu Etik yang Berhubungan dengan kebidanan ........................ 3
2.3 Isu Etik yang terjadi dalam Pelayanan Kebidanan ..... .......................... 7
2.4 Isu Moral dan Dilema Moral ..................................... .......................... 7
2.5 Konflik Moral ........................................................... .......................... 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10


3.2 Saran ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kata etik, etis, moral tidak hanya terdengar dalam ruang kuliah, namun
sudah mewarnai kehidupan masyarakat umum. Dengan bertambahnya arus
globalisasi dan munculnya istilah-istilah tersebut secara luas di masyarakat,
dunia akan semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia yang
kemudian mempengaruhi munculnya penyimpangan etik sebagai akibat
kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap
nilai. Bidan merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya peradaban umat
manusia. Dikatakan sebagai profesi tertua karena pada zaman dahulu bidan
sudah ada tetapi dalam wujud seorang dukun beranak. Dengan seiring
berjalannya waktu profesi dukun beranak diganti kan oleh seorang bidan yang
sudah dilatih dan memiliki pendidikan bidan dan sudah diakui oleh pemerintah,
dalam hal ini pemerintah menetapkan tugas utama seorang bidan adalah untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Derasnya arus globalisasi yang juga semakin mempengaruhi kehidupan
sosial masyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah/
penyimpangan etik dan moral sebagai akibat kemajuan teknologi/ilmu
pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Arus kesejahteran ini
tidak dapat dibendung dan pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan.
Profesi yang berada pada bidang yang praktek mandiri seperti bidan akan
menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar
pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik. Sehingga
dalam perjalanannya, seorang bidan harus mengerti makna etik, etis, moral dan
penerapannya, serta isu-isu yang terkait dalam praktek kebidanan. Bidan
dituntut untuk berperilaku hati-hati dalam setiap tindakannya dalam
memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan
profesional.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan isu professional dan etik dalam praktik
kebidanan ?
2. Apa saja bentuk isu etik yang berhubungan dengan kebidanan?
3. Apa saja isu etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan ?
4. Apa saja isu moral dan dilema moral yang terjadi dalam pelayanan
kebidanan ?
5. Konflik moral apa saja yang dapat terjadi dalam pelayanan kebidanan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan isu professional dan etik
dalam praktik kebidanan
2. Untuk mengetahui bentuk isu etik yang berhubungan dengan kebidanan
3. Untuk mengetahui isu etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
4. Untuk mengetahui isu moral dan dilema moral yang terjadi dalam
pelayanan kebidanan
5. Untuk mengetahui Konflik moral apa saja yang dapat terjadi dalam
pelayanan kebidanan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Isu Profesional dan Etik dalam Praktik Kebidanan


1. Pengertian Isu Etik dan Dilema
Isu adalah masalah pokok yang berkembang di suatu masyarakat atau
suatu lingkungan belum yang belum tentu benar, yang membutuhkan
pembuktian. Isu merupakan topik yang menarik untuk di diskusikan,
argumentasi yang timbul akan bervariasi dan muncul karena adanya
perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan. Etik merupakan bagian dari filosofi
yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu
tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan itu baik atau
buruk. Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting
yang berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai
suatu tindakan yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang
menyangkut baik dan buruknya. Dilema yaitu suatu keadaan dimana
dihadapkan pada dua alternatif pilihan, yang kelihatannya sama atau
hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah. Dilema muncul
Karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin, atau
pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang
ada.

2.2 Bentuk Isu Etik yang Berhubungan dengan kebidanan


1. Isu etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga, masyarakat
1) Kasus :
Seorang perempuan hamil G1PₒAₒ hamil 38 minggu datang ke polindes
dengan keluhan perutnya terasa mengencang sejak 5 jam yang lalu.
Setelah dilakukan VT, pembukaan 3, janin letak sunsang. Bidan
merencanakan dirujuk ke rumah sakit. Keluarga klien terutama suami
menolak untuk dirujuk dengan alasan tidak punya biaya. Bidan
memberikan penjelasan persalinan anak letak sungsang bukan
kewenangannyadan menyampaikan tujuan dirujuk demi keselamatan

3
bayi dan juga ibunya, tetapi keluarga tetap ingin ditolong oleh bidan
polindes. Karena keluarga memaksa, akhirnya bidan menuruti kemauan
klien dan keluarga untuk menolong persalinan. Persalinan berjalan sangat
lama karena kepala janin tidak bisa keluar. Setelah bayi lahir ternyata
bayi meninggal. Keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tidak dapat
bekerja secara professional dan dalam masyarakat pun tersebar bahwa
bidan tersebut dalam melakukan tindakannya sangat lambat dan tidak
sesuai prosedur.
2) Konflik :
Keluarga / suami menolak untuk dirujuk ke rumah sakit dengan alas
an ridak mempunyai biaya untuk melakukan operasi.
3) Isu :
Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan
tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak professional. Masyarakat
juga menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani pasien dengan
kelas ekonomi rendah sangat lambat atau membeda-bedakan antara
pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.
4) Dilema
Kenyataan di lapangan, bidan merasa kesulitan untuk memutuskan
rujukan karena keluarga memaksa ingin ditolong bidan. Dengan
segala keterbatasan kemampuan dan sarana, bidan melakukan
pertolongan persalinan yang seharusnya dilakukan di rumah sakit dan
ditolong oleh spesialis kebidanan.
2. Isu Etik yang terjadi antara Bidan dengan Teman Sejawat
1) Kasus :
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada
dua orang bidan yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama-sama
memiliki BPM (Bidan Praktik Mandiri) dan ada persaingan di antara
dua bidan tersebut. Pada suatu hari datang seorang pasien yang akan
melahirkan di BPM bidan “B” yang lokasinya tidak jauh dengan BPM
bidan “A”. setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pembukaan masih
belum lengkap dan bidan “B” menemukan letak sungsang dan bidan

4
tersebut tetap akan menolong persalinan tersebut meskipun
mengetahui bahwa hal tersebut melanggar wewenang sebagai seorang
bidan demi mendapatkan banyak pasien untuk bersaing dengan bidan
“A”. Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika bidan “B”
tetap akan menolong persalinan tersebut, bidan “A” akan melaporkan
bidan “B” untuk menjatuhkan bidan “B” karena melanggar wewenang
profesi bidan.
2) Isu :
Seorang bidan melakukan pertolongan persalinan sungsang.
3) Konflik :
Menolong persalinan sungsang untuk mendapatkan pasien demi
persaingan atau dilaporkan oleh bidan “A”
4) Dilema :
a) Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang
tersebut namun bidan kehilangan satu pasien.
b) Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh
bidan “A” dengan dilaporkan oleh lembaga yang berwenang
3. Isu Etik Bidan dengan Team Kesehatan lainnya
1) Kasus :
Seorang wanita berusia 35 tahun mengalami jatuh dan pendarahan
hebat. Suami memanggil bidan dan bidan memberikan pertolongan
pertama. Bidan menjelaskan pada keluarga, agar istrinya dibawa ke
rumah sakit untuk dilakukan kuretase. Keluarga menlak dan
menginginkan agar bidan saja yang melakukan kuretase. Bidan
kemudian melakukan kuretase dan 2 hari kemudian, pasien
mengalami pendarahan dan dibawa ke rumah sakit. Dokter
menanyakan riwayat kejadian pada suami pasien. Suami pasien
kemudian mengatakan bahwa 2 hari lalu istrinya mengalami
pendaharan dan dilakukan kuratase oleh bidan. Dokter kemudian
memanggil bidan tersebut dan terjadilah konflik antara bidan dengan
dokter tersebut.
2) Isu :

5
Malpraktik bidan melakukan tindakan diluar wewenangnya
3) Konflik:
Bidan melakukan kurentase diluar wewenangnya sehingga terjadilah
konflik antara bidan dan dokter
4) Dilema :
Jika tidak segera dilakukan tindakan dikuatirkan dapat merenggut
nyawa pasien karena BPM jauh dari RS. Namun, jika dilakukan
tindakan, bidan merasa melanggar kode etik kebidanan dan merasa
melakukan tindakan diluar wewenangnya.
4. Isu Etik yang terjadi antara Bidan dan Organisasi Profesi
1) Kasus :
Seorang ibu yang ingin bersalin di BPM. Sejak awal kehamilan, ibu
tersebut sudah sering memeriksakan kehamilannya. Menurut hasil
pemeriksaan bidan, ibu tersebut memiliki riwayat hipertensi, maka
kemungkinan lahir pervagina sangat beresiko saat persalinan tiba.
Tekanan darah ibu menjadi tinggi. Jika tidak rujuk, maka beresiko
terhadap janin dan kondisi si ibu itu sendiri. Resiko pada janin bisa
terjadi gawat janin dan pendarahan pada ibu. Bidan sudah mengerti
resiko yang akan terjadi. Tapi bidan lebih mementingkan egonya
sendiri karena takut kehilangan komisinya daripada dirujuk ke rumah
sakit. Setelah janin lahir, ibu mengalami pendarahan hebat, sehingga
kejang-kejang dan meninggal. Saat berita itu terdengar, Organisasi
Profesi Bidan (IBI), memberikan sanksi yang setimpal bahwa dari
kecerobohannya sudah merugikan orang lain. Sebagai gantinya, ijin
praktik (BPM) bidan A dicabut dan dikenakan denda sesuai dengan
pelanggaran tersebut.
2) Isu :
a) Terjadi malpraktik
b) Pelnggaran wewenang bidan
3) Dilema :
Perlu disadari bahwa dalam pelayanan kebidanan sering kali muncul
masalah atau isu di masyarakat yang berkaiatan dengan etik dan

6
moral, dilema serta konflik yang dihadapi bidan sebagai praktiksi
kebidanan. Isu adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat
atau suatu lingkungan yang belum tentu benar, serta membutuhkan
pembuktian. Bidan dituntut berperilaku hati-hati dalam setiap
tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan
menampilkan perilaku yang etis professional.

2.3 Isu Etik yang terjadi dalam Pelayanan Kebidanan


Perlu juga di sadari bahwa dalam pelayanan kebidanan seringkali muncul
masalah atau isu di masyarakat yang berkaitan dengan etik dan moral, dilema
serta konflik yang dihadapi bidan sebagai praktisi kebidanan.
Beberapa contoh mengenai isu etik dalam pelayanan kebidanan, adalah
berhubungan dengan :
 Agama / kepercayaan
 Hubungan dengan pasien
 Hubungan dokter dengan bidan
 Kebenaran
 Pengambilan keputusan
 Kematian
 Kerahasiaan
 Aborsi
 AIDS
 In-vitro Fertilization

2.4 Isu Moral dan Dilema Moral


Isu moral adalah topik yang penting berhubungan dengan benar dan salah
dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh nilai-nilai yang berhubungan
dengan kehidupan orang sehari-hari, menyangkut kasus abortus euthanasia,
keputusan untuk terminasi kehamilan. Contoh isu moral dalam kehidupan
sehari-hari adalah sebagai berikut :
 Kasus abortus
 Euthanansia

7
 Keputusan untuk terminasi kehamilan

Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan


pada dua alternatif pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan
membutuhkan pemecahan masalah. Dalam mencari solusi atau pemecahan
masalah harus mengingat akan tanggung jawab profesionalnya, yaitu :

a. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan,


kesejahteraan pasien atau klien
b. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu
bagian, (omission), disertai rasa tanggung jawab, memperhatikan
kondisi dan keamanan pasien atau klien.

2.5 Konflik Moral


Konflik moral menurut Johnson adalah bahwa konflik atau dilema pada
dasarnya sama, kenyataanya konflik berada diantar prinsip moral dan tugas
yang mana sering menyebabkan dilema. Ada 2 tipe konflik yaitu ;
a. Konflik berhubungan dengan prinsip
b. Konflik yang berhubungan dengan otonomi

Dua tipe konflik ini adalah dua bagian yang tidak bisa terpisahkan. Contoh
studi kasus mengenai konflik moral :

“Ada seorang bidan yang berpraktik mandiri di rumah. Ada seorang pasien
inpartu datang ke tempat praktiknya. Status obstretik pasien adalah GI PO
AO hasil pemeriksaan penapisan awal menunjukkan presentase bokong
dengan taksiran berat janin 3900 gram, dengan kesejahteraan ibu dan janin
baik. Maka bidan tersebut menganjurkan dan memberikan konseling pada
pasien mengenai kasusnya dan untuk dilakukan tindakan rujukan. Namun
pasien dan keluarganya menolak dirujuk dan tetap bersikukuh untuk tetap
melakukan persalinan di bidan tersebut karena pertimbangan biaya dan
kesulitan lainnya”.

Melihat kasus ini mka bidan dihadapkan pada konflik moral yang
bertentangan dengan prinsip moral dan otonomi maupun kewenangan

8
dalam pelayanan kebidanan. Bahwa sesuai Kepmenkes Republik Indonesia
900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan, bidan tidak
berwenang memberikan persalinan pada primigravida dengan presentasi
bokong, di sisi lain ada prinsip nilai moral dan kemanusiaan yang dihadapi
pasien, yaitu ketidak mampuan sosial ekonomi dan kesulitan lainnya.

Kerangka pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan


memperhatikan sebagai hal-hal berikut :

a. Bidan harus mempunyai responbility dan accounbility


b. Bidan harus menghargai wanita sebagai individu dan melayani
dengan rasa hormat
c. Pusat perhatian pelayanan bidan adalah safety dan wellbeing
mother
d. Bidan berusaha menyokong pemahaman ibu tentang
kesejahteraan dan menyatakan pilihannya pada pengalaman
situasi yang aman.
e. Sumber proses pengambilan keputusan dalam kebidanan adalah
knowledge, ajaran intrinsic, kemampuan berfikir kritis,
kemampuan membuat keputusan klinis yang logis.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Isu etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat
mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu
tindakan. Seorang bidan dikatakan professional bila ia mempunyai
kekhususan sesuai dengan peran dan fungsinya yang bertanggung jawab
sesuai kewenangan. Bidan yang praktik mandiri menjadi pekerja yang bebas
mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap
kemungkinan terjadi nya penyimpangan etik. Dalam kegiatan Bidan sebagai
salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat,
mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status
kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.
Maka dari itu kita sebagai bidan harus pandai mengambil keputusan supaya
tidak terjadi akibat akibat yang tidak kita inginkan. Seorang bidan harus
mampu menggerakkan peran serta masyarakat khususnya, berkaitan dengan
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia
lanjut. Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan
dengan tugas, peran serta tanggung jawabnya.

3.2 Saran
Dalam makalah ini terdapat penjelasan tentang “isu professional dan etik
dalam praktik kebidanan” berharap agar mahasiswi dapat mengetahui isu etik
yang terjadi di dalam pelayanan atau praktik kebidanan sesuai dengan
pembahasan di dalam makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hariningsih W, Nurmayawati D. (2010) Bidan Etika Profesi dan Hukum Kesehatan.


Irsyad Baitus Salam, Bandung.

Wahyuni.2009. Etika profesi Kebidanan; Fitramaya; Yogyakarta


https://www.academia.edu/37928433/isu_isu_profesional_dalam_kebidanan

Anda mungkin juga menyukai