Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKA DAN HUKUM KEBIDANAN

“ISU ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN”

Dosen Pengampu :

Ketut Espana Giri, S.ST., M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 1:

1. Ni Luh Diana Ary Yanti (2106091034)


2. Luh Ayu Delia Pujiasti (2106091040)
3. I Gusti Ayu Kadek Trisna Mayu Dritama (2106091041)
4. Saha Rani Wahyu Krisna Siwi (2106091042)
5. Putu Ariani (2106091049)
6. Ni Putu Indah Purnama Dewi (2106091051)
Kelas : 2B Kebidanan

PRODI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

20222
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Isu Etik Dalam Pelayanan Kebidanan” dengan baik dan lancar.
Harapan kami sebagai penyusun yaitu agar para pembaca memahami tentang Isu
Etik Dalam Pelayanan Kebidanan. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan
pembaca sehingga bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga kami dapat menyusun
makalah yang lebih baik dari ini kedepannya. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.
Kami juga mengharapkan kritik atau saran dari dosen/pembaca, agar kami dapat
menyusun makalah yang lebih baik lagi dari ini. Mohon maaf jika ada kesalahan kata
atau pengetikan dalam makalah ini. Sekian yang bisa kami sampaikan terimakasih.

Singaraja, 5 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebidanan merupakan salah satu ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang
mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas, menyusui, hingga menopause.
Bidan adalah profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan lahir
sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong Ibu-ibu yang melahirkan.
Profesi ini telah mendudukkan peran dan posisi seorang bidan menjadi terhormat di
masyarakat karena tugas yang diembannya sangat mulia dalam upaya memberikan
semangat dan membesarkan hati ibu-ibu. Di samping itu dengan setia mendampingi dan
menolong ibu-ibu dalam melahirkan sampai sang ibu dapat merawat bayinya dengan
baik. Pelayanan kebidanan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan. Selama ini
pelayanan kebidanan tergantung pada sikap sosial masyarakat dan keadaan lingkungan
dimana bidan bekerja. Kemajuan sosial ekonomi merupakan parameter yang amat penting
dalam pelayanan kebidanan.
Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat
dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagai akibat
kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Etik
merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik
atau salah (Jones, 1994). Penyimpangan mempunyai konotasi yang negative yang
berhubungan dengan hukum. Seseorang bidan dikatakan professional bila ia mempunyai
kekhususan. Sesuai dengan peran dan fungsinya seorang bidan bertanggung jawab
menolongpersalinan. Dalam hal ini bidan mempunyai hak untuk mengambil keputusan
sendiri yang harus mempunyai pengetahuan yang memadai dan harus selalu
memperbaharui ilmunya dan mengerti tentang etika yang berhubungan dengan ibu dan
bayi.
Arus kesejahteraan yang tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan
kebidanan. Dengan demikian penyimpangan etik Mungkin saja akan terjadi juga dalam
praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, tidak seperti bidan yang bekerja di
RS, RB atau institusi Kesehatan lainnya, mempertanggungjawabkan sendiri apa yang
dilakukan. Dalam hal ini bidang yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas
Mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap
kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang ingin dibahas pada makalah
ini adalah sebagai berikut yaitu :
1. Apa definisi isu etik dalam pelayanan kebidanan?
2. Apa saja bentuk – bentuk isu etik dalam pelayanan kebidanan?
3. Apa contoh isu etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai
berikut yaitu :
1. Untuk mengetahui definisi isu etik dalam pelayanan kebidanan
2. Untuk mengetahui bentuk – bentuk isu etik dalam pelayanan kebidanan
3. Untuk mengetahui contoh isu etik dalam pelayanan kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Isu Etik Dalam Pelayanan Kebidanan

Etik adalah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik
adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruknya sikap tindakan manusia. Etika
yaitu bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu
tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak (Jones, 1994). Issu
Etik adalah topik yang cukup penting untuk dibicarakan sehingga mayoritas individu akan
mengeluarkan opini terhadap masalah tersebut sesuai dengan asas ataupun nilai yang
berkenaan dengan akhlak.

2.2 Bentuk – Bentuk Isu Etik Dalam Pelayanan Kebidanan.

a.Etika deskriptif.

Etika yang memberikan gambaran dan ilustrasitentang tingakh laku manusia ditinjau dari
nilai baik dan burukserta hal-hai,mana yang boleh dilakukan sesuai dengan normaetis yang
dianut oleh masyarakat.

b.Etika Normatif,

Etika yang membahas dan mengkaji ukuran baik buruktindakan manusia, yang biasanya
dikelompokkan menjadi :

Etika umum : yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi manusia
untuk bertindaketis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teoridan prinsip-prinsip
moral.

Etika khusus :

1. Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial danhubungan antarsesama manusia


dalam aktivitasnya
2. Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia sebagai pribadi.
3. Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi.

2.3 Contoh Isu Etik Dalam Pelayanan Kebidanan


A. Isu Etik Antara Bidan Dengan Klien
Contoh kasus
Di sebuah desa terpencil seorang ibu mengalami pendarahan postpartum setelah
melahirkan bayinya yang pertama di rumah. Ibu tersebut menolak untuk diberikan
suntikkan uterotonika. Bila ditinjau dari hak pasien atas keputusan yang menyangkut
dirinya maka bidan bisa saja tidak memberikan suntikkan karena kemauan pasien.
Tetapi bidan akan berhadapan dengan masalah yang lebih rumit bila terjadi
pendarahan hebat dan harus diupayakan pertolongan untuk merujuk pasien, dan yang
lebih patal lagi bila pasien akhirnya meninggal karena pendarahan. Dalam hal ini bisa
dikatakan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Walapun bidan harus memaksa
pasiennya untuk disuntik Mungkin itulah keputusan yang terbaik yang harus ia
lakukan (dentology).
B. Isu Etik Antara Bidan Dengan Keluarga
Contoh Isu
Di sebuah desa, ada seorang bidan yang sudah membuka praktek kurang lebih selama
satu tahun. Pada suatu hari datang seorang klien bernama Ny “A‟ usia kehamilan 38
minggu dengan keluhan perutnya terasa kenceng kenceng sejak 5 jam yang lalu.
Setelah dilakukan VT, Didapatkan hasil pembukaan 3 dan ternyata janin dalam
keadaan letak sungsang. Oleh karena itu bidan menyarankan agar di Rujuk ke Rumah
Sakit untuk melahirkan secara operasiSC. Namun keluarga klien terutama suami
menolak untuk di Rujuk dengan alasan tidak punya biaya untuk membayar operasi.
Tapi bidan tersebut berusaha untuk memberi penjelasan bahwa tujuan di Rujuk demi
keselamatan janin dan juga ibunya namun jika tetap tidak mau dirujuk akan sangat
membahayakan janin maupun ibunya. Tapi keluarga bersikeras agar bidan mau
menolong persalinan tersebut. Sebenarnya, dalam hal ini bidan tidak yakinbisa
berhasil menolong persalinan dengan keadaan letak sungsang seperti ini
karenapengalaman bidan dalam hal ini masih belum begitu mendalam. Selain itu juga
dengan di Rujuk agar persalinan berjalan dengan lancar dan bukan kewenangan bidan
untuk menolong persalinan dalam keadaan letak sungsang seperti ini. Karena keluarga
tetap memaksa,akhirnya bidan pun menuruti kemauan klien serta keluarga untuk
menolong persalinan tersebut. Persalinan berjalan sangat lama karena kepala janin
tidak bisa keluar. Setelah bayilahir ternyata bayi sudah meninggal. Dalam hal ini
keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tidak bisa bekerja secara profesional dan
dalam masyarakatpun juga tersebar bahwa bidantersebut dalam melakukan tindakan
sangat lambat dan tidak sesuai prosedur.

C. Isu Etik Antara Bidan Dengan Tim Kesehatan Lainnya


Contoh Isu
Suatu hari ada seorang ibu bersama suaminya kebidan “ F “ ibu datang kebidan
bertujuan untuk suntik KB. Ibu awalnya memakai KB suntik 1 bulan tapi ibu meminta
ke bidan “F”untuk mengganti Kb suntik 3 bulan sekali, setelah itu bidan “ F “
menjelaskan kemungkinan yang akan terjadi apabila berganti KB suntik 1 bulan
sekali ke suntik KB 3 bulan sekali. Apabila tidak cocok akanmengalami perdarahan
ibu dan suaminya menyetujui. Bidan pun memberikan suntikan KB 3bulan itu ke Ibu
tersebut. Dua bulan kemudian , ibu datang bersama suaminya, dengan keluhan keluar
darah lumayan banyak dari vaginanya. Ibu terlihat pucat dan lemas, Bidan “ F“
menjelaskan kepada bapak dan ibu tersebut bahwa KB suntik 3 bulan sekali itu tidak
cocok untuk Ibu dan Ibu tersebut dibaringkan ditempat tidur. Suami ibu tersebut
meminta ke bidan diberikan obat agar darah yang keluar sedikit berkurang, tapi bidan
“ F “ tidak memberikan dengan alasan agar tidak terjadi penyakit. Setelah beberapa
menit darah yang keluar dari vagina Ibu semakin banyak, sehingga Bidan merujuk ke
dokter. Sesampainya ke dokter Ibu tersebut Syok sehingga dokter memberikan
vitamin K peroral dengan kejadian itu bidan ditegur oleh dokter.
D. Isu Etik Antara Bidan Dengan Teman Sejawat
Contoh Isu
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua orang bidan
yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama – sama memiliki BPS dan ada persaingan
di antara dua bidan tersebut.Pada suatu hari datang seorang pasien yang akan
melahirkan di BPS bidan “B” yang lokasinya tidak jauh dengan BPS bidan “A”.
Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pembukaan masih belum lengkap dan bidan
“B” menemukan letak sungsang dan bidan tersebut tetap akan menolong persalinan
tersebut meskipun mengetahui bahwa hal tersebut melanggar wewenang sebagai
seorang bidan demi mendapatkan banyak pasien untuk bersaing dengan bidan
“A”.Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika bidan “B” tetap akan
menolong persalinan tersebut,bidan “A” akan melaporkan bidan “B” untuk
menjatuhkan bidan “B” karena di anggap melanggar wewenang profesi bidan.
E. Isu Etik Antara Bidan Dengan Organisasi Profesi
Contoh Isu
Seorang ibu yang ingin bersalin di BPS pada bidan A sejak awal kehamilan ibu
tersebut memang sudah sering memeriksakan kehamilannya. Menurut hasil
pemeriksaan bidan Ibu tersebut mempunyai riwayat hipertensi. Maka kemungkinan
lahir pervaginanya sangat beresiko.Saat persalinan tiba. Tekanan darah ibu menjadi
tinggi. Jikatidak dirujuk maka beresiko terhadap janin dan kondisi si Ibu itu sendiri.
Resiko pada janin bisa terjadi gawat janin dan perdarahan pada ibu. Bidan A sudah
mengerti resiko yang akan terjadi. Tapi ia lebih mementingkan egonya sendiri karena
takut kehilangan komisinya dari pada dirujuk kerumah sakit. Setelah janin lahir Ibu
mengalami perdarahan hebat, sehingga kejang-kejang dan meninggal. Saat berita itu
terdengar organisasi profesi ( IBI ), maka IBI memberikan sanksi yang setimpal
bahwa dari kecerobohannya sudah merugikan orang lain. Sebagai gantinya,ijin
praktek ( BPS ) bidan A dicabut dan dikenakan denda sesuai dengan
pelanggarantersebut
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Riyanti, S. S., & Keb, M. (2019). ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN.
WINEKA MEDIA.
Ristica, O. D., & Widya Juliarti, S. K. M. (2015). Prinsip Etika dan Moralitas dalam
Pelayanan Kebidanan. Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai