Anda di halaman 1dari 10

I

MAKALAH
“ ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN DI TINJAU DARI
PERSPEKTIF HUKUM “

Dosen pengampu mata kuliah : Zuhrotunida, M.Kes

Disusun oleh kelompok 7 :


1. Amelia Fatricia Manurung (2215201086)
2. Halika Halimatus Saadah (2215201001)
3. Resmita Humaira (2215201067)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI KEBIDANAN
2022/2023
II

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya,
meskipun masih banyak kekurangan didalam makalah ini.

Penulisan makalah ini yang berjudul “ ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN


KEBIDANAN DI TINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM ” ini, bertujuan untuk
menyelesaikan tugas Biologi Reproduksi Dan Genetika Dasar. Dan makalah ini juga
memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui hormon fisiologi menstruasi dan konsepsi secara
mendalam. Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Zuhrotunida, M.Kes yang telah
membimbing, dan memberikan support sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi para pelajar, dan juga semoga
dapat bermanfaat untuk kedepannya bagi kita semua. Sebelumnya kami mohon maaf sebesar-
besarnya jika ada kesalahan dalam penyusunan kata.

Tangerang, 05 November 2022

Penyusun
III

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………...II

Daftar Isi………………………………………………………………………………….......III

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………....IV

I. Latar Belakang………………………………………………………………….........IV
II. Rumusan Masalah…………………………………………………………………....IV
III. Tujuan Makalah……………………………………………………………………...IV

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….......V

2.1 Definisi dan Bentuk Isue Etik…………………….………………………..................V


1. Definisi Isue Etik.......…………………………………………………………V
2. Bentuk Isue Etik……………………...……………………………………….V
2.2 Kajian Issue Etik Bidan dan Klien Dalam Pelayanan Kebidanan ………...................VI
2.3 Definisi Isue Moral....................................………………………………………….VII

2.4 Dilema Etik dan Konflik Moral Dalam Issue Pelayanan Kebidanan ……………...VIII
1. Malpractice…………………………………………………………………VIII

2. Misconduct…………………………………………………………………VIII
3. Negligency…………………………………………………………………VIII
4. Whistleblowing…………………………………………………………….VIII
5. Complaints………………………………………………………………….VIII

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….....IX

I. Kesimpulan……………………………………………………………………..........IX
II. Saran…………………………………………………………………………............IX
III. Daftar Pustaka…………………………………………………………………….......X
IV

BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pesatnya globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat


internasional, turut mempengaruhi munculnya persoalan/penyimpangan etika akibat
kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berujung pada konflik nilai. Aliran
kesejahteraan ini tidak dapat dihentikan dan tidak diragukan lagiakan mempengaruhi
pelayanan kebidanan. Dalam hal ini, tempat praktik mandiri menjadi pekerja yang
memiliki kendali bebas atas dirinya sendiri. Situasi ini sangat mempengaruhi potensi
penyimpangan etika.

Istilah etika, seperti yang biasa kitagunakan, pada dasarnya mengacu pada filsafat
moral, di mana apa yang dianggap baik atau buruk dalam masyarakat selama periode
waktu sebagai norma dan nilai berubah dan berkembang. Etika dan moral dikatakan
berumur tertentu karena dapat berubah seiring waktu

II. Rumusan Masalah


1. Apa definisi dan bentuk issue etik ?
2. Apa kajian issue etik bidan dan klien dalam pelayanan kebidanan?
3. Apa definisi dari issue moral ?
4. Apa dilema etik dan konflik moral dalam issue pelayanan kebidanan ?

III. Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui apa definisi dan bentuk issue etik
2. Mengetahui kajian etik bidan dan klien dalam pelayanan kebidanan
3. Mengetahui definisi dari issue moral
4. Mengetahui dilemma etik dan konflik moral dalam issue pelayanan kebidanan
V

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan bentuk issue etik

1. Definisi issue

Issue adalah topik yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang


memungkinkan setiap orang mempunyai pendapat. Pendapat yang timbul akan
bervariasi, isu muncul dikarenakan perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan.

Issue adalah masalah pokok yang berkembang di suatu masyarakat atau suatu


lingkungan yang  belum tentu benar, yang membutuhkan pembuktian. Etik merupakan
bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu
tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau buruk (Jones,
1994).

Issue etik adalah topik yang cukup penting untuk dibicarakan sehingga mayoritas
individu akan mengeluarkan opini terhadap masalah tersebut sesuai dengan asas ataupun
nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai benar salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.

2. Bentuk issue etik

1) Etika deskriptif, memberikan gambaran tentang perilaku manusia dalam hal


nilai baik dan buruk yang dapat dilakukan sesuai dengan norma etika yang
dianut oleh masyarakat.

2) Etika normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk Tindakan


manusia. Etika normative terbagi menjadi dua yaitu :
VI

a) Etika umum, membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan


kondisi manusia untuk bertindak etis dalam merumuskan kebijakan
berdasarkan teori dan prinsip moral.

b) Etika khusus, terbagi menjadi :


 Etika sosial, menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan
antar sesama manusia dalam aktivitasnya.
 Etika individu, lebih menekankan pada kewajiban – kewajiban
manusia sebagai pribadi.
 Etika terapan, adalah etika yang diterapkan pada profesi.

2.2 Kajian Issue Etik Bidan dan Klien Dalam Pelayanan Kebidanan

Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat
mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan.
Seorang bidan dikatakan profesional bila ia mempunyai kekhususan sesuai dengan peran
dan fungsinya yang bertanggung jawab menolong persalinan. Dengan demikian
penyimpangan etik mungkin saja akan terjadi dalam praktek kebidanan misalnya dalam
praktek mandiri, bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi kesehatan lainnya. Dalam
hal ini bidan yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya
sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya
penyimpangan etik.

 Kasus
Ada seorang pasien hamil yang mengeluh perutnya terasa kencang, setelah di
periksa ternyata pasien tersebut sudah mengalami pembukaan ketiga dimana bayi
tersebut dalam keadaan sungsang. Oleh karena itu, bidan menyarankan agar di
rujuk ke rumah sakit untuk melahirkan secara SC. Tapi bidan tersebut berusaha
untuk memberi penjelasan bahwa tujuan tujuan di rujuk demi keselamatan janin
dan juga ibunya namun jika tetap tidak mau dirujuk akan sangat membahayakan
janin maupun ibunya. Tapi keluarga bersikeras agar bidan mau menolong
persalinan tersebut. Sebenernya, dalam hal ini bidan tidak yakin bisa berhasil
menolong persalinan dengan keadaan letak sungsang seperti ini karena
VII

pengalaman bidan dalam hal ini masih belum begitu mendalam. Di rujuk agar
persalinan berjalan dengan lancar dan bukan kewenangan bidan untuk menolong
persalinan dalam keadaan letak sungsang seperti ini.
 Konflik
Keluarga terutama suami menolak untuk di rujuk ke rumah sakit dan
melahirkan secara operasi SC dengan alasan tidak punya biaya untuk membayar
operasi.

 Issue
Dimata masyarakat, bidan tersebut dalam melakukan Tindakan tidak sesuai
prosedur dan tidak professional. Selain itu, masyarakat menilai bahwa bidan tersebut
dalam menangani pasien dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat atau membeda
– bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.

 Dilema
Bidan merasa kesulitan untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk
menolong persalinan resiko tinggi. Dalam hal ini letak sungsang seharusnya tidak
boleh dilakukan oleh bidan sendiri dengan keterbatasan alat dan kemampuan medis.
Seharusnya ditolong oleh dokter obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk
menolong persalinan itu sendiri dengan alasan desakan dan keluarga klien sehingga
dalam hatinya merasa kesulitan untuk memutuskan sesuai prosedur ataukah kenyataan
di lapangan.

2.3 Definisi dari issue moral

Moral berasal dari Bahasa latin “MOS” kebiasaan adat, “MORAL” etimologi
dengan “ETIK” keduanya mengandung arti adat kebiasaan walaupun Bahasa asalnya
berbeda (“etik” : Yunani) (“moral” : Latin). Moral merupakan pengetahuan atau
keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk yang mempengaruhi sikap seseorang.

Issue moral adalah merupakan topik yang penting berhubungan dengan benar dan
salah dalam kehidupan sehari – hari, sebagai contoh nilai – nilai yang berhubungan
VIII

dengan kehidupan orang sehari – hari menyangkut kasus abortus, euthanasia, keputusan
untuk terminasi kehamilan.

Moral merupakan pengetahuan atau keyakinan tentang adanya hal yang baik dan
buruk yang memengaruhi sikap seorang. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk
berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, Pendidikan, sosial
budaya, agama, dan lain – lain. Hal ini disebut kesadaran moral. Issue moral pelayanan
kebidanan merupakan topik yang penting yang berhubungan dengan benar dan salah
dalam kehidupan sehari – hari dan yang ada ada kaitannya dengan pelayanan kebidanan.

2.4 Dilema Etik dan Konflik Moral Dalam Issue Pelayanan Kebidanan

Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan moral
suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Menurut thompson (1985)
merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternatif yang memuaskan atau
tidak sebanding.

1. Malpractice, Malpraktik atau mal administrasi yang dimaksud di dalam tulisan ini
adalah ketidak-pedulian, ketidak jujuran, dan segala tindakan yang tidak sesuai
dengan prosedur pelayanan.
2. Misconduct, merupakan kesengajaan dapat dilakukan dalam bentuk pelanggaran
ketentuan etik, ketentuan disiplin profesi, hukum administratif, serta hukum pidana
dan perdata, seperti melakukan kesengajaan yang merugikan pasien, fraud,
"penahanan" pasien, pelanggaran wajib simpan rahasia kedokteran, aborsi .
3. Negligency, merupakan keadaan dimana ketika seorang tenaga medis lalai dalam
memberi pelayanan kesehatan terhadap pasiennya secara sengaja maupun tidak
disengaja.
4. Whistleblowing, merupakan seseorang yang melaporkan perbuatan dugaan tidak
pidana korupsi atau tindakan pelanggaran yang terjadi di lingkungan rumah sakit,
klinik, puskesmas, atau pihak terkait lainnya yang memiliki akses informasi yang
memadai atas terjadinya dugaan tindak pidana korupsi tersebut.
5. Complaints atau komplain, merupakan akibat situasi dimana keinginan atau kehendak
yang berbeda atau berlawanan antara pasien dengan pihak rumah sakit, sehingga
IX

keduanya saling terganggu, sehingga membuat pasien mengeluh atas pelayanan yang
diberikan oleh bidan atau tenaga medis tersebut.

BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan

Etika sebagai salah satu cabang filsafat seringkali dianggap sebagai ilmu yang abstrak
dankurang relevan dalam kehidupan sehari-hari. banyak uraian filsafat dianggap jauh dari
kenyataan tetapi setidaknya etika mudah dipahami secara relevan bagi banyak persoalan yang
dihadapi. Etika sebagai filsafat moral mencari jawaban untuk menentukan serta
mempertahankan secara rasional teori yang berlaku tentang apa yang benar dan yang salah,
baik atau buruk, yang secara umum dapat dipakai sebagai suatu perangkat prinsip moral yang
menjadi pedoman bagi tindakan manusia. .
Etika tidak lepas dari kehidupan manusia, termasuk dalam profesi kebidanan
membutuhkan suatu system untuk mengatur bidan dalam menjalankan peran dan fungsinya.
Dalam menjalankan perannya bidan tidak dapat memaksakan untuk mengadapatasi suatu
teori etika secara kaku, tetapi harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi saat
itu dan berlandaskan pada kode etik dan standar profesi.
Dalam memberikan pelayanan kebidanan, bidan atau tenaga medis harus memberikan
pelayanan dan mampu menjalin komunikasi yang baik dengan klien maupun keluarganya
sehingga dapat merencanakan atau memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan
kebutuhan klien. Dengan memahami berbagai dilema etik serta issue moral dan etik diatas,
diharapkan dapat membantu bidan dan tenaga dalam memberikan pelayanan yang baik
kepada kliennya.

II. Saran

Makalah ini masih belum mencapai sempurna, sehingga pembaca dapat


menambahkan atau menghapus bagian yang kurang. dan sebagai seorang penyampai
sebaiknya mahasiswa lebih mengembangkan wawasannya mengenai kode etik kebidanan
X

agar mampu menyampaikannya ke orang banyak agar masyarakat luas dapat lebih
memahami tentang petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus
menjalankan profesinya, yaitu ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
oleh anggota profesi, tidak hanya dalam menjalankan tugas profesinya melainkan juga
menyangkut tingkah laku dalam pergaulan sehari-hari dimayarakat, yang dalam hal ini kode
etik profesi kebidanan

DAFTAR PUSTAKA

Fadilah, Siti. (2007). Keputusan Menteri Kesehatan Tentang. JakartaMochtar, Rustam, 1998.
Sinopsis Obstetri Jilid 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
Marmi, S.ST., M.Kes, dan Margiyati, S.SiT., M.Kes, 2014. Konsep Kebidanan untuk
Mahasiswa Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Soepardan, Suryani. (2006).
Konsep Kebidanan. Bandung: ECG
Waspodo, Djoko dkk. 2002. Asuhan Persalinan Normal, Jaringan Nasional Pelatihan Klinik
Kesehatan Reproduksi : Jakarta.
Wiknjosastro, Hanifa, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai