2. Sahli Sentia
3. Liski Damayanti
4. Tisa Alfathsyah
7. Letra Sunata
Dosen Pembimbing :
Linda Yusanti,S.ST,M.Keb
UNIVERSITAS BENGKULU
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan
makalah mata kuliah dokumentasi kebidanan tepat waktu. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya
kita nantikan kelak.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………1
1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………1
1.3 TUJUAN……………………………………………………………………….1
BAB II ISI
KESIMPULAN ……………………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….9
ii
BAB I PENDAHULUAN
Model asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi
tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai
kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu pada masa hamil, masa persalinan,
nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana. Kehamilan dan persalinan adalah
suatu proses yang normal, alami, dan sehat. Bidan meyakini bahwa model asuhan
kehamilan yang membantu serta melindungi proses kehamilan dan kelahiran normal
adalah yang paling sesuai bagi sebagian besar wanita. Sangat penting bagi wanita
untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team
kecil tenaga profesional, dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap
saat akan terpantau dengan baik.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Apa yang dimaksud Model Konseptual Asuhan Kebidanan?
2.Mengetahui Apa saja Macam-macam model asuhan kebidanan?
3.Mengetahui Apa yang dimaksud Model konseptual dalam asuhan
kebidanan?
4. Mengetahui Apa yang dimkasud Women center care?
1
BAB II ISI
1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.
2. Pada dasarnya sama dengan pengertian konsep kerangka kerja, sistem, dan skema.
Menunjukkan pada ide global tentang individu, kelompok, situasi, dan kejadian yang
menarik untuk suatu ilmu. Konseptual model biasanya berkembang dari wawasan
intuitif, keilmuan dan seringkali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu
yang bersangkutan (Fawcett, 1992) sehingga konseptual model memberikan
gambaran abstrak atau ide yang mendasari suatu disiplin ilmu.
3. Model memberi kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktik untuk
membimbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang
harus dijawab dalam penelitian. Konsep model ditunjukkan dengan banyak cara yaitu
mental model, fisikal model, dan simbolik (Lancaster and Lavcaster, 1992).
2
3
Falsafa kebidanan terhadap kehamilan hal fsiologis:
2. Paradikma sehat.
Derajat kesehatan di Indonesia masih renda, hal ini menuntut adanya upayauntuk
menurunkannya.
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan derajak kesehatan, pemerinta
membuat satu model dalam pembangunan kesehatan yaitu PARADIGMA
SEHAT. Paradigm sehat ini pertama kali di cetuskan oleh Prof. Dr.F.A Moeloek
(Mankes RI) pada rapat siding DPR komisi VI pada tanggal 15 september 1998.
Paradigma sehat adalah cara pandang, pola piker, atau model pembangunan
kesehatan yang melihat masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi
dengan banyak faktor yang bersifat lintas sector, dan upaya lebih di arahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya
penyebuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
Secara MAKRO dengan adanya paradigm sehat maka pembangunan kesehatan
lebih menekankan upaya promotif dan preventif.
4
Paradigm sehat ini merupakan model dalam pembangunan kesehatan tetapi juga
di jadikan model dalam asuhan kebidanan, hal ini karena :
Dengan paradigma sehat akan merubah cara pandang masyarakat tentang
kesehatan termasuk kesehatan reproduksi, dan mendorong masyarakat
menjadi mandiri dan sadar akan pentingnya upaya promotif dan preventif
Mengingat paradigma sehat merupakan upaya untuk menurunkan drajat
kesehatan di Indonesia yang utamanya di mulai dari AKI dan AKB, maka
bidan sebagai bagian dari tenaga yang turut bertanggung jawab terhadap
menurunnya AKI dan AKB perlu menjadikan paradigma sehat sebagai
model
Paradigm sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga bidan pun
harus menjadikan paradigm sehat sebagai model atau acuan.
3. Midwifery care
5
D. Women center care
Women center care adalah asuhan yang berorientasi pada wanita. Dalam hal ini
bidan difokuskan memberikan dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh
status yang sama di masyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan
kesehatan dirinya.
Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan oleh suatu bidan yaitu house of
commons health committee tahun 1992, disimpulkan bahwa terdaftar pemerintaan
yang meluas pada kaum wanita untuk memiliki pilihan yang lebih besar dalam
menentukan jenis asuhan maternitas yang mereka dapatkan dan bahwa struktur
pelayanan maternitas saat ini membuat mereka frustasi bukan memfasilitasi
mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya asuhan yang berorientasi
pada wanita dimana mereka punya peran dalam menentukan pilihan sehingga
terpenihi kebutuhannya dan timbul kepuasaan. Hal tersebut juga menunjukkan
bahwa Asuhan yang berorintasi pada wanita atau Women Centre Care amat penting
untuk kemajuan Praktik kebidanan.
Women Center Care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM (International
Confederation Of Midwifery) yang tertuang dalam VISI nya, yaitu :
*Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan askeb
*Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai kerjasama
team dalam memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan keluarga
*Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan dimasa mendatang termasuk
pelayanan kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan keluarga
*Bidan bekerjasama dengan wanita dalam memberikan asuhan sesuai dengan
harapan wanita.
6
Untuk dapat memberikan Care atau Asuhan yang baik terhadap wanita, bidan harus
menerapkan hal-hal berikut ini :
*Lakukan Intervensi Minimal
*Memberikan asuhan yang komprehensif
*Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan
*Melakukan segala tindakan yang Sesuai dengan standar, wewenang, otonomi dan
kompetensi
*Memberikan Informed Content
*Memberikan asuhan yang Aman, nyaman, logis dan berkualitas
*Menerapkan Asuhan Sayang Ibu
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA