Anda di halaman 1dari 14

ISU TERKAIT PROFESIONALISME

KEBIDANAN

Disusun OLEH :

KELOMPOK 7

RUSMILIYANTI
RITNA YULIA SARI
RIZQI AMALIA
SARIFAH WILDA EROS TINA
SALNA FITRIANA

PRODI SARJANA KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat meyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Dan adapun tema makalah
ini adalah tentang “Isu Terkait Profesionalisme Kebidanan”. Harapan kami sebagaimana
penyusun yaitu agar pembaca dapat memahami tentang apa saja isu-isu yang berkaitan
denganProfesionalisme sebagai bidan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Dwi Rahmawati, SST., M.Kes. selaku dosen mata kuliah Konsep Kebidanan yang telah
memberikan tugas kepada kami. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu hingga selesainya makalah ini.
Kami jauh dari sempura. Dan tugas ini menjadi langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu keterbatasan waktu dan kemampuan kami,maka kritik dan saran
membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat menambah ilmu dan wawasan
kita mengenai Isu Terkait Profesionalisme Kebidanan dan berguna pada kami khususnya dan
pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Kotabaru, 26 November 2021

Tim Penyusun Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................2
A. Isu Profesional dan Etik dalam Praktik Kebidanan.............................................................2
1. Pengertian Isu Etik dan Dilema......................................................................................2
2. Contoh Bentuk Isu Etik yang Berhubungan dengan kebidanan....................................2
3. Isu Etik yang terjadi dalam Pelayanan Kebidanan.........................................................5
4. Isu Moral dan Dilema Moral..........................................................................................5
5. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan..................................................7
BAB III.......................................................................................................................................8
PENUTUP...................................................................................................................................8
A. Kesimpulan.......................................................................................................................8
B. Saran.................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kata etik, etis, moral tidak hanya terdengar dalam ruang kuliah, namun sudah mewarnai
kehidupan masyarakat umum. Dengan bertambahnya arus globalisasi dan munculnya istilah-
istilah tersebut secara luas di masyarakat, dunia akan semakin mempengaruhi kehidupan sosial
masyarakat dunia yang kemudian mempengaruhi munculnya penyimpangan etik sebagai akibat
kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Arus
kesejahteran ini tidak dapat dibendung dan pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan.
Profesi yang berada pada bidang yang praktek mandiri seperti bidan akan menjadi pekerja
yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar pengaruhnya terhadap kemungkinan
terjadinya penyimpangan etik. Sehingga dalam perjalanannya, seorang bidan harus mengerti
makna etik, etis, moral dan penerapannya, serta isu-isu yang terkait dalam praktek kebidanan.
Bidan dituntut untuk berperilaku hati-hati dalam setiap tindakannya dalam memberikan asuhan
kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan profesional.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi atau pengertian Etika, Moral dan Isu terkait profesionalisme kebidanan.
2. Bagaimana bentuk Etika, Moral dan Isu terkait profesionalisme kebidanan.
3. Bagaimana pembahasan masalah etika dalam kehidupan berkaitan dengan praktek kebidanan.
4. Bagaimana kajian konflik, dilema dan penyelesaian kasus mengenai isu etik dan isu moral
dalam pelayanan kebidanan.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi atau pengertian Etika, Moral dan Isu terkait profesionalisme
kebidanan.
2. Untuk mengetahui bentuk Etika, Moral dan Isu terkait profesionalisme kebidanan.
3. Untuk memahami pembahasan masalah etika dalam kehidupan berkaitan dengan praktek
kebidanan
4. Untuk mengetahui kajian konflik, dilema dan penyelesaian kasus mengenai isu etik dan isu
moral dalam pelayanan kebidanan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Isu Profesional dan Etik dalam Praktik Kebidanan


1. Pengertian Isu Etik dan Dilema
Isu adalah masalah pokok yang berkembang di suatu masyarakat atau suatu
lingkungan belum yang belum tentu benar, yang membutuhkan pembuktian. Isu merupakan
topik yang menarik untuk di diskusikan, argumentasi yang timbul akan bervariasi dan muncul
karena adanya perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan.
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia
dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan itu baik atau
buruk.
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berkembang di
masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang berhubungan dengan
segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.
Dilema yaitu suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua alternatif pilihan, yang
kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah. Dilema muncul
Karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin, atau pertentangan antara nilai-nilai
yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada.

2. Contoh Bentuk Isu Etik yang Berhubungan dengan kebidanan


a. Isu etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga, masyarakat
1) Kasus :
Seorang perempuan hamil G1PₒAₒ hamil 38 minggu datang ke polindes dengan
keluhan perutnya terasa mengencang sejak 5 jam yang lalu. Setelah dilakukan VT,
pembukaan 3, janin letak sunsang. Bidan merencanakan dirujuk ke rumah sakit.
Keluarga klien terutama suami menolak untuk dirujuk dengan alasan tidak punya biaya.
Bidan memberikan penjelasan persalinan anak letak sungsang bukan
kewenangannyadan menyampaikan tujuan dirujuk demi keselamatan bayi dan juga
ibunya, tetapi keluarga tetap ingin ditolong oleh bidan polindes. Karena keluarga
memaksa, akhirnya bidan menuruti kemauan klien dan keluarga untuk menolong
persalinan. Persalinan berjalan sangat lama karena kepala janin tidak bisa keluar.
Setelah bayi lahir ternyata bayi meninggal. Keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan
tidak dapat bekerja secara professional dan dalam masyarakat pun tersebar bahwa
bidan tersebut dalam melakukan tindakannya sangat lambat dan tidak sesuai prosedur.
2) Konflik :
Keluarga / suami menolak untuk dirujuk ke rumah sakit dengan alasan tidak
mempunyai biaya untuk melakukan operasi.
2
3

3) Isu :
Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan tindakan tidak
sesuai prosedur dan tidak professional. Masyarakat juga menilai bahwa bidan tersebut
dalam menangani pasien dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat atau membeda-
bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.
4) Dilema
Kenyataan di lapangan, bidan merasa kesulitan untuk memutuskan rujukan karena
keluarga memaksa ingin ditolong bidan. Dengan segala keterbatasan kemampuan dan
sarana, bidan melakukan pertolongan persalinan yang seharusnya dilakukan di rumah
sakit dan ditolong oleh spesialis kebidanan.
b. Isu Etik yang terjadi antara Bidan dengan Teman Sejawat
1) Kasus :
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua orang bidan
yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama-sama memiliki BPM (Bidan Praktik
Mandiri) dan ada persaingan di antara dua bidan tersebut. Pada suatu hari datang
seorang pasien yang akan melahirkan di BPM bidan “B” yang lokasinya tidak jauh
dengan BPM bidan “A”. setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pembukaan masih
belum lengkap dan bidan “B” menemukan letak sungsang dan bidan tersebut tetap akan
menolong persalinan tersebut meskipun mengetahui bahwa hal tersebut melanggar
wewenang sebagai seorang bidan demi mendapatkan banyak pasien untuk bersaing
dengan bidan “A”. Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika bidan “B” tetap
akan menolong persalinan tersebut, bidan “A” akan melaporkan bidan “B” untuk
menjatuhkan bidan “B” karena melanggar wewenang profesi bidan.
2) Isu :
Seorang bidan melakukan pertolongan persalinan sungsang.
3) Konflik :
Menolong persalinan sungsang untuk mendapatkan pasien demi persaingan atau
dilaporkan oleh bidan “A”
4) Dilema :
a) Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut namun bidan
kehilangan satu pasien.
b) Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan “A”
dengan dilaporkan oleh lembaga yang berwenang
c. Isu Etik Bidan dengan Team Kesehatan lainnya
1) Kasus :
Seorang wanita berusia 35 tahun mengalami jatuh dan pendarahan hebat. Suami
memanggil bidan dan bidan memberikan pertolongan pertama. Bidan menjelaskan pada
keluarga, agar istrinya dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan kuretase. Keluarga
menolak dan menginginkan agar bidan saja yang melakukan kuretase. Bidan kemudian
4

melakukan kuretase dan 2 hari kemudian, pasien mengalami pendarahan dan dibawa ke
rumah sakit. Dokter menanyakan riwayat kejadian pada suami pasien. Suami pasien
kemudian mengatakan bahwa 2 hari lalu istrinya mengalami pendaharan dan dilakukan
kuratase oleh bidan. Dokter kemudian memanggil bidan tersebut dan terjadilah konflik
antara bidan dengan dokter tersebut.
2) Isu :
Malpraktik bidan melakukan tindakan diluar wewenangnya
3) Konflik:
Bidan melakukan kuretase diluar wewenangnya sehingga terjadilah konflik antara bidan
dan dokter
4) Dilema :
Jika tidak segera dilakukan tindakan dikhawatirkan dapat merenggut nyawa pasien karena
BPM jauh dari RS. Namun, jika dilakukan tindakan, bidan merasa melanggar kode etik
kebidanan dan merasa melakukan tindakan diluar wewenangnya.
d. Isu Etik yang terjadi antara Bidan dan Organisasi Profesi
1) Kasus :
Seorang ibu yang ingin bersalin di BPM. Sejak awal kehamilan, ibu tersebut sudah sering
memeriksakan kehamilannya. Menurut hasil pemeriksaan bidan, ibu tersebut memiliki
riwayat hipertensi, maka kemungkinan lahir pervagina sangat beresiko saat persalinan tiba.
Tekanan darah ibu menjadi tinggi. Jika tidak rujuk, maka beresiko terhadap janin dan
kondisi si ibu itu sendiri. Resiko pada janin bisa terjadi gawat janin dan pendarahan pada
ibu. Bidan sudah mengerti resiko yang akan terjadi. Tapi bidan lebih mementingkan
egonya sendiri karena takut kehilangan komisinya daripada dirujuk ke rumah sakit. Setelah
janin lahir, ibu mengalami pendarahan hebat, sehingga kejang-kejang dan meninggal. Saat
berita itu terdengar, Organisasi Profesi Bidan (IBI), memberikan sanksi yang setimpal
bahwa dari kecerobohannya sudah merugikan orang lain. Sebagai gantinya, ijin praktik
(BPM) bidan A dicabut dan dikenakan denda sesuai dengan pelanggaran tersebut.
2) Isu :
a) Terjadi malpraktik
b) Pelanggaran wewenang bidan
3) Dilema :
Perlu disadari bahwa dalam pelayanan kebidanan sering kali muncul masalah atau isu di
masyarakat yang berkaiatan dengan etik dan moral, dilema serta konflik yang dihadapi
bidan sebagai praktiksi kebidanan. Isu adalah masalah pokok yang berkembang di
masyarakat atau suatu lingkungan yang belum tentu benar, serta membutuhkan
pembuktian. Bidan dituntut berperilaku hati-hati dalam setiap tindakannya dalam
memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis professional.
5

3. Isu Etik yang terjadi dalam Pelayanan Kebidanan


Isu adalah masalah pokok yang berkembang di suatu masyarakat atau suatu
lingkungan belum yang belum tentu benar, yang membutuhkan pembuktian. Isu merupakan
topik yang menarik untuk di diskusikan, argumentasi yang timbul akan bervariasi dan muncul
karena adanya perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan.
Isu etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berkembang di
masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang berhubungan dengan
segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.
Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:

a. Persetujuan dalam proses melahirkan.

1) Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.


2) Kegagalan dalam proses persalinan.
3) Pelaksanan USG dalam kehamilan.
4) Konsep normal pelayanan kebidanan.
5) Bidan dan pendidikan seks.

b. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:


1) Perawatan intensif pada bayi.
2) Skreening bayi.
3) Transplantasi organ.
4) Teknik reproduksi dan kebidanan.
c. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi:
1) Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
2) Otonomi bidan dan kode etik profesional.
3) Etik dalam penelitian kebidanan.
4) Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.

Biasanyan beberapa contoh mengenai isu etik dalm pelayananan kebidanan adalah
berhubungan dengan masalah-masalah sebagai berikut:
a. Agama / kepercayaan.
b. Hubungan dengan pasien.
c. Hubungan dokter dengan bidan.
d. Kebenaran.
e. Pengambilan keputusan.
Bidan dituntut untuk berprilaku hati-hati dalm setiap tindakannya dalam
memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan
profesional.
6

4. Isu Moral dan Dilema Moral


Isu moral adalah topik yang penting berhubungan dengan benar dan salah dalam
kehidupan sehari-hari, sebagai contoh nilai-nilai yang berhubungan dengan kehidupan orang
sehari-hari, menyangkut kasus abortus euthanasia, keputusan untuk terminasi kehamilan.
Contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
 Kasus abortus
 Euthanansia
 Keputusan untuk terminasi kehamilan

Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada
dua alternatif pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan
membutuhkan pemecahan masalah. Dalam mencari solusi atau pemecahan
masalah harus mengingat akan tanggung jawab profesionalnya, yaitu :

a. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan, kesejahteraan pasien atau klien
b. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian, (omission),
disertai rasa tanggung jawab, memperhatikan kondisi dan keamanan pasien atau klien
c. Konflik moral menurut Johnson adalah bahwa konflik atau dilema pada dasarnya sama,
kenyataanya konflik berada diantar prinsip moral dan tugas yang mana sering menyebabkan
dilema. Ada 2 tipe konflik yaitu ;
1) Konflik berhubungan dengan prinsip
2) Konflik yang berhubungan dengan otonomi

Dua tipe konflik ini adalah dua bagian yang tidak bisa terpisahkan. Contoh
studi kasus mengenai konflik moral :
“Ada seorang bidan yang berpraktik mandiri di rumah. Ada seorang pasien
inpartu datang ke tempat praktiknya. Status obstretik pasien adalah GI PO AO
hasil pemeriksaan penapisan awal menunjukkan presentase bokong dengan
taksiran berat janin 3900 gram, dengan kesejahteraan ibu dan janin baik. Maka
bidan tersebut menganjurkan dan memberikan konseling pada pasien mengenai
kasusnya dan untuk dilakukan tindakan rujukan. Namun pasien dan keluarganya
menolak dirujuk dan tetap bersikukuh untuk tetap melakukan persalinan di bidan
tersebut karena pertimbangan biaya dan kesulitan lainnya”.
Melihat kasus ini maka bidan dihadapkan pada konflik moral yang
bertentangan dengan prinsip moral dan otonomi maupun kewenangan dalam
pelayanan kebidanan. Bahwa sesuai Kepmenkes Republik Indonesia
900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan, bidan tidak
berwenang memberikan persalinan pada primigravida dengan presentasi bokong,
di sisi lain ada prinsip nilai moral dan kemanusiaan yang dihadapi pasien, yaitu
ketidak mampuan sosial ekonomi dan kesulitan lainnya.
7

Kerangka pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan


memperhatikan sebagai hal-hal berikut :
a. Bidan harus mempunyai responbility dan accounbility
b. Bidan harus menghargai wanita sebagai individu dan melayani dengan rasa hormat
c. Pusat perhatian pelayanan bidan adalah safety dan wellbeing mother
d. Bidan berusaha menyokong pemahaman ibu tentang kesejahteraan dan menyatakan
pilihannya pada pengalaman situasi yang aman.
e. Sumber proses pengambilan keputusan dalam kebidanan adalah knowledge, ajaran intrinsic,
kemampuan berfikir kritis, kemampuan membuat keputusan klinis yang logis.

5. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan


a. Ciri-ciri keputusan yang etis yaitu :
1) Mempunyai pertimbangan tentang apa yang benar dan apa yang salah
2) Sering menyangkut pilihan yang sukar
3) Tidak mungkin dielakkan
4) Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman dan tabiat serta lingkungan sosial
b. Teori-teori pengambilan keputusan :
1) Utilitarisme
a) Mengutamakan adanya konsekuesi kepercayaan adanya kegunaan semua manusia
memiliki perasaan senang dan sakit.
b) Bentuk ultilitarisme ada 2, yaitu :
 Berdasarkan tindakan, bahwa setiap tindakan ditujukan untuk keuntungan
 Berdasarkan aturan, bahwa setiap tindakan didasarkan pada prinsip kegunaan
dan aturan moral
2) Deontologi
a) Menurut Immanuel Kant, sesuatu dikatakan baik apabila semua potensi digunakan
di jalan yang baik oleh kehendak manusia
b) Menurut W.D. Ross : setiap manusia punya intuisi akan kewajiban dan semua
kewajiban berlaku langsung pada diri kita
3) Hedonisme
a) Menurut Aristipos, sesuai kodratnya, manusia mencari kesenangan dan
menghindari ketidaksenangan. Hal terbaik adalah menggunakan kesenangan
dengan baik dan tidak terbaa oleh kesenangan
b) Menurut Epikuros, menilai bukan hanya kesenangan (hedone) inderawi tetapi juga
kebebasan rasa sakit dan keresahan jiwa
4) Eudemonisme
Menurut Aristoteles, dalam setiap kegiatan manusia mengejar suatu tujuan ingin
mencapai sesuatu yang baik. Semua orang akan setuju bahwa tujuan akhir hidup
manusia adalah kebahagiaan (eudemonia). Keutamaan dalam mencapai kebahagiaan
8

melalui keutamaan intelektual dan moral.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Isu etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat mempunyai
hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan. Seorang bidan
dikatakan professional bila ia mempunyai kekhususan sesuai dengan peran dan fungsinya
yang bertanggung jawab sesuai kewenangan. Bidan yang praktik mandiri menjadi pekerja
yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap
kemungkinan terjadinya penyimpangan etik. Pengambilan keputusan adalah pemilihan
alternative perilaku tertentu dari dua atau lebih alternative yang ada. Strategi pengambilan
keputusan yang dipengaruhi oleh kebijakan organisasi / pimpinan, fungsi pelayanan.
Selain itu, bidan juga harus jeli melihat permasalahan terkait isu – isu yang
berhubungan dengan praktik atau tindakan profesionalisme bidan, diantara nya adalah
1. Isu etik yang terjadi antara bidan dengan teman sejawat
2. Isu etik yang terjadi antara bidan dengan teman kesehatan lainnya
3. Isu etik yang terjadi antara bidan dengan organisasi profesi
4. Isu etik dalam pelayanan kebidanan
5. Isu moral dalam pelayanan kebidanan
6. Hal pokok dan faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan

B. Saran
Dalam makalah ini terdapat penjelasan tentang “isu professional dan etik dalam
praktik kebidanan” berharap agar mahasiswi dapat mengetahui isu etik yang terjadi di dalam
pelayanan atau praktik kebidanan sesuai dengan pembahasan di dalam makalah ini.
Bidan dalam setiap menjalankan peran dan fungsinya hendaknya selalu berlandaskan
dengan kode etik bidan. Etika tidak lepas dari kehidupan manusia termasuk dalam profesi
kebidanan membutuhkan suatu sistem untuk mengatur bidan dalam menjalankan peran dan
fungsinya. Dalam menjalankan perannya bidan tidak dapat memaksakan untuk
mengadaptasi suatu teori etik secara kaku tetapi harus disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang dihadapi saat itu dan berlandaskan pada kode etik dan standar bidan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arimbi, Diah. 2014. Etkolegal Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Dwienda Ristica, Octa & Juliarti, Widya. 2014 Prinsip Etika Dan Moralitas Dalam Pelayanan
Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish

Endang dan Siwi Walyani, Elisabeth. 2015. Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press

IBI. 2005.Etika dan Kode Etik Kebidanan. IBI

Marimbi, Hanum. 2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan. Jogjakarta: Mitra Cendikia
Press. Pp: 30-6

Puji Wahuningsih, Heni. 2006. Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya Tribowo,
Cecep. 2014. Etika & Hukum Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai