Dari pengertian di atas, kita bisa tahu kalau analytical exposition text berisi pemikiran
penulis tentang hal-hal yang terjadi di sekitarnya, baik benda, kejadian, ataupun tempat.
Teks ini termasuk dalam argumentative text karena menunjukkan suatu pendapat
(argumen) terhadap sesuatu. Fungsi sosialnya adalah untuk meyakinkan pembaca
bahwa topik yang dihadirkan adalah topik yang penting untuk dibahas.
Kamu perlu ingat, kalau analytical exposition text tidak “berusaha” untuk mengubah
sudut pandang pembacanya. Teks ini murni hanya berisi pendapat penulis.
1. Thesis
Pada bagian thesis ini, penulis harus memberitahu pembaca tentang topik utama yang
akan ditulisnya. Thesis selalu bisa kamu temukan di paragraf pertama teks. Di bagian ini,
pembaca juga bisa melihat mengapa penulis memberikan pendapat terhadap hal yang
menjadi topiknya.
2. Arguments
3. Reiteration/Conclusion
Bagian ini selalu terletak di bagian akhir teks dan menjadi paragraf penutup
tulisan. Reiteration berisi penegasan kembali posisi dan pendapat penulis terhadap
topik utama.
Berikut ini adalah contoh Analytical Exposition Text:
C. Kaidah Kebahasaan
Language features atau kaidah kebahasaan yang dipakai dalam penulisan Analytical
exposition text adalah sebagai berikut:
(b) Comparisons (perbandingan), seperti but, vice versa, meanwhile, on the other
hand.
(d) Cause-effect (akibat). Contoh katanya antara lain consequence, as a result, so,
the result.