Analytical Exposition adalah salah satu bentuk argumentation text. Para pakar bahasa Inggris
mendefinisikan analytical exposition text sebagai berikut: “Analytical exposition is a text that
elaborates the writer‘s idea about the phenomenon surrounding”. Jika diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia yang dimaksud dengan analytical exposition text adalah sebuah teks atau
tulisan yang memaparkan pendapat penulis tentang fenomena yang sedang terjadi di sekitar kita.
Tujuan komunikatif dari analytical exposition adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik
yang disajikan adalah topik yang penting untuk dibahas atau mendapat perhatian dengan cara
pemberian argumen-argumen atau pendapat-pendapat yang mendukung ide pokok atau topik
tersebut.
1. Thesis
Dalam bagian Thesis, penulis memperkenalkan tentang topik atau ide pokok yang akan
dibahas. Thesis selalu berada di paragraf pertama dalam Analytical Exposition Text.
2. Argument
Dalam bagian ini penulis menghadirkan argumen-argumen atau pendapat-pendapat yang
mendukung ide pokok penulis, biasanya dalam sebuah Analytical Exposition Text
terdapat lebih dari dua argumen. Semakin banyak argumen yang ditampilkan semakin
percaya pembaca bahwa topik yang dibahas oleh penulis adalah topik yang sangat
penting atau membutuhkan perhatian
3. Reiteration
Bagian ini merupakan bagian penutup dari sebuah Analytical Exposition Text yang selalu
terletak di akhir paragraf. Reiteration berisi penulisan kembali atau penempatan kembali
ide pokok yang terdapat di paragraf pertama. Reiteration juga biasa disebut dengan
conclusion atau kesimpulan dan terkadang berisi rekomendasi.
Sebelum membahas tujuan, ciri-ciri dan contoh hortatory exposition, mari kita pahami dulu
definisi atau pengertiannya. Para ahli bahasa Inggris mendefinisikan hortatory exposition
sebagai: “Hortatory Exposition is a type of English text that influences its readers to do
something or act in certain way”. Jadi yang dimaksud dengan hortatory exposition adalah jenis
teks bahasa Inggris yang berisi argumentasi tentang sesuatu dengan harapan pembaca
terpengaruh untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu.
Tujuan komunikatif Hortatory Exposition adalah untuk mempengaruhi atau membujuk pembaca
atau pendengar bahwa sesuatu yang menjadi fokus pembicaraan seharus atau tidak seharusnya
terjadi sehingga pembaca terpengaruh untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu tersebut.
1. Thesis
Pemaparan tentang keprihatinan sebuah masalah yang sedang terjadi di sekitar kita.
2. Argument
Pada bagian ini penulis akan berusaha menyampaikan beberapa argumentasi atau alasan
yang tujuannya tidak lain adalah agar pembaca terpengaruh dan meyakini yang
seharusnya itu bagaimana.
3. Recommendation
Bagian terakhir dari generic structure hortatory exposition adalah pernyataan apa yang
seharusnya atau tidak seharusnya terjadi atau dilakukan, yang biasa disebut saran
(rekomendasi).
Discussion Text
A. Pengertian Discussion Text
Sebelum berbicara mengenai structure, ciri-ciri discussion text dan contohnya, mari kita pelajari
terlebih dahulu definisi dari discussion text dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Di antara
para ahli bahasa Inggris, mendefinisikan discussion text sebagai: “is a text which present a
problematic discourse. This problem will be discussed from different viewpoints. Discussion is
commonly found in philosophical, historic, and social text.” Jadi yang dimaksud dengan
discussion text adalah sebuah tulisan yang memaparkan diskursus atau perdebatan sebuah
masalah yang didiskusikan dari sudut pandang yang berbeda. Tulisan atau teks discussion ini
biasanya kita dapati di dalam tulisan filsafat, sejarah dan sosial.
Tujuan komunikatif discussion text adalah untuk menyajikan sebuah isu atau informasi dengan
memaparkan beberapa pendapat para pakar yang dibidangnya dan biasanya pendapat yang
dipaparkan tersebut bertentangan (pro dan kontra).
1. Issue
Bagian pertama dari generic structure discussion text adalah pemaparan tentang isu yang
akan dibahas atau didiskusikan dalam tulisan tersebut.
2. Argument For or Against
Setelah itu, penulis menjelaskan beberapa pandangan terhadap isu yang sedang dibahas
atau didiskusikan dengan mengambil pendapat para ahli atau juga tanpa menyebutkan
siapa yang berpendapat tetapi pendapat itu memang sudah umum diketahui. Penulis
biasanya akan memaparkan pendapat yang pro (argument for) baru disusul dengan
pendapat yang kontra (argument against) pada paragraf berikutnya.
3. Elaboration
Sebelum mengambil sikap dengan menentukan pendapat mana yang lebih dipilih oleh
penulis, atau bahkan memiliki pendapat sendiri, penulis harus terlebih dahulu
memberikan elaborasi tentang beberapa pendapat yang telah dipaparkan.
4. Conclusion atau Recomendation
Generic structure discussion text yang terakhir adalah kesimpulan atau rekomendasi
penulis terhadap isu yang sedang didiskusikan dengan harapan pembaca dapat mengikuti
dan setuju dengan pendapat penulis.
Explanation Text
A. Pengertian Explanation Text
Sebelum mulai membahas tentang generic structure dan ciri-ciri explanation text dan contohnya,
saya akan mulai dulu dengan definisi dari explanation text dalam bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia. “Explanation is a text which tells processes relating to forming of natural, social,
scientific and cultural phenomena”. Explanation adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-
proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya
dan lainnya.
1. General statement
tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan
fenomena tersebut atau penjelasannya.
2. Squenced of explanation
berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa terjadi atau tercipta. A
squenced of explanation berupa jawaban dari pertanyaan ‘why’ dan ‘how’ penulis ketika
membuat sebuah Explanation text. Dalam squenced of explanation bisa terdiri lebih dari
satu paragrap.
3. Closing
Sebenarnya closing itu tidak tercantum dalam generic structure dari Explanation text,
tetapi kebanyakan orang beranggapan bahwa paragrap terakhir dari sebuah Explanation
text adalah closing, padahal itu merupakan bagian dari squenced of explantaion yang
berisi tentang langkah akhir yang dijelaskan pada bagian squenced of explanation.
1. Sebuah Explanation text biasanya berasal dari pertanyaan penulis terkait ‘why’ dan ‘how’
terhadap suatu fenomena yang ada.
Explanation Text
A. Pengertian Explanation Text
Sebelum mulai membahas tentang generic structure dan ciri-ciri explanation text dan contohnya,
saya akan mulai dulu dengan definisi dari explanation text dalam bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia. “Explanation is a text which tells processes relating to forming of natural, social,
scientific and cultural phenomena”. Explanation adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-
proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya
dan lainnya.
1. General statement
tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan
fenomena tersebut atau penjelasannya.
2. Squenced of explanation
berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa terjadi atau tercipta. A
squenced of explanation berupa jawaban dari pertanyaan ‘why’ dan ‘how’ penulis ketika
membuat sebuah Explanation text. Dalam squenced of explanation bisa terdiri lebih dari
satu paragrap.
3. Closing
Sebenarnya closing itu tidak tercantum dalam generic structure dari Explanation text,
tetapi kebanyakan orang beranggapan bahwa paragrap terakhir dari sebuah Explanation
text adalah closing, padahal itu merupakan bagian dari squenced of explantaion yang
berisi tentang langkah akhir yang dijelaskan pada bagian squenced of explanation.
1. Sebuah Explanation text biasanya berasal dari pertanyaan penulis terkait ‘why’ dan ‘how’
terhadap suatu fenomena yang ada.
2. Karena yang diangkat adalah fenomena maka fokus materinya bukan pada bendanya atau
orangnya, melainkan pada kejadian atau peristiwa yang terjadi pada orang atau benda
tersebut.
3. Menggunakan Simple Present tense.nya, melainkan pada kejadian atau peristiwa yang
terjadi pada orang atau benda tersebut.
4. Menggunakan Simple Present tense.
Procedure Text
A. Pengertian Procedure Text
Sebelum menjelaskan tentang generic structure, ciri-ciri procedure text dan contohnya, saya akan
memulai penjelasan ini mendefinisikan pengertian procedure text baik dalam bahasa Inggris
maupun dalam bahasa Indonesia. “Procedure text is a text that is designed to describe how
something is achieved through a sequence of actions or steps”. Jadi yang dimaksud dengan
procedure text adalah sebuah genre of text yang berfungsi untuk menggambarkan bagaimana
sesuatu dilakukan atau dicapai melalui urutan tindakan atau langkah yang benar.
Tujuan komunikatif dari procedure text adalah bagaimana seorang penulis mampu memahamkan
pembaca tentang cara melakukan, menyelesaikan atau mencapai sesuatu dengan cara yang runtut
dan benar atau prosedural. Sebenarnya dilihat dari istilahnya, kita tentu sudah bisa memahami
apa yang dimaksud dengan procedure text. Jadi mungkin ini adalah salah satu genre of text yang
tanpa dijelaskan sebelumnya tapi kita sudah dapat meraba apa maksud tujuan teks ini.
Recount Text
A. Pengertian Recount Text dan Contoh
Istilah recount berasal dari bahasa Prancis conter yang memiliki dua arti yaitu menghitung ulang
dan menceritakan sebuah cerita: The word count comes from the old French conter, which means
“add up” or “tell a story”.(vocabulary.com). Jadi jika kamu bingung karena mendengar recount
digunakan sebagai istilah bahasa Inggris dalam penghitungan ulang suara pemilu, dan juga
digunakan dalam pelajaran bahasa Inggris khususnya dalam genre of text, maka kamu tidak perlu
bingung lagi. Karena istilah ini memang digunakan untuk kedua makna tersebut. Lalu untuk
membedakannya? cukup lihat kontek atau tema pembicaraannya.
Tujuan komunikatif dari recount text adalah untuk menceritakan pengalaman atau kejadian dan
peristiwa yang terjadi pada masa lalu secara kronologis atau secara berurutan dengan tujuan
untuk entertain atau menghibur pembaca atau pendengar. Dalam bahasa Inggris, tujuan recount
text:
The purpose of a recount is to list and describe past experiences by retelling events in the order
in which they happened (chronological order). Recounts are written to retell events with the
purpose of either informing or entertaining their audience (or both)
1. Orientation
Pada bagian ini, penulis memulai cerita dengan mengenalkan latar belakang informasi
yang menjawab, kapan, di mana kejadian atau peristiwa itu terjadi pada masa lampau.
2. Events
Setelah menceritakan latar belakang atau identitas pelaku, setting tempat dan waktunya,
pada bagian ini barulah penulis mulai menceritakan jalannya cerita secara urut atau
kronologis.
3. Reorientation
Generic structure dari recount text yang terakhir adalah reorientation, banyak yang
menjelaskan bagian ini dengan rangkuman yang berisi pengulangan bagian orientation.
Tapi bagi saya, bagian ini sebenarnya adalah bagian conclusion (kesimpulan) atau
penutup yang mengekspresikan pendapat pribadi penulis tentang kejadian yang telah
diceritakan. Misalnya cerita tentang liburan, maka penulis akan menyimpulkan kesan
tentang liburannya dengan “what an exciting holiday! I will go there again someday“.
Menurut situs Vocabulary, yang dimaksud dengan Anecdote adalah: “The roots of anecdote lie
in the Greek word anekdota, meaning “unpublished.” The word’s original sense in English was
“secret or private stories”. But the most common sense today is that of a funny story about
something that happened.” Istilah anecdote berasal kata anekdota yang berarti “tidak
dipublikasikan/tidak diumumkan”. Sebenarnya istilah ini digunakan untuk sebuah cerita rahasia
atau cerita pribadi. Namun kemudian terjadi pergeseran makna dan pemahaman istilah Anekdot
menjadi sebuah cerita lucu.
Tujuan komunikatif anecdote text adalah untuk menceritakan kejadian pada masa lampau yang
bertujuan untuk menghibur pembaca atau pendengar dengan cerita yang tidak lazim atau yang
dapat membuat orang tertawa.
1. Abstract
Pada bagian ini, penulis akan memulai tulisan dengan mengenalkan sesuatu yang unik
atau ganjil secara singkat sehingga mengundang perhatian pendengar atau pembaca dan
membuat penasaran bagaimana itu bisa terjadi. Biasanya – walaupun tidak mutlak –
penulis akan memulainya dengan mengajukan sebuah pertanyaan.
2. Orientation
Setelah mampu membuat pendengar atau pembaca penasaran, kemudian penulis akan
mulai dengan memperkenalkan setting tempat, pelaku, waktu dari sebuah cerita. Bagian
ini memiliki fungsi yang sama seperti pada Narration Text.
3. Crisis
Bagian ketiga generic structure dari anecdote text adalah Crisis. Setelah pada bagian
abstrack penulis menceritakan hal unik secara singkat, pada bagian inilah kemudian
penulis mempertegas keunikan dan keganjilan yang terjadi sehingga grafik curiosity
(penasaran) pembaca mengalami peningkatan.
4. Reaction atau Incident
Pada bagian inilah penulis mengakhiri rasa penasaran akan hal ganjil atau unik dalam
cerita tersebut dengan menceritakan bagaimana pelaku memecahkan masalah atau
keganjilan yang terjadi. Dan pada bagian inilah biasanya pembaca atau pendengar
mendapatkan pemecahan masalah secara menggelitik atau lucu.
5. Coda (optional/tidak harus)
Coda adalah kesimpulan yang bisa ditarik dalam cerita lucu tersebut yang biasanya akan
mengundang tawa pendengar atau pembaca yang lebih besar lagi. Namun bagian generic
structure anecdote text ini tidak selalu ada dalam cerita anecdote.
D. Ciri-ciri Anecdote Text
1. Menggunakan past tense baik itu simple past tense, past continuous maupun past perfect
tense>
contoh: Last night, I met a beautiful girl wearing swimsuit in the middle of crowded
people.
2. Menggunakan conjunction of time, yaitu kata sambung yang menunjukkan urutan
kejadian.
contoh: before, after.
3. Menggunakan rhetoric question, yaitu pertanyaan yang kadang tidak membutuhkan
jawaban karena penanya lebih tahu jawabannya. Hal ini sekedar untuk berinteraksi
dengan pendengar atau pembaca.
contoh: Do you know why? (tahukah kamu kenapa?)
4. Menggunakan exclamation atau kata seru seperti:
contoh: what a bad day! (benar-benar hari yang buruk)
5. Menggunakan intensity word atau kata yang menunjukkan intensitas untuk mendramatisir
cerita.
contoh: very, much dan lain sebagainya.
Spoof Text
A. Pengertian Spoof Text dan Contohnya
Para pakar bahasa Inggris mendefinisikan Spoof Text sebagai: “Spoof is a text which tells a
factual story, happened in the past time with unpredictable and funny ending”. Spoof text adalah
sebuah teks yang menceritakan sebuah cerita yang terjadi pada masa lalu dengan akhir cerita
yang lucu yang tidak dapat diprediksi atau diperkirakan. Jadi biasanya berisi anekdot, permainan
kata yang lucu atau bisa jadi gabungan kedua-duanya. Lalu apa bedanya dengan text Anecdote?
Bedanya adalah spoof text ini biasanya menceritakan pengalaman pribadi sedangkan anecdote
tidak.
Kedua genre ini, Spoof Text dan Narrative Text memiliki kesamaan dalam hal berisi kejadian
yang terjadi pada masa lampau dan bertujuan untuk menghibur pembaca. Namun ada perbedaan
mendasar di antara keduanya. Narrative text bertujuan menghibur pembaca dengan harapan
pembaca dapat mengambil hikmah di balik cerita tersebut. Sementara Spoof memang bertujuan
menghibur pembaca (entertaining readers) tapi lebih menekankan pada kelucuan cerita daripada
pengambilan hikmahnya. Dan letak kelucuan ceritanya akan dijumpai pada akhir cerita. Jadi kata
kunci untuk Spoof text adalah LUCU, jika tidak lucu maka bukan spoof text.
Susunan umum Spoof text punya ciri tersendiri, dan ini juga yang membedakannya dengan
Narrative text. Berikut generic structure pada spoof text:
1. Biasanya menceritakan kejadian yang dialami seseorang: I, we, she, he, they etc.
2. Tenses yang digunakan adalah Past Tense.
3. Untuk menceritakan detail cerita, biasanya terdapat dialog sehingga pasti ada tanda: “…
text dialog…”
Report text adalah salah jenis genre of text yang masuk kategori descriptive. Definisi report text
itu sendiri adalah sebuah genre atau jenis teks yang berusaha menggambarkan sesuatu seperti
benda, manusia, tumbuhan, hewan dan lain sebagainya yang masih sangat umum. Jadi tidak
fokus pada satu benda melainkan semua benda yang masuk dalam satu kategori. Misalnya kita
sedang membicarakan gajah, maka kita akan membahas sifat, bentuk, karakter gajah pada
umumnya.
1. Cara membedakan report text dan descriptive text yang paling mudah adalah dengan
melihat apakah sesuatu yang digambarkan tersebut umum atau khusus. Jika sesuatu
tersebut adalah umum, maka jenis textnya adalah report. Tetapi jika khusus, maka jenis
textnya adalah descriptive.
Misal, pada penjelasan descriptive text saya memberi contoh tentang Candi Borobudur.
Di dalamnya menjelaskan bagaimana bentuk Candi Borobudur, letaknya dan kapan
dibuatnya. Jadi hanya fokus dan khusus menjelaskan satu objek yang bernama Candi
Borobudur. Lain halnya jika saya menjelaskan tentang Candi. Maka saya akan
menjelaskan bentuk atau model candi pada umumnya seperti apa, kemudian candi
merupakan tempat peribadatan agama apa dan seterusnya. Jadi saya menjelaskan Candi
secara umum, baik itu candi Borobudur, Prambanan, Mendut dan lain sebagainya, tidak
khusus dan fokus.
2. Selain itu, biasanya report text biasanya menggambarkan sesuatu dengan sudut pandang
ilmiah. Sehingga biasanya akan diikuti dengan penjelasan tentang hasil penelitian atau
observasi terhadap objek yang sedang dibicarakan tersebut.
Nah, sekarang jika saya minta kamu untuk menentukan jenis text dari dua judul ini: My Cat dan
A Cat, maka kira-kira mana yang termasuk dalam kategori report text? Jika kamu paham pasti
bisa menentukannya dengan benar. Agar yakin, coba kamu jawab di kolom komentar di bawah
postingan ini untuk memastikan bahwa kamu sudah paham betul perbedaan keduanya.
Tujuan komunikatif Report text adalah untuk menggambarkan tentang sesuatu secara apa adanya
yang merupakan hasil observasi atau penelitian dan analisa secara sistematis. Intinya text Report
berisi fakta-fakta sebuah objek yang bisa dibuktikan secara ilmiah.
Susunan umum atau Generic Structure pada umumnya terdiri dari urut-urutan sebagai berikut:
1. General Clasification
Pernyataan umum yang menerangkan subjek laporan, keterangan, dan klasifikasinya.
2. Description
tells what the phenomenon under discussion; in terms of parts, qualities, habits or
behaviors. Pada bagian ini biasanya memberikan gambaran fenomena-fenomena yang
terjadi, baik bagian-bagiannya, sifat-sifatnya, kebiasaannya, ataupun tingkah lakunya.
Intinya adalah penjabaran dari klasifikasi yang disajikan dengan ilmiah.
Tujuan utama dari pembuatan teks berita tentu untuk memberikan informasi kepada pembaca
atau pendengar berita tentang berita terbaru. Jadi syaratnya harus berita hangat, sehingga
biasanya diberi tanggal dan tempat berita.
Pada praktiknya, susunan umum news item tidak terlalu diindahkan oleh para wartawan karena
mereka tentu ingin menggunakan gaya bahasa dan penulisannya sendiri, yang penting pembaca
bisa memahami beritanya dengan baik. Namun jika kamu diminta untuk membuat tulisan dalam
bentuk berita (news item), maka susunan berikut ini wajib kamu ikuti:
1. Newsworthy event : berita utama dari suatu peristiwa (sekilas tentang inti berita).
2. Background event : latar belakang peristiwa secara rinci melibatkan bagaimana dan
mengapa peristiwa itu terjadi.
3. Source : Sumber yang memberikan informasi berkaitan dengan suatu peristiwa.
1. Melibatkan verbal verbs atau kata kerja yang berupa penyampaian informasi seperti: said,
informed, told, reported, dan lain sebagainya.
2. Karena menggunakan verbal verbs, maka hampir seluruh tulisan news item terdapat
kalimat langsung yang ditandai appostrof atau tanda kutip (“bla, bla, bla..“)
3. Place and time : Dalam penulisan berita biasanya terdapat penjelasan tanggal atau hari
dan tempat peristiwa terjadi.
4. Menggunakan Past tense dalam menerangkan kejadian berita. Namun jika itu berupa
fakta yang sampai sekarang masih terjadi atau masih berupa fakta, maka bisa
menggunakan simple present tense.
Sebelum membahas tentang tujuan dan ciri-ciri narrative text dan contohnya, mari kita pahami
dulu apa itu pengertian narrative text. Jika merujuk pada wikipedia, maka yang dimaksud dengan
narrative text adalah: “a narrative (or story) is any report of connected events, presented in a
sequence of written or spoken words, and/or in a sequence of (moving) pictures”. Atau jika
diterjemahkan, maka yang dimaksud dengan Narrative text adalah jenis genre yang rangkaian
peristiwa atau ceritanya dari waktu ke waktu dan dijabarkan dengan urutan awal, tengah dan
akhir. Jadi harus kronologis, maksudnya kronologis itu diceritakan secara runtut dan tidak boleh
loncat-loncat.
Tujuan dasar dari text narasi adalah untuk menghibur dan menarik minat pembaca dengan
menyajikan cerita atau peristiwa yang memiliki masalah yang menimbulkan konflik dan pada
akhir cerita ada resolusinya atau akhir yang bahagia atau bahkan menyedihkan. Sebenarnya teks
narrative tidak hanya terbatas pada cerita yang berbau mistis, fiksi, legenda, dongeng ataupun
fabel saja, tapi cerita lain yang berbentuk petualangan, misteri dan semua bentuk cerita. Intinya,
narrative text adalah tentang cerita. Tapi dalam pelajaran di sekolah, teks yang bergenre naratif
biasanya hanya digunakan untuk menunjukkan cerita fiksi seperti dongeng ataupun legenda saja.
Jika dilihat dari jenisnya, maka narrative text yang sering dimaksudkan oleh bapak ibu guru
adalah termasuk kategori Narasi Sugestif, yaitu teks yang tujuannya agar pembaca mendapatkan
hikmah dari sebuah cerita.
C. Struktur Umum
Jika kamu mendapat tugas untuk membuat sebuah tulisan dengan genre narrative text, maka ciri-
ciri di bawah ini bisa dijadikan pedoman:
Fokus pada satu tokoh atau pelaku dan biasanya individual sehingga biasanya
menggunakan kata ganti seperti “I, we, she, he”.
Paling sering menggunakan past tense baik itu simple past tense, past continuous,
maupun bentuk past tense lainnya.
Terkadang menggunakan dialog untuk mengajak pembaca berimajinasi sehingga
ceritanya terlihat lebih jelas dan nyata.
Karena berurutan (kronologis), maka biasanya juga menggunakan kata sambung
(conjunction) agar cerita terlihat runtut atau urut.
Dilihat dari pengertiannya di atas, maka sebenarnya kita sudah bisa memahami apa itu tujuan
descriptive text. Tujuannya tidak lain adalah untuk menggambarkan segala sesuatu baik itu
manusia, hewan, tumbuhan atau benda mati dengan sifat yang melekat padanya seperti ukuran,
jenis, warna, dan sebagainya sehingga pembaca atau reader dapat mengetahui seperti apa sesuatu
itu dari gambaran yang kita sampaikan meskipun ia belum pernah melihatnya.
Descriptive text mempunyai aturan tersendiri dalam penulisannya, termasuk dalam struktur atau
susunan yang harus ditulis secara urut. Jika kamu diminta untuk membuat descriptive text, maka
pastikan susunannya adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan Simple Present Tense. Kenapa menggunakan simple present tense? hal ini
karena kita akan menggambarkan sebuah fakta atau kebenaran yang melekat pada sesuatu
atau orang. Dan salah satu fungsi dari simple present adalah untuk menggambarkan
sebuah fakta atau kebenaran (contoh fakta: matahari itu panas). Oleh karena itu kamu
harus selalu menggunakan kata kerja bentuk pertama (verb-1).
Misal kamu akan menggambarkan sifat-sifat mobil baru kamu: The color of my car is
black, it can run up to 500 km/hour.
2. Karena fungsinya adalah untuk menggambarkan sesuatu dengan menjelaskan sifat-
sifatnya, maka dalam descriptive text akan banyak dijumpai kata sifat (adjective), seperti
handsome, beautiful, tall, small, big, atau jika kata sifat tersebut berasal dari kata kerja,
maka kamu akan mendapati tambahan -ve, -ing, -nt di belakangnya,
Contoh:
Create (membuat) > creative (orang yang pintar membuat sesuatu).
Interest (menarik) > interesting (sesuatu yang menarik)
3. Dalam descriptive text kita juga akan sering menjumpai relating verb (kata kerja
penghubung) yaitu is (seperti pada ciri nomor 1). Is dalam bahasa Indonesia sering
diartikan dengan “adalah”. Karena tujuan atau fungsi descriptive text adalah untuk
menggambarkan, maka pasti kita akan sering menjumpai kata adalah (is). His name is
Andy (namanya adalah Andy), his height is 160 cm (tingginya adalah 160 cm).
Kumpulan Lengkap Contoh Explanation
Text Terbaik
By learningself Categories : Explanation text
Sebelum kita melihat sekian banyak kumpulan contoh explanation text dalam bahasa Inggris
dibawah, kita mulai dulu mengingatkan apa itu teks explanation. Sebagaimana disampaikan
dalam penjelasan singkat what is explanation text, bahwa jenis teks ini berfungsi untuk
memberikan penjelasan, keterangan atau rincian atas adanya bagaimana dan kenapa terjadinya
suatu fenomena.
Fenomena yang dijadikan obyek teks explanation bisa saja berupa jejadian alam, perubahan
sosial, munculnya kebudayaan dan gak jarang adanya benda atau sesuatu. Dari fungsi teks
explanation, fenomena tersebut akan dijelaskan berdasa 2 kriteria, yaitu “how” dan “why”
Explanation text akan menjawab 2 pertanyaan seperti diatas; bagaimana fenomena tersebut
terbentuk dan kenapa sesutau tesebut terjadi, misal:
Topik-topik diatas sangat cocok dijadikan tulisan explanation text. Nah untuk melihat bagaimana
clue tersbut dirangkai menjadi tulisan yang baik lihat kumpulan contoh explanation text terbaik
dibawah.
Text explanation menjawab pertanyaan “why”
Explanation text is a text genre which tries to explain how a thing happens or why the thing is
made. Explanation text actually is similar to procedure text, however, explanation text tends to
explain. While the procedure text is intended to instruct how to form or make something. Bellow
are some examples of explanation text which are grouped into several topics. This list of links
relating to explanation text hopefully helps students to get more understanding about text genres,
especially an explanation text.