Termasuk saat mencoba mengingat atau memahami sebuah buku seperti buku pelajaran bahasa
Indonesia kelas 9.
Oleh karena itu, untuk membuat kepala Kamu lebih fresh dan tidak terbebani, sebaiknya cukup untuk
mengingat serta memahami ringkasannya saja. Untuk membantu Kamu dalam meringkas, berikut ini
Kami sajikan rangkuman atau ringkasan materi bahasa Indonesia kelas 9 dari bab 1 sampai bab 6.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas 9, terdapat setidaknya enam bab yang mesti dikuasai.
Bab tersebut antara lain:
Dalam artikel ini, ringkasan dibuat berdasarkan buku siswa peljaran bahasa Indonesia terbitan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terbitan tahun 2018.
Teks laporan adalah teks yang berisi hasil laporan yang bersumber dari informasi faktual yang
dibutuhkan oleh banyak orang. Teks ini disusun dengan cara mengklasifikasi (menggolongkan) dan
mendeksripsikan informasi yang hendak disampaikan.
Teks laporan percobaan adalah salah satu jenis dari teks laporan yang memuat infomasi hasil laporan
dari suatu percobaan tertentu. Sehingga ada proses ilmiah sebelum informasi disajikan.
Struktur Teks Laporan
1. Pernyataan Umum
Pernyataan umum berisi pernyaatan mengenai topik atau objek informasi yang dilaporkan. Biasanya ada
di paragraf awal.
2. Uraian
Bagian uraian adalah baguan teks laporan yang berisi uraian mengenai topik yang dibahas. Biasanya,
mengulas objek secara detail dan menuliskannya secara informatif.
Kata umum atau kata kelompok adalah kata yang bersifat umum dan memiliki rincian yang dapat
diklasisifikasikan jenis-jenisnya secara khusus.
Kata tugas adalah kata yang tidak bisa berdiri sendiri. Ia mesti digabungkan dengan kata-kata lain dalam
sebuah kalimat untuk mendapat fungsinya.
Kalimat aktif adalah kalimat yang ditandai dengan keaktifan subjek dalam sebuah kalimat.
Kata kerja aktif adalah kata yang membuat sebuah kalimat menjadi kalimat aktif. Dalam sebuah kalimat,
biasanya ia tak memiliki imbuhan, berimbuhan me-, dan berimbuhan ber-.
Istilah teknis adalah istilah spesifik yang biasanya muncul dalam pembahasan-pembahasan di bidang
tertentu.
Contoh: dokter dan obat (kesehatan), pedagogi dan psikologi (pendidikan) dan sebagainya.
Ringkasan Materi Pidato Persuasif
Pidato persuasif adalah aktivitas menyampaikan informasi kepada banyak orang dengan tujuan
mempengaruhi orang yang menyimaknya. Dari sisi konten, teks pidato ini tergolong dalam teks eksposisi
karena menuntut teks tersebut dibuat dengan argumentasi yang meyakinkan.
1. Menunjukan Etika
Etika memberikan kesan yang baik pada penyimak untuk tertarik pada apa yang disampaikan.
2. Menggugah Emosi
Salah satu faktor yang membuat orang memiliki kecendrungan terpengaruh adalah emosi. Maka pidato
sebisa mungkin dibuat memggugah emosi orang lain.
Maksudnya adalah konten yang disampaikan harus masuk akal dan membuat orang membenarkan apa
yang disampaikan.
1. Pembukaan
2. Isi
Pada bagian isi, agar target membuat orang tercapai, maka perlu memperhatikan beberapa hal. Yakni:
Merebut perhatian
Kelayakan
Tujuan
3. Penutup
Pernyataan posisi adalah pernyataan pembuat teks mengenai posisinya dalam masalah yang dibahas.
Misalnya ketika membahas masalah rokok, Kamu dalam posisi mana? Menolak? Mendukung? atau
bagaimana?
2. Tahap Argumen
Tahap argumen adalah bagian yang berisi poin-poin yang berisi hal-hal yang mampu meyakinkan
audiens tentang posisi atau pendapat yang disampaikan di pernyataan posisi.
Penguatan pernyataan posisi adalah bagian yang berisi penegasan terhadap posisi yang disampaikan
pada bagian pernyataan posisi.
Nominalisasi adalah proses tata bahasa yang mengubah sebuah kata yang bukan kata benda menjadi
kata benda (nomina).
Dalam pidato, umumnya orang tidak menggunakan kalimat aktif. Namun, lebih banyak yang memilih
menggunakan kalimat pasif.
Pidato persuasif juga menghindari kata ganti orang pertama seperti ‘aku’, ‘saya’, dan ‘kami’. Seringkali
kata tersebut diganti dalam bentuk pasif. Meski bukan berarti tak muncul.
Yakni kata yang maknanya tidak bisa divisualisasikan dalam wujud benda yang nyata. Seperti kata
kegembiraan, takut, dan sebagainya.
Kata emotif adalah kata yang digunakan untuk memancing emosi dan kadang-kadang bersifat agak
hiperbolik. Seperti kata menghancurkan, mengganyang, menerjang, dan sebagainya.
Ringkasan Cerita Pendek
Cerita pendek adalah teks yang bersifat naratif (menceritakan) dan berbentuk tidak terlalu panjang.
Tujuan teks ini umumnya menghibur, meski pada faktanya di dalam kandungan cerpen dimungkinkan
menyimpan pengetahuan, ajaran, pendapat, atau bahkan ideologi.
Pusat cerita dalam cerita pendek adalah tokoh-tokohnya yang digambarkan dengan penyertaan
penokohoan dan latar yang menyertainya.
1. Orientasi
Berisi penentuan peristiwa, penciptaan gambaran, visual latar, dan berbagai pengenalan lain termasuk
pengenalan karakter tokoh.
2. Rangkaian Peristiwa
Rangkaian peristiwa adalah rentetan peristiwa yang disajikan sebelum masuk ke dalam bagian konflik
atau komplikasi.
3. Komplikasi
Komplikasi adalag konflik atau masalah yang mempengaruhi latar waktu serta karakter.
4. Resolusi
Resolusi adalah solusi atau penyelesaian masalah dari konflik yang disajikan.
Sudut pandang yang digunakan dalam cerita pendek umumnya adalah orang pertama (aku, saya, gue,
dsbg) dan orang ketiga (dia, ia, nama, dsbg)
Untuk menghidupkan cerita, umumnya cerita pendek juga memuat berbagai kalimat langsung yang
menunjukan terjadinya dialog antar tokoh dalam cerita.
3. Menggunakan kata benda khusus
Kata benda khusus adalah kata benda yang merupakan penggolongan atau bentuk klasifikasi dari kata
benda umum. Misalnya, jika kata benda umumnya pohon, maka kata benda khusus adalah cemara,
beringin, trembesi, dsbg.
4. Menggunakan majas
Majas adalah gaya bahasa yang dimasukan dalam aktivitas berbahasa untuk menimbulkan efek-efek
tertentu. Misalnya majas hiperbola, asosiasi, personifikasi, dan sebagainya.
Pertanyaan retoris pertanyaan yang tak membutuhkan jawaban. Misalnya, “Pernahkah kamu berdiri di
atas awan?” jawabannya sudah pasti tidak. Namun, penulis tetap mempertanyakannya.
Teks tanggapan adalah teks yang berisi tanggapan atau komentar terhadap berbagai peristiwa,
fenomena, ucapan, perbuatan, atau sebuah karya. Pembuatannya bersifat spesifik karena ditujukan
untuk menanggapi suatu hal saja.
1. Konteks
Berisi tentang konteks hal yang ditanggapi. Menjawab pertanyaan apa yang ditanggapi? dimana, kapan
peristiwa terjadi? Peristiwa yang ditanggapi tergolong persitiwa apa? Politik? Sosial? atau apa?
2. Deskripsi
Berisi tentang proses apa serta bagaimana sesuatu terealisasi, diciptakan, atau dihasilkan.
3. Penilaian
Berisi penilaian terhadap hal yang ditanggapi. Isinya bersifat subjektif dan bergantung pada presepsi
pemberi tanggapan.
Unsur Kebahasaan
1. Bahasa Deskriptif
Bahasa deskriptif adalah bahasa yang digunakan bersifat menggambarkan secara detail, sehingga orang
mendengar tanggapan akan merasa jelas.
2. Menggunakan sudut pandang orang pertama
Mengingat teks ini bersifat penilain pribadi terhadap sesuatu, maka sudut pandang yang digunakan
umumnya sudut pandang pribadi atau diri sendiri (orang pertama) Contoh: aku, saya, dsbg.
3. Menggunakan sudut pandang orang kedua jika yang dinilai adalah seseorang atau karya seseorang
Jika yang sedang ditanggapi adalah sosok tertentu atau karya yang dibuat sosok tertentu, maka
umumnya teks ini menggunakan sudut pandang orang kedua seperti kamu atau anda.
Dalam menilai, meski berusaha objektif, pemberi tanggapan tetap saja tak bisa keluar dari unsur
subjketifitasnya. Maka umum muncul kata-kata yang menunjukan subjektifitas seperti menurut saya,
dalam pandangan saya, dan sebagainya.
Jenis Tanggapan
1. Pujian
2. Kritikan
Yakni tanggapan yang memberi penilaian kurang baik. Namun, kritik disini maksudnya dalam konteks
untuk membuat orang yang ditanggapi dengan kritik menjadi bangun dan lebih baik.
Yakni tanggapan yang memberikan solusi atau alternatif tentang hal yang dinilai. Dengan kata lain
memberikan masukan dari sesuatu yang belum nampak muncul dari apa yang ditanggapi.
Teks diskusi adalah teks yang disusun untuk menyajikan pendapat, sudut pandang, atau perspektif yang
berbeda mengenai suatu persoalan atau masalah.
1. Pendahuluan
Berisi pernyataan untuk membatasi topik, latar belakang topik, dan sudut pandang yang berbeda
mengenai topik yang dibahas.
2. Isi
Berisi mengenai argumen dari sudut pandang yang berbeda bahkan berlawanan.
3. Simpulan
Berisi simpulan dari kedua sudut pandang argumen yang disajikan dalam bagian isi. Pada bagian ini juga
disajikan rekomendasi dari hasil kajian dua arah tersebut.
Unsur kebahasan atau ciri kebahasaan teks diskusi setidaknya ada beberapa diantaranya:
Mengingat topik yang dibahas dalam teks ini biasanya berisfat kekinian, maka kalimat yang muncul juga
menunjukan waktu sekarang atau sedang terjadi.
Kata emotif adalah kata yang digunakan untuk melibatkan emosi atau pikiran pembaca atau
pendengarnya. Sperti liar, mencekam, hancur, rusak, mengenaskan dan sebagainya.
Bahasa evaluatif digunakan untuk mengkaji argumen atau bukti pendukung. Menunjukan opini dan
penilaian pembuat teks terhadap argumen atau bukti pendukung tersebut. Misalnya, sangat rapuh,
tidak berbobot, kurang berkualitas, dan sebagainya.
Derajat kepastian atau modalitas adalah kata keterangan yang menyatakan sikap penulis terhadap suatu
hal. Dalam konteks diskusi, sifatnya membantu menunjukan bahwa argumennya benar dan bisa
meyakinkan. Contohnya dengan menggunakan kata dapat, akan, mesti, harus, dan sebagainya.
5. Menggunakan konjungsi
Konjungsi adalah kata hubung yang menggabungkan dua atau lebih kalimat sehingga memiliki
keterkaitan satu dengan lainnya.
Cerita inspiratif adalah bentuk narasi yang tujuannya untuk menginpirasi kebaikan bagi pembacanya.
Biasanya menggugah perasaan dan memberikan kesan yang baik bagi orang lain.
1. Orientasi
Berisi penentuan peristiwa, penciptaan gambaran, visual latar, dan berbagai pengenalan lain termasuk
pengenalan karakter tokoh.
Rangkaian peristiwa adalah rentetan peristiwa yang disajikan sebelum masuk ke dalam bagian
komplikasi.
3. Komplikasi
Puncak cerita, tempat, atau peristiwa yang memiliki inspirasi bagi pembacanya.
4. Resolusi
5. Koda
Yakni bagian penetup yang biasanya memberikan pesan moral atau kebaikan.
Agar cerita inspiratif bisa benar-benar memberikan inspirasi, maka didalamnya mesti memuat alur yang
mudah dipahami dan memberikan kesan yang menginspirasi. Alur tersebut yakni:
1. Bagian Awal
2. Bagian Tengah
Menceritakan keputusan atau tindaka yang diambil tokoh dalam merespon berbagai tantangan dan
masalah yang dijumpainya.
3. Bagian Akhir