Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendididian : SMPN Websiteedukasi.com


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX / Ganjil
Materi Pokok : Memberi Tanggapan Dengan Santun
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (3 JP)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Setelah mencermati teks, siswa dapat menunjukkan pengertian teks tanggapan kritis
 Setelah mencermati empat teks tanggapan yang dibaca / didengar, siswa dapatmenanggapi secara objektif dan santun
dengan tepat.
 Setelah mencermati dua teks tanggapan, siswa dapat menjawab pertanyaan isi teks tanggapan dengan benar
 Setelah mencermati teks tanggapan kritis, siswa dapat menunjukkan struktur teks tanggapan kritis dengan cermat
 Setelah mencermati empat teks tanggapan, siswa dapat menunjukkan kaidah kebahasaan teks tanggapan dengan
percaya diri.

B. Media Pembelajaran, Alat dan Sumber Belajar


Media : Worksheet atau lembar kerja (siswa), Lembar penilaian, LCD Proyektor
Alat/Bahan : Penggaris, spidol, papan tulis, Laptop & infocus.
Sumber Belajar: Buku Siswa Bahasa Indonesia IX, Kemendikbud, Tahun 2016
Laman: www.websiteedukasi.com

C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi
selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi :
Memberi Tanggapan Dengan Santun dengan mengunjungi laman websiteedukasi.com
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya
Literasi kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Memberi Tanggapan Dengan
Santun dengan mengunjungi laman websiteedukasi.com
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami,
Thinking dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus
tetap berkaitan dengan materi :
 Menunjukkan pengertian teks tanggapan kritis
 Menanggapi sesuatu secara objektif dan santun.
 Menjawab pertanyaan dari isi teks tanggapan
 Struktur teks tanggapan kritis
 Menunjukakan kaidah kebahasaan teks tanggapan kritis
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Memberi Tanggapan Dengan
Santun.
Communicatio Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan
n pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu
yang mempresentasikan
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Memberi
Creativity
Tanggapan Dengan Santun Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali
hal-hal yang belum dipahami
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.

D. Penilaian Hasil Pembelajaran


- Penilaian Pengetahuan berupa tes tertulis pilihan ganda & tertulis uraian, tes lisan / observasi terhadap diskusi tanya
jawab dan percakapan serta penugasan
- Penilaian Keterampilan berupa penilaian unjuk kerja, penilaian proyek, penilaian produk dan penilaian portofolio

Mengetahui ..............., .. Juli 20..


Kepala UPTD Satuan Pendidikan Guru Mata Pelajaran,

.................................................. WEBSITEEDUKASI.COM
NIP ........................................... NIP .........................................
Lampiran

1) Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap sosial dilakukan dengan teknik observasi/ jurnal.
b. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tulis.
Bentuk : Uraian
b. Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik tulis/kinerja.
Bentuk : Uraian
2) Instrumen Penilaian
a. Instrumen Jurnal Sikap Spiritual
Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual

Nama Sekolah : SMP Negeri ................


Kelas /Semester : IX/Gasal
Tahun Pelajaran : 20../20..

Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
Siswa

Instrumen Jurnal Sikap Sosial

JurnalPerkembangan Sikap Sosial

Nama Sekolah : SMP Negeri ..........


Kelas/Semester : IX/Gasal
Tahun pelajaran : 20../20..

Nama
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
Siswa

3) Instrumen Penilaian Pengetahuan


Pertemuan Pertama
Soal-Soal :
1. Bacalah dengan cermat teks berikut ini!
a. Teks 1
Sebuah karya seni kelas tinggi dari sang pelukis maestro Affandi,melukiskan sebuah pemandangan alam perkebunan
cengkeh, area perkebunan berbukit yang masih alami nampak terlukis apa adanya dari alam, untuk menghidupkan suasana pada
lukisan, dihadirkannya figur manusia sebagai objek pendukung namun adalah inti dari lukisan, yang menunjukan adanya
aktifitas kehidupan yang menyatu dengan alam.Ekspresi goresan khas Affandi terlihat unik, yang menjadikan lukisan
iniistimewa.
Seperti pada kebanyakan lukisan Affandi yang selalu menempatkanMatahari sebagai bagian dari obyek utama, namun dalam
lukisan ini,penempatan matahari nampak unik, seolah sang pelukis mengambilperspektif posisi dibalik matahari, sehingga
nampak dalam lukisanmatahari tidak di balik bukit, melainkan nampak di atas bukit danmenutupi bukit, keunikan ini mungkin
hanya dimiliki oleh Affandi, sebagai cara sudut pandang dia dalam berekspresi, di mana kualitasimajinasinya sebagai seorang
pelukis maestro ternama

2. Cobalah menjawab pertanyaan berikut setelah membaca teks tanggapan dalam kotak
- Karya apa yang ditanggapi?
- Siapa yang menghasilkan karya tersebut?
- Siapa yang menanggapi?
- Bagaimana bentuk tanggapannya?
- Bagaimana carta menanggapinya?
Pertanyaan yang sama diajukan untuk teks berikut:
JIKA ditanyakan kepada siapa pun yang pernah mempelajarikesusastraan Indonesia selama 30 tahun terakhir tentang siapa
ituMarco Kartodikromo, atau lebih populer dikenal Mas Marco, mungkintidak sampai seperseratus persen yang pernah
mendengar namanya.Bukan suatu kesalahan jika Mas Marco tidak dikenal. Nama dankaryanya seperti Student Hidjo memang
tidak pernah disinggungataupun dimasukkan ke dalam karya sastra.Student Hidjo pertama kali muncul tahun 1918 dalam
ceritabersambung di harian Sinar Hindia. Setahun kemudian, baru terbitdalam bentuk buku. Tak lama usia peredarannya,
karena disita olehpemerintah kolonial. Buku-buku karya Mas Marco yang dikenal sebagaijurnalis sekaligus aktivis gerakan
politik penentang kolonialismeBelanda, dipandang begitu membahayakan. Dan, bukan tak beralasanketakutan penguasa di kala
itu. Karya-karya Mas Marco terutamaStudent Hidjo ini memang berbeda dengan tema umumnya karyakaryasastra sejaman
yang “direstui” oleh pemerintahan kolonial.Di masa peredaran novel ini, ada dua lembaga penting dalampenyediaan bacaan
bagi rakyat Hindia Belanda. Yang pertama adalahKomisi Bacaan Rakyat, Commissie voor de Inlandsche School
enVolkslectuur, yang didirikan tahun 1908. Komisi ini banyak menerbitkankarya sastra terjemahan bertemakan romantisme
eropa. Kemudian Balai Pustaka, 1917, menerbitkan karya-karya sastra dengan bahasabaku Melayu Tinggi seperti Azab dan
Sengsara, 1920, karya MerariSiregar, disusul Siti Nurbaya, 1922, karya Marah Rusli.Berbeda dengan tema sastra sang induk
semang Komisi Bacaan Rakyat, tema yang diangkat Balai Pustaka di awal pendirian adalah seputarkritik terhadap adat kuno,
terutama Minangkabau. Kisah-kisah berputarseputar kawin paksa yang mendatangkan sengsara, dan kehidupanseputar
lingkaran hitam-putih tentang yang baik dan buruk secara etika.NOVEL Student Hidjo menggambarkan secara plastis
kehidupankaum priyayi Jawa dengan kemudahan-kemudahan yang merekaperoleh, seperti kemudahan menimba pendidikan.
Suasanapergerakan, terutama Sarekat Islam, tempat para tokoh novelmencurahkan sebagian waktu dan kegiatan, menjadikan
novel inikental dengan politik. Bahkan, kisah cinta sepasang tokoh novel pun diwarnai dengan kegiatan politik.

Kisah diawali dengan rencana orangtua Hidjo menyekolahkannyake Belanda. Ayah Hidjo, Raden Potronojo berharap dengan
mengirimkanHidjo ke Belanda, dia bisa mengangkat derajat keluarganya. Meskipunsudah menjadi saudagar yang berhasil dan
bisa menyamai gaya hidupkaum priyayi murni dari garis keturunan, tidak lantas kesetaraan statussosial diperoleh, khususnya di
mata orang-orang yang dekat dengangouvernement, pemerintah kolonial. Berbeda dengan sang ayah, sang ibu Raden Nganten
Potronojo khawatir melepas anaknya ke negeriyang dinilai sarat “pergaulan” bebas.Pendidikan di Belanda ternyata membuka
mata dan pikiran seluasluasnya.Pertama, yang dianggap Belanda “besar” di Hindia ternyatasangat Indisch di Belanda
metropolitan, terutama mereka yang pernah bekerja di Hindia, dalam selera makan dan minum. Gadis Belanda danorang tua
yang pernah bekerja di Hindia menaruh perhatian besarkepada pemuda Hindia. Kedua, yang angkuh di Hindia ternyata
tidakberperan di Belanda.Hidjo sang kutu buku yang terkenal “dingin” dan mendapat julukan“pendito” sampai onzijdig, banci,
akhirnya pun terlibat hubunganpercintaan dengan Betje, putri directeur salah satu maatschapij yangrumahnya ditumpangi Hidjo
selama studi di Belanda. Pertentangan batin panggilan pulang ke Jawa, akhirnya menguatkan Hidjo untukmemutuskan tali cinta
pada Betje.Persoalan menjadi sedikit berliku-liku karena perjodohan dengan Raden Adjeng Biroe yang masih sanak keluarga,
meskipun sesungguhnya Hidjo terpikat dengan Raden Adjeng Woengoe, putriregent Jarak yang sangat cantik. Di akhir cerita,
ketegangan mendapatpenyelesaian. Kebebasan memilih dan bercinta diangkat ketika Hidjotidak langsung setuju pada pilihan
orangtuanya akan tetapi mencari
idamannya.
Rumus perjodohan berubah. Hidjo dijodohkan dan menikah dengan Woengoe, sementara Biroe dengan Raden Mas
Wardojokakak laki-laki Woengoe. Semua, baik yang menjodohkan dan yangdijodohkan, menerima dan bahagia. Betapa cerita
perjodohan tidakselalu berakhir dengan tangis dan sengsara. Juga ditampilkan, bahwamentalitas Nyai tidak selalu ada dalam
diri inlander, yaitu ketikaWoengoe menolak cinta controleur Walter.Selain itu, pengalaman Hidjo di Negeri Belanda membuka
matanya.Ia melihat bahwa di negerinya sendiri bangsa Belanda ternyata tidak

“setinggi” yang ia bayangkan. Hidjo menikmati sedikit hiburan murah ketika dia bisa memerintah orang-orang Belanda di
hotel, restoran,atau di rumah tumpangan yang mustahil dilakukan di Hindia.
***
DUA buku dengan versi berbeda diterbitkan tahun 2000berdasarkan naskah lama Student Hidjo. Namun sayang,
penyesuaianejaan maupun bahasa mengurangi cita rasa klasik roman Student Hidjo.Perubahan terparah dilakukan Penerbit
Bentang Budaya sedemikianrupa hingga mendekati pemerkosaan naskah. Secara dokumentasikedua versi tidak bisa digunakan
sebagai buku sumber, source book. Bentang Budaya merusak gaya Mas Marco karena bahasa HindiaBelanda kala itu
diusahakan sesuai dengan bahasa Indonesia terkini. Sebagai salah satu contoh, dialog berikut cukup menjelaskan persoalan
tersebut. Di naskah asli tertulis: ...”Meneer Djepris,” kata Controleur kepada Sergeant jang hendak masoek sekolah Militair
itoe, waktoe dia maki-maki kepada Djongos kapal orang Djawa, lantaran Djongos itoe koerang tjepat melajani permintaannja
itoe DJEPRIS (h110-111). Bentang Budaya mengubah menjadi: “Meneer Djepris!” kata Controleur kepada Sergeant yang
hendak sekolah militer itu sewaktu dia sedang memaki-maki kepada orang Jawa yang menjadi jongos kapal, lantaran jongos itu
kurang cepat melayaninya. (hlm 142-143) Namun, terlepas dari hal tersebut, upaya untuk memperkenalkan salah satu karya
yang tidak hanya menarik, tetapi juga terasa begitu radikal pada zamannya, patut dihargai. Sebagai pengarang, Marco
Kartodikromo sangat pantas mendapat tempat dalam kanon kesusasteraan sebagai salah satu pendobrak dengan beberapa karya
lainnya seperti Matahariah dan Mata Gelap. Novel ini sebetulnya sudah membuka suatu soal bahwa kesusastraan bukan sekadar
penghibur, tetapi suatu wacana politik dan sosial yang mengemban tugas menembus ruang-ruang publik. Pada gilirannya
kesusastraan adalah jalan menuju pembebasan dari Belenggu ketertindasan. (Nova Christina/Litbang Kompas)

3. Diskusi dalam kelompok


Cobalah menjawab pertanyaan di bawah ini , setelah membaca teks dalam kotak!
Karya apakah yang ditanggapi? Lukisan Affandi Novel
Kebun Cengkeh Student Hidjo
Siapa yang menghasilkan karya
tersebut?
Siapa yang menanggapi?
Bagaimana bentuk
tanggapannya?
Bagaimana cara
menanggapinya?
Kisi-kisi Penilaian KD 3.7
KD 4.7
Teknik/Ben No
No Kompetensi Dasar Materi Indikator soal
tuk soal
1. Mengidentifikasi - Pengertian teks menunjukkan pengertian Tertulis/
informasi berupa kritik, tanggapan teks tanggatan uraian 1
sanggahan atau pujian dari - Menanggapi sesuatu - menanggapi sesuatau
teks secara objektif dan secara objektif dan
tanggapan(lingkungan santun santun 2
hidup, kondisi sosial,dan - Menjawab pertanyaan - menjawab pertanyaan
atau keragaman budaya isi teks tanggapan dari isi teks
dll yang didengar dan - Struktur teks - Menunjukkan struktur
/atau dibaca. tanggapan teks tanggapan
- Kaidah kebahasan - Menunjukkan kaidah
teks tanggapan kebahasaan teks 3
tanggapan

5.
2 Menyimpulkan isi teks Menyimpulkan informasi Menyimpulkan informasi
tanggap[an berupa kritik, dari teks tanggapan sesuai dari dua teks tanggapan Tertulis/
sanggahan atau pemahaman sesuai pemahaman uraian
pujian(mengenai
lingkungan hidup, kondisi Menjawab pertanyaan dari Menanggapi pertanyaan
sosial dan/atau keragaman teks sesuai dengan urutan dari teks tanggapan sesuai
budaya yang didengar dan penyajian tanggapan dengan urutan penyajian
dibaca tanggapan

Rubrik Penilaian
Peserta didik diarahkan untuk berkelompok dengan anggota 4 orang
Peserta didik secara berkelompok mengumpulkan data struktur teks tanggapan beserta kaidah kebahasaan dari teks bacaan
(teks 1 dan teks 2) dengan mengisi kolom Data LKS berikut.
Struktur
No Deskripsi Skor
teks
1. Evaluasi Siswa dapat menyusun struktur teks secara runtut dan benar 3
Siswa menyusun struktur teks secara tidak runtut 2
Siswa menyusun struktur teks tidak benar 1
Siswa tidak menyusun teks 0

Struktur
No Deskripsi Skor
teks
2. Deskripsi Siswa dapat menyusun struktur teks secara runtut dan benar 3
teks
Siswa menyusun struktur teks secara tidak runtut 2
Siswa menyusun struktur teks tidak benar 1
Siswa tidak menyusun teks 0

No Struktur teks Deskripsi teks Skor


3. Penegasan Ulang Siswa dapat menyusun struktur teks secara runtut dan benar 3
Siswa menyusun struktur teks secara tidak runtut 2
Siswa menyusun struktur teks tidak benar 1
Siswa tidak menyusun teks 0

∑S
N= x 100
∑I
Keterangan:
N = Nilai
∑S = Jumlah skor peserta didik
∑I = Jumlah skor ideal (skor maksimal)
100 = Standar nilai ideal
Kunci jawaban: ( terlampir)

……….............……..,... Juli 20...

Mengetahui
Kepala UPTD Satuan Pendidikan Guru Mata Pelajaran

…………………………………… WEBSITEEDUKASI.COM
NIP/NRK. NIP/NRK.

Anda mungkin juga menyukai