Anda di halaman 1dari 11

Bab.

I Melaporkan Hasil Percobaan

A. Mengidentifikasi Informasi Laporan Percobaan

Laporan adalah teks yang menyajikan informasi tentang sesuatu sebagaimana adanya dari hasil
obsesrvasi dan analisis yang sistematis.

Contoh teks laporan dapat ditemukan dalam ensiklopedia, dokumen, buku panduan, laporan kerja
kelompok, dan presentasi kelompok.

Tujuan utama teks laporan adalah mengklaisifikasi dan/atau mediskripsikan, menggambarkan, dan
memberikan informasi factual.

B. Menyimpulkan Informasi Laporan Percobaan

Untuk membuat kesimpulan terhadap informasi yang perlu diperhatikan adalah kejelasan dan
kelengkapan informasi terkait dengan struktur penyajiannya. Selain itu perlu diperhatikan juga kejelasan
informasi dikaitkan unsur kebahasaan misalnya tata bahasa, kata dan kalimat yang digunakan.

C. Menelaah Struktur Kebahasaan Teks Laporan Percobaan

Kejelasan dan Kelengkapan informasi ditentukan oleh struktur penyajian baik secara lisan atau tertulis
dan penggunaan bahasa.
Adapaun struktur teks laporan terdiri atas pertama, Umum berupa klasifikasi dan pernyataan. Misalnya
klasifikasi aspek dari sesuatu seperti hewan, alam, tumbuhan yang dibahas secara umum. Kedua, Uraian
yaitu menggambarkan sesuatu yang dibahas secara rinci bagian perbagian.

Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 Kurikulum 2013 Revisi 2018

Adapun ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks laporan pada umumnya adalah:

Memperkenalkan aspek umum atau kelompok (generik).

Menggunakan kata tugas hubungan logis.

Kata tugas digunakan untuk menjaga tulisan koheren.

Menggunakan kalimat aktif.

Menggunakan kata kerja aktif untuk menggambarkan proses dan aksi.

Tidak ada urutan waktu, tetapi urutan kegiatan.

Penggunaan kata ganti orang terbatas.

Biasanya disertai foto, diagram, peta, dan seterusnya.

D. Menyajikan Laporan Percobaan

Format laporan percobaan dibuat sebagai berikut:

Nama :…………………..

Kelas : ………………….

Tujuan Percobaan : ……………………………………………………………….

Hipotesis Percobaan : ………………………………………………………………


Alat dan bahan : ………………………………………………………………

Prosedur : ………………………………………………………………

Data : ………………………………………………………………

Hasil : ………………………………………………………………

Simpulan : ………………………………………………………………

Bab II. Menyampaikan Pidato Persuasif

A. Mengidentifikasi Informasi tentang Pidato Persuasif

Pidato persuasif merupakan seni mengungkapkan pendapat secara jelas dan logis. Tujuannya
meyakinkan audiens untuk melakukan sesuatu.

Ada tiga hal yang harus dipersiapkan dalam pidato yaitu pelajari topic, pahami tuuan dan pahami
audiensi.

B. Menyimpulkan Hasil Identifikasi Pidato Persuasif

Unsur-unsur yang harus diperhatikan untuk mendapatkan kesimpulan dari pidato persuasif antara lain:
Pembukaan, apakah pidato memiliki pembukaan yang kuat? Pembukaan yang kuat ditunjukkan dengan
lima unsure: (1) merebut perhatian. (2) hubungandengan audiensi. (3) kelayakan. (4) tujuan pidato. (5)
peta jalan atau pokok-pokok piran pidato.

Isi, sebaiknya berisi pokok pikiran yang dengan alasan yang meyakinkan disusun secara logis dari sumber
terpercaya.

Penutup, gunakan cara yang menarik dan mengesankan.

C. Menelaah Pidato Persuasif

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menelaah pidato persuasif.

Bagaimana gaya atau cara pidatonya?

Lancar dan fasihkah dalam berpidato?

Perhatikan pembukaannya dan cara melibatkan emiso audiensinya.

Adakah pilihan kata yang kuat, emotif dan mengesankan?

Bagaimna cara mengakhiri pidatonya.

D. Menuangkan Gagasan, Pikiran, Arahan, atau Pesan dalam Pidato Persuasif

Pidato persuasif termasuk ke dalam teks eksposisi, yang umumnya dimulai dengan pendahuluan
pernyataan posisi yang memberikan pendapat pengarang.

Dilanjutkan dengan serangkaian argument logis untuk meyakinkan audiensi, dan diakhiri dengan
kesimpulan padangan pengarang.

Ciri-ciri kebahasaan teks eksposisi.


Nominalisasi (pembendaan)

merupakan proses tata bahasa mengubah kata kerja dan kata sifat menjadi kata benda. Fungsi
nominalisasi adalah untuk menghubungkan makna antarkalimat.

Bentuk pasif dan kata ganti orang

Teks eksposisi umumnya ditulis bukan dalam bentuk orang pertama, melainkan lebih
banyakmenggunakan istilah umum. Penggunaan bentuk pasif dilakukan agar ungkapannya lebih formal
dan kuat.

Kosakata

Penggunaan istilah teknis dan abstrak sering dilakukan dalam pidato persuasif. Sinonim digunakan untuk
menghindari pengulangan kata. Selain itu juga digunakan kata-kata emotif untuk melibatkan perasaan
audiens.

Bab III. Menyusun Cerita Pendek

A. Mengidentifikasi Cerita Pendek

Pada cerita pendek pembaca dapat menikmati bagaimana alur penyajian cerita, sikap dan karakter
tokoh serta isi cerita.

Dalam rangka mengidenditifikasi cerita pendek pembaca dapat menggunakan beberapa pertanyaan
identifikasi, misalnya:

Apakah judul cerita pendek menarik orang untuk membacanya?


Apakah judulnya mencerminkan isi dari cerita pendek?

Apa yang ingin disampaikan dalam cerita pendek itu?

Cerita pendek itu diceritakan menggunakan teknik apa?

B. Menyimpulkan Unsur-Unsur Cerita Pendek

Cerita pendek mengangkat persoalan kehidupan manusia secara khusus dengan tema persoalan
keseharian hingga renungan filosofis yang dipotret dari kehidupan nyata.

Guna keindahan cerita dan membedakannya dengan teks cerita pengalaman nyata, maka dilakukan
rekayasa tokoh dan latar cerita. Cerita pendek juga ditandai engan jumlah karakter relatif kecil
mencakup satu tindakan dengan satu fokus tematik.

Sedangkan unsur yang terdapat dalam cerita pendek adalah latar, sudut pandang penceritaan, karakter
(tokoh), dan alur/plot/struktur cerita.

Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 Kurikulum 2013 Revisi 2018

C. Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan Cerita Pendek

Cerita pendek termasuk ke dalam kategori teks naratif. Naratif merupakan teks yang berfokus pada
tokoh khusus. Sedangkan tujuan dari naratif adalah untuk menghibur dan memikat pembaca atau
pendengar. Teks naratif dapat berupa karya imajiner, faktual atau kombinasi keduanya.

Oleh karena itu di dalam struktur naratif terdapat informasi tentang orientasi, rangkaian peristiwa,
komplikasi dan resolusi.

Sedangkan aspek kebahasaan teks naratif memiliki ciri-ciri:

Sudut pandang pencerita menjadi orang pertama atau ketiga.


Beberapa dialog dapat dimasukkan ke dalam waktu kini atau lampau.

Adanya pemilihan kata benda yang bermakna kuat dan khusus.

Uraian deskriptif yang rinci menggambarkan pengalaman, latar dan karakter.

Penggunaan majas simile (perbandingan langsung), metafora perbandingan tidak langsung) maupun
personifikasi.

Digunakannya pertanyaan retoris.

Bab IV. Memberi Tanggapan dengan Santun

A. Mengidentifikasi Informasi Teks Tangapan

Kegiatan memberikan pendapat merupakan bentuk tanggapan terhadap suatu. Hal perlu diperhatikan
cara menanggapi sesuatu harus dilakukan secara objektif dan santun, hindari sesuatu yang bersifat
menyakiti.

Menanggapi secara objektif berarti berdasarkan apa yang sesungguhnya, fakta dan kenyataan.
Sedangkan santun berarti penyampaian tanggapan harus berdampak positif.

B. Menyimpulkan Informasi Isi Teks Tangapan

Bentuk tanggapan berkaitan dengan member pujian atau kritik, dan cara menanggapi berkaitan dengan
urutan penyajian.

Beberapa pertanyaan brikut dapat digunakan untuk menyimpulkan teks tanggapan.

Karya apakah yang ditanggapi?

Siapa yang menghasilkan karya tanggapan?

Siapa yang menanggapi?


Bagaimana bentuk tanggapannya?

Bagaimana cara menanggapinya?

Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 Kurikulum 2013 Revisi 2018

C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Tanggapan

Terdapat tiga hal yang harus dicermati ketika akan Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Tangapan
yaitu konteks, deskripsi, dan penilaian.

Konteks ditelaah dengan pertanyaan apa yang ditanggapi? Di mana dan kapan, peristiwa terjadi?
Peristiwa apa, politik, sosial, ekonomi, seni budaya?

Deskripsi ditelaah dengan pertanyaan apa dan bagaimana sesuatu diciptakan atau dihasilkan?

Sedangkan penilaian ditelaah dengan pertanyaan apa yang kita pikirkan tentang sesuatu itu?

D. Mengungkapkan Teks Tanggapan secara Lisan dan atau Tulis

Dalam mengungkapkan teks tanggapan tetap harus berpedoman pada konteks, deskripsi, dan penilaian.

Sedangkan isi teks tanggapan terdiri atas pendahuluan, synopsis teks ya akan ditanggapi, kelebihan, dan
kekurangannya.

Bab V. Menyajikan Teks Diskusi

A. Mengidentifikasi Informasi Teks Diskusi


Teks diskusi disusun untuk menyajikan pendapat, sudut pandang, atau perspektif yang berbeda
terhadap suatu pemasalahan. Sehingga setiap orang mengajukan pendapat yang berbeda-beda, gagasan
dan argumentasi dievaluasi untuk mengambil keputusan.

B. Menyimpulkan Isi Teks Diskusi

Kegiatan meyimpulkan isi tulisan diawali dengan pokok pikiran setiap paragraf.

Adapun struktur teks diskusi terdiri atas pendahuluan, isi, dan simpulan.

Pendahuluan menyangkut pernyataan untuk membatasi topik, latar belakang topik dan sudut pandang
berbeda yang akan dibahas.

Isi berupa serangkaian topik, dua atau tiga paragraf argumen pro maupun kontra berserta alasan dan
contoh pendukungnya. Serta menggunakan bahasa persuasif dan kohesif untuk menghubungkan
gagasan.

Sedangkan simpulan berisi simpulan argument dari kedua sisi pro dan kontra, mengevaluasi argumen
yang paling efektif. Serta rekomendasi satu sudut pandang berdasarkan argumen yang disajikan.

Baca Juga:

Materi Bahasa Indonesia Kelas 8 Kurikulum 2013 Revisi 2017

Materi IPS Kelas 9 Kurikulum 2013 Revisi 2018

Indikator Penilaian Sikap dalam Kurikulum 2013

Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 Kurikulum 2013 Revisi 2018

C. Menelaah Teks Diskusi


Menelaah teks diskusi pada dasarnya sama dengan teks eksposisi yaitu memperhatikan pendahuluan,
pikiran utama, alasan dan bukti pendukung, serta simpulan.

Beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan pegangan dalam menelaah teks diskusi antara lain:

Apa pendapat penulis terhadap topik?

Kata atau frasa apa yang dugunakan penulis untuk mengatakan pendangannya?

Bagaimana cara penulis menyusun gagasan dan alasannya?

Adakah kata-kata emotif yang digunakan? Seberapa banyak dan apa contohnya?

Seberapa sering penggunaan kata persuasif?

Adakah kata hubung dalam paragraf?

Apa tujuan simpulan dalam teks diskusi?

Alasan apa yang dirujuk dalam simpulan?

D. Menyajikan Teks Diskusi

Teks diskusi menyatakan pendapat atau meyakinkan pembaca atau pendengar untuk setuju dengan
sudut pandang tertentu.

Berikut beberapa cara untuk menarik perhatian pembaca:

Gunakan judul dengan bahasa yang menarik perhatian.

Mulailah pendahuluan dengan pertanyaan retoris, bahasa emotif dan kata ganti personal.

Pendahuluan juga berisi pernyataan topik yang jelas.

Bab VI. Menyusun Cerita Inspiratif

A. Mengidentifikasi Informasi Cerita Inspiratif


Cerita inspiratif merupakan bentuk narasi yang lebih bertujuan member inspirasi kebaikan kepada
banyak orang. Dengan membaca cerita, seseorang terinspirasi untuk berbuat lebih baik, lebih peduli dan
lebih berempati terhadap orang lain.

Inspirasi adalah percikan ide-ide kreatif akibat hasil proses belajar dan peduli dengan lingkungan.

B. Menyimpulkan Cerita Inspiratif

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyimpulkan cerita inspiratif antara lain:

Orientasi, pengatar cerita.

Perumitan peristiwa, kisah tokoh dan peristiwa menuju ke puncak cerita (konflik).

Komplikasi, puncak (inti) cerita dan tempat kisah yang menjadi inspirasi.

Resolusi, peristiwa menyadarkan tokoh tentang kebaikan.

Koda, penutup cerita, kesimpulan pesan moral.

C. Menelaah Cerita Inspiratif

Menyusun cerita inspiratif sama dengan menyusun cerita pendek lainnya. Pada umumnya cerita
inspiratif bertemakan kepahlawanan. Perjalanan sang tokoh secara jelas terbagi atas tiga bagian wajib
yaitu awal, tengah dan akhir.

Awal, menceritakan seseorang memiliki tantangan atau kesulitan yang ingin atau harus diatasi.

Tengah, keputusan dan tindakan yang harus diambil sang tokoh untuk mencapai tujuan. Kesulitan demi
kesulitan sering dihadapi dalam meraih sukses.

Akhir, menceritakan suskes yang diraih dan adanya hasil positif sebagai akibat keputusan dan tindakan
sang tokoh.

Anda mungkin juga menyukai