Anda di halaman 1dari 26

Bab 1 Belajar Mendeskripsikan

A. Menentukan Ciri Isi dan Tujuan Teks Deskripsi

 Tujuan teks deskripsi menggambarkan objek dengan cara memerinci objek secara subjektif
atau melukiskan kondisi objek dari sudut pandang penulis.
 Teks deskripsi bertujuan menggambarkan/melukiskan secara rinci dan penggambaran
sekonkret mungkin suatu objek/ suasana/ perasaan. Dengan demikian pembaca seakan-akan
melihat, mendengar, mengalami apa yang dideskripsikan.
 Objek yang dibicarakan pada teks deskripsi bersifat khusus (objek tertentu yang kemungkinan
berbeda dengan objek lain). Objek yang dideskripsikan bersifat pendapat personal dari penulis.
 Isi teks deskripsi diperinci menjadi perincian bagian-bagian objek, menggambarkan secara
konkret, sehingga teks deskripsi banyak menggunakan kata khusus.
 Selain itu Isi teks deskripsi bersifat personal dengan kandungan emosi sehingga menggunakan
kata-kata dengan emosi kuat. Misalnya: ombak menggempur, kemolekan pantai, ibuku yang
tangguh.
 Ditinjau dari bentuknya teks deskripsi dibedakan menjadi dua kategori. Yaitu teks deskripsi
berdiri sendiri sebagai teks dan teks deskripsi yang menjadi bagian teks lain (cerpen, novel,
lagu, iklan, dll).
B. Menentukan Isi Teks Deskripsi

Cara menentukan isi teks deskripsi dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan
seperti:

 Teks deskripsi itu membicarakan tentang apa?


 Apa saja yang dijelaskan penulis pada awal, inti, dan akhir teks deskripsi?
 Apa tujuan penulis menampilkan teks deskripsi tersebut?
 Bagaimana penulis menggambarkan topik pada teks deskripsi?
C. Menelaah Struktur dan Bahasa Teks Deskripsi

Upaya menelaah struktur dan bahasa teks deskripsi dapat dilakukan dengan cara menjawab
pertanyaan:

 Apakah ciri bagian teks yang disebut identifikasi?


 Apakah ciri bagian teks yang disebut deskripsi bagian?
 Bagaimana ciri bagian simpulan teks deskripsi?
Struktur teks tanggapan deskriptif mencakup: identifikasi, deskripsi bagian, simpulan.

D. Menyajikan Lisan dan Menulis Teks Deskripsi

Langkah-langkah dalam menyusun teks deskripsi.

 menentukan subjek yang akan dideskripsikan dan buat judul.


 membuat kerangka bagian-bagian yang akan dideskripsikan.
 mencari data dari subjek yang ditulis.
 menyusun kalimat-kalimat menjadi paragraf pembuka, deskripsi, dan penutup.
 memerinci objek/ suasana yang kamu deskripsikan dengan menggunakan kata dan kalimat
yang merangsang pancaindera.
Bab 2 Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi
A. Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi

 Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian/peristiwa.


 Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut alur.
 Rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat.
 Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan di mana kejadian terjadi), timbulnya
pertentangan, dan penyelesaian/akhir cerita.
 Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis).
 Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan biasa.
 Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata.
 Tema fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik.
B. Menceritakan Kembali Isi Cerita Fantasi yang Dibaca/ Didengar

Dalam rangka menceritakan kembali isi cerita fantasi dapat dilakukan dengan menjawab beberapa
pertanyaan seperti:

 a. Urutkan kejadian yang dialami tokoh pada cerita fantasi.


 b. Siapa tokoh dan bagaimana watak tokoh yang ada pada cerita?
 c. Pesan apa yang akan disampaikan pengarang melalui ceritanya?
 d. Kejadian mana yang mungkin terjadi di dunia nyata dan mana yang tidak mungkin terjadi
dalam dunia nyata?
C. Menelaah Struktur dan Bahasa Cerita Fantasi

Struktur Cerita Fantasi dapat ditelaah melalui tiga kegiatan yaitu;

 Orientasi, pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik.


 Komplikasi, berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu
memuncak.
 Resolusi, berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi.
Sedangkan ciri kebahasaan pada Cerita Fantasi antara lain:

 a. penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan (aku, mereka,
dia, Erza, Doni)
 b. penggunaan kata yang mencerap pancaindra untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana)
 c. menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.
 d. kata sambung penanda urutan waktu.
 e. penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakkan cerita (memulai
masalah)
 f . penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita
D. Menyajikan Cerita Fantasi

Hal-hal yang harus diperhatikan apabila akan menyajikan cerita fantasi:

 Merencanakan cerita.
 Penggalian ide cerita fantasi dari membaca.
 Membuat rangkaian peristiwa.
 Mengembangkan cerita fantasi.
Bab 3 Mewariskan Budaya Melalui Teks Prosedur
A. Mengidentifikasi Ciri Teks Prosedur

Teks prosedur bertujuan menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan agar pembaca/pemirsa dapat
secara tepat dan akurat mengikuti sebuah proses membuat sesuatu. Atau melakukan suatu
pekerjaan dan menggunakan suatu alat.

Ciri teks prosedur dari segi isinya ada tiga:

 panduan langkah-langkah yang harus dilakukan.


 aturan atau batasan dalam hal bahan/kegiatan dalam melakukan kegiatan.
 isi kegiatan yang dilakukan secara urut (kalau tidak urut disebut tips).
Sedangkan ciri bahasa yang digunakan:

 kalimat perintah, karena pada teks prosedur pembaca berfokus untuk melakukan suatu
kegiatan.
 diberikan saran dan larangan agar diperoleh hasil maksimal pada waktu menggunakan dan
membuat.
 penggunaan kata dengan ukuran akurat ( ¼ tepung, 5 buah rimpang kunyit).
 menggunakan kelompok kalimat dengan batasan yang jelas.
B. Menyimpulkan Isi Teks Prosedur

Dalam rangka menyimpulkan isi teks prosedur dapat dilakukan melalui dua tahapan:

 Menyimpulkan urutan langkah teks prosedur kegiatan.


 Memperagakan hasil simpulan teks prosedur.
C. Menelaah Struktur dan Bahasa pada Teks Prosedur

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menelaah struktur dan bahasa pada teks prosedur:

 Penggunaan kalimat perintah.


 Menggunakan bentuk pasif (untuk proses).
 Penggunaan kriteria/ batasan.
 Menggunakan kata keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan tujuan pada teks
prosedur.
 Penggunaan kalimat saran/ larangan.
 Menggunakan kata penghubung, pelesapan, kata acuan.
 Penggunaan akhiran –i dan akhiran –kan pada teks prosedur.
D. Menulis dan Memeragakan Teks Prosedur

Pada saat menulis teks prosedur anda harus memperhatikan struktur dari teks prosedur yaitu:

1. Judul, berupa nama benda/sesuatu yang hendak dibuat/dilakukan dan cara melakukan/
menggunakan sesuatu.
2. Pengantar yang menyatakan tujuan penulisan
3. Bahan atau alat untuk melaksanakan suatu prosedur
4. Langkah/tahapan dengan urutan yang benar
Bab 4 Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi
A. Mengidentifikasi Teks Hasil Observasi

 Teks laporan hasil observasi dapat berbentuk buku referensi (ensiklopedia), film dokumenter,
hasil penelitian, dan lain-lain.
 Tujuan teks laporan observasi adalah untuk memperinci, mengklasifikasi, dan memberi
informasi faktual tentang orang, hewan, objek, atau fenomena.
sedangkan laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Isi yang dibahas adalah ilmu tentang suatu objek/ konsep.


 objek yang dibahas bersifat umum sehingga menjelaskan ciri umum semua yang termasuk
kategori/ kelompok itu.
 Bertujuan menjelaskan dari sudut pandang ilmu.
 Objek atau hal dibahas secara sistematis, dirinci bagian-bagiannya, dan objektif.
 Memerinci objek atau hal secara sistematis dari sudut ilmu (definisi, klasifikasi, jabaran ciri
objek).
B. Menyimpulkan Isi Teks Laporan Hasil Observasi yang Berupa Buku Pengetahuan yang Dibaca
dan Didengar

Tahapan yang harus dilakukan ketika akan menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi adalah:

 Apa yang dibahas pada teks tersebut?


 Apa saja bagian-bagian yang diperinci?
 Memilah topik utama dan bagian-bagian yang terdapat pada tiap paragraf.
 Tulislah informasi penting yang terdapat pada paragraf.
C. Menelaah Struktur dan Bahasa Teks Hasil Observasi
 Sruktur teks laporan hasil observasi mencakup pernyataan umum, deskripsi bagian, deskripsi
manfaat, simpulan.
Pada saat akan menelaah bahasa pada teks laporan hasil observasi yang harus anda lakukan
adalah:

 Mendaftar Istilah pada Teks Hasil Observasi.


 Melengkapi Teks Laporan Hasil Observasi.
 Memperbaiki Kepaduan Paragraf.
 Menyunting kalimat yang mengungkapkan klasifikasi
 Menyunting kalimat-kalimat boros.
 Menelaah prinsip penggunaan kata, kalimat, tanda baca dan ejaan.
D. Merangkum dan Menyajikan Laporan Hasil Observasi

Langkah Menulis Teks Laporan Hasil Observasi:

 Menentukan topik yang akan ditulis.


 Menyusun Kerangka Laporan.
 Menentukan informasi yang diperlukan dan cara mencari informasi.
 Menata informasi dan hasil rangkuman menjadi teks hasil laporan observasi
 Menata informasi yang diperoleh sesuai struktur teks hasil observasi.
 Memvariasikan kalimat dan pengembangan paragraf pada teks laporan hasil observasi.

Bab 5 Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat


A. Mengenal dan Memahami Puisi Rakyat

 Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di daerah
tertentu.
 Pada puisi rakyat terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap
baris, jumlah baris dalam tiap bait.
 Selain itu juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal
dengan sebutan rima.
 Puisi rakyat termasuk kategori puisi lama, meliputi pantun, syair dan gurindam.
 Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India, yang sarat nilai agama dan moral.
Ciri gurindam adalah:

 terdiri atas dua baris dalam sebait.


 tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
 tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
 merupakan satu kesatuan yang utuh.
 baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
 baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.
 isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua.
 gurindam biasanya berisi nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

Fungsi pantun adalah mendidik sambil menghibur.

Ciri-ciri pantun

 Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).


 Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
 Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
 Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
 Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Syair adalah salah satu puisi lama, dengan cirri-ciri:

1. Setiap bait terdiri dari empat baris.


2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
3. Bersajak a-a-a-a.
4. Semua baris adalah isi.
5. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
B. Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat

 Dengan membaca puisi rakyat kita dapat memahami isi yang berupa nilai-nilai luhur warisan
nenek moyang.
 Melalui membaca puisi rakyat kita dapat menyimpulkan makna dan nilai yang terkandung di
dalamnya.
C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat

Pada saat menelaah puisi rakyat dari segi bentuk dan bahasa, yang harus dilakukan adalah
menelaah:

 ragam pola pengembangan pantun serta struktur pantun.


 struktur dan bahasa gurindam, serta struktur dan aspek kebahasaan pada syair.
D. Menyajikan Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis

Sebelum menulis puisi rakyat perhatikan langkah menulis pantun berikut ini.
1. Tentukan ide yang akan disampaikan (kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya menjadi
sukses).
2. Menata ide menjadi dua larik (dengan bunyi akhir yang berbeda).
3. Memilih kosakata yang diakhir dengan bunyi seperti dua larik.
4. Membuat larik sampiran dari benda/kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan isi.
5. Menata kembali kalimat/larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.
6. Menata pantun secara logis.
Langkah membuat gurindam dan syair hampir sama dengan langkah membuat pantun hanya saja
perlu disesuaikan dengan syarat gurindam dan syair.

Bab 6 Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel


A. Mengenali Ciri Fabel

 Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia.
 Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan
kehidupan manusia dengan segala karakternya.
 Fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan
erat dengan moral.
Ciri-ciri umum fabel:

 Fabel mengambil tokoh para binatang.


 Watak tokoh para binatang digambarkan ada yang baik dan ada yang buruk (seperti watak
manusia).
 Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.
 Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat.
 Fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll).
Ciri bahasa yang digunakan:

 (a) kalimat naratif/peristiwa


 (b) kalimat langsung yang berupa dialog para tokoh
 (c) menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal (bahasa percakapan).
B. Menceritakan Kembali Isi Fabel

Pada saat menceritakan kembali isi fabel yang perlu dilakukan adalah:

 Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh


 Menentukan Rangkaian Peristiwa
 Menceritakan Kembali Isi Fabel
 Menelaah Struktur dan Bahasa Fabel
Fabel ini memiliki empat bagian dalam strukturnya yaitu:
 a. Orientasi, bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat, dan
waktu.
 b. Komplikasi, konflik atau permasalahan antara satu dengan tokoh yang lain.
 c. Resolusi, bagian yang berisi pemecahan masalah.
 d. Koda, bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran
yang dapat dipetik dari cerita tersebut.
C. Memerankan Isi Fabel

Di dalam memerankan isi fable yang harus diperhatikan adalah:

 Merancang tokoh, watak, dialog, latar sesuai isi fabel yang dibaca.
 Menentukan urutan cerita.
 Merancang pemeranan dari fabel yang dibaca.
 Melakukan adu kreatif pemeranan fabel.
Bab 7 Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas
A. Mengenal dan Memahami Surat

 Ada dua jenis surat, yaitu surat pribadi dan surat dinas.
 Surat pribadi adalah bentuk komunikasi interaktif antara orang pertama (pengirim) dan orang
kedua (penerima).
 Unsur yang ada dalam surat pribadi adalah tanggal, alamat, pembuka, pendahuluan, isi, dan
penutup, serta nama pengirim dan tanda tangan.
Surat dinas berisi tentang keperluan kedinasan yang bersifat resmi. Adapun struktur surat dinas
adalah:

 Kop surat
 Nomor surat
 Tanggal surat
 Lampiran
 Perihal
 Alamat surat
 Salam pembuka
 Isi surat
 Paragraf penutup
 Nama dan tanda tangan pihak yang memperkuat surat
 Nama dan tanda tangan penulis surat
B. Menelaah Struktur dan Bahasa Surat Pribadi dan Surat Dinas

Berikut adalah ciri Penggunaan Bahasa pada Surat Pribadi.


 Pilihan kata sapaan bersifat pribadi (kata emotif dan ekspresif )
 Bahasa surat pribadi tidak formal tetapi santun
 Pilihan ragam bahasa tergantung siapa penerima surat
 Menggunakan sapaan (seperti orang bercakap)
 Menggunakan kata ganti orang pertama (untuk pengirim) dan kata ganti orang kedua untuk
penerima
Ciri penggunaan Bahasa pada Surat Dinas

 Pilihan kata sapaan bersifat formal


 Bahasa ragam baku
C. Menulis Surat Pribadi dan Surat Dinas dalam Bentuk Kertas atau Email

 Ketika menulis surat anda harus tahu pilihan ragam bahasa yang tepat dan sesuai untuk
penerima dan tujuan menulis surat.
 Ragam bahasa dimaksud adalah bahasa Indonesia baku, bahasa Indonesia ragam informal,
atau ragam bahasa khusus yang digunakan kepada teman sebaya.
 Penggunaan ragam bahasa Indonesia baku biasanya digunakan untuk tujuan yang bersifat
serius.
 Misalnya turut berduka cita atau bersimpati atas musibah yang diderita seseorang, dan/atau
surat yang ditujukan kepada orang yang lebih tua.
Bab 8 Menjadi Pembaca Efektif
A. Membaca dan Mengenal Unsur Pembangun Buku Nonfiksi

 Begitu banyak kata bijak yang menyarankan kita banyak membaca buku. Misalnya, Membaca
adalah jendela dunia atau Dengan membaca kita dapat merengkuh dunia.
 Secara garis besar buku yang kita baca dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu buku fiksi
dan buku nonfiksi. Buku nonfiksi berisi gagasan/ide/perasaan penulis yang bersifat fiktif
imajinatif.
 Buku fiksi perlu kita baca untuk menambah wawasan, memupuk minat baca, dan memupuk
kreativitas.
 Sedangkan buku nonfiksi memaparkan ilmu pengetahuan baik secara teknis maupun secara
populer.
B. Merangkum Buku

 Rangkuman adalah hasil menyarikan semua gagasan gagasan pokok/intisari suatu karangan
atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau pendek.
 Rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya.
C. Menelaah Unsur Buku dan Membuat Komentar

Unsur Buku Nonfiksi yang dapat dikomentari

1. Bagian cover buku


2. Rincian subbab buku
3. Judul subbab
4. Isi buku
5. Cara menyajikan isi buku
6. Bahasa yang digunakan
7. Sistematika
Unsur Buku Fiksi

1. Bagian cover buku


2. Rincian subbab buku
3. Judul subbab
4. Tokok dan penokohan
5. Tema cerita
6. Bahasa yang digunakan
7. Penyajian alur cerita
D. Mengamati Contoh Komentar Terhadap Buku Fiksi dan Nonfiksi

Struktur komentar terhadap buku terdiri atas:

 Data Buku
 Info singkat tentang terbitan/edisi
 Ringkasan cerita
 Tanggapan
 penulis tentang cerita
 Penilaian terhadap buku
 Data Penulis

Pengertian Teks Berita

Teks berita adalah laporan peristiwa yang disajikan dalam sebuah teks dengan tujuan
memberikan informasi kepada banyak orang (orang lain)

Unsur-Unsur Berita

Unsur yang terdapat dalam teks berita berisi tentang jawaban dari pertanyaan yang mengandung
kata tanya 5 W dan 1 H. Antara lain:
1. Apa peristiwa yang terjadi?
2. Dimana peristiwa terjadi?
3. Kapan peristiwa terjadi?
4. Siapa pelaku yang ada dalam peristiwa?
5. Mengapa peristiwa dapat terjadi?
6. Bagaiaman proses terjadinya peristiwa?

Struktur Teks Berita

Struktur dari teks berita ada 3. Yakni:

1. Lead (Kepala Berita)

Lead adalah bagian awal dari berita. Biasanya bagian awal bersifat menyentak dan menarik
orang untuk mau membaca berita lebih jauh. Umumnya, inti berita ada dibagian ini.

2. Body ( Tubuh Berita)

Body atau tubuh berita berisi mengenai uraian atau proses dari peristiwa yang dikisahkan dalam
sebuah berita.

3. Ekor Berita

Ekor berita atau penutup biasanya berisi hal-hal yang kurang penting dan fungsi hanya untuk
melengkapi apa yang disampaikan sebelumnya.

Kaidah Kebahasaan Teks Berita

Kaidah kebahasaan atau unsur kebahasaan teks berita ada beberapa. Antara lain:

1. Bahasa Baku

Bahasa yang digunakan sesuai dengan standar KBBI dan PUEBI.

2. Penggunaan Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang menunjukan perkataan langsung dari seseorang. Biasanya
ditandai dengan tanda petik atau kutip (".....")

3. Penggunaan Konjungsi yang Bermakna Menerangkan

Konjungsi atau kata hubung dalam berita biasanya ada kata hubung dengan fungsi penerang atau
penjelas seperti kata bahwa, bahwasannya, dan sebagainya.

4. Penggunaan Kata Kerja Mental


Yakni kata kerja yang terkait dengan kegiatan dari hasil pemikiran. Contoh: memikirkan,
membayangkan, dan sebagainya.

5. Penggunaan Keterangan Waktu dan Tempat

Karena dalam unsurnya mesti menjawab pertanyaan kapan dan dimana, maka dalam teks berita
biasanya ada kata atau kalimat yang menerangkan waktu atau tempat.

Ringkasan Bab 2: Materi Iklan, Slogan, dan Poster


Pengertian Iklan, Slogan dan Poster

Iklan adalah teks yang bersifat mendorong dan membujuk khalayak (banyak orang) agar tertarik
pada barang, layanan atau jasa yang ditawarkan. Isinya berupa pemberitahuan yang dikemas
menarik. Penyampaian iklan dilakukan dalam berbagai media.
BACA JUGA

 Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester 1 & 2 (Jelas dan Padat)
 Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 : Ringkas, Jelas, dan Padat
 Ringkasan dan Materi Bahasa Indonesia Kelas 12 (Lengkap dan Padat)
Iklan sangat berhubungan dengan slogan dan poster. Mengingat keduanya juga merupakan jenis
mutakhir dari iklan yang fungsinya juga membujuk orang untuk tertarik pada barang, layanan,
atau jasa yang ditawakan.

Slogan adalah kalimat pendek yang menarik dan memiliki fungsi untuk menyampaikan pesan
tertentu agar orang tertarik dengan pesan yang ada di dalamnya.
Poster adalah plakat berupa gabungan kata-kata dan gambar yang dipajang di tempat-tempat
umum. Tujuan pembuatannya tidak jauh berbeda dengan iklan. Hanya saja, titik pembedanya ada
pada kombinasi gambar dan kata-kata yang ada di dalamnya.

Unsur Iklan, Slogan dan Poster

1. Unsur Iklan

Iklan bersifat memadukan berbagai unsur yakni kata-kata, gambar, gerak, serta suara untuk
memberikan efek persuasi.

2. Unsur Slogan

Slogan hanya mengedepankan unsur kekuatan dari kata-kata sebagai daya tarik persuasinya.
Baik dituliskan maupun diungkapkan dalam bentuk suara.

3. Unsur Poster

Poster mengkolaborasikan antara kekuatan gambar dan kekuatan kata-kata untuk memberikan
pengaruh menarik.
Fungsi Iklan

1. Fungsi Informasional

Yakni fungsi memberitahukan sesuatu tentang karakteristik atau manfaat dari suatu produk, jasa,
atau layanan tertentu.

2. Fungsi Transformasional

Yakni fungsi untuk mengubah sikap atau nilai-nilai yang dimiliki khalayak terhadap merek, pola
belanja, gaya hidup, dan berbagai hal lainnya.

Pola Penyajian Iklan

1. Iklan media cetak

 Iklan baris
 Iklan kolom

2. Iklan Elektronik

 Iklan radio
 Iklan televisi
 Iklan film

3. Iklan Digital

 Google ads
 FB ads
 Tiktok ads
 IG ads
 dsbg

Jenis Iklan

1. Iklan pemberitahuan
2. Iklan layanan masyarakat
3. Iklan penawaran (Komersial)

Struktur Teks Iklan

1. Pengenalan produk

Berisi judul teks yang fungsi memancing orang untuk membaca teks iklan.

2. Pernyataan persuasif
Yakni pernyataan yang membuat pembaca atau pendengar iklan dapat terpengaruh untuk berbuat
sesuatu setelah menyaksikan iklan.

Kaidah Kebahasaan Teks Iklan

Ada beberapa kaidah kebahasaan dalam teks iklan yang perlu diketahui. Antara lain:

1. Menggunakan bahasa persuasif

Yakni bahasa yang bersifat mempengaruhi orang lain sehingga tertarik untuk melakukan sesuatu.
Misalnya membeli, menuruti, membenarkan, dan sebagainya.

2. Menggunakan bahasa yang ringkas

Bahasa dalam iklan tidak bertele-tele. To the point dan bahkan dibuat sesingkat mungkin meski
tetap mengutamakan tersampaikannya pesan.

3. Menggunakan kata atau kalimat imperatif

Yakni kata atau kalimat yang memiliki makna perintah atau instruksi yang mendorong orang
untuk bertindak. Misalnya belilah, datanglah, dan sebagainya.

4. Menggunakan bahasa yang membangun kesan positif

Bahasa yang disampaikan iklan juga dipertimbangkan untuk mendapatkan reaksi positif dari
khalayak. Sehingga menghindari bahasa yang berpotensi memberi citra buruk.

5. Menggunakan rima

Rima dalam penggunaan bahasa adalah salah satu cara agar informasi atau pesan lebih mudah
diingat. Iklan juga kerap menggunakan cara ini.

Ringkasan Bab 3: Teks Eksposisi


Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah teks yang berisi gagasan atau pernyataan pendapat yang didukung dengan
berbagai argumen untuk meyakinkan orang yang membacanya.

Biasanya, teks eksposisi ditemukan dalam media massa. Baik media cetak, elektronik, maupun
digital. Sering juga muncul dalam aktivitas debat atau diskusi.

Gagasan dan Fakta dalam Teks Eksposisi

1. Gagasan
Gagasan adalah ide atau pendapat. Umumnya gagasan berupa komentar, penilaian, saran,
dorongan, serta bujukan.

2. Fakta

Fakta merupakan kenyataan yang benar-benar terjadi. Biasanya berupa uraian peristiwa faktual,
data, dan sejenisnya.

Pola Pengembangan Teks Eksposisi

1. Pola penyajian umum-khusus

Yakni pola penyajian yang menempatkan gagasan utama di awal lalu dilanjutkan gagasan
penjelas.

2. Pola penyajian khusus-umum

Yakni pola penyajian yang menempatkan gagasan penjelas di awal lalu dilanjutkan dengan
gagasan utama dibelakang.

3. Pola penyajian ilustrasi

Yakni penyampaian gagasan dengan menyajikan ilustrasi konkrit seperti pengalaman pribadi
atau hal-hal yang dekat dengan latar belakang pembaca teks agar mudah dipahami.

4. Pola penyajian perbandingan

Yakni penyajian dengan menggunakan perbandingan-perbandingan tertentu untuk membuat


yakin pembaca terhadap gagasan yang disampaikan.

Struktur Teks Eksposisi

Teks eksposisi memiliki struktur sebagai berikut:

1. Tesis

Bagian yang berisi penyataan pendapat mengenai topik yang dibahas.

2. Rangkaian argumen

Bagian yang berisi rangkaian bukti yang menguatkan pendapat penulis teks mengenai topik yang
dibahas.

3. Penegasan Ulang
Bagian yang isiya perumusan serta penegasan kembali pendapat atau posisi penulis dalam
memandang suatu teks.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

Kaidah atau unsur kebahasaan teks eksposisi adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan kata teknis

Yakni kata yang berhubungan dengan bidang atau topik yang dibahas. Misalnya jika yang
dibahas kesehatan, bisa muncul kata seperti resep, diagnosis, kronis, dan sebagainya.

2. Menggunakan kata hubung (konjungsi) kausalitas

Yakni kata hubung yang fungsinya menyatakan sebab atau akibat. Misalnya kata sebab, karena,
jika, oleh karena itu, dan sebagainya.

3. Menggunakan kata kerja mental

Yakni kata yang kerja yang fungsinya meyakinkan pembaca terhadap apa yang digagas oleh
penulis teks, semisal diharapkan, memprihatinkan, mengharukan, dan sebagainya.

4. Menggunakan kata rujukan

Yakni kata yang menunjukan kegiatan merujuk kepada sesuatu. Dalam teks eksposisi biasanya
merujuk pada data atau pendapat ahli. Misalnya menggunakan kata menurut, berdasarkan, dan
sebagainya.

5. Menggunakan kata persuasif

Yakni kata yang fungsinya mengajak. Seperti misalnya kata hendaklah, marilah, ayolah, dan
sebagainya.

Ringkasan Bab 4: Teks Puisi


Pengertian Puisi

Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang dibentuk dari rangkain baris dan bait. Isinya
berupa ekspresi perasaan dan pemikiran yang dituangkan secara estetis untuk dibacakan
(tampilkan) di depan khalayak.

Unsur-Unsur Puisi

Puisi dibentuk dari unsur-unsur berikut ini:


1. Majas

Majas adalah gaya bahasa kias yang digunakan untuk menciptkan efek atau kesan tertentu. Majas
ada banyak macamnya, misalnya hiperbola dan personifikasi.

2. Irama

Irama adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang. Fungsinya membuat kata-kata memiliki
emosi tertentu apabila disajikan

3. Kata konotasi

Kata konotasi adalah kata yang memiliki makna yang bukan sebenarnya. Orang sering
menyebutnya juga dengan kata yang memiliki makna tersirat.

4. Kata Berlambang

Kata berlambang atau simbol adalah kata yang menjadi simbol bagi suatu makna tertentu.
Misalnya kata hujan dalam puisi bisa saja jadi lambang kesedihan, api jadi lambang kemarahan,
dan sebagainya.

5. Imaji

Imaji atau pengimajian adalah kata atau susunan kata yang dapat memberikan pengaruh
membangkitkan daya khayal atau imajinasi, sehingga pembaca atau pendengar puisi dapat
seolah-olah melihat, mendengar, merasa, mengecap, atau meraba.

Jenis Puisi

Puisi ada beberapa jenis. Antara lain:

1. Puisi Naratif

Puisi naratif adalah puisi yang mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi narasi ada
jenisnya lagi, yakni seperti balada dan romansa.

2. Puisi Lirik

Puisi lirik adalah puisi yang berisi luapan batin individu penyair. Puisi ini ada jenisnya lagi,
yakni seperti elegi, ode, dan serenada.

3. Puisi Deskriptif

Puisi deskriptif puisi yang berisi kesan penyair terhadap suatu peristiwa, benda, atau suasana
yang dipandangnya menarik.
Pembacaan Puisi yang Baik

Pembacaan puisi yang baik mesti memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Ekspresi

Ekspresi adalah pengungkapan atau proses menyatakan atau memperlihatkan maksud, gagasan,
atau perasaan.

2. Lafal

Lafal adalah ucapan seseorang pada huruf ataupun kata.

3. Tekanan

Tekanan adalah kuat atau lemahnya cara pelafalan kata atau kalimat.

4. Intonasi

Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat.

Ringkasan Bab 5: Teks Eksplanasi atau Cerita Menarik


Pengertian Teks Eksplanasi Cerita Menarik

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi paparan atau proses mengenai terjadinya suatu fenomena
atau peristiwa. Baik alam maupun sosial.

Isi Teks Eksplanasi/Pola Pengembangan

Dalam proses paparannya, isi teks eksplanasi bisa berupa dua jenis. Yakni:

1. Teks Eksplanasi Kausalitas

Teks eksplanasi kausalitas adalah teks eksplanasi yang disajikan dengan pola sebab dan akibat.
Biasanya menjawab pertanyaan mengapa fenomena/peristiwa terjadi?

2. Teks Eksplanasi Kronologis

Teks eksplanasi kronologis adalah teks eksplanasi yang disajikan dengan pola urutan waktu.
Biasanya menjawab pertanyaan bagaimana fenomena/peristiwa terjadi?

Struktur Teks Eksplanasi

Struktur teks eksplanasi terdiri dari tiga bagian. Diantaranya:


1. Identifikasi Peristiwa

Yakni bagian yang berisi identifikasi fenomena yang akan dibahasa.

2. Rangkaian Kejadian (Deretan Penjelas)

Yakni bagian yang berisi serangkaian kejadian yang menjelaskan peristiwa atau fenomena yang
dibahas.

3. Ulasan

Yakni bagian yang berisi penilian dari penulis terhadap fenomena yang dijelaskannya.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Terdapat setidaknya 4 kaidah atau unsur kebahasaan dari teks eksplanasi, antara lain:

1. Menggunakan konjungsi kausalitas

Yakni kata hubung yang menyatakan hubungan sebab dan akibat. Misalnya sebab, karena, oleh
karena itu, dsbg.

2. Menggunakan konjungsi kronologis

Yakni kata hubung yang menyatakan urutan waktu. Misalnya setelah itu, kemudian, lalu, dsbg.

3. Menggunakan kata benda yang merujuk pada jenis fenomena

Yakni kata benda yang memiliki makna suatu fenomena atau peristiwa, misalnya gerhana,
hujan, pelangi, dan sebagainya.

3. Menggunakan kata teknis

Yakni kata yang spesifik dan penggunaannya dalam bidang-bidang tertentu sesuai pembahasan.

Ringkasan Bab 6: Teks Ulasan


Pengertian Teks Ulasan

Teks ulasan adalah teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu karya. Baik itu buku,
film, dan sebagainya.

Fungsi dan Manfaat Teks Ulasan

1. Menambah pengetahuan
2. Meningkatkan pemahaman
3. Memunculkan sikap apresiatif
4. Memperkuat daya kritis

Struktur Teks Ulasan

Struktur teks ulasan terdiri dari beberapa bagian. Antara lain:

1. Identitas karya

Identitas adalah data yang berhubungan dengan karya. Jika buku, maka identitasnya adalah
judul, penulis, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku.

2. Orientasi

Orientasi adalah bagian yang menjelaskan keberadaan karya. Isinya berupa pengenalan umum
mengenai karya.

3. Sinopsis

Sinopsis adalah ringksan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi karya yang
diulasnya.

4. Analisis

Analisis adalah paparan mengenai unsur-unsur yang ada dalam karya. Jika novel maka unsurnya
tokoh, latar, alur, dan sebagainya.

5. Evaluasi (Penilaian)

Evaluasi adalah penilaian yang diekspresikan dalam penyampaian kelebihan dan kekurang karya.

Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

Setidaknya ada 4 unsur kebahasaan dari teks ulasan dalam materi pelajaran bahasa Indonesia
kelas 8. Antara lain:

1. Banyak menggunakan konjungsi penerang

Yakni konjungsi yang fungsinya menjelaskan atau menerangkan sesuatu, seperti bahwa, yaitu,
yakni, bahwasannya, dan sebagainya.

2. Banyak menggunakan konjungsi temporal

Yakni konjungsi yang menunjukan waktu. Semisal sejak, semenjak, kemudian, akhirnya, dsbg.
3. Banyak menggunakan konjungsi penyebab

Yakni konjungsi yang menunjukan sebab. Semisal sebab, karena, dsbg.

4. Menggunakan pernyataan berupa saran atau rekomendasi

Unsur yang keempat ini umumnya muncul di bagian akhir, ketika penulis memberikan
kesimpulan tentang karya. Biasanya ditandai dengan kalimat yang memiliki kata sebaiknya,
seharusnya, jangan, dan sebagainya.

Bab 1 (Melaporkan hasil percobaan)

Teks laporan percobaan adalah teks yang berisi paparan tentang tujuan,proses/cara,
dan hasil percobaan.Teks laporan percobaan umumnya di gunakan untuk melaporkan
suatu karya ilmiah dan laporan praktikum seperti laporan percobaan apakah nasi
mengandung glukosa atau tidak (percobaan kelas 8).

Struktur teks laporan percobaan :

1. Judul
2. Tujuan = Berisi target dari penelitian yang di lakukan
3. Alat dan bahan = Berisi alat dan bahan yang di perlukan dalam melakukan percobaan
4. Langkah-Langkah = Berisi tentang tahap demi tahap (proses) melakukan percobaan
5. Hasil = Berisi uraian apa yang di capai dalam penelitian
6. Kesimpulan = Pendapat akhir berdasarkan uraian sebelumnya.

Unsur kebahasaan teks laporan percobaan :


1. Menggunakan kaidah bahasa Indonesia baki
2. Menggunakan kalimat komplex dan simplex
3. Menggunakan konjungsi
4. Menggunakan Istilah teknis
5. Menggunakan kata bidangan (numeraira)
6. Menggunakan kata depan dan awalan
Ciri-ciri teks laporan percobaan :

1. Melaporkan hasil percobaan


2. Percobaan ilmiah dilakukan guna menguji sesuatu.
3. Teks laporan percobaan diawali dengan memaparkan tujuan percobaan.
4. Memaparkan bahan dan alat yang diperlukan untuk melasanakan percobaan.
5. Memaparkan prosedur melaksanakan percobaan dan melakukan pengamatan.
6. Memaparkan pencatatan hasil percobaan.
7. Diakhir laporan diaparkan simpulan hasil percobaan berdasarkan hasil analisis
terhadap data hasil pengamatan.
Ciri-ciri karya tulis Ilmiah :
1. Lengkap
2. sistematis
3. Menggunakan bahasa baku
4. Berdasarkan fakta/obyektif
5. Tepat waktu

Struktur lengkap laporan percobaan :


1. Halaman judul
2. Kata pengantar
3. Daftar isi
4. Pendahuluan :Latar belakang,Rumusan masalah,Tujuan penelitian,Sistematika
penulisan.
5. Pembahasan
6. Penutup : kesimpulan,Saran
7. Daftar pustaka
Baca Juga : pengertian teks diskusi
Bab 2 (Berpidato)

Pidato adalah penyampaian uraian secara lisan tentang suatu hal di hadapan massa

Ciri pidato :
1. Mengutarakan sesuatu secara jelas
2. Disampaikan secara lisan
3. Ditujukan kepada sekelompok orang

Ciri pidato yang baik :


1. Objektif ( dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya )
2. Isi dan penyampaiannya jelas dan mudah di mengerti
3. Hidup dan menyegarkan
4. Tujuannya jelas
5. Menciptakan klimaks ( dari yang biasa hingga ke luar biasa)
6. Berisi hal-hal mengejutkan

Tujuan pidato :
1. Memotivasi
2. Memberi informasi
3. Meyakinkan pendengar
4. Memerintahkan/ Instruktif
5. Menghibur/ Rekreatif

Metode pidato :
1. Metode Impromptu (spontan)
2. Metode hafalan (menghafal)
3. Metode naskah (membaca naskah)
4. Metode ekstamporan (menulis pokok-pokok)

Yang perlu di perhatikan dalam berpidato :


1. Menghindari sikap dan gerak yang berlebihan
2. Jangan memasukkan tangan ke dalam saku
3. Berilah perhatian kepada seluruh pendengar
4. Selalu tampak energik dan tidak lesu
5. Jangan monoton
6. Letakkan naskah pidato di atas meja,jangan di pegang terus
7. Jangan terpaku melihat naskah terus
Struktur Pidato :
A. Pendahuluan :
1. Salam
2. Ucapan penghormatan
3. Ucapan syukur

B. Isi :
1. Pengantar
2. Akibat
3. Pencegahan
C. Penutup :
1. Kesimpulan
2. Permintaan maaf
3. Salam penutup

Unsur kebahasaan teks pidato :


1. Penggunaan kalimat aktif = Kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan
2. Penggunaan kata tugas :
a. Preposisi (kata depan) = Di,ke,dari
b. Konjungsi (kata hubung) = Dan,atau,karena,lalu,sehingga,ketika,akibatnya
c. Artikula (kata sandang) = sang,si,para,hang,dang
d. Interjeksi (kata seru) = asyik,amboi,ayo,mari,wah
e. Partikel (penegas) = kah,lah,tah,pun
1. Penggunaan kosakata emotif = Bangga,ceria,bahagia,gembira
2. Penggunaan kosakata bidang ilmu (kata teknis)
3. Penggunaan sinonim dan antonim
4. Penggunaan kata benda konkret (nyata bisa dilihat) dan abstrak (hanya bisa di
rasakan) = Meja,kursi,lemari ( konkret) dan Kebahagiaan,angin,kesedihan (abstrak)
5. Proses nominalisasi ( pembentukan kata benda) :
Awalan (prefiks) = Ketua,Pedagang
Akhiran (sufiks) = makanan,jualan Awalan
dan Akhiran = pembelian,penjualan
Baca Juga : pengertian teks diskusi
Bab 3 (Cerpen)

Teks Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang berupa karangan fiktif
yang mengisahkan sebagian kisah kehidupan seseorang (hanya satu peristiwa/konflik
tunggal) yang di ceritakan secara ringkas,yaitu kurang dari 10.000 kata,yang berfokus
pada satu orang saja,dan biasanya selesai dalam sekali baca.
Unsur karya sastra di bagi menjadi dua yaitu, unsur intrinsik dan ekstrinsik.Unsur
intrinsik adalah unsur pembangunan cerpen dari dalam,unsur intrinsik meliputi :
1. Tema = Masalah yang menjadi inti cerita,menjadi jawaban atas pertanyaan.
2. Tokoh = yang mengalami jalannya peristiwa (orang,binatang atau benda)
3. Penokohan = watak tokoh (pendiam,pemarah,Jujur)
4. Latar (setting) = Gambaran situasi mengenai peristiwa yang terjadi dalam sebuah
cerita.
5. Alur (plot) = Alur merupakan peristiwa yang jalin menjalin berdasarkan atas urutan atau
hubungan tertentu.
6. Amanat = Pesan yang di sampaikan pengarang melalui ceita.
Unsur ekstrinsik adalah unsur pembangunan karya sastra dari luar,meliputi segala hal
yang berada di sekitar penulis,yang memengaruhi isi cerita. Contohnya : Latar budaya
pengarang,latar pendidikan pengarang,latar adat pengarang,dll.

Baca Juga : pengertian teks diskusi

Struktur teks narasi berbentuk cerita pendek :


1. Abstraksi = Ringkasan /inti dari cerita yang akan di kembangkan menjadi rangkaian-
rangkaian peristiwa.
2. Orientasi = Bagian yang memperkenalkan sebagian dari unsur unsur cerita,seperti
memperkenalkan tokoh atau latar cerita.
3. Komplikasi = Bagian yang di tandai dengan muncul konflik yang di hadapi tokoh sampai
konflik memuncak.
4. Evaluasi = Bagian yang di tandai dengan penurunan ketegangan karena permasalahan
sudah mendapatkan pemecahan.
5. Resolusi = Bagian yang di tandai dengan adanya penyelesaian masalah
6. koda = Bagian yang di tandai dengan adanya pesan moral.

Anda mungkin juga menyukai