indonesia kelas 7
BAB 1
Belajar Mendeskripsikan.
- Ciri ciri paragraf : diawali dengan huruf kapital, terdiri dari beberapa kalimat
(minimal 3 kalimat), kalimat pertama menjorok ke dalam.
- Ciri teks deskripsi dari segi tujuan dan objek yang dideskripsikan :
- Ciri tujuan teks deskripsi menggambarkan objek dengan cara memerinci objek secara
subjektif atau melukiskan kondisi objek dari sudut pandang penulis.
- Ciri objek yang dideskripsikan, objek yang dibicarakan pada teks deskripsi bersifat
khusus (objek tertentu yang kemungkinan berbeda debgan objek lain).
- Ciri isi : Isi teks deskripsi diperinci menjadi perincian bagian bagian objek, isi teks
deskripsi menggambarkan secara konkret, isi teks deskripsi bersufat personal dengan
kandungan emosi.
- Jenis teks deskripsi, ditinjau dari bentuknya teks deskripsi dibedakan menjadi dua
kategori yaitu teks deskripi berdiri sendiri sebagai teks dan twks deskripsi yang
menjadi bagian teks lain (cerpen,novel, lagu, iklan).
- Ciri teks deskripsi dari segi penggunaan bahasa :
- Menggunakan kata khusus untuk mengonkretkan.
- Menggunakan kalimat rincian untuk mengongkretkan.
- Menggunakan kalimat sinonim dengan emosi kuat.
- Menggunakan majas untuk melukiskan secara konkret.
- Struktur teks tnggapan deskripsi mencakup : identifikasi, deskripsi bagian, dan
simpulan.
- Identifikasi/gambaran umum, berisi nama objek yang dideskripsikan, lokasi, sejarah
lahirnya, mekna nama, pernyataan umum tentang objek.
- Deskripsi bagian, berisi perincian bagian objek tetapi diperinci berdasarkan
tanggapan sunjek penulis.
- Deskripsi bagian :
- Berdasarkan ruang, berisi perincian bagian ruang objek yang dideskripsikan.
- Berdasarkan anggota bagian bagian objek, berisi perincian bagian yang
dideskripsikan.
- Berdasarkan proses Sesutu berlangsung, berisiperincian bagian awal, mulai
meningkat, puncak (inti), penutup.
- Deskripsi bagian berupa pemfokusan, berisi bagian yang paling disukai dari bagian
yang dideskripsikan.
- Kata umum adalah kata yang ruang lingupnya luas dan dapat mencakup banyak hal.
- Kata khusus adalah kata yang ruang lingkup dan cakupan maknanya lebih sempit.
BAB 2
Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi.
- Fantasi aktif yaitu fantasi yang dikendalikan oleh pikiran dan kamauan. Contoh :
seorang perancang, pelukis, dan penulis.
- Fantasi pasif yaitu fantasi yang tidak dikendalikan. Contoh : melamun.
- Unsur karya satra :
- Isntrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam .
- Ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar
- Macam macam unsur intrinsik :
1. Tema dan amanat
- Tema adalah inti cerita.
- Amanat adalah pesan yang diambil dari suatu cerita.
2. Penokohan dan perwatakan.
- Protagonis adalah tokoh utama/baik.
- Antagonis adalah tokoh jahat.
- Tritagonis adalah tokoh penengah antara protaginis dan antagonis.
- Figuran/sampingan adalah tikoh pengganti.
3. Latar/setting dan macamnya :
- Latar tempat.
- Latar waktu.
- Latar suasana.
4. Alur/plot adalah urutan waktu.
- Alur maju.
- Alur mundur.
- Flash back adalah sorot baik atau campuran.
5. Gaya bahasa.
6. Point of view/sudut pandang pengarang.
- Macam macam unsur ekstrinsik
- Idialisme pengarang
- Politik ekonomi.
- Social budaya.
- Jenis cerita fantasi berdasarkan kesesuaian dalam kehidupan nyata ada dua kategori
fantasi total fantasi sebagian (irisan).
- Cerita fantasi total berisi fantasi pengarang terhadap objek tertentu. Pada cerita
kategori ini semua yang terdapat pada ceritasemua tidak terjai dalam dunia nyata.
- Cerita fantasi irisan yaitu cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih
menggunakan nama nama dalam kehidupan nyata.
- Orientasi, ciri isi : pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik.
- Komplikasi, ciri isi : hubungan sebab akibat sehingga masalah itu memuncak.
- Resolusi, ciri isi : berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi.
BAB 3
Mewariskan Budaya Melalui Teks Prosedur.
- Tujuan teks prosedur menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan agar
pembaca/pemirsa dapat secara tepat dan akurat mengikuti sebuah proses membuat
sesuatu, melakukan sutu pekerjaan, dan menggunakan alat.
- Ciri teks prosedur dari segi isinya : penduan langkah langkah yang harus dilakuakan,
aturan atau batasan dalam hal bahan/kegiatan dalam melakukan kegiatan, si kegiatan
yang dilakukan secara urut.
- Ciri bahasa yang digunakan : kalimat perintah pada teks prosedur, kalimat saran, dan
larangan agar diperoleh hasil maksimal, penggunaan kata dengan ukuran akurat,
menggunakan kelompok kalimat dengan batasan yang jelas.
- Ciri kalimat perintah : intonasi pada tengah kalimat naik/maninggi, diakhiri dengan
tanda baca seru(!), kalimat perintah menggunakan pola invensi, biasanya menggunakan
partikel lah ataupun kan.
- Adverbial atau kata keterangan adalah kelas kata yang memberikan keterangan
kepada kata lain, seperti verba (kata kerja), atau adjektifa (kata sifat).
- Struktur teks prosedur :
1. Judul
- Dapat berupa nama benda/sesuatu yang hendak dibuat/dilakukan.
- Dapat berupa cara melakukan/menggunakan Sesutu.
2. Pengantar yag menyatakan tujuan penulisan.
- Dapat berupa pernyataan yang menyatakan tujuan penulisan.
- Dapat berupa paragraph pengantar yang menyatakan tujuan penulisan.
3. Bahan atau alat untuk melaksanakan suatu prosedur.
- Dapat berupa daftar/rincian.
- Dapat berupa paragraph.
- Pada teks prosedut tertentu, misalnya prosedur melakukan Sesutu, tidak diperlukan
bahan dan alat.
4. Langkah/tahapan dengan urutan yang benar.
- Berupa tahapan yang ditunjukkan dengan penomoran.
- Berupa tahapan yang ditunjukkan dengan kata yang menunjukkan urutan : pertama,
kedua, ketiga,dst.
- Berupa tahapan yang ditunjukkan dengan kata yang menunjukkan urutan waktu :
sekarang, kemudian, setelah itu, dst.
BAB 4
Menyimak Ilmu dalam Loporan Hasil Observasi.
- Mengapa dikatakan laporan hasil observasi ?
- Isi yang dibahas adalah ilmu tentang suatu objek/konsep.
- Objek yang dibahas bersifat umum sehingga menjelaskan ciri umum.
- Bertujuan menjelaskan dari sudut pandang ilmu.
- Objek atau hal dibahas secara sistematis dari sudut ilmu.
- Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berfungsi untuk memberiakn informasi
tentang sutu objek atau situasi, setelah diadakannya investigasi/penelitian secara
sistematis.
- Teks laporan hasil observasi menghadirkan informasi tentang suatu hal secara apa
adanya lalu dikelompokkan dan dianalisis secara sistematis .
- Teks laporan hasil observari biasanya dengan fakta fakta yang bias dibuktikan secara
ilmiah.
- Struktur teks laporan hasil observasi : pernyataan umum (klasifikasi dan definisi),
deskripsi bagian, simpulan.
- Pernyataan umum berisi definisi, kelas/kelompok, keterangan umum, atau informasi
tambahan tentang subjek yang dilaporkan.
- Deskripsi bagian berisi perincian bagian bagian hal yang dilaporkan.
- Simpulan berisi ringkasan umum hal yang dilaporkan (boleh ada dan tidak ada).
- Kata tidal baku disebabkan oleh penulisan yang tidak sesuai dengan kaidah
penerapan, tidak sesuai kaidah tata bentukkan, dan kosakata daerah.
- Kalimat efektif adalah kalimat yang menggunakan kaidah/struktur bahasa Indonesia
dan pilihan kata baku.
BAB 5
Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di
daerah tertentu. Pada acara-acara di televisi, kepiawaian membuat pantun masih
menjadi andalan untuk melucu. Pada lagu-lagu juga masih ditemukan pantun.
Sementara untuk gurindam, syair, dan sastra lama yang lain agak kurang lagi
didengar.
Puisi lama terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam
tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait dan juga pengulangan kata yang bisa di awal
maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan sebutan rima.
Pantun 1
Air surut memungut bayam,
Pantun 2
Baik bergalas baik tidak,
Gurindam 1
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
Gurindam 2
Cahari olehmu akan sahabat,
Syair
Syair perahu
Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal
dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mula-mula” atau “perumpamaan”.
Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang
dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan. Seperti apakah
gurindam sebenarnya? Gurindam adalah puisi lama (Melayu) yang sangat penting
sebagai warisan budaya.
Ciri gurindam
1. Terdiri atas dua baris dalam sebait.
2. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
3. Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak a-a, b-b, c-c, dan seterusnya.
4. Merupakan satu kesatuan yang utuh.
5. Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian.
6. Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris
pertama.
7. Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
Pantun
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Pantun tersebar hampir diseluruh Indonesia. Fungsi pantun di semua daerah
(Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah lainnya) sama, yaitu untuk mendidik sambil
menghibur.
Melalui pantun kita menghibur orang dengan permainan bunyi bahasa, menyindir
(menegur bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi
nasihat. Melalui pantun leluhur kita terkesan lebih santun untuk menegur atau
menasihati orang secara tidak langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu
atau dipojokkan.
Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah.
Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama
lainnya.
Ciri-ciri pantun :
1. Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
2. Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
3. Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b
4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Syair
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke
Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair
berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang
menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi
dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi
sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri
Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah
Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai,
Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan
kalimat perintah. Larik satu dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri.
Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat (kalau), pada
larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk.
Struktur gurindam
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1
merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat
(larik 1 apabila…) dan pada larik 2 kondisi / keaadaan jika syarat dilakukan.
Struktur Syair
Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama (a-a-a-a).
Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Ditinjau
dari jenis kalimat yang digunakan syair tersebut larik 1 menggunakan kalimat
untuk menyapa (menggunakan kata seru Hai ….)
Larik larik 2 dan 3merupakan kalimat perintah kepada generasi muda yang disapa
pada larik 1. Larik 4 pada kutipan syair tersebut merupakan akibat yang akan
ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada larik 2 dan 3.
Pilihan kata yang digunakan pada syair tersebut merupakan kata bersifat simbolik
dan ungkapan lama. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam.
Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi perintah atau
suruhan.
Kalimat saran
Kalimat saran adalah kalimat yang berisi tentang saran kepada orang lain untuk
kebaikan orang lain (sebaiknya, seyogyanya).
Contoh:
Kalimat ajakan
Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untuk
melakukan suatu perbuatan (ayo dan mari).
Kalimat seru
Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum, heran,
senang, dan sedih (alangkah, betapa, dan bukan main).
Contoh:
Kalimat larangan
Kalimat larangan adalah kalimat yang berisi larangan agar orang lain tidak
melakukan kegiatan (jangan, hidari).
Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau predikat.
Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau lebih.
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat
tunggal yang kedudukannya tidak setara/sederajat.
Contoh :
Contoh : Dian belajar begitu keras sehingga dapat memenangi olimpiade itu.
BAB6
1. Mengenali Ciri Umum Fabel
Fabel mengambil tokoh para binatang.
Watak tokoh para bnatang digambarkan ada yang baik dan ada
yang buruk (seperti watak manusia).
Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.
Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian
sebab-akibat. Rangkaian sebab- akibat diurutkan dari awal sampai
akhir.
Fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll).
Ciri bahasa yang digunakan (a) kalimat naratif/peristiwa (Katak
mendatangi Ikan yang sedang kehujanan, Semut menyimpan
makanan di lubang), (b) kalimat langsung yang berupa dialog para
tokoh, dan (c) menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak
formal (bahasa percakapan).
Unsur-unsur Fabel :
1. Tokoh: orang/hewan yang menjadi pelaku dalam cerita (tokoh
protagonis, atau antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu).
2. Ciri tokoh utama adalah (1) sering dibicarakan; (2) sering muncul;
dan (3) menjadi pusat cerita (menggerakkan jalan cerita). Tokoh
pembantu adalah tokoh tambahan.
3. Penokohan: pemberian karakter pada tokoh. Karakter bisa bersifat
protagonis/yang disukai atau tokoh antagonis/yang tidak disukai.
4. Watak tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik,
penggambaran tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog, atau
komentar/narasi penulis terhadap tokoh.
5. Setting atau latar adalah tempat dan waktu kejadian serta suasana
dalam cerita. Ada tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan
latar sosial.
6. Tema adalah gagasan yang mendasari cerita. Tema dapat
ditemukan dari kalimat kunci yang diungkapkan tokoh, atau
penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab-akibat pada cerita
7. Amanat adalah pesan yang disampaikan penulis secara tidak
langsung. Amanat disimpulkan dari sikap penulis terhadap
permasalahan yang diangkat pada cerita.
Fabel adalah cerita fiksi berupa dongeng yang menggambarkan budi
pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang. Karakter binatang dalam
cerita fabel dianggap mewakili karakter manusia dan diceritakan mampu
bertindak seperti manusia tetapi tidak menghilangkan karakter
binatangnya.
Tokoh dalam fabel biasanya adalah hewan jinak dan hewan liar. Tokoh
baik akan berakhir bahagia dan tokoh jahat berakhir sengsara atau
mendapatkan akibat dari perbuatannnya.
Jenis fabel ada yang terdapat pesan eksplisit (ada koda) dan ada fabel
yang pesan pengarang tidak dicantumkan secara eksplisit.
Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan koda dan tanpa
koda.
Orientasi Bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh,
latar tempat, dan waktu.
Komplikasi Konflik atau permasalahan antara satu dengan tokoh
yang lain. Komplikasi menuju klimaks.
Resolusi Bagian yang berisi pemecahan masalah.
Koda (boleh ada boleh tidak) Bagian terakhir fabel yang berisi
perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik
dari cerita tersebut.
Kebahasaan :
(b) intonasi tinggi untuk tanda tanya, datar untuk kalimat berita, dan tanda
seru dilagukan dengan intonasi perintah,
(c) kata ganti orang pertama dan orang kedua.
2. Tanda petik penutup ditaruh setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat
petikan.
3. Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan satu spasi
apabila bagian kalimat pengiring terletak sebelum kalimat petikan.
4. Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan satu spasi
apabila bagian kalimat pengiring terletak setelah kalimat petikan. “Ulu, aku
tidak suka dengan hujan,” kata Semut lirih.
5. Jika ada 2 kalimat petikan, huruf awal pada kalimat petikan pertama
menggunakan huruf kapital. Sedangkan pada kalimat petikan kedua
menggunakan huruf kecil kecuali nama orang dan kata sapaan.
Contoh “Coba saja minta sama ayah,” kata ibu, “dia pasti akan
memberikannya.”
O, begitu?
Wah, bukan main!
Hati-hati, ya, nanti jatuh.
Penggunaan kata sandang si dan sang pada fable
Kaidah penulisan si dan sang terpisah dengan kata yang diikutinya. Kata si
dan sang ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital.
BAB7
1. Mengenal Ciri Surat Pribadi dan Surat Dinas
Surat pribadi adalah bentuk komunikasi tulis (surat-menyurat) yang dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain sebagai pribadi bukan sebagai wakil atau urusan yang
berkaitan dengan kelembagaan/ kedinasan/ resmi.
Dalam surat pribadi ini, ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu tata etika atau sopan
santun. Khususnya jika kamu menulis kepada orang yang lebih dewasa atau orang
yang baru saja kamu kenal.
Surat pribadi berisi unsur tanggal surat, alamat surat, pembuka surat, pendahulua,
isi, dan penutup surat, serta nama pengirim surat atau juga tanda tangan.
Isi surat pribadi berkaitan dengan masalah pribadi menanyakan kabar, keperluan
pribadi, dan tujuan komunikasi pribadi yang lain.
Dalam menulis surat dinas, ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu penggunaan
bahasanya. Bahasa yang digunakan pada surat dinas ini lebih mudah dibanding
surat pribadi. Surat resmi tidak memerlukan bahasa yang “berbunga-bunga”. Bahasa
surat resmi singkat dan jelas, serta berpola tetap.
Surat dinas hanya boleh ditulis oleh sebuah instansi kepada instansi lain atau
individu. Seseorang atas nama individu tidak diperbolehkan menulis surat dinas.
Oleh sebab itulah, pada surat dinas ada kepala surat dan nomor surat.
Isi surat dinas berkaitan dengan topik kedinasan. Misalnya, undangan rapat,
permohonan maaf suatu instansi kepada orang/instansi/perusahaan, lamaran
pekerjaan, surat permintaan izin tidak masuk, izin menggunakan tempat, dan
sebagainya.
Berdasarkan surat pribadi di atas, ada beberapa bagian yang menjadi unsur
pembangun surat pribadi, yaitu (1) alamat dan tanggal surat, (2) salam pembuka, (3)
kalimat pembuka paragraf, (4) isi surat, (5) penutup surat, (6) salam akhir, dan (7)
nama dan tanda tangan.
Surat dinas berisi tentang keperluan kedinasan yang bersifat resmi. Sebelum kamu
mengetahui contoh surat dinas yang baik, terlebih dahulu kamu harus mengetahui
struktur surat dinas. Pada dasarnya struktur surat dinas tidak jauh berbeda dengan
surat pribadi.
Alamat : Alamat tidak boleh disingkat. Singkatan nama orang yang digunakan
sebagai nama jalan diperbolehkan untuk kepala surat, misal M.T. Haryono.
Contoh :
Jalan Bendungan Sempor Nomor 28, Malang 65151, Telepon (0341) 776345,
725511
Contoh :
Alamat tujuan : Sapaan Bapak, Ibu, atau Saudara di depan nama jabatan dan
gelar tidak diperlukan, Sapaan hanya dipergunakan untuk mengiringi nama
orang yang tidak diawali dengan gelar.
Contoh :
Malang
Tangerang Selatan
Dalam menulis surat pribadi kamu juga perlu memerhatikan penggunaan salam
pembuka, kalimat pembuka paragraf pertama, dan kalimat penutup. Ketiga hal
tersebut mencerminkan etikamu.
BAB8
B. Merangkum Buku
Rangkuman adalah hasil menyarikan semua gagasan gagasan pokok atau intisari
suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau pendek. Rangkuman
disebut juga sebagai ringkasan. Rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok atau
gagasan pokok di teks aslinya.
Tips lain dalam merangkum buku atau bacaan ialah dengan memberikan pertanyaan
pertanyaan di benak. Pertanyaan yang telah terjawabkan akan menjadi pokok pokok
isi buku atau tulisan tersebut.
BAB1
What (Apa)
Who (siapa)
Where (dimana)
When (kapan)
Why (mengapa)
How (Bagaimana)
Dapat disingkat ADIKSIMBA dalam mengingat Apa, DImana, SIapa, Mengapa, dan BAgaimana.
Unsur unsur berita juga bisa dijadikan pertanyaan. Pertanyaan pertanyaan ini
nantinya akan menjawab apa saja isi utama dari sebuah berita. Pertanyaan
pertanyaan yang diajukan juga tidak jauh dengan 5 W + 1 H. Pertanyaan pertanyaan
meliputi:
Siapa yang mengalami peristiwa itu? Truk truk pengangkut barang non sembako.
Kapan peristiwa itu terjadi? Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu, (15/11).
Mengapa peristiwa itu terjadi? Adanya larangan melintas bagi truk non sembako
pada 21–25 November.
Apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana inilah yang nantinya akan
menghasilkan sebuah kesimpulan berita.
3. Tanggapan terhadap Isi Berita
Tanggapan adalah sambutan terhadap suatu ucapan. Isinya bisa berupa kritik atau
komentar. Berkaitan dengan pemberitaan, aspek yang ditanggapi bisa berkenaan
dengan isi beritanya itu sendiri (kebenaran dan kelengkapan) dan kebahasaannya
(penggunaan kalimat dan pilihan kata).
Informasi penting disebut juga pokok pokok informasi atau unsur unsur berita
(utama). Dalam ilmu jurnalistik atau ilmu persuratkabaran, pokok pokok informasi
terangkum dalam rumus 5 W + 1 H.
Bagian ini disimpan pada bagian kepala berita (lead) dan tubuh berita. Adapun
susunan dari unsur unsur berita itu bisa variatif, misalnya ada yang didahului dengan
penyajian “apa”, ada pula yang diawali dengan “kapan”.
Informasi yang kurang penting yang lazim disebut pula uraian atau ekor berita.
Bagian ekor berada setelah kepala atau tubuh berita. Ekor berita yang dimaksudkan
berupa sejarah letusan Gunung Slamet serta informasi tentang banyak letusan.
Bagian ini tidak memiliki kaitan langsung dengan judul beritanya.
Dengan struktur penyajian yang semacam itulah, susunan informasi di dalam suatu
pemberitaan tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal merupakan bagian
pokok dan semakin kebawah berita itu merupakan rincian perinciannya yang
sifatnya cenderung tidak penting.
Oleh karena itu, jika kita tidak cukup waktu untuk mendengarkan keseluruhan
informasi, dengan hanya memperhatikan bagian awalnya, kita telah cukup
mendapatkan informasi pokok yang merangkum keseluruhan isi berita.
Kebenaran isi berita yang ditunjang oleh keakuratan fakta faktanya. Didapat
dari wawancara langsung dari sumber, meliput atau mendokumentasikan
setiap kejadian.
Kelengkapan isi berita yang ditandai oleh hadirnya komponen komponen
berita yang terangkum dalam rumus ADIKSIMBA.
Struktur penyusunan berita yang dimulai dari bagian yang penting ke bagian
yang kurang penting.
Penggunaan bahasa yang terkait dengan keefektifan kalimat, kebakuan kata,
dan ketepatan ejaan dan tanda bacanya.
BAB2
Fungsi Iklan:
Poster adalah plakat (kata kata dan gambar) yang dipajang di tempat tempat umum.
Poster hampir sama dengan iklan, yakni pemberitahuan suatu ide, hal baru, atau hal
penting kepada khalayak.
Poster mengandalkan perpaduan gambar dan kata kata. Poster menggunakan kata
kata singkat, jelas, menarik, dan lengkap. Poster lebih tertuju pada tempat
pemasangannya di ruang ruang terbuka.
Iklan merupakan teks persuatif yang memadukan unsur gambar dengan kata
kata, unsur gerak, dan suara.
Slogan merupakan teks persuatif yang mengutamakan unsur kata kata.
Poster merupakan teks persuasif yang mengutamakan kekuatan gambar dan
kata kata; dipajang di tempat tempat umum.
B. Menyimpulkan Informasi dan Pesan dalam
Iklan
1. Unsur Unsur Pembentuk Iklan
Sumber adalah pemasang iklan, yang berinisiatif, dan penyandang dana dari
pemasangan suatu iklan.
Pesan adalah informasi yang disampaikan. Entah itu berupa pesan verbal
ataupun pesan non verbal.
Media adalah sarana yang digunakan. Semisal media elektronik, media cetak,
dan lain sebagainya.
Penerima adalah individu atau kelompok masyarakat yang menjadi sasaran
atau objek iklan.
Efek adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima. Entah itu dalam
perilaku, kebiasaan, pola pikir, pola hidup, dan lain sebagainya.
Umpan balik adalah tanggapan, reaksi, atau respons yang dikehendaki dari
penerima pesan. Seperti membeli produk, melakukan sesuatu, dan lain
sebagainya.
2. Penyimpulan Maksud Suatu Iklan
Pola penyajian dan isi iklan sangatlah beragam. Berdasarkan isinya, seperti yang
telah kamu pelajari pada bahasan terdahulu, ada iklan pemberitahuan, iklan layanan
masyarakat, dan iklan penawaran.
JUAL RMH SEMI VILLA LS 174 BT 4 BH KOLAM, AIR BAGUS, CCK UTK
PERISTIRAHATAN HUB. 3283799 (TP)
Iklan kolom adalah iklan yang pemasangannya dalam media berupa kolom
kolom. Oleh karena itu, bentuknya besar. Di samping menggunakan teks,
iklan ini sering pula menyertakan gambar dan berbagai ilustrasi menarik
lainnya.
Iklan display merupakan iklan yang berisi hanya kata kata dan gambar, foto,
ataupun media media grafis lainnya.
2. Iklan Elektronik
Iklan radio, iklan ini mengandalkan efek suara, baik itu berupa tuturan, musik,
maupun bunyi bunyi.
Iklan televisi, iklan ini mengandung unsur suara, gambar, dan gerak.
Iklan film, tersaji dalam judul film (produk sinema). Iklan film biasanya muncul
sebelum film utama diputar.
Menurut isinya, iklan diklasifikasikan dalam tiga jenis, yakni sebagai berikut :
Pengenalan produk. Bagian ini dapat pula disebut sebagai judul teks.
Pernyataan persuatif, berisi pernyataan yang mendorong pembaca atau
pendengar berbuat sesuatu.
Slogan, gambar produk, nama, dan logo perusahaan
Penyuntingan perlu dilakukan untuk mendapatkan karya tulis yang lebih baik.
Penyuntingan hampir sama dengan kegiatan dalam mengevaluasi.
BAB 3
Gagasan disebut juga ide ataupun pendapat. Isinya berupa pernyataan yang
mungkin berupa komentar, penilaian, saran, dorongan, dan bujukan. Contoh: Jika
Pemerintah tidak cepat bertindak dalam sepuluh tahun mendatang, hutan Sumatera
akan musnah dan diikuti oleh musnahnya hutan Kalimantan.
Fakta adalah (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar
benar ada atau terjadi. Hal ini berfungsi untuk memperkuat gagasan sehingga
diharapkan lebih meyakinkan khalayak. Contoh: Selama bulan Januari sampai
Oktober, 45% dari keseluruhan titik kebakaran terkonsentrasi di Provinsi Riau.
2. Pola pola Pengembangan Teks Eksposisi
Dalam teks eksposisi, hubungan antar bagian dalam teks berpola sebab akibat.
Berikut pola yang dapat digunakan di dalam pengembangan teks eksposisi. :
c. Pola ilustrasi
Ilustrasi ilustrasi tersebut berfungsi untuk membuktikan suatu pendapat. Dalam hal
ini pengalaman pengalaman pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif
dalam meyakinkan kebenaran suatu gagasan.
d. Pola perbandingan
Untuk meyakinkan suatu pendapat, kamu dapat melakukan suatu perbandingan.
Benda benda, keadaan, atau yang lain ditentukan perbedaan ataupun kesamaannya
berdasarkan aspek tertentu. Dengan cara demikian, keyakinan pembaca atas
gagasan yang kita sampaikan akan lebih kuat.
Gagasan umum, gagasan utama, atau ide pokok merupakan gagasan yang menjadi
dasar pengembangan suatu paragraf. Keberadaan gagasan umum suatu teks atau
paragraf dapat diketahui setelah membaca teks itu secara keseluruhan.
Namun demikian, tidak sedikit pula paragraf yang menempatkan gagasan umumnya
itu pada kalimat pertamanya. Teks seperti itu akan lebih cepat dan lebih mudah bagi
pembaca untuk memahami paragraf tersebut.
Gagasan umum akan disertai gagasan gagasan khusus atau dapat pula disebut
gagasan pendukung atau gagasan penjelas. Gagasan gagasan pendukung
dikembangkan berdasarkan gagasan umum. Gagasan umum dijabarkan oleh lebih
dari satu gagasan khusus.
Contoh:
Sebelum itu, kondisi hutan Indonesia benar benar sudah memprihatinkan. Dalam
kurun waktu 50 tahun, hutan Indonesia mengalami penurunan luas sebesar 64 juta
hektare. Pembukaan hutan alam di dataran rendah di Sulawesi telah memusnahkan.
Bagian yang bercetak tebal merupakan gagasan umum paragraf tersebut.
Sementara itu, kalimat kalimat lain berfungsi sebagai pendukung atau penjelas.
a. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak di awal paragraf.
Gagasan umum atau gagasan utamanya dinyatakan dalam kalimat pertama.
b. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf
atau pada kalimat penutup paragraf.
c. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan umumnya terletak pada kalimat
pertama dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat utama.
Kalimat terakhir paragraf ini merupakan penegasan dari pernyataan yang
dikemukakan dalam kalimat pertama.
BAB4
A. Menemukan Unsur – Unsur Pembentuk
Puisi
1. Pengertian Puisi
Puisi yaitu teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan
mengutamakan keindahan kata kata. Puisi mengungkapkan berbagai hal.
Atau definisi lain dari puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang gaya
bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Puisi yang indah tentunya harus memperhatikan gaya bahasa supaya dapat
memberikan makna yang mendalam.
Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang ulang. Irama
berfungsi untuk memberi jiwa pada kata kata dalam sebuah puisi yang pada
akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa, marah, rindu,
dan bahagia.
a. Puisi Naratif
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke
dalam beberapa macam, yaitu balada dan romansa. Balada adalah puisi yang berisi
cerita tentang orang orang perkasa ataupun tokoh pujaan. Sedangkan, Romansa
adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah
percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan.
b. Puisi Lirik
Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka.
Serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Warna warna di belakang
serenade itu melambang kan sifat nyanyian cinta itu, ada yang bahagia, sedih, dan
kecewa. Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau
sesuatu keadaan.
c. Puisi Deskriptif
Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan
atau peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya. Jenis
jenis puisi deskriptif adalah satire dan kritik sosial.
Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap
suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan
sebaliknya.
Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidaksenangan penyair
terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan
kepincangan atau ketidakberesan keadaan/ orang tersebut.
C. Memilih Unsur – Unsur Pembangun Puisi
Unsur unsur puisi meliputi majas, irama, kata kata konotasi, dan kata kata
berlambang. Unsur tersebut berfungsi sebagai unsur fisik puisi. Di samping itu, ada
pula unsur batin, yakni unsur yang tersembunyi di balik unsur unsur fisik.
Untuk menemukannya, kamu harus memahami puisi itu dengan baik. Dengan cara
demikian, akan tersingkap unsur batin, yang di dalamnya meliputi tema, amanat,
perasaan penyair, dan nada atau sikap penyair terhadap pembaca.
Tema adalah pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Pokok
persoalan atau pokok pikiran itu kuat mendesak dalam jiwa penyair sehingga
menjadi landasan utama dalam puisinya.
Tema dapat pula berupa perasaan penyair terhadap kenyataan sosial budaya
sekitarnya. Dalam hal ini puisi berperan sebagai sarana protes atau pun sebagai
ungkapan simpati dan keprihatinan penyair terhadap lingkungan dan
masyarakatnya.
Makna denotasi adalah makna yang tidak mengalami perubahan apapun dari makna
asalnya. Sedangkan makna konotasi adalah makna yang telah mengalami
penambahan atau pergeseran dari makna asalnya.
Adapun gerak mimik digunakan untuk menunjukkan ekspresi atas penghayatan dari
puisi yang dibacakan. Dalam hal ini kualitas suara dan gerak mimik harus sesuai
dengan makna puisi yang akan dibacakan.
3. Musikalisasi Puisi
Musikalisasi puisi adalah mengubah puisi menjadi sebuah lagu. Antara puisi dengan
musik harus memiliki keselarasan.
Dalam musikalisasi puisi, tidak boleh mengganti atau mengubah kata dalam larik
puisi. Hal itu disebabkan puisinya sudah tercipta. Dalam musikalisasi puisi
aransemen musik tidak boleh mengubah puisi.
Aransemen musik pasti dapat menangkap karakter puisi yang digubah. Puisi yang
bernuansa muram dan sedih ditampilkan dalam nada dan irama musik yang
bernuansa muram dan sedih pula.
Kita harus memiliki kepekaan rasa sehingga dapat menyelaraskan karakter musik
dengan puisi yang dipilih sebagai lirik lagunya. Selain itu, kita tidak perlu terpaku
pada musikalisasi puisi yang ada. Kita dapat menciptakan aransemen lagu sendiri
yang berbeda dengan teman temanmu. Musik harus sesuai dengan karakter atau isi
puisi.
Alat musik yang digunakan sebagai pengiringnya pun tidak harus selamanya alat
alat music modern melankan bisa berupa alat musik daerah. Apabila isi puisi itu
bercerita tentang suatu daerah, alat alat musik tersebut lebih tepat digunakan
daripada alat alat musik yang bernuansa modern.
BAB5
Contoh:
Beberapa roket ruang angkasa menggunakan bahan padat untuk
mendorong, dan menekannya ke depan. Bahan bakar tersebut lebih
kuat dibandingkan dengan bubuk mesiu, tetapi mempunyai cara kerja
yang sama. Sebagian besar pesawat luar angkasa menggunakan bahan
bakar cair. Bahan ini lebih serba guna daripada bahan padat.
Kalimat yang bercetak tebal adalah gagasan pokok dari paragraf tersebut.
Dan di kalimat selanjutnya merupakan penjelasan dari kalimat tersebut.
Contoh:
d. Di dalam teks itu pun sering dijumpai kata teknis atau peristilahan,
sesuai dengan topik yang dibahasnya.
Contoh kata kata teknis sektor usaha dan bidang ekonomi (yang dicetak
tebal):
BAB6
Untuk memahami teks ulasan ini, kamu harus membaca beberapa teks
ulasan. Dengan membaca, kamu bisa memahami apa saja isi yang
terkandung di dalam teks tersebut. Baru kamu bisa menemukan ciri ciri
atau karakteristik dari teks ulasan.
BAB7
Simpulan untuk cuplikan teks tersebut adalah kita harus menghentikan kebiasaan
merokok agar tidak menjadi kecanduan.
Contoh bujukan:
Untuk menulis teks ulasan yang bagus, kamu harus menentukan tema, yakni berupa
bujukan utama yang hendak disampaikan. Apakah bujukan itu berupa beli produk,
melakukan hal, atau yang lainnya. Kemudian buatlah perincian perinciannya supaya
pembaca tahu apa yang disampaikan.
BAB8
Berupa cerita.
Berbentuk dialog.
Bertujuan untuk dipentaskan.
Istilah-istilah yang merujuk pada pengertian drama tradisional masyarakat :
a. Sandiwara
Istilah sandiwara diciptakan oleh Mangkunegara VII, berasal dari kata bahasa Jawa
sandhi yang berarti ’rahasia’, dan warah yang berarti ’pengajaran’. Oleh Ki Hajar
Dewantara, istilah sandiwara sebagai pengajaran yang dilakukan dengan
perlambang, secara tidak langsung.
b. Lakon
Istilah ini memiliki beberapa kemungkinan arti, yaitu (1) cerita yang dimainkan dalam
drama, wayang, atau film (2) karangan yang berupa cerita sandiwara, dan (3)
perbuatan, kejadian, peristiwa.
c. Tonil
Istilah tonil berasal dari bahasa Belanda toneel, yang artinya ’pertunjukan’. Istilah ini
populer pada masa penjajahan Belanda.
d. Sendratari
Sendratari kepanjangan dari seni drama dan tari. Sendratari berarti pertunjukan
serangkaian tari-tarian yang dilakukan oleh sekelompok orang penari dan
mengisahkan suatu cerita dengan tanpa menggunakan percakapan.
e. Tablo
Tablo merupakan drama yang menampilkan kisah dengan sikap dan posisi pemain,
dibantu oleh pencerita. Pemain-pemain tablo tidak berdialog.
2. Unsur-unsur Drama
a. Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Alur
drama mencakup bagian-bagian 1) pengenalan cerita; 2) konflik awal; 3)
perkembangan konflik; dan 4) penyelesaian.
b. Penokohan
Penokohan merupakan cara pengarang di dalam menggambarkan karakter tokoh.
Dalam pementasan drama, drama mempunyai posisi yang penting. Tokohlah yang
mengaktualisasikan naskah drama di atas pentas. Tokoh yang didukung oleh latar
peristiwa dan aspek-aspek lainnya akan menampilkan cerita dan pesan-pesan yang
ingin disampaikan.
Berdasarkan perannya, tokoh terbagi atas tokoh utama dan tokoh pembantu.
Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan
drama.
Tokoh pembantu adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk
mendukung jalan cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh utama.
Berdasarkan segi perwatakannya, tokoh dan perannya dalam pementasan drama
terdiri empat macam.
c. Dialog
Ketiga elemen yang tidak boleh dilupakan dalam dialog adalah tokoh, wawancang,
dan kramagung.
d. Latar
Latar adalah keterangan mengenai ruang dan waktu. Penjelasan latar dalam drama
dinyatakan dalam petunjuk pementasan.
5. Bahasa
Bahasa merupakan media komunikasi antartokoh. Bahasa juga bisa
menggambarkan watak tokoh, latar, ataupun peristiwa yang sedang terjadi.
Oleh karena itu, tugas kamu dalam hal ini adalah mengubah seluruh rangkaian
cerita yang ada dalam novel ke dalam bentuk dialog. Adapun dalam dialog itu, ada
tiga unsur yang tidak boleh dilupakan, yakni tokoh, wawancang, dan kramagung.
2. Naskah Drama dengan Orisinalitas Ide
Langkah-langkah penulisannya tidak jauh berbeda dengan ketika menulis cerpen,
puisi, ataupun karya-karya fiksi lain.
Menentukan topik, yakni berupa suatu peristiwa yang menarik dan memiliki
konflik yang kuat.
Menentukan tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya serta karakternya.
Membuat kerangka alur, yang menarik dan tidak mudah ditebak (penuh
kejutan).
Mengembangkan kerangka itu ke dalam dialog-dialog dengan memperhatikan
struktur dan kaidah kebahasaannya yang tepat.
3. Pementasan Karya Sendiri
Langkah-langkah pementasan drama berikut :
BAB9
BAB 1
BAB2
Pendahuluan
Memperkenalkan diri yang mengesankan
Latar belakang utama
Pengantar ke pokok persoalan dengan model repetisi
Model repetisi dengan pengulangan kata :
Inti repetisi
Pertanyaan empati
Penyajian fakta yan terbantahkan
Inti dari pidato untuk dunia
Argumen-argumen
Pesan penutup
Menuangkan Gagasan, Pikiran, Arahan, atau
Pesan dalam Pidato Persuasif
Dalah menyusun pidator persuasif ada beberapa struktur yang harus diperhatikan
agar sesuai dengan kaidah dalam penyusunan pidato persuasif. Berikut struktur isi
dalam menyusun pidato persuasif :
BAB3
Ciri cerpen ditandai dengan jumlah karakter yang relatif kecil mencakup satu
tindakan dengan fokus tematik. Unsur yang ada dalam cerpen adalah latar, sudut
pandang penceritaan, tokoh, dan alur.
Struktur dan Aspek Kebahasaan Cerita Pendek
Orientasi : penentuan peristiwa; gambaran visual latar, atmosfer, dan waktu
kisah; pengenalan karakter dan arah menuju komplikasi .
Rangkaian peristiwa : kisah berlanjut melalui peristiwa tak terduga
Komplikasi : puncak konflik, tokoh utama mengarah ke solusi.
Resolusi : solusi untuk masalah dicapai berhasil. Cara pengarang mengakhiri
cerita.
Mengungkapkan Pengalaman dan Gagasan dalam
Bentuk Cerita Pendek
Modifikasi cerpen
Melanjutkan cerpen
Membuat cerpen
BAB4
Mengidentifikasi Informasi Teks Tanggapan
Syarat tanggapam itu harus objektif dan santun. Objektif berarti menanggapi sesuatu
berdasarkan apa yang sesungguhna, fakta, dan kenyataan. Santun berarti cara
menyampaikan tanggapan itu harus berdampak positif dengan cara dan bahasa
yang baik.
Struktur :
Konteks : apa yang ditanggapi, dimana dan kapann peristiwa itu terjadi.
Deskripsi : apa dan bagaiaman sesuatu terealisasi
Penilaian : apa yang dipikirkan tentang itu.
Bahasa : Bahasa deskriptif (kata yang mengungkapkan penilaian).
Mulai dengan cara positif seperti memuji, dan menunjukkan apresiasi yang
jujur dan tulus,
Tidak menunjukkan emosi negatif.
Hindari bahasa negative seperti menyalahkan, dan menyerang pribadi.
Fokus utama kritik ada pada keunggulan, bukan menunjukkan kelemahan
keburukan. Kritik yang berfoks pada kelemahan bukanlah kritik melainkan mencaci.
Alternatif dari kritik adalah saran. Saran bersifat positif, dapat dilihat sebagai
bantuan.
Konteks
Deskripsi dan penilaian
Konteks
Konteks pengarang dan karyanya.
Deskripsi pengarang dan karyanya
Deskripsi karya
Penilaian terhadap karya
Penilaian terhadap penerbitan
BAB5
Mengidentifikasi Informasi Teks Diskusi
Membaca dengan teliti
Menentukan pokok pikiran paragraph
Mendiskusikan jika ada yang mau didiskusikan
Menyimpulkan Isi Teks Diskusi
Menyimpulkan isi teks dengan memperhatikan struktur dari teksdiskusi. Biasanya
kesimpulan teks diskusi berada di akhir teks.
Pendahuluan
Pikiran utama
Alasan dan bukti pendukung
Simpulan
Struktur teks diskusi :
Pendahuluan
Gagasan utama satu sudut pandang.
Gagasan utama sudut pandang lain.
Simpulan
Konjungsi
Berfungsi untuk menghubungkan dua pikiran atau dua pengertian
BAB6
Mengidentifikasi Informasi Cerita Inspiratif
Inspiratif adalah percikan ide-ide kreatif (ilham) akibat hasil proses belajar dan peduli
kepada sekeliling kita. Cerita inspiratf biasanya dibuat oleh seseorang yang sudah
dalam taraf bijak. Bijak dapat dihasilkan oleh pengamatan dan pengalaman yang
menyentuh hati. Bijak juga dapat dibentuk oleh perjuangan hidup yang keras dan
penuh tantangan.
Menyimpulkan Informasi Cerita Inspiratif
Orientasi : pengantar cerita
Perumitan peristiwa : peristiwa menuju ke puncak cerita
Komplikasi : puncak cerita
Resolusi : peristiwa menyadarkan tentang kebaikan
Koda : penutup ceita, kesimpulan, pesan moral.
Menelaah Cerita Inspiratif
Cerita inspirasimu bisa saja berasal dari pengalaman nyata yang pernah kamu
alami, atau cerita motivasi tentang orang lain yang telah memengaruhimu secara
positif. Mungkin juga ceritamu bukan tentang orang, tetapi tentang hewan yang
penuh kasih sayang, atau hasil imajinasi.
Tidak perlu kata-kata bergaya atau menggunakan semua aturan tata bahasa yang
rumit. Sederhana saja, sampaikan pesan dan emosimu sebagaimana kamu lihat dan
rasakan. Hal ini akan membuat ceritamu alami dengan gayamu sendiri dan terkesan
akrab.