Anda di halaman 1dari 14

RINGKASAN BUKU

BAHASA INDONESIA KELAS 7


KULIKULUM 2013

DISUSUN OLEH :

NAMA :HERMAWAN SAPUTRO

KELAS: 7

NO ABSEN: 012

SMP TAMAN DEWASA CANGKRINGAN

TAHUN PLAJARAN 2018/2019


BAB 1 TENTANG TEKS DESKRIPSI

PENGERTIAN DESKRIPSI SEBAGAI BERIKUT

Teks deskripsi adalah sebuah paragraf dimana gagasan utamanya disampaikan dengan cara
menggambarkan secara jelas objek, tempat, atau peristiwa yang sedang menjadi topik kepada pembaca.
Sehingga pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang diungkapkan dalam teks tersebut.

STRUKTUR TEKS DESKRIPSI

3 struktur yang menyusun teks deskripsi sehingga menjadi satu keutuhan. 3 struktur tersebut yaitu:

1. Identifikasi: Penentu identitas seseorang, benda, dan sebagainya.

2. Klasifikasi: Penyusunan ber-sistem dalam kelompok menurut kaidah atau standar yang telah
ditetapkan.

3. Deskripsi bagian: Bagian teks yang berisi tentang gambaran-gambaran bagian didalam teks tersebut.

KEBAHASAAN TEKS DESKRIPSI

Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks deskripsi:

1.Menggunakan kata benda sesuai topik yang dideskripsikan. Seperti: sekolah, rumah, guruku, teman
saya, dll.

2.Menggunakan frasa yang mengandung kata benda. Contohnya yaitu beliau adalah seorang kepala
sekolah yang rendah hati, dll.

3.Mengandung kata sifat yang bersifat menggambarkan. Seperti: satu siswa rajin, dua kaos kaki putih, dll.

4.Mengandung kata kerja Transitif untuk memberikan informasi subjek. Seperti: siswa itu mengenakan
seragam putih biru, dll.

5.Mengandung kata kerja (perasaan, pendapat) dengan tujuan mengungkapkan pandangan pribadi
penulis mengenai subjek. Seperti: saya pikir itu adalah kucing cerdas, saya yakin buku itu murah, dll.

6. kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan mengenai objek. Seperti: dengan cepat, di
rumah, di kantin, dll.
7.Mengandung bahasa kiasan berupa perumpamaan atau metafora. Seperti: kulitnya lembut seperti
benang sutra, dll.

CIRI-CIRI TEKS DESKRIPSI

Ciri-ciri yang dimiliki teks ini sangat jelas sehingga akan sangat mudah membedakan teks ini dengan teks
lainnya. Berikut ini ciri-cirinya:

 Paragraf deskripsi menggambarkan sesuatu.


 Paragraf yang digambarkan dijelaskan secara sangat jelas dan rinci serta melibatkan kesan
indera.
 Ketika pembaca membaca teks deskripsi, maka seolah-olah merasakan langsung apa yang
sedang dibahas di dalam teks.
 Teks deskripsi menjelaskan ciri-ciri fisik objek, seperti bentuk, ukuran, warna, atau ciri-ciri
psikis/keadaan suatu objek dengan rinci.

BAB 2 CERITA FANTASI

PENGERTIAN CERITA FANTASI

Cerita fantasi adalah sebuah genre cerita yang berbentuk khayalan, angan-angan atau imajinasi
pengarang yang diceritakan dalam alur normal.Biasanya cerita ini memang sedikit dilebihkan dalam
membangun setting, penokohan atau konflik yang tidak realistis. Malah hal itu yang membuat genre ini
menonjol bahkan disukai banyak orangnya.

STRUKTUR CERITA FANTASI

1. Orientasi : Pengenalan atau orientasi merupakan sebuah bagian dimana pengarang memberikan
pengenalan tentang penokohan, tema, dan sedikit alur cerita kepada pembacanya.
2. Konfik : sendiri merupakan bagian dimana terjadi permasalahan dimulai dari awal permasalahan
hingga menuju ke puncak permasalahan.
3. Resolusi : Resolusi merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang tejadi. Resolusi
sendiri merupakan bagian penentu yang akan mengarah pada ending
4. Ending: merupakan penutup cerita fantasi. Ending sendiri dapat dibedakan menjadi dua yakni happy
ending dimana tokoh utama menang dan hidup bahagia. Dan yang lain adalah sad ending dimana
tokoh utama tewas setelah mencapai tujuan dan sebagainya.

KEBAHASAAN CERITA FANTASI

1. penggunaan kata ganti dan nama orang sebgai sudut pandang penceritaan.

2. penggunaan kata yang mencerap panca indera untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana).

3. menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.


4. adanya kata sambung penanda urutan waktu.

5. penggunaan kata/ungkapan keterkejutan.

6. penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita

CIRI-CIRI CERITA FANTASI

1. Ide ceritanya terbuka.

Pengertian dari terbukanya ide cerita di dalam cerita fiksi adalah bahwa pengertian ide di dalam teks
cerita fantasi ini nyaris tidak mempunyai batas realita atau kenyataan.Sehingga penulis atau pengarang
bisa mengembangkannya dengan sesuka hati. Tema atau ide yang paling sering dikaitkan dengan cerita
fantasi adalah tema supranatural, mistis, horror, fiksi ilmiah atau science-fiction (sci-fi), futuristic, dan
sebagainya.

2. Keanehan, misteri, dan peristiwa ajaib banyak ditemukan.Pengertian dari ciri ini maksudnya adalah
unsur-unsur di dalam cerita fantasi yang tidak bisa dinalar atau dilogika.Bahkan ada juga unsur-unsur
yang sama sekali tidak ada di dunia nyata, seperti adanya mesin waktu, karakter yang memiliki kekuatan
sihir, makhluk misterius seperti naga, dan sebagainya.

Sekali lagi kita rujuk ke pengertian cerita fiksi; imajinasi memainkan peran penting dalam perkembangan
cerita ini, sehingga sering kali berbagai unsur di dalam cerita fantasi telah melewati batasan realita.

3. Latar cerita yang menembus ruang serta waktu.Sedangkan pengertian dari ciri-ciri cerita fantasi yang
satu ini maksudnya adalah ruang (tempat) dan waktu yang jauh melebihi batasan realita yang
berlaku.Ambil contoh film atau komik Guardians of the Galaxy yang latarnya berada di luar angkasa,
padahal belum ada planet lain yang bisa ditinggali oleh manusia selain Bumi di semesta ini.Dan
keberadaan alien atau makhluk luar angkasa masih belum bisa dibuktikan secara empiris atau ilmiah.

4. Tokoh atau karakternya unik.Karena pengertian cerita fiksi yang menekankan kebebasan imajinasi
penulisnya, maka tokoh atau karakter yang muncul di dalam cerita bisa jadi sangat unik atau bahkan
tidak mungkin bisa ditemukan di kehidupan sehari-hari kita.Misalnya seseorang yang datang dari masa
lalu atau masa depan, penyihir, dan makhluk luar angkasa.

BAB 3 TEKS PROSEDUR

PENGERTIAN TEKS PROSEDUR

Teks Prosedur adalah teks yang berisi cara, tujuan untuk membuat atau melakukan sesuatu hal dengan
langkah demi langkah yang tepat secara berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan.
Teks prosedur biasanya terdapat pada tulisan yang mengandung cara, tips atau tutorial melakukan
langkah tertentu. Didalam teks prosedur terdapat kata imperatif atau kata perintah untuk melakukan apa
yang dibahas pada teks agar si pembaca melakukan apa yang diperintahkan pada isi teks tersebut

STRUKTUR TEKS PROSEDUR

Teks prosedur kompleks tersusun oleh 3 elemen utama, yaitu: bagian tujuan, material, dan langkah-
langkah. Berikut ini penjelasan lengkap tentang 3 elemen tersebut:

Bagian tujuan, berisi tujuan dibuatnya teks prosedur tersebut atau hasil akhir yang akan diperoleh
(biasanya berupa judul). Contohnya: cara mengurus kartu pelajar

Bagian material, berisi informasi tentang alat atau bahan yang dibutuhkan, tetapi tidak semua teks
prosedur mempunyai bagian ini, biasanya bagian material ada di resep masakan.

Bagian langkah-langkah, berisi cara-cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Bagian ini tidak dapat
diubah urutannya, karena memang harus berurutan.

KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR

Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks

Ciri kaidah kebahasaan di teks prosedur kompleks ini sangat menonjol karena biasanya terdapat banyak
konjungsi, terdapat kalimat perintah, verba imperatif, verba material dan tingkah laku, dan partisipan
manusia secara umum. Berikut penjelasannya:

 Konjungsi: menyatakan waktu (kegiatan), seperti kemudian, setelah itu, lalu, dan selanjutnya.
 Kata kerja imperatif (perintah): kata yang menyatakan perintah, keharusan, atau larangan.
 Verba material dan tingkah laku: kata kerja material mengacu pada tindakan fisik, sedangkan
verba tingkah laku merupakan tindakan yang dilakukan dengan ungkapan.
 Partisipan manusia: memeriksa apakah teks prosedur kompleks yang disunting terdapat
partisipan manusia dan partisipan manusianya bukan secara khusus.

CIRI-CIRI TEKS PORSEDUR

membedakan teks ini dengan teks ulasan, teks berita, maupun teks lainnya, terdapat ciri-ciri umum yang
dimiliki teks ini. Diantaranya:

 Berisikan langkah-langkah
 Bersifat objektif
 Bersifat aktual dan akurat
 Langkah berkelanjutan dengan penjelasan
 Menggunakan syarat/pilihan
 Bersifat universal
 Bersifat logis
 Disusun secara informatif
 Dijelaskan secara mendetail

BAB 4 LAPORAN HASIL OBSERVASI

PENGERTIAN LAPORAN HASIL OBSERVASI

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan sesuatu berupa
hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan observasi juga disebut teks klasifikasi karena memuat
klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Menggambarkan ciri, bentuk, atau
sifat umum seperti benda, hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan, atau peristiwa yang terjadi di alam
semesta kita. Teks hasil observasi bersifat faktual atau berdasarkan fakta yang ada.

STRUKTUR OBSERVASI

Terdapat 6 struktur yang membantun teks laporan hasil observasi sehingga menjadi satu kesatuan,
struktur teks nya yaitu:

1. Pernyataan umum (klasifikasi): merupakan pembuka atau pengantar mengenai hal yang dilaporkan.
Di tahap ini akan disampaikan bahwa benda-benda di dunia bisa diklasifikasikan berdasarkan kriteria
persamaan dan perbedaan.
2. Anggota/aspek yang dilaporkan: merupakan bahasan atau rincian tentang objek yang diamati.
3. Definisi Umum: merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai sesuatu yang dibahas
didam teks.
4. Definisi Bagian: merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf (penjelasan rinci).
5. Definisi Manfaat: merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan
6. Penutup: merupakan bagian rincian akhir dari teks.

KEBAHASAAN OBSERVASI

kebahasaan yang digunakan dalam teks observasi ini Adalah:

 Menggunakan frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.


 Menggunakan verba relasional, seperti : ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk,
meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain-lain
 Menggunakan verba aktif alam untuk menjelaskan perilaku, seperti : bertelur, membuat, hidup,
makan, tidur, dan sebagainya.
 Menggunakan kata penghubung yang menyatakan tambahan (dan, serta), perbedaan (berbeda
dengan), persamaan (sebagaimana, seperti halnya), pertentangan (tetapi, sedangkan, namun),
pilihan (atau).
 Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama, diikuti rincian
aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.
 Menggunakan kata keilmuwan atau teknis, seperti : herbivora, degeneratif, osteoporosis,
mutualisme, parasitisme, pembuluh vena, leukimia, syndrom, phobia, dan lain-lain.

CIRI-CIRI OBSERVASI

Ciri-ciri teks hasil observasi:

 Bersifat objektif, global, universal.


 Objek yang akan dibicarakan/dibahas adalah objek tunggal.
 Ditulis secara lengkap dan sempurna.
 Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
 Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.
 Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat.
 Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di
dalamnya.

DAN, MEMILIKI SIFAT SEPERTI:

 Bersifat Informatif.
 Bersifat Komunikatif.
 Bersifat Objektif

BAB 5 TENTANG PUISI RAKYAT

PENGERTIAN PUISI RAKYAT

Pengertian Puisi Rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya. Umumnya puisi
rakyat terdiri dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan panjang
pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama.

JENIS-JENIS PUISI RAKYAT

 GURINDAM
 SYAIR
 PANTUN

PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI DARI JENIS PUISI RAKYAT

GURINDAM

Pengertian Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari
bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan”. Gurindam sarat nilai agama
dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma
dalam kehidupan. Seperti apakah gurindam sebenarnya? Gurindam adalah puisi lama (Melayu) yang
sangat penting sebagai warisan budaya.

Gurindam ciri-cirinya adalah :

Terdiri atas dua baris dalam sebait

1. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata


2. Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan
3. seterusnya
4. Merupakan satu kesatuan yang utuh.
5. Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
6. Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau maksud
gurindam terdapat pada baris kedua)
7. Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara

SYAIR

Definisi Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara
bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu
syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang
menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.

Ciri-ciri Syair

 Syair memiliki beberapa Ciri-ciri yakni :


 Setiap bait terdiri dari empat baris.
 Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
 Bersajak a-a-a-a.
 Semua baris adalah isi.
 Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan /Tidak nyata.

PANTUN

Pengertian pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun
dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun
(bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan
yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan.

Ciri-ciri Pantun

Pantunmemiliki ciri khusus yang membedakanya dengan yang lainnya :

 Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).


 Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
 Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
 Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
 Baris ketiga dan keempat merupakan isi

BAB 6 TENTANG TEKS FABEL

PENGERTIAN TEKS FABEL

cerita fabel merupakan suatu cerita yang menceritakan dunia binatang yang tingkah lakunya seperti
manusia. Fabel juga termasuk cerita fiksi atau hanya khayalan saja. Pada fabel kadang juga memasukkan
kedalam ceritanya karakter minoris seorang manusia.juga disebut sebagai cerita moral karena
didalamnya mengandung pesan yang berhubungan dengan moral.

STRUKTUR TEKS FABEL

Didalam teks cerita fabel ada beberapa struktur diantaranya:

 Orientasi: Struktur orientasi ialah bagian permulaan sebuah cerita fabel yang isinya pengenalan
cerita fabel diantaranya pengenalan tokoh, latar tempat & waktu, background/ tema maupun
pengenalan lainnya.
 Komplikasi: Struktur berikutnya adalah komplikasi yang merupakan klimaks suatu cerita yang
berisi tentang puncak masalah yang telah dialami maupun yang dirasakan oleh tokoh disini
berupa binatang
 Resolusi: Struktur yang selanjutnya adalah resolusi ialah bagian teks yang isinya pemecahan
masalah yang telah dialami atau yang dirasakan oleh tokoh dalam cerita fabel.
 Koda: Struktur terakhir adalah koda yang merupakan bagian terakhir dari teks cerita fabel yang
berisi tentang pesan-pesan maupun amanat.
 Unsur Kebahasaan: Didalam fabel terdapat unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks cerita
fabel. Beberapa unsur kebahasaan teks fabel ialah:
 Kata Kerja: Pada teks fabel juga mempunyai 2 kata kerja seperti:
 Kata Kerja Transitif yakni kata kerja yang mempunyai objek. Misalnya: Ayah memakan nasi.
 Kata Kerja Intransitif ialah kata kerja yang tak mempunyai objek. Contoh: Radit sedang bersiul.
 Kata Sandang Sang dan Si: Dalam cerita fabel juga terdapat unsur kebahasaan kata sandang sang
dan si.
 Contoh: Sang kura kura mau menyeberangi sungai dengan teman temannya, Si kancil cuma bisa
pasrah dengan apa yang terjadi.

CIRI-CIRI TEKS FABEL

Didalam fabel juga memiliki ciri ciri seperti dibawah ini:

 Tokoh yang berperan adalah binatang


 Tema dari cerita fabel tersebut biasanya tentang hubungan sosial
 Perwatakan yang digambarkan pada fabel menyerupai karakter manusisa misalnya baik, buruk,
egois, cerdik,atau lainnya.
 Jadi, tokoh fabel atau (binatang) bisa berpikir, melakukan komunikasi serta bertingkah laku
layaknya yang dilakukan oleh manusia.
 Sudut pandangnya ialah sudut pandang dari orang ketiga.
 Alur cerita fabel memakai alur maju.
 Didalam fabel juga ada konflik yang mencakup permasalahan dalam dunia hewan yang mirip
dengan dunia manusia.
 Cerita fabel juga lengkap dengan latar tempat, waktu, sosial maupun latar emosional.
 Selanjutnya ciri bahasa yang dipakai pada fabel sifatnya naratif atau berurutan. Yang mana
bahasanya berupa kalimat langsung yang menggunakan bahasa informal dikehidupa sehari-hari.
 Didalamnya juga mengandung amanat ataupun pesan untuk pembacanya

BAB 7 TENTANG SURAT PRIBADI DAN SURAT DINAS

PENGERTIAN, STRUKTUR, KEBAHASAAN, CIRI-CIRI SURAT DINAS

Apa yang dimaksud dengan surat dinas? Pengertian Surat Dinas adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh
sebuah instansi atau lembaga tertentu untuk keperluan dinas. Surat dinas juga dapat didefinisikan
sebagai surat resmi yang berisi hal-hal yang berhubungan dengan kedinasan dari lembaga atau instansi
tertentu.

Surat dinas umumnya dikeluarkan oleh instansi pemerintah atau swasta untuk berbagai keperluan.
Tujuan surat dinas dikeluarkan adalah untuk keperluan menyampaikan pemberitahuan suatu izin,
pengumuman, penugasan, dan lain-lain kepada staf lembaga yang terkait.

Ciri Surat Dinas

Kita dapat mengenali sebuah surat dari karakteristiknya yang berbeda dengan jenis surat lainnya. Berikut
ini adalah ciri-ciri surat dinas pada umumnya:

 Terdapat kepala surat (kop surat) serta nama instansi/ lembaga pada bagian kepala surat.
 Surat dinas memiliki nomor surat dan juga lampiran sebagai berkas pendukung.
 Surat dinas menggunakan bahasa baku dan resmi, serta dibuat dalam format tertentu.
 Pada bagian surat terdapat salam pembuka dan salam penutup sebagai bentuk kesopanan dalam
berkomunikasi melalui surat.

Surat dinas harus dilengkapi dengan stempel atau cap dari instansi/ lembaga yang mengeluarkannya.
1.Kepala surat (Kop surat): Bagian ini berada paling atas pada surat resmi. Dalam kepala surat terdapat
logo, namanya dan alamat lembaga/instansi.

2. Tanggal Surat: Pada bagian tanggal surat terdiri atas nama tempat dan tanggal dimana surat tersebut
dibuat.

3. Nomor Surat: Nomor surat terdiri dari kode, nomer surat yang dikeluarkan, identitas lembaga /
instansi, serta tahun pembuatan surat.

4. Lampiran: Lampiran adalah berkas pendukung yang akan disampaikan dapat berupa lembaran kertas
atau dokumen lain.

5. Perihal atau Hal: Bagian ini dituliskan isi pokok surat dinas, seperi ditujukan untuk siapa dan untuk apa
surat tersebut.

6. Alamat: Ada 2 macam penulisan alamat pada surat dinas, ada yang untuk perorangan dan ada yang
untuk lembaga atau instansi lain.

7. Salam Pembuka: Guna salam pembuka ini adalah untuk menunjukan rasa hormat atau sopan santun.

8. Isi Surat: Isi surat harus sesuai dengan perihal yang ingin disampaikan dan dibuat dengan singkat,
padat, dan jelas.

9. Salam Penutup: Sama halnya dengan salam pembuka, salam penutup merupakan bentuk rasa hormat
atau sopan santu serta menunjukkan akhir dari surat.

10. Nama: Bagian ini diisi dengan nama lengkap pengirim surat.

11. Tembusan: Pihak lain yang perlu mengetahui tentang surat tersebut harus diberikan tembusan atau
copy dari surat yang asli.

12. Inisial:Inisial biasanya dicantumkan pada bagian kiri bawah tembusan surat dinas tersebut. Ini dibuat
jika diperlukan saja.

PENGERTIAN, STRUKTUR, KEBAHASAAN, CIRI-CIRI SURAT PRIBADI

Apa yang dimaksud dengan surat pribadi atau personal letter? Pengertian Surat Pribadi adalah jenis surat
yang dibuat untuk keperluan pribadi atau personal yang ditujukan kepada pihak lain, baik kepada
seseorang maupun kepada organisasi/ perusahaan.Surat pribadi bisa menggunakan bahasa baku
ataupun tidak baku karena isi surat tersebut dapat disesuaikan dengan keperluannya. Dalam penulisan isi
surat pribadi harus selalu memperhatikan etika dan menggunakan bahasa yang sopan.

Dilihat dari segi isinya, surat pribadi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

Surat pribadi yang sifatnya tidak resmi, yaitu surat pribadi yang dibuat dan dikirim seseorang kepada
kerabat dan keluarganya. Bahasa yang digunakan tidak baku, namun tetap memperhatikan kesopanan
dalam berkomunikasi.
Surat pribadi yang sifatnya setengah resmi, yaitu surat yang dibuat dan dikirim seseorang secara pribadi
kepada pejabat atau suatu organisasi/ instansi. Surat pribadi jenis ini harus menggunakan bahasa baku
dengan aturan-aturan tertentu.

STRUKTUR SURAT PRIBADI

1. Alamat dan tanggal surat


2. Salam pembuka
3. Paragraf pembuka
4. Isi surat
5. Paragraf penutup
6. Salam penutup
7. Nama dan tanda tangan

CIRI-CIRI SURAT PRIBADI

dapat mengenali sebuah surat pribadi dari karakteristiknya. Berikut ini adalah ciri-ciri surat pribadi pada
umumnya:

 Surat pribadi tidak dilengkapi dengan kepala surat (kop surat).


 Surat pribadi tidak memiliki nomor surat.
 Salam pembuka dan penutup dalam surat pribadi sifatnya non formal dan santai.
 Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan tujuan surat pribadi tersebut. Menggunakan bahasa
baku jika sifatnya resmi, dan memakai bahasa tidak baku jika sifatnya tidak resmi.
 Format surat pribadi umumnya lebih bebas.

BAB 8 TENTANG CERITA FIKSI DAN NON-FIKSI

PENGERTIAN CERITA FIKSI

Teks cerita fiksi adalah karya sastra yang berisi cerita rekaan atau didasari dengan angan-angan (fantasi)
dan bukan berdasarkan kejadian nyata, hanya berdasarkan imajinasi pengarang.Imajinasi pengarang
diolah berdasarkan pengalaman, wawasan, pandangan, tafsiran, kecendikiaan, penilaian nya terhadap
berbagai peristiwa, baik peristiwa nyata maupun peristiwa hasil rekaan semata.

STRUKTUR CERITA FIKSI

Jika kamu mengetahui struktur cerpen, maka itu tidak jauh berbeda dengan struktur penyusun teks
cerita fiksi. Dimana struktur cerita fiksi terdiri 6 unsur berikut:

 Abstrak, bagian ini adalah opsional atau boleh ada maupun tidak ada. Bagian ini menjadi inti dari
sebuah teks cerita fiksi.
 Orientasi, berisi tentang pengenalan tema, latar belakang tema serta tokoh-tokoh didalam novel.
Terletak pada bagian awal dan menjadi penjelasan dari teks cerita fiksi dalam novel.
 Komplikasi, merupakan klimaks dari teks cerita fiksi karena pada bagian ini mulai muncul
berbagai permasalahan, biasanya komplikasi disebuah novel menjadi daya tarik tersendiri bagi
pembaca.
 Evaluasi, bagian dalam teks naskah novel yang berisi munculnya pembahasan pemecahan atau
pun penyelesaian masalah.
 Resolusi, merupakan bagian yang berisi inti pemecahan masalah dari masalah-masalah yang
dialami tokoh utama.
 Koda (reorientasi), berisi amanat dan juga pesan moral positif yang bisa dipetik dari sebuah
naskah teks cerita fiksi.

KEBAHASAAN CERITA FIKSI

Agar kamu bisa membedakan teks cerita fiksi dengan yang lain, 3 ciri kaidah kebahasaan berikut harus
diketahui:

 Metafora, merupakan perumpamaan yang sering digunakan untuk membandingkan sebuah


benda atau menggambarkan secara langsung atas dasar sifat yang sama.
 Metonimia, merupakan gaya bahasa yang digunakan, kata-kata tertentu dipakai sebagai
pengganti kata yang sebenarnya, namun penggunaan nya hanya pada kata yang memiliki
pertalian yang begitu dekat.
 Simile (persamaan), digunakan sebagai perbanding yang bersifat eksplisit dengan maksud
menyatakan sesuatu hal dengan hal lainnya. Misalnya: seumpama, selayaknya, laksana.

CIRI-CIRI CERITA FIKSI

Mengacu pada pengertian fiksi di atas, kita dapat mengenali sebuah karya fiksi dari karakteristiknya.
Berikut ini adalah ciri-ciri fiksi:

 Fiksi sifatnya rekaan atau imajinasi dari pengarang


 Dalam fiksi terdapat kebenaran yang relatif atau tidak mutlak
 Umumnya fiksi menggunakan bahasa yang bersifat konotatif atau bukan sebenarnya
 Karya fiksi tidak memiliki sistematika yang baku
 Umumnya karya fiksi menyasar emosi atau perasaan pembaca, bukan logika
 Dalam karya fiksi terdapat pesan moral atau amanat tertentu

PENGERTIAN CERITA NON-FIKSI

Selain mengenal seluk beluk dunia fiksi, Anda pun harus tahu tentang cerita non fiksi. Cerita non fiksi
adalah suatu tulisan yang isinya bukan merupakan imajinasi ataupun rekaan penulisnya. Bisa dibilang jika
tulisan non fiksi merupakan karya seni yang sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan dimana ada
kebenaran di dalamnya.Jika dilihat dari pengertiannya saja, maka pengertian cerita fiksi dan pengertian
cerita non fiksi tentu amat berbeda sekali. Teks fiksi adalah hanya berupa imajinasi dan fantasi semata,
sedangkan non fiksi adalah berdasarkan kenyataan yang ada.
STRUKTUR CERITA NON-FIKSI

Struktur Teks Cerita Fiksi Dapat Dilihat Pada Novel Atau Cerpen. Tetapi, Pada Umumnya, Struktur Teks
Cerita Fiksi Pada Keduanya Merupakan Sama. Secara Keseluruhan, Struktur Yang Membangun Teks
Dalam Novel Terdiri Dari Beberapa Bagian, Antara Lain:

 Orientasi, Yaitu Di Dalamnya Berisi Pengenalan Tema, Latar Dan Tokoh. Tahap Orientasi
Merupakan Bagian Awal Sebuah Teks Cerita Fiksi Dalam Novel.
 Komplikasi, Yaitu Klimaks Teks Cerita Fiksi Yang Disajikan, Karena Pada Bagian Ini Mulai Muncul
Permasalahan Utama.
 Evaluasi, Yaitu Bagian Yang Isinya Berpa Pemecahan Dan Penyelesaian Masalah.
 Resolusi, Yaitu Bagian Teks Cerita Fiksi Yang Berisi Pemecahan Masalah Masalah Yang Dialami
Tokoh.
 Koda (Reorientasi), Yaitu Bagian Teks Cerita Fiksi Yang Berisi Amanat Dan Pesan-Pesan Positif
Yang Dapat Dipetik Dari Teks Cerita Fiksi.

KEBAHASAAN CERITA NON-FIKSI

Berikut Ini Terdapat Tiga Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fiksi, Yakni Sebagai Berikut:

 Metafora: Metafora Merupakan Berupa Majas Perumpamaan Yang Dibuat Untuk


Membandingkan Benda Dengan Jalan Melukiskannya Secara Langsung Atas Dasar Sifat Yang
Sama.
 Metonimia: Metonimia Merupakan Jenis Gaya Bahasa Yang Menggunakan Kata Tertentu Sebagai
Pengganti Dari Kata Sebenarnya, Sebab Dianggap Memiliki Pertalian Yang Dekat.
 Simile: Simile Merupakan Bentuk Perbandingan Yang Sifatnya Eksplisit Dengan Tujuan Untuk
Menyatakan Sesuatu Yang Dianggap Sama Dengan Hal Yang Lain, Seperti Pada Penggunaan Kata
Pembanding, Misalnya Seumpama, Laksana, Selayaknya, Dan Sebagainya.

CIRI-CIRI CERITA NON-FISIK

Adapun ciri-ciri dari buku non fiksi adalah berikut ini:

 Dalam penulisannya tidak memakai gaya bahasa atau majas


 Tujuan penulisannya bukan untuk membangkitkan perasaan pembaca, namun untuk memberi
pengetahuan dan pemahaman ke pembaca
 Makna yang diterapkan dalam tulisan adalah makna denotative atau sebenarnya
 Berupa jurnal ilmiah, skripsi, biografi, otobiografi, kumpulan esai, dan karangan ilmiah.
 Penulisan menggunakan kaidah bahasa sesuai ketentuan
 Tidak ada unsur subjektifitas penulis
 Dasar penulisan adalah data yang diperoleh dari penelitian, wawancara, studi pustaka, maupun
observasi
 Sifatnya menginformasikan sesuatu (informatif) atau direktif
 Berdasarkan atas fakta dan tidak berupa khayalan/Nyata.

Anda mungkin juga menyukai