Anda di halaman 1dari 11

 Eksposisi

teks eksposisi adalah suatu pengembangan paragraf dalam penulisan dimana


isinya mengungkapkan gagasan, memberikan penjelasan atau pengertian dengan
menggunakan gaya penulisan yang singkat, padat, dan akurat.
Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian teks eksposisi adalah sebuah
paragraf yang berisi tentang informasi dan pengetahuan yang ditulis secara singkat,
padat, akurat, serta mudah dipahami oleh setiap orang yang membacanya. Artinya,
setiap orang yang membaca suatu teks eksposisi akan dapat memahami informasi
yang terdapat di dalamnya.
Adapun tujuan dari teks eksposisi adalah untuk menjelaskan suatu informasi
atau mengungkapkan gagasan secara singkat, padat , dan akurat sehingga para
pembacanya mendapatkan ilmu pengetahuan baru mengenai suatu hal atau peristiwa
secara rinci.
A. Struktur Teks Eksposisi
1. Thesis (Pernyataan Pendapat)
Tesis adalah bagian pembuka dari penulisan teks eksposisi. Tesis merupakan
pernyataan pendapat dari penulis secara pribadi tentang topik atau masalah yang
dibahas.
2. Argument (Argumentasi)
Argumentasi adalah bagian dari penulisan teks eksposisi yang berisi tentang
alasan-alasan yang mendukung atau memperkuat pendapat penulis pada bagian
tesis tadi. Argumentasi ini bisa diambil dari hasil penelitian para ahli, ataupun
pendapat pakar di bidang tertentu sehingga memperkuat pendapat pribadi si
penulis.
3. Reiteration (Penegasan Ulang Pendapat)
Reiterasi adalah penegasan kembali pendapat penulis pada bagian tesis
sehingga pembaca dapat lebih memahami sepenuhnya isi dari teks tersebut.
Biasanya reiterasi disertai dengan bukti-bukti pendukung, dan merupakan bagian
dari kesimpulan suatu teks yang dibuat penulis.
B. Ciri-Ciri Teks Eksposisi
1. Penyampaian informasi dilakukan dengan cara singkat, padat, akurat, serta mudah
dimengerti oleh pembacanya.
2. Gaya penulisan yang digunakan dalam jenis teks ini sifatnya persuasif informatif
atau mengajak orang lain.
3. Penjelasan informasi pada jenis teks ini dipaparkan secara lugas dengan
menggunakan bahasa baku dan sesuai EYD.
4. Penyampaian informasi di dalam tulisan sifatnya objektif, tidak memihak, serta
berdasarkan bukti yang konkret.
5. Penjabaran informasi di dalam teks disertai dengan data-data akurat yang berasal
dari sumber terpercaya sebagai pendukung isi tulisan.
6. Fakta informasi yang diberikan banyak dipakai sebagai alat konkritasi dan
kontribusi.
C. Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
1. Konjungsi
Konjungsi adalah bentuk kata penghubung yang sering dipakai dalam teks
eksposisi. Kata penghubung yang digunakan pada jenis teks ini ada banyak sekali,
yang digunakan untuk menunjukkan waktu, perbandingan, penjelasan, gabungan,
dan lainnya. Misalnya kata “lalu”, “setelah” untuk kata penghubung waktu.
2. Pronomina
Pronomina adalah bentuk kata ganti pada suatu teks. Ada dua jenis pronomina,
antara lain;
 Persona, yaitu kata ganti untuk menunjukkan orang. Misalnya; kamu, dia, saya, ia.
 Non-Persona, yaitu kata ganti untuk menunjukkan sesuatu yang bukan orang.
Misalnya; di sana, di situ, di sini.
3. Leksikal
Leksikal adalah jenis kata yang menunjukkan kata kerja, kata sifat, kata benda,
dan kata keterangan. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
 Kata kerja; berlari, menulis, membaca, dan lain-lain.
 Kata benda; batu, kayu, meja, piring, dan lain-lain.
 Kata sifat; baik, buruk, cantik, menarik, dan lain-lain.
 Kata keterangan; di sini, di situ, malam, pagi, dan lain-lain.
D. Jenis – Jenis teks Eksposisi
1. Berita, jenis teks yang isinya menyampaikan informasi suatu peristiwa atau
kejadi. Jenis teks seperti ini banyak ditemukan dalam surat kabar atau koran.
2. Ilustrasi, jenis teks yang digunakan untuk menggambarkan secara sederhana atau
bentuk konkret suatu ide atau gagasan. Jenis teks ilustrasi biasanya menggunakan
frasa penghubung dalam mendeskripsikan sesuatu kepada pembaca.
3. Perbandingan, jenis teks yang dipakai untuk menjelaskan suatu pokok bahasan
dengan memakai metode perbandingan.
4. Proses, jenis teks yang isinya menjelaskan tentang tata cara atau panduan untuk
melakukan sesuatu.
5. Definisi, jenis teks yang isinya menjelaskan tentang pengertian dari suatu objek
tertentu.
6. Pertentangan, jenis teks yang berisi pertentangan antara suatu objek dengan objek
lainnya. Biasanya teks ini memakai kata frasa penghubung, misalnya; akan tetapi,
meskipun begitu, sebaliknya, dan lain-lain.
7. Teks analisis, yaitu teks yang isinya menjelaskan tentang proses analisis suatu
pokok bahasan yang dipisahkan menjadi beberapa sub-bagian untuk kemudian
dikembangkan secara berurutan.

 Deskripsi
Deskripsi adalah suatu tulisan yang isinya menggambarkan atau menjelaskan
tentang suatu objek atau keadaan tertentu secara ringkas dan tepat.
Pendapat lain mengatakan arti deskripsi adalah suatu kaidah upaya pengolahan
data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas dan tepat agar dapat dipahami
oleh orang lain yang tidak mengalaminya sendiri.
1. Ciri-Ciri Teks Deskripsi
1. Umumnya isi deskripsi terdapat penjelasan atau rincian mengenai objek, tempat,
atau suasana tertentu.
2. Deskripsi melibatkan panca indera (penglihatan, pendengaran, pengecapan,
penciuman, dan perabaan) dalam menjelaskan suatu objek atau peristiwa.
3. Deskripsi berisi gambaran sebenarnya mengenai suatu objek atau peristiwa secara
detail sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat dan merasakannya.
4. Deskripsi umumnya mengungkapkan ciri-ciri fisik objek, misalnya ukuran, bentuk,
warna, dan sifat.
5. Kata-kata dalam deskripsi selalu bermakna kata sifat atau keadaan.

2. Struktur Teks Deskripsi


1. Identifikasi, yaitu bagian yang menjelaskan mengenai penentuan identitas objek
(benda, manusia, dan lain sebagainya).
2. Klasifikasi, yaitu bagian yang menjelaskan mengenai susunan atau sistem dalam
suatu kelompok berdasarkan standar atau kaidah yang telah ditetapkan.
3. Bagian Deskripsi, yaitu bagian inti dari deskripsi yang berisi gambaran atau
pemaparan mengenai objek atau topik yang dibahas.

3. Jenis-Jenis Teks Deskripsi


1. Deskripsi Subjektif, yaitu deskripsi yang dibuat berdasarkan kesan yang dimiliki
oleh seorang penulis terhadap objek atau topik yang dibahas.
2. Deskripsi Spatial, yaitu deskripsi yang berisi penjelasan mengenai suatu objek
berdasarkan data dengan referensi ruang kebumian (georeference). Misalnya
benda, tempat, ruang, dan lainnya.
3. Deskripsi Objektif, yaitu deskripsi yang menjelaskan tentang suatu objek dengan
memberikan gambaran berdasarkan keadaan objek yang sebenarnya, tanpa adanya
tambahan opini dari penulis.

 Narasi
Narasi adalah suatu bentuk pengembangan paragraf pada sebuah karangan atau karya tulis
dimana di dalamnya menjelaskan tentang rangkaian peristiwa secara runut dari waktu ke
waktu; mulai dari awal, tengah, hingga akhir.
Ada juga yang menjelaskan arti narasi adalah suatu karangan yang dipaparkan berdasarkan
alur atau plot, dimana di dalamnya terdapat suatu kejadian, tokoh, dan konflik. Suatu
narasi dapat berisi cerita berdasarkan fakta (narasi ekspositorik) maupun cerita fiksi
(narasi sugestif).

1. Ciri-Ciri Narasi
1. Menurut Atar Semi
 Isi narasi menceritakan kejadian berdasarkan pengalaman penulis.
 Peristiwa yang disampaikan dapat berupa kejadian nyata, imajinasi, atau bahkan
penggabungan keduanya.
 Narasi dibuat berdasarkan konfiks untuk membuatnya lebih menarik.
 Narasi mempunyai nilai estetika.
 Narasi menjelaskan susunan kejadian secara kronologis.
2. Menurut Gorys Keraf
 Narasi lebih menonjolkan unsur tindakan atau perbuatan.
 Suatu narasi dirangkai dalam suatu urutan waktu yang kronologis.
 Narasi dibuat sebagai upaya untuk menjawab pertanyaan “apa yang terjadi?”
 Di dalam narasi pasti terdapat konflik.

2. Struktur dan Unsur Narasi


A. Unsur-Unsur Narasi
Di dalam suatu narasi terdapat unsur-unsur berikut ini;
1. Tokoh, yaitu pelaku di dalam suatu cerita, misalnya “Aku”.
2. Latar, yaitu keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana.
> Tempat/ Ruang, misalnya “di sekolah”.
> Waktu, misal “Pukul 13.00 WIB”.
3. Urutan Kejadian, yaitu deretan peristiwa yang dijelaskan secara runut berdasarkan
kronologis.
> Pagi itu, aku sedang bersiap-siap berangkat ke kantor
> Aku melihat tayangan TV tentang peristiwa pembunuhan
> Kejadian pembunuhan itu di komplek perumahan ku
> Korban pembunuhan tersebut adalah salah satu anggota keluarga teman ku
B. Struktur Narasi
Pada umumnya, suatu narasi memiliki struktur berikut ini;
1. Pengenalan, yaitu bagian pengenalan tokoh, latar, suasana, dan lainnya.
2. Awal pertikaian, yaitu bagian dimana terjadi konflik awal yang dialami oleh
tokoh dalam cerita.
3. Klimaks, yaitu puncak pertikaian yang dialami oleh tokoh dan merupakan inti dari
cerita yang disampaikan.
4. Antiklimaks, yaitu bagian yang menjelaskan mengenai penyelesaian masalah
dalam suatu cerita dan merupakan tanda bahwa cerita tersebut berakhir.

3. Jenis – Jenis Narasi


1. Narasi Informatif
Ini adalah jenis narasi yang tujuannya untuk menyampaikan suatu informasi mengenai
suatu peristiwa secara tepat sehingga menambah pengetahuan audiens mengenai
informasi tersebut.
2. Narasi Ekspositorik
Ini adalah jenis narasi yang menyampaikan suatu peristiwa/ kejadian berdasakan data
dan fakta yang sebenarnya. Terdapat satu tokoh utama dalam narasi ini, dimana kisah
tokoh tersebut diceritakan mulai dari masa kecil hingga akhir hidupnya, contohnya
Biografi.
3. Narasi Artistik
Ini adalah jenis narasi yang mengisahkan suatu cerita rekaan bersifat imajinatif dengan
menggunakan bahasa yang figuratif. Tujuan dari narasi ini adalah untuk menyampaikan
maksud tertentu, menyampaikan amanat tersembunyi kepada audiens.
4. Narasi Sugestif
Ini adalah jenis narasi dimana di dalamnya terdapat kisah rekaan, khayalan, atau
imajinasi dari pengarang. Narasi ini bersifat fiktif yang melibatkan imajinasi dimana
tujuannya adalah kesan terhadap peristiwa yang dikisahkan.

 Argumentasi
Argumentasi adalah salah satu bentuk penulisan paragraf atau pendapat dalam
sebuah kalimat yang menerangkan sebuah penjelasan, alasan, pembuktian, pro, dan
kontra yang disertai alasan-alasan obyektif, fakta aktual, nyata, valid, dan kuat
terhadap paragrapnya yang bertujuan untuk meyakini si pembaca agar merasa simpati,
berpendapat yang sama dengan si pembaca, dan terpengaruhi.
Kata argumentasi sendiri berasal dari kata induknya yaitu Argumen yang artinya
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebuah sanggahan atau alasan yang
digunakan untuk menolak suatu pendapat, gagasan, pendirian, atau ide orang lain
dengan memberikan alasan yang rasional dan obyektif. Argument sendiri lebih
sederhana diartikan dengan istilah berdebat untuk mempertahankan gagasan masing-
masing.
Istilah argumentasi diadaptasi dari Bahasa Inggris, yaitu “argumentation” yang
artinya uraian, pembuktian, atau dalil. Sehingga pengertian argumentasi dapat juga
didefinisikan sebagai suatu usaha untuk meyakinkan orang lain dengan
menyampaikan pendapat, pernyataan, sikap, yang didukung fakta-fakta yang benar.

1. Ciri-Ciri Pokok Kalimat Argumentasi


Untuk memahami dan mengetahui bahwa suatu kalimat termasuk ke dalam
kalimat argumentasi atau bukan adalah dengan memperhatikan beberapa ciri-ciri
pokok kalimat argumentasi. Tidak semua kalimat yang merujuk pada kalimat
sanggahan termasuk ke dalam kalimat argumentasi. Memang, antara ketika
menyanggah sesuatu dengan memberikan argumentasi tidak berbeda jauh. Namun ada
satu perbedan paling mencolok antara kedua kalimat tersebut yaitu alasan yang
objektif. Ciri-ciri argumentasi, yaitu :
 Berisikan ide-ide, gagasan, pandangan, point of view, atau pendapat seseorang
mengenai suatu masalah.
 Suatu argumentasi selalu mengandung gagasan, pandangan, pernyataan, atau
pendapat seseorang tentang suatu permasalahan, yang disampaikan secara lisan
maupun tulisan.
 Berisikan data-data valid, resmi, fakta faktual, objektif, atau hasil riset seorang ilmuan
guna memperkuat argumen yang diutarakan sehingga pembaca merasa yakin dengan
argument tersebut.
 Merumuskan sebuah permasalahan dengan cara kritis, analisis, logis, dan analog.
 Ditutup dengan pembahasan secara universal atau sebuah kesimpulan menyeluruh
mengenai suatu permasalahan dan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
2. Struktur Teks Argumentasi
Komposisi penulisan kalimat argumentasi tidak ditulis sembarang begitu saja.
Secara umum ada 3 urutan struktur teks dalam menulis atau mengungkapkan
kalimat argumentasi. Urutan inipun tidak boleh dibolak-balik atau diacak karena
apabila hal tersebut dilakukan, maka akan membuat isi teks menjadi susah dipahami
dan tidak mengalir. Tentu saja keadaan tersebut juga membingungkan dan
menimbulkan salah pengertian pada para pembaca.
 Pendahuluan, bagian pendahuluan berisi latar belakang masalah atau pengenalan
masalah. Kalimat yang digunakanpun cukup menarik dengan menggunakan gaya
bahasa sedemikian rupa sehingga akan menarik perhatian si pembaca
 Isi atau badan kalimat argumantasi, bagian ini berisi pendapat, ide, point of view, dan
gagasan, yang disertai dengan fakta yang menguatkan sekaligus membuktikan
gagasan tersebut benar adanya.
 Penutup yang terdiri dari kesimpulan akhir, berisi kesimpulan yang logis dan dapat
diterima oleh nalar si pembaca.

3. Contoh paragraf yang mengandung Argumentasi


1) Kondisi perburuhan Eropa pada abad 17 Masehi tersebut kini masih kita saksikan di
Indonesia. Mirisnya, kendati pemerintah mengetahui eksploitasi besar-besaran yang
dilakukan para pemilik modal tersebut, namun tetap saja tidak ada tindakan lebih
untuk mensejahterakan para buruh lokal dikarenakan memang pemerintah tidak
memiliki wewenang dalam mengontrol perusahaan asing tersebut. Indonesia masih
berpatok pada ideologi transisi menuju kapitalis sehingga memang control pemerintah
terhadap perusahaan asing sangat sulit.
2) Gaji buruh Indonesia dengan tenaga dan waktu yang dikeluarkan tidaklah sepadan.
Hal tersebut terbukti ketika mereka hanya mendapat upah yang sangat minim dari
pabrik tempat mereka bekerja atau terlebih lagi pabrik milik perusahaan asing jika
dihitung dari laba produk yang didapat sang pemilik pabrik. Bahkan daya beli mereka
terhadap barang produksi mereka sendiri masih sangat rendah.
3) Pendidikan di Indonesia dewasa ini masih tertinggal cukup jauh dengan pendidikan
yang berada di negara-negara lain yang ada di dunia.
Bahkan Indonesia sendiri masih kalah dengan negara jiran kita, yakni Malaysia dan
Singapura dalam bidang pendidikan.
Hal ini dapat disaksikan dari banyaknya penduduk mereka yang memperoleh
pendidikan sampai ke perguruan tinggi.
Sedangkan di Indonesia, jumlah penduduk yang mendapatkan pendidikan saja masih
jauh tertinggal dengan negara lain, apalagi di daerah-daerah tertinggal seperti NTB,
NTT, Papua dan masih banyak lagi daerah lainnya.
Ketertinggalan pendidikan di daerah-daerah tersebut disebabkan karena tidak
meratanya pendidikan di Negara Indonesia. Pemerintah hanya membangun fasilitas
pendidikan di daerah perkotaan, terkhusus pulau Jawa.
Tidak hanya itu, terbatasnya jumlah guru yang ada di daerah tersebut juga ikut
menciptakan semakin jauhnya akses pendidikan yang ada di daerah.
4.Tujuan Argumentasi
Penyampaian suatu argumentasi dilakuka karena ada tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Berikut ini adalah beberapa tujuan argumentasi pada umumnya:
1. Mengemukakan Pendapat
Tujuan argumentasi yang paling umum adalah untuk mengemukakan
pendapatnya kepada orang lain. Dalam mengemukakan pendapat, seseorang dapat
mendukung atau menentang pendapat orang lain.
2. Mempengaruhi Orang Lain
Pada umumnya orang menyampaikan argumentasi dengan tujuan untuk
mempengaruhi orang lain sehingga gagasan dan pendapatnya diterima atau dilakukan.
Namun ada juga penyampaian pendapat dilakukan semata-mata untuk menyampaikan
suatu pandangan, bukan untuk mempengaruhi.
3. Mengupayakan Pemecahan Masalah
Argumentasi juga bertujuan untuk mencari solusi atau pemecahan suatu
permasalahan. Dalam hal ini, biasanya ada suatu permasalahan yang dikemukakan
dan kemudian dibutuhkan pendapat dan saran dari berbagai pihak.
4. Mendiskusikan Suatu Permasalahan
Hampir sama dengan poin sebelumnya, argumentasi juga dapat bertujuan untuk
mendiskusikan suatu permasalahan tanpa harus mencapai titik tertentu. Artinya, ada
suatu permasalahan yang dibahas namun tidak harus mencapai titik yang pas karena
perbedaan pendapat yang sama-sama kuat.

5. Kaidah Kebahasaan
1. Adverbia yakni ditujukan agar pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan
menegaskan menggunakan kata keterangan (adverbia frekuentatif), kata yang biasa
digunakan yaitu, selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, sebagian besar waktu,
jarang dan lainnya.
2. Konjungsi yakni kata penghubung pada teks, contohnya, bahkan, sehingga, oleh sebab
itu.
3. Verba Relasional yakni verba yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian A
adalah B) dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B).
4. Verba Mental yaitu verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa),
afeksi (misalnya suka, khawatir) dan kognisi (misalnya berpikir, mengerti), pada
verba mental terdapat partisipan pengindra (senser) dan fenomena.

 Persuasi
Teks persuasi merupakan bacaan yang terdiri atas kumpulan paragraf berisi bujukan
atau ajakan untuk pembacanya. Penulis membuat teks persuasi untuk meyakinkan
pembaca agar terpengaruh bacaan sehingga memiliki pemikiran yang sama. Harapannya,
pembaca akan mengikuti dan melakukan apa yang sudah dituliskan oleh penulis didalam
teks persuasi.

A. Ciri-ciri Paragraf Persuasif

1. Isinya mengandung fakta dan bukti sebagai faktor yang kuat dalam mempengaruhi
atau kalimat dengan bentuk ajakan/bujukan.
2. Tulisan memiliki tujuan untuk mendorong atau mempengaruhi pada suatu hal
3. sedangkan untuk bahasa yang di gunakan dibuat provokatif, menarik, dan antusias.
Hal ini di lakukan agar si pembaca dapat lebih yakin
4. Membuat si pembaca dapat lebih percaya dengan penjelasan yang menarik
5. Berupaya dapat menimbulkan suatu kesepakatan atau penyesuaian lewat
kepercayaan penulis dengan pembaca
6. Berupaya dapat menghindari konflik, yang mana hal ini di lakukan agar pembaca
yakin dan tercapainya kesepakatan
7. Memperlihatkan berbagai fakta serta data sebagai penguat argumentasi atau dalil

B. Jenis-Jenis Paragraf Persuasi


Paragraf persuasi dapat dibedakan menjadi 4 jenis berdasarkan fungsi dan peranannya
yakni pendidikan, politik, advertising (periklanan) dan propaganda.
1. Paragraf Persuasi Pendidikan
Paragraf persuasi jenis ini umum digunakan untuk kepentingan pendidikan seperti
instansi, lembaga universitas dan lain sebagainya. Umumnya paragraf ini berisi
himbauan, motivasi, dan ajakan untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya hingga
jenjang perguruan tinggi. Tidak jarang juga guru menggunakan kalimat persuasif jenis
pendidikan untuk memotivasi muridnya agar giat belajar.
Contoh Paragraf Persuasi Pendidikan:
Pendidikan merupakan hal penting yang harus dirasakan oleh anak cucu kita. Hal ini
dikarenakan pendidikan juga menjadi faktor penentu suksesnya seseorang di masa
depan. Pendidikan dapat bersifat formal yakni dilakukan disekolah dan universitas
atau bersifat non-formal yang umumnya dilakukan di lembaga keterampilan atau
kursus-kursus setempat. Dengan giat belajar dan memanfaatkan fasilitas pendidikan
gratis yang diberikan pemerintah kita dapat mengeyam pendidikan tanpa harus takut
mengeluarkan biaya lebih. Maka dari itu marilah kita tingkatkan tingkat dan kualitas
pendidikan yang kita miliki agar di masa depan kita memiliki kehidupan yang lebih
baik dari sebelumnya.
2. Paragraf Persuasi Politik
Paragraf ini memiliki tujuan yakni untuk mempengaruhi sekaligus mengajak
pembacanya untuk berpikiran sama atau masuk kedalam dunia politik. Paragraf
persuasi jenis ini kerap kali digunakan oleh politikus pada saat pemilihan anggota
pemerintahan yang bertujuan untuk kepentingan partai politik tertentu.
Contoh Paragraf Persuasi Politik
Tidak lama lagi kita akan menginjak tanggal diadakannya pesta pemilihan wakil
rakyat. Ayo kita gunakan hak pilih yang kita memiliki untuk membangun indonesia
yang lebih baik dan lebih maju. Jangan sampai hak pilih yang anda miliki terbuang
sia-sia bahkan dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk kepentingan
lain. Oleh karena itu teman-teman, saudara sebangsa dan setanah air saya mengajak
untuk menggunakan hak pilih kita untuk memilih presiden yang benar.
3. Paragraf Persuasi Advertising (Periklanan)
Paragraf persuasi yang satu ini digunakan untuk tujuan yang bersifat komersil yakni
sebagai media iklan yang dibuat oleh produsen tertentu. Teks dan paragraf ini
biasanya digunakan untuk mempromosikan produk produk baru atau untuk
meningkatkan rating suatu produk. Persuasi advertising bertujuan untuk memikat
pendengar agar membeli produk yang diiklankan. Bahasa yang digunakan juga
terkesan lugas dan mengajak secara halus. Sehingga tidak sedikit pula yang
terpengaruh oleh paragraf persuasi jenis ini.
Contoh Paragraf Persuasi Advertising:
Susu merupakan penyumbang kalsium tertinggi untuk tubuh kita. Untuk mencapai
masa pertumbuhan yang maksimal kita harus meminum susu yang kaya akan kalsium.
Susu Sehat merupakan susu tinggi kalsium dan rendah lemak pertama di Indonesia
yang telah diproduksi sejak tahun 1990. Ayo penuhi kebutuhan kalsium anda dan
milikilah bentuk tubuh impian anda. Tingga enggak harus gendut.
4. Paragraf Persuasi Propaganda
Paragraf jenis ini memiliki tujuan yang sederhana yakni merubah pola pikir
pembacanya agar percaya dan satu memikiran dengan apa yang disampaika oleh
penulis. Paragraf ini sangat mudah ditemui dalam novel maupun majalah yang
umumnya memberikan informasi.
Contoh:
Manusa merupakan makhuk sosial yang tidak dapat hidup tanpa manusia lain.
Maksud dari kalimat tersebut adalah setiap manusia hidup saling memiliki rasa
ketergantungan dan membutuhkan manusia lain dalam kehidupannya. Maka dari itu
sebagai manusia sekaligus makhuk sosial kita harus saling menghormati dan
menghargai perbedaan antar agama, ras, dan suku. Pada dasarnya kita adalah sama
yakni anak bangsa, bangsa Indonesia. Mari kita bahu membahu dan hidup dalam
kesinambungan agar tercipta Indonesia yang damai dan aman.

C. Kaidah Kebahasaan Teks Persuasi


 Menggunakan kata bujukan (penting, harus, sepantasnya).
 Menggunakan kata kerja imperatif (jadikanlah, hendaknya, waspadalah)
 Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang
dibahas.
 Menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif (jika, sebab, karena, dengan
demikian, akibatnya, oleh karena itu.

Syarat-syarat penyusun paragraf persuasi, antara lain:

1. Pilihan Kata

Hal yang kuat dalam teks persuasi adalah kata-katanya. Untuk itu, dalam menulis teks
persuasi kita harus memilih kata-kata yang tepat sekaligus menarik.

2. Kemampuan mengolah emosi

Sesudah memilih kata, kita juga harus bisa mengolah emosi pembaca. Artinya,
pembaca dapat mengobarkan atau meredam emosi pembaca dari tulisan yang kita
buat, khususnya untuk teks persuasi politik atau propaganda.

3. Bukti-bukti/ fakta

Menambahkan bukti-bukti atau fakta untuk memperkuat gagasan yang kalian tulis
dalam teks persuasi.
Contoh Teks Persuasi

Hindarilah Rokok Meskipun Sebatang

Alinea Pembuka

Rokok mengandung bahan dan zat kimia yang berbahaya bagi sistem pernafasan. Tar dan
nikotin merupakan salah satu zat kimia yang berbahaya yang ada dalam sebatang rokok.
Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia di mana 200 diantaranya beracun.

Alinea Penjelas

Semakin besar isi kandungan tar dan nikotin dalam sebatang rokok, maka semakin besar
dampak negatif yang diterima oleh tubuh kita. Dampak negatif bagi perokok aktif dan pasif
diantaranya adalah penyakit jantung, kanker serta impoten. Selain itu gangguan kehamilan
dan janin merupakan dampak negatif bagi wanita yang menjadi perokok aktif.

Alinea Penutup

Karena dampak negatifnya begitu besar maka hindarilah rokok, jika kita telah menghindari
diri dari rokok maka kita telah membuat tubuh kita sehat dan mengurangi pencemaran polusi
udara selain itu juga kita tidak merugikan orang lain.
BAHASA INDONESIA
Dosen MK :
Rifana S. S. I. Kawet, ST, MT

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Nama Anggota Kelompok :
- Excel Pinaria
- Injilia Woruntu (19209069)
- Injilly Mumek (19209065)
- Veren Sekeon (19209075)
Prodi Teknik Sipil
Jurusan PTB
Fakultas Teknik
UNIMA
T.A 2019

Anda mungkin juga menyukai