Anda di halaman 1dari 28

GENRE MIKRO DAN MAKRO

A. GENRE MIKRO

Genre mikro adalah genre tunggal yang berdiri sendiri sesuai dengan jenis jenis teks
sederhana . jenis teks akademik genre mikro yaitu deskripsi, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan
diskusi

1. Deskripsi

a. Pengertian Teks Deskripsi

Teks deskripsi adalah sebuah paragraf dimana gagasan utamanya disampaikan dengan cara
menggambarkan secara jelas objek, tempat, atau peristiwa yang sedang menjadi topik kepada
pembaca. Sehingga pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang sedang diungkapkan
dalam teks tersebut.

b. Tujuan Teks Deskripsi

Tujuan teks berbeda dengan teks negosiasi, dimana tujuan teks deskripsi sangat jelas yaitu agar
orang yang membaca teks ini seolah-olah sedang merasakan langsung apa yang sedang di
jelaskan dalam teks tersebut.

c. Ciri-Ciri Teks Deskripsi

Ciri-ciri yang dimiliki teks ini sangat jelas sehingga akan sangat mudah membedakan teks ini
dengan teks lainnya.

Berikut ini ciri-cirinya:

1. Paragraf deskripsi menggambarkan sesuatu.

2. Paragraf yang digambarkan dijelaskan secara sangat jelas dan rinci serta melibatkan kesan
indera.

3. Ketika pembaca membaca teks deskripsi, maka seolah-olah merasakan langsung apa yang
sedang dibahas di dalam teks.
4. Teks deskripsi menjelaskan ciri-ciri fisik objek, seperti bentuk, ukuran, warna, atau ciri-ciri
psikis/keadaan suatu objek dengan rinci.

d.Struktur Teks Deskripsi

Adapun 3 struktur yang menyusun teks deskripsi sehingga menjadi satu keutuhan. 3 struktur
tersebut yaitu:

1. Identifikasi

Penentu identitas seseorang, benda, dan sebagainya.

2. Klasifikasi

Penyusunan ber-sistem dalam kelompok menurut kaidah atau standar yang telah ditetapkan.

3. Deskripsi bagian

Bagian teks yang berisi tentang gambaran-gambaran bagian didalam teks tersebut.

e.Jenis Teks Deskripsi

Teks deskripsi dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Teks paragraf deskripsi subjektif : suatu paragraf deskripsi yang penggambaran objek nya
menurut kesan yang dimiliki oleh penulis teks.

2. Teks paragraf spatial: dalam teks ini objek yang digambarkan hanya berupa tempat, benda,
ruang dan lainnya.

3. Teks paragraf objektif: teks ini objek digambarkan apa adanya menurut keadaan objek
yang sebenarnya tanpa penambahan opini dari penulis itu sendiri.

f. Langkah-langkah Membuat Teks / Paragraf Deskripsi

1. Menentukan tema (objek yang akan dibahas).

2. Menentukan tujuan.

3. Kumpulkan data-data dan lakukan pengamatan langsung mengenai objek yang akan
dibahas.
4. Setelah data-data terkumpul, susunlah data tersebut menjadi kerangka karangan.

5. Uraikan kerangka karangan menjadi teks deskripsi yang disesuaikan dengan topik.

g. Ciri/Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi

Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks deskripsi:

· Menggunakan kata benda sesuai topik yang dideskripsikan. Seperti: sekolah, rumah,
guruku, teman saya, dll.

· Menggunakan frasa yang mengandung kata benda. Contohnya yaitu beliau adalah seorang
kepala sekolah yang rendah hati, dll.

· Mengandung kata sifat yang bersifat menggambarkan. Seperti: satu siswa rajin, dua kaos
kaki putih, dll.

· Mengandung kata kerja Transitif untuk memberikan informasi subjek. Seperti: siswa itu
mengenakan seragam putih biru, dll.

· Mengandung kata kerja (perasaan, pendapat) dengan tujuan mengungkapkan pandangan


pribadi penulis mengenai subjek. Seperti: saya pikir itu adalah kucing cerdas, saya yakin buku itu
murah, dll.

· Mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan mengenai objek.


Seperti: dengan cepat, di rumah, di kantin, dll.

· Mengandung bahasa kiasan berupa perumpamaan atau metafora. Seperti: kulitnya lembut
seperti benang sutra, dll.

Contoh Teks Deskripsi

Aku punya kucing bernama Tara. Bulunya berwarna hitam dan putih, dengan putih sebagai
warna dominan. Tara mempunyai ekor panjang dan sangat lucu. Tara suka sekali memakan ikan
dengan nasi. Saat Tara lapar, dia akan mengeong meminta makan.
2. Eksplanasi

a. Pengertian Teks Eksplanasi

Eksplanasi berasal dari bahasa asing (Inggris) yang berarti tindakan menerangkan atau
menjelaskan dan keterangan, pernyataan atau fakta yang menjelaskan (The Contemporary
English-Indonesian Dictionary: 651) Pengertian Teks Eksplanasi (Explanation Text) adalah
sebuah teks yang berisi tentang proses-proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena
alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya.

Sedangkan MENURUT Restuti (2013:85) mengatakan bahwa pengertian teks eksplanasi adalah
teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial.
Dan Menurut (Mahsun, 2013: 189) : Teks ini disusun dengan struktur yang terdiri atas bagian-
bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan
interpretasi/penutup. Bagian pernyataan umum berisi informasi singkat tentang apa yang
dibicarakan. Bagian deretan penjelas berisi urutan uraian atau penjelasan tentang peristiwa yang
terjadi. Sementara itu, bagian interpretasi berisi pendapat singkat penulis tentang peristiwa yang
terjadi. Bagian ini merupakan penutup teks eksplanasi yang boleh ada atau tidak ada.

b. Jenis-Jenis Teks Eksplanasi

Menurut NWS Departement School and Education (2012), terdapat empat jenis explanatory text.
Berikut ini adalah beberapa jenis teks eksplanasi tersebut:

a) Eksplanasi Sequential, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan rincian tahapan suatu
fenomena. Misalnya; urutan siklus kehidupan rantai makanan.

b) Eksplanasi Kausal, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan mengenai asal-muasal atau
penyebab terjadinya perubahan pada suatu hal secara bertahap. Misalnya; proses terjadinya tanah
longsor.

c) Eksplanasi Teoritis, yaitu jenis eksplanasi yang berisi spekulasi kemungkinan yang bisa
terjadi di balik suatu fenomena alam. Misalnya; letusan gunung merapi mungkin memicu
terjadinya bencana alam lain yang dahsyat.

d) Eksplanasi Faktorial, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan tentang efek serta hasil dari
suatu proses. Misalnya; efek terjadinya kolonialisasi.

c. Tujuan Teks Eksplanasi

Tujuan penulisan teks eksplanasi ialah untuk menjelaskan proses terciptanya sesuatu yang terjadi
secara alamiahm, atau proses bekerjanya fenomena alam maupun sosial.
d. Struktur Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki struktur yang terdiri dari pernyataan umum, dilanjutkan dengan urutan
sebab akibat dan diakhiri dengan interpretasi. Untuk leboh memahami lagi mengenai struktur
tersebut silahkan simak uraian berikut ini.

1) Pernyataan Umum, Berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas,
bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya. Penjelasan umum yang dituliskan
dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang apa, mengapa, dan bagaimana proses
peristiwa alam tersebut bisa terjadi.

2) Deretan Penjelas,Berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa terjadi
atau tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. Deretan penjelas mendeskripsikan dan
merincikan penyebab dan akibat dari sebuah bencana alam yang terjadi.

3) Interpretasi (Opsional), Teks penutup yang bersifat pilihan; bukan keharusan. Teks penutup
yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan
deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas
pernyataan yang ada dalam teks tersebut (Mahsun, 2013)

e. Skematik Eksplanasi

· General Statement,Berisi satu statemen umum tentang suatu topik, yang akan dijelaskan
proses keberadaannya keberadaannya, proses terjadinya terjadinya, proses terbentuknya, dsb.
Harus bersifat ringkas, menarik, dan jelas, yang mampu membangkitkan minat pembaca untuk
membaca detailnya.

· Sequence of explanations, Berisikan tentang detail penjelasan proses keberadaan, proses


terjadinya. Sangat relatif untuk menjawab pertanyaan how, yang jawabannya berupa statemen
atau declarative sentence. Penggunaan sequence markers sangat dimungkinkan mengingat proses
perlu dijelaskan bertahap, pertama, kedua, ketiga, dsb. atau pertama, berikutnya, terakhir.

· Closing,Berisikan kesimpulan atau statemen tentang topik/proses yang dijelaskan.

Menulis teks eksplanasi merupakan sebuah komponen yang dibelajarakan dalam suatu kegiatan
belajara mengajar. Kegiatan menulis teks ini merupakan kegiatan dari hasil pengamatan siswa
mengenai teks tersebut. Hasil akhir dari sebuah pembelajaran adalah menulis hasil observasi
siswa mengenai teks ini, baik isi, struktur, maupun kebahasaan yang terdapat dalam teks
eksplanasi.
f. Ciri ciri Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki 3 ciri-ciri yang dapat memudahkan kita untuk membedakan antara teks
eksplanasi dengan teks yang lainnya, berikut akan penjelasan ketiga ciri-ciri teks eksplanasi.

a) Strukturnya terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab akibat dan interpretasi seperti yang
telah dijelaskan diatas tadi.

b) Memuat informasi berdasarkan fakta “faktual”.

c) Faktualnya itu memuat informasi yang bersifat ilmiah atau keilmuan seperti sains dan yang
lainnya.

g. Kaidah Kebahasan Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi pada umumnya memiliki ciri bahasa sebagai berikut:

· Fokus pada hal umum “generic” bukan partisipan manusia (nonhuman participants)
misalnya gempa bumi, banjir, hujan dan udara.

· Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.

· Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional “kata kerja aktif”.

· Menggunakan konjungsi waktu dan kausul misalnya jika, bila, sehingga, sebelum, pertama
dan kemudian.

· Menggunakan kalimat pasif.

· Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara
kausal itu benar adanya.

Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial

Pengamen Jalanan

Semakin menjamurnya pengamen jalanan saat ini terutama di kota – kota besar seolah
menimbulkan masalah tersendiri. Ada yang menanggapinya secara positif namun lebih banyak
lagi yang menanggapinya secara negative. Pengamen jalanan adalah penari, penyanyi, atau
pemain music yang mengadakan pertunjukkan di jalanan dengan cara berpindah – pindah dari
satu kendaraan ke kendaraan lain. Pengamen jalanan lekat dengan simbol anak jalanan yang
digambarkan dekil, kotor, nakal, kriminal, dsb. Buruknya pandangan masyarakat terhadap
pengamen jalanan menimbulkan problema tersendiri yang patut untuk dibahas.
Stigma negatif masyarakat terhadap keberadaan pengamen sudah berlangsung sejak lama.
Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Faktor tersebut antara lain , karena sebagian
besar masyarakat menganggap buruk profesi ini. Masyarakat berasumsi bahwa semua pengamen
jalanan tidak berpendidikan dak akrab dengan dunia hitam kriminal, dan masih banyak lainnya.
Faktor – factor diatas hanya segelintir dari beragam alasan yang muncul di masyarakat terkait
tanggapan negative mereka terhadap pengamen jalanan.

Banyak hal yang melatarbelakangi orang – orang untuk turun ke jalan dan mengamen. Ada yang
dikarenakan himpitn ekonomi sehingga mengharuskan mereka untuk turun ke jalan demi sesuap
nasi. Ada juga yang dilatarbelakangi alas an untuk menyalurkan hobi dan minat mereka. Lazim
ditemui para mahasiswa yang menjadi pengamen karena minat dan hobi mereka adalah
bernyanyi dan bermain musik.

Masyarakat di kota – kota besar yang menggunakan moda transportasi pribadi maupun publik
mungkin sudah terbiasa dengan hilir mudik pengamen jalanan yang menyatu dengan para
pedagang asongan, pengemis, gelandangan, dll. Tanggapan masyarakat awam tentang pengamen
jalanan beragam, ada yang mengaku cukup terhibur dan senang terhadap keberadaan mereka.
Lebih banyak lagi yang merasa terganggu dan tidak nyaman terhadap mereka. Cita pengamen
diperburuk lagi dengan banyaknya kasus kriminal yang melibatkan pengamen jalanan sebagai
pelakunya.

Pengamen jalanan tidak boleh kita pandang hanya dengan sebelah mata. Ada beberapa artis
papan atas Indonesia hingga dunia yang merintis karirnya dari jalanan. Dalam negeri ada Charlie
Van Houten, yang dulu tergabung dalam salah satu band ternama di Indonesia, ST 12. Ia
mengaku memulai karirnya mengamen dari satu stasiun kereta ke stasiun lainnya. Ada juga
Tegar, Aris ‘Idol’, dll. Di luar negeri, ada grup band termahsyur di zamannya yaitu bahkan
melegenda hingga sekarang band kenamaan The Beatles. Ada juga Ed Sheeran yang dahulunya
merupakan pengamen jalanan di sekitaran arena O2 di London, Inggris. Ia telah diakui sebagai
musisi yang hebat, ditambah banyaknya penghargaan yang telah diraihnya termasuk yang paling
bergengsi dalam industry music dunia “Grammy Awards”. Artis – artis di atas menjadi bukti
nyata bahwa pengamen jalanan tidak boleh dipandang sebelah mata.

Menanggapi keberadaan pengamen jalanan haruslah dilihat dari dua sisi. Pola penyelesaian
masalah ini harus dilakukan di seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah juga harus memegang
peran untuk mengedukasi dan membimbing para pengamen jalanan agar menjadi pribadi –
pribadi yang lebih baik kedepannya. Kita sebagai masyarakat harus bersikap bijaksana. Seperti
pepatah yang mengungkapkan “jangan hanya menilai buku dari sampulnya”, mungkin sudah
saatnya kita menggunakan pepatah ini dalam menanggapi keberadaan pengamen jalanan di
sekitar kita.

Kerangka Teks Eksplanasi Fenomena Sosial ( Pengamen Jalanan )

· Topik : Pengamen jalanan yang dipandang negatif oleh masyarakat


· Tujuan : Untuk mengetahui penyebab dan alasan munculnya pandangan dan
pendapat negatif oleh masyarakat terhadap pengamen jalanan

· Tema : Stigma Negatif Seniman Jalanan

Kerangka Isi Teks Eksplanasi :

· Pengertian pengamen jalanan

· Faktor – faktor penyebab pengamen dipandang negatif oleh masyarakat

· Ragam latar belakang pengamen jalanan

· Pendapat masyarakat terhadap pengamen

· Artis – artis papan atas yang pernah berprofesi sebagai pengamen jalanan

· Pola penyelasaian stigma negatif terhadap pengamen jalanan

Struktus teks eksplanasi Pengamen Jalanan :

· Pernyataan umum = Paragraf 1

· Deretan Penjelasan (isi) = Paragraf 2, 3, 4, dan 5

· Interpretasi (Penutup) = Paragraf 6

C.teks eksposisi

1.Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah sebuah paragraf atau karangan yang terkandung di dalamnya sejumlah
informasi yang mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan
pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat.

2.Tujuan Teks Eksposisi

Untuk menjelaskan informasi tertentu supaya dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca,
sehingga dengan membaca teks eksposisi maka pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara
rinci dari suatu hal atau kejadian.

3.Struktur Teks Eksposisi

Di dalam jenis teks seperti ini terdapat struktur penulisan yang baku sehingga pembacanya dapat
membedakannya dengan jenis teks lainnya. Adapun struktur teks eksposisi adalah sebagai
berikut:

1) Thesis (Pernyataan Pendapat)


Tesis adalah bagian pembuka dari penulisan exposition text. Tesis merupakan pernyataan
pendapat dari penulis secara pribadi tentang topik atau masalah yang dibahas.

2) Argument (Argumentasi)

Argumentasi adalah bagian dari penulisan exposition text yang berisi tentang alasan-alasan yang
mendukung atau memperkuat pendapat penulis pada bagian tesis tadi. Argumentasi ini bisa
diambil dari hasil penelitian para ahli, ataupun pendapat pakar di bidang tertentu sehingga
memperkuat pendapat pribadi si penulis.

3) Reiteration (Penegasan Ulang Pendapat)

Reiterasi adalah penegasan kembali pendapat penulis pada bagian tesis sehingga pembaca dapat
lebih memahami sepenuhnya isi dari teks tersebut. Biasanya reiterasi disertai dengan bukti-bukti
pendukung, dan merupakan bagian dari kesimpulan suatu teks yang dibuat penulis.

4.Ciri-Ciri Teks Eksposisi

Jenis teks eksposisi memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis teks lainnya. Adapun ciri-
ciri teks eksposisi adalah sebagai berikut:

· Penyampaian informasi dilakukan dengan cara singkat, padat, akurat, serta mudah
dimengerti oleh pembacanya.

· Gaya penulisan yang digunakan dalam jenis teks ini sifatnya persuasif informatif atau
mengajak orang lain.

· Penjelasan informasi pada jenis teks ini dipaparkan secara lugas dengan menggunakan
bahasa baku dan sesuai EYD.

· Penyampaian informasi di dalam tulisan sifatnya objektif, tidak memihak, serta


berdasarkan bukti yang konkret.

· Penjabaran informasi di dalam teks disertai dengan data-data akurat yang berasal dari
sumber terpercaya sebagai pendukung isi tulisan.

· Fakta informasi yang diberikan banyak dipakai sebagai alat konkritasi dan kontribusi.

5.Kaidah Penulisan Teks Eksposisi

Pada umumnya terdapat tiga kaidah dalam penulisan exposition text. Adapun unsur kebahasaan
tersebut adalah sebagai berikut:

1) Konjungsi
Konjungsi adalah bentuk kata penghubung yang sering dipakai dalam teks eksposisi. Kata
penghubung yang digunakan pada jenis teks ini ada banyak sekali, yang digunakan untuk
menunjukkan waktu, perbandingan, penjelasan, gabungan, dan lainnya. Misalnya kata “lalu”,
“setelah” untuk kata penghubung waktu.

2) Pronomina

Pronomina adalah bentuk kata ganti pada suatu teks. Ada dua jenis pronomina, antara lain;

· Persona, yaitu kata ganti untuk menunjukkan orang. Misalnya; kamu, dia, saya, ia.

· Non-Persona, yaitu kata ganti untuk menunjukkan sesuatu yang bukan orang. Misalnya; di
sana, di situ, di sini.

3) Leksikal

Leksikal adalah jenis kata yang menunjukkan kata kerja, kata sifat, kata benda, dan kata
keterangan. Berikut ini adalah beberapa contohnya:

· Kata kerja; berlari, menulis, membaca, dan lain-lain.

· Kata benda; batu, kayu, meja, piring, dan lain-lain.

· Kata sifat; baik, buruk, cantik, menarik, dan lain-lain.

· Kata keterangan; di sini, di situ, malam, pagi, dan lain-lain.

6.Jenis-Jenis Teks Eksposisi

Secara umum, ada beberapa jenis teks eksposisi yang sering digunakan, diantaranya adalah:

· Berita, jenis teks yang isinya menyampaikan informasi suatu peristiwa atau kejadi. Jenis
teks seperti ini banyak ditemukan dalam surat kabar atau koran.

· Ilustrasi, jenis teks yang digunakan untuk menggambarkan secara sederhana atau bentuk
konkret suatu ide atau gagasan. Jenis teks ilustrasi biasanya menggunakan frasa penghubung
dalam mendeskripsikan sesuatu kepada pembaca.

· Perbandingan, jenis teks yang dipakai untuk menjelaskan suatu pokok bahasan dengan
memakai metode perbandingan.

· Proses, jenis teks yang isinya menjelaskan tentang tata cara atau panduan untuk
melakukan sesuatu.

· Definisi, jenis teks yang isinya menjelaskan tentang pengertian dari suatu objek tertentu.
· Pertentangan, jenis teks yang berisi pertentangan antara suatu objek dengan objek lainnya.
Biasanya teks ini memakai kata frasa penghubung, misalnya; akan tetapi, meskipun begitu,
sebaliknya, dan lain-lain.

· Teks analisis, yaitu teks yang isinya menjelaskan tentang proses analisis suatu pokok
bahasan yang dipisahkan menjadi beberapa sub-bagian untuk kemudian dikembangkan secara
berurutan.

Contoh Teks Eksposisi Beserta Strukturnya

Realita Hukum Di Indonesia

Tesis :

Dalam hal ini sebenarnya hukum yang ada di Indonesia sebagaimana yang telah diatur pada
undang-undang telah secara tegas mengatur hukuman berbagai pelaku tindak kejahatan. Namun,
realitanya seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang merugikan banyak orang. Hukum boleh
saja tegas, namun menjadi tumpul di hadapan koruptor.

Argumentasi:

Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia mendapatkan hukuman yang
tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada koruptor yang menerima fasilitas mewah
padahal sudah merugiakan bangsa. Seringkali kita menonton berita bahwa seorang maling
dihajar masa hingga tewas. Namun belum pernah ada koruptor di Indonesia dikeroyok masa
sampai tewas.

Penegasan Ulang:

Hukum di Indonesia itu bisa dikatakan hanya tegas di hadapan rakyat kecil. Sebut saja kasus
yang pernah menimpa nenek asyani, kasusnya hanya karena diduga mencuri kayu, beliau
terancam hukuman selam lima tahun penjara. Sungguh tidak adil memang jika dibandingkan
dengan hukuman yang akan diterima koruptor.

D.teks prosedur

1.Pengertian Teks Prosedur

Teks Prosedur adalah teks yang berisi cara, tujuan untuk membuat atau melakukan sesuatu hal
dengan langkah demi langkah yang tepat secara berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan
yang diinginkan.

Pada teks prosedur, isi dari tulisannya selalu berhubungan dari awal sampai akhir, dan dari
setiap isinya terdapat keterangan-keterangan agar mudah dipahami oleh pembaca.

2.Tujuan Teks Prosedur


Teks prosedur bertujuan untuk memudahkan pembaca maupun pendengar agar dapat mengikuti
langkah atau perintah dari isi teks yang tujuan akhirnya bisa sesuai keinginan pembaca maupun
pendengar.

3.Struktur Teks Prosedur

· Tujuan

Tujuan pada teks prosedur adalah pengantar umum sebagai penanda apa yang akan dibuat atau
dilakukan dan motivasi dalam melakukannya.

· Bahan dan Alat

Berisi mengenai rincian bahan dan alat yang digunakan dengan ukuran yang akurat.

· Langkah-langkah

Berisi langkah melakukan sesuatu dengan urut secara per tahap.

· Penutup

Berisi penekanan pada keuntungan dan ucapan selamat melakukan sesuatu.

4.Ciri Ciri Teks Prosedur

Adapun ciri-ciri teks prosedur yang diantaranya yaitu:

· Menggunakan pola kalimat perintah (imperatif).

Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna meminta/ memerintah seseorang
untuk melakukan sesuatu.

Contoh :

Tolong matikan kran air itu!

Jangan membuat ribut, anak-anak!

Saya minta kerjakan tugasmu tepat waktu!

Menggunakan kata kerja aktif.

· Kata kerja yang memberikan suatu tindakan kepada objeknya misalnya

Menyiram

Membungkus

Melempar dan lain – lain.


· Menggunakan kata penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan kegiatan.Kata
penghubung yang menyatakan waktu kegiatan yang hadir dan bersifat kronologis.Contoh:

–Selanjutnya

–Berikutnya

–Kemudian

–Lalu

–Setelah itu.

· Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rinci waktu, tempat dan cara yang
akurat.Gunanya menambahkan atau memberi keterangan pada kata lain.

Contoh:

Ibu mengiris lobak menggunakan pisau tajam.

inta menyiram bunga dengan tangki air miliknya.

Aku harus pergi ke rumah paman sekarang.

· Terdapat tujuan, langkah-langkah dan penutup.

· Menggunakan kalimat imperatif atau kalimat perintah sehingga pembaca bisa mengikuti
apa yang diperintahkan pada sebuah teks.

· Menggunakan kalimat penghubung sehingga dari awal dan akhir teks saling terkait.

· Menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung.

· Menggunakan kalimat saran dan larangan.

· Menggunakan kriteria atau batasan tertentu.

· Menggunakan kata keterangan.

· Berisi pemberian informasi.

· Berisi langkah yang terperinci

· Menggunakan akhiran -i dan -kan, contohnya, jangan lupa selalu siram-i bunganya setiap
hari, lempar-kan bola tersebut keatas.

5.Jenis/Macam – Macam Teks Prosedur


Teks prosedur memiliki 3 macam jenis diantaranya, teks prosedur sederhana, kompleks dan
protocol.

a) Teks Prosedur Sederhana

Teks prosedur sederhana yaitu teks yang berisi langkah-langkah sederhana yang biasaya hanya
2-4 langkah saja dalam melakukannya, contohnya cara login facebook.

b) Teks Prosedur Kompleks

Teks prosedur kompleks yaitu teks yang berisi banyak langkah dalam melakukannya. contohnya,
cara membuat sambal balado, cara mengajukan pembuatan kartu SIM, cara memperpanjang
STNK, prosedur pembuatan ktp.

c) Teks Prosedur Protokol

Teks prosedur protokol adalah teks yang pada setiap langkahnya bisa diubah tidak harus runut,
walaupun berubah, tetapi hasil akhirnya tetap sama. misalnya, jika memasak mie instan kita bisa
merebus dengan memasukan mie dan bumbu kedalam air rebusan dari tungku atau bisa
memasukan air panas kedalam wadah yang berisi mie lalu memasukan bumbu.

6.Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

Teks prosedur memiliki kaidah kebahasaan diantaranya, konjungsi temporal, kata imperatif,
verba material dan tingkah laku, partisipan manusia, bilangan pendanda, kalimat introgatif dan
kalimat deklaratif.

1) Kalimat Imperatif – Kalimat yang mengandung perintah, fungsinya ialah untuk meminta
atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.

2) Kalimat Deklaratif – Kalimat yang berisi pernyataan, fungsinya ialah untuk memberikan
informasi atau berita tentang sesuatu.

3) Kalimat Interogatif – Kalimat yang berisi pertanyaan, fungsinya ialah untuk meminta
informasi tentang sesuatu.

4) Konjungsi Temporal – Konjungsi temporal merupakan kata penghubung yang


berhubungan secara kronologis dengan waktu dan kejadian dari kedua peristiwa yang memiliki
keterkaitan. Misalnya, setelah ini, kemudian, lalu, sesudah itu, selanjutnya, sebelum itu, dan lain-
lain.

5) Verba material dan tingkah laku – Verba material adalah perbuatan yang mengacu pada
tindakan, seperti potonglah ubi itu, masukan air kedalam wadah. Sedangkan Verba tingkah laku
adalah perbuatan yang mengacu pada tindakan berdasarkan ungkapan, seperti, tunggu kira-kira 5
menit, tunggu sampai matang, tetap pertahankan, dan lainnya.
6) Partisipan manusia – Partisipan manusia adalah mempartisipasikan atau mengikutsertakan
manusia dalam tulisan tersebut untuk membantu langkah-langkahnya.

7) Bilangan penanda – Bilangan penanda adalah bilangan yang mengurutkan langkah-langkah


pada tulisannya.

Contoh Teks Prosedur

Cara Mendirikan Tenda Kemah

Ada beberapa jenis tenta yang dapat digunakan dalam kegiatan kepramukaan, tetapi untuk
kegiatan berkemah yang baik, tenda yang digunakan hendaknya merupakan tenda standar yang
mendirikannya dengan menggunakan tali dan patok. Hal ini untuk melatih keterampilan dan
ketangkasan anggotanya dalam kegiatan berkemah tersebut.

Berikut ini cara mendirikan tenda yang benar dan baik dalam kegiatan berkemah pramuka yaitu :

1. Periksa, bersihkan dan amankan terlebih dahulu area atau wilayah tempat yang akan
dipasangi tenda

2. Persiapan perlengkapan dan peralatan untuk memasang tenda seperti ; tenda, tiang, patok,
tali, palu kecil, dll.

3. Buka lembaran tenda untuk mengetahui besarnya dan tentukan arah dan sudut tenda.

4. Pasang tiang tenda sesuai posisinya, dalam hal ini pada sudut-sudut tenda yang
bersangkutan.

5. Tancapkan patok-patok pada tiap sudut tenda dan pintu tenda.

6. Setelah menegakan tiang tongkat, ambil tali, lalu ikatkan pada patok yang sudah tertancap
di tanah.

7. Begitupun dengan tiang depan, ikatkan talinya. (Alangkah lebih bagus jika menggunakan
tali ganda).

8. Pasang pendukung tenda, seperti, lampu, pagar, gerbang dan lain sebagainya.

E.Teks diskusi

1.Pengertian Teks Diskusi

Teks diskusi adalah teks yang memberikan dua pendapat berbeda mengenai suatu hal (pro dan
kontra) yang mengakibatkan kedua belah pihak menjadi saling membicarakan masalah yang
menjadi persoalan (diskusi).
Salah satu manfaat dari berdiskusi yaitu bisa memperluas pengetahuan dan memperbanyak
pengalaman. Diskusi adalah salah satu kegiatan wicara. Diskusi adalah pertukaran gagasan,
pikiran, dan pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan.

2.Struktur Teks Diskusi

Terdapat 4 struktur yang menyusun teks diskusi sehingga menjadi utuh. Struktur tersebut yaitu:

· Isu; berisi masalah yang akan didiskusikan lebih lanjut.

· Argumen mendukung; berisi argumen yang mendukung hal yang menjadi pokok masalah
diskusi.

· Argumen menentang; berisi argumen yang bertentangan dengan argumen yang


mendukung.

· Kesimpulan; berisi kesimpulan dan rekomendasi mengenai isu yang dibahas. baiknya
mengambil jalan tengah tentang suatu yang sedang didiskusikan.

3.Jenis Teks Diskusi

Teks diskusi terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu antara lain:

· Seminar.

· Simposium.

· Diskusi panel.

· Kongres.

· Muktamar.

· Sarasehan.

· Lokakarya.

4.Tujuan Teks Diskusi

Diskusi dilakukan dengan tujuan mencari kesepatakan atau kesepahaman gagasan/pendapat.


Diskusi yang dilakukan oleh beberapa orang disebut diskusi kelompok.

Diskusi kelompok membutuhkan seorang leader yang disebut ketua diskusi. Tugas ketua
diskusi adalah membuka dan menutup diskusi, membangkitkan minat anggota untuk
menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat, dan menyimpulkan hasil diskusi.

5.Unsur/Kaidah Kebahasaan
1) Penggunaan Konjungsi Perlawanan

Konjungsi perlawanan menggunakan kata hubung : tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya.

2) Penggunaan Kohesi Leksikal dan Kohesi Gramatikal

· Kohesi leksikal adalah kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kata.

· Kohesi gramatikal adalah kepaduan yang dicapai dengan menggunakan elemen dan aturan
gramatikal.

3) Penggunaan Modalitas

Modalitas adalah kata yang mempunyai makna kemungkinan, kenyataan, dan sebagainya yang
dinyatakan dalam kalimat. Biasanya dinyatakan dengan kata-kata seperti harus, akan, ingin,
mungkin.

Contoh Teks Diskusi

Dampak Menonton Televisi bagi Remaja

Isu

Di dalam era globalisasi ini tayangan televisi sudah tidak bisa dihindari. Dengan menonton
televisi, kita bisa memperoleh bermacam-macam informasi, termasuk di dalamnya hiburan.
Pertanyaannya adalah adakah dampak negatif yang ditimbulkan dari menonton televisi?
Sebagian masyarakat menganggap bahwa menonton televisi berdampak positif, tetapi banyak
juga masyarakat yang menganggap bahwa menonton televisi berdampak negatif.

Argument yang mendukung

Dampak positif dari menonton televisi adalah sebagai berikut :

Pertama, televisi memiliki kelebihan dalam hal penyajian berita, televisi umumnya selalu up to
date. Hal ini tentu akan membuat remaja tidak ketinggalan informasi dan memberikan wawasan
yang cukup luas pada remaja secara cepat.

Kedua, jika televisi menyajikan acara-acara yang berhubungan dengan pendidikan, hal ini tentu
sangat berguna bagi para pelajar. Seorang pelajar bisa mengambil manfaat berupa informasi
pendidikan dari acara televisi tersebut.

Ketiga, pengaruh positif televisi lainnya adalah remaja bisa menyegarkan otak dengan menonton
beragam tayangan hiburan yang disajikan oleh stasiun televisi. Mulai dari acara kuis, film,
sinetron, atau hiburan-hiburan yang lain.
Keempat, acara televisi sering menayangkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh, baik dalam
dunia pendidikan, dunia usaha, hiburan, atau yang lainnya. Tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam
televisi ini bisa memicu remaja untuk mencontoh kesuksesan mereka.

Argumen MenentangSementara itu, dampak negatif dari menonton televisi adalah sebagai
berikut :

Pertama, televisi membuat remaja lupa waktu. Bagi pelajar, kecanduan nonton televisi menjadi
kontraproduktif dengan tugas seorang pelajar yang kewajibannya belajar.

Kedua, banyaknya acara-acara yang kurang mendidik di televisi bisa mempengaruhi kejiwaan
remaja. Film-film yang menampilkan adegan tidak layak ditonton remaja tanpa ada sensor sangat
mudah ditiru oleh remaja.

Ketiga, televisi mampu meningkatkan daya konsumtif remaja. Karena televisi merupakan media
iklan yang memiliki pengaruh tinggi terhadap konsumennya. Iklan yang ditayangkan secara terus
menerus sepanjang hari, remaja untuk untuk membeli produk yang dipromosikan oleh
produsen.Keempat, banyak acara televisi yang isinya kurang sesuai dengan norma masyarakat
Indonesia, termasuk juga dengan berita-berita yang kerap menayangkan kekerasan tanpa
disensor terlebih dahulu. Acara demikian jika ditonton oleh remaja yang notabene suka meniru,
tentu bisa ditiru oleh mereka.

Simpulan

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa televisi mempunyai dampak positif
atau negatif. Hal itu bergantung pada penonton televisi.
B. GENRE MAKRO

Seperti telah dinyatakan terdahulu, teks akademik atau teks ilmiah dapat terwujud dalam
berbagai jenis, misalnya buku,ulasan buku,proposal penelitian, laporan penelitian, dan artikel
ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing di dalamnya
terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi,laporan,prosedur,eksplanasi,
eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis
teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil yang
terdapat didalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut.

1.ulasan buku

a.Pengertian Teks Ulasan Buku

Teks ulasan adalah suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau mnilai karya yang dihasilkan
oleh orang lain. Ulasan juga sering diartikan dengan timbangan, resensi dan review. Ulasan tidak
hnaya dilakukan pada buku tetapi juga pada karya-karya lain berupa artikel, karya sastra, karya
seni dan lain-lain. Ulasan buku adalah tulisan yang berisi tentang kritik terhadap buku yang
dimaksud. Menulis teks ulasan buku bukan hanya sekedar memberikan penilaian terhadap buku
yang diulas, melainkan dapat memberikan gambaran kepada pembaca untuk memenuhi tujuan
atau fungsi sosialnya.

Tujuan pembuatan ulasan adalah sbagai berikut:

1) Menyajikan informasi komprehensif (menyeluruh) tentang sebuah karya.

2) Memengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan dan mendiskusikan lebih


jauh fenomena atau problema pada suatu karya.

3) Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layaj dinikmati atau
tidak.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa teks ulasan buku adalah salah satu teks
akademik yang berisi pertimbangan secara objektif terhadap kualitas sebuah buku yang
dihasilkan oleh orang lain. Buku yang dimaksud boleh berupa buku fiksi maupun non fiksi. Teks
ulasan buku biasanya di publikasikan melalui media masa seperti majalah dan surat kabar.

b.Struktur Teks Ulasan Buku

Struktur teks ulasan buku adalah sebagai berikut:

· Identitas (Opsional)
Pada bagian identitas dimuat judul, penulis, penerbit, tahun terbit, bahasa yang digunakan,
warna sampul dan lain-lain. Pada bagian identitas dibuat berdasarkan fakta-fakta dan kebutuhan
si pengulas buku. Jenis mikro yang dipakai untuk memaparkan identitas adalah deskripsi.

· Orientasi

Orientasi adalah pengenalan terhadap keseluruhan teks ulasan. Fungsi tahapan orientasi adalah
menyampaikan informasi tentang buku yang diulas, memposisikan buku yang diulas, dan
menyatakan pendapat pengulas tentang buku. Jenis mikro yang digunakan pada bagian orientasi
adalah eksposisi dan deskripsi.

· Tafsiran

Pada bagian tafsiran, dipaparkan penceritaan ulang tentang hal yang dilakukan oleh penulis saat
menulis buku dan ringkasan buku yang merupakan ulasan dari pengulas buku. Untuk
memperkuat tafsirannya, penulis sering membandingkan kualitas karya atau benda yang diulas
dengan karya benda lain yang sejenis. Jenis mikro yang digunakan pada tafsiran adalah deskripsi
dan rekon.

· Evaluasi

Pada bagian evaluasi, dipaparkan penilaian pengulas terhadap karya yang diulas. Bagian ini
merupakan bagian paling penting dalam mengulas buku. Aspek-aspek yang dinilai adalah
kedalaman isi buku yang diulas, tata organisasi gagasan yang tergambar pada penataan bab, gaya
penulisan yang digunakan, keunggulan dan kelemahan buku yang diulas. Jenis mikro yang
digunakan pada bagian evaluasi adalah deksripsi dan eksplanasi.

· Rangkuman

Pada bagian rangkuman, penulis dirumuskan simpulan yang ditujukan kepada pembaca karya
atau benda yang telah diulas. Ulasan dibuat berdasarkan hasil penilaian dan penafsiran yang telah
dilakukan sebelumnya. Simpulan juga bisa memaparkan rekomendasi pembaca tentang layak
atau tidaknya sebuah karya atau benda untuk dibaca, dinikmati, atau dimiliki. Jenis mikro yang
digunakan pada bagian rangkuman adalah deskripsi dan eksposisi.

c.Cara Merekomendasikan Teks Ulasan Buku

Merekomendasikan teks ulasan buku adalah menuliskan kembali teks ulasan yang telah ada
dengan menggunakan bahasa sendiri. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merekonstruksikan
teks ulasan buku adalah sebagai berikut:

· Membaca teks ulasan.

· Apabila belum pernah membaca buku yang diulas, pengulas dapat mencari informasi
mengenai buku tersebut.
· Melihat struktur teks ulasan.

· Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan.

d. Langkah-langkah Operasional Penulisan Teks Ulasan Buku

Mengulas sebuah buku artinya memberikan peniliaian terhadap buku yang ditulis secara objektif.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

1) Memilih buku yang diulas

Buku yang akan diulas sebaiknya sesuai dengan minat pengulas. Setelah menentukan buku
yang diulas sebaiknya melakukan penjajakan sekilas terhadap buku yang diulas, meliputi
penulis, penerbit, dan isi buku secara sekilas.

2) Membaca kritis

Membaca kritis (komprehensif) merupakan bagian penting dalam mengulas buku dan
diharapkan membaca keseluruhan buku dari awal sampai akhir. Bagian pendahuluan pada buku
juga merupakan hal yangs angat penting karena akan memberikan informasi mengenai latar
belakang penulisan buku, aliran ilmu yang dianut, tujuan penulisan, dan target pembaca yang
diharapkan dan dibuat catatan-catatan kecil dalam mengulas buku.

3) Membuat ringkasan

Ringkasan buku yang diulas sebaiknya berdasarkan catatan-catatan yang telah dibuat saat
kegiatan membaca kritis. Ringkasan buku yang dibuat dapat mewakili isi buku secara
keseluruhan.

4) Menentukan kriteria penilaian

Penilaian yang dilakukan terhadap buku yang diulas harus berdasarkan keunggulan dan
kelemahannya, baik dari segi bahasa, pembatasan bab, kerangka penulisan, sistematika, bobot
ide, maupun aspek teknis lainnya.

5) Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan

Buku pembanding akan menjadikan penilaian terhadap buku yang diulas semakin baik dan
buku pembanding harus sejenis.

6) Menulis laporan yang dimaksud

Pada saat menulis resensi, peresensi harus menguasai dan mengetahui isi dan identitas buku
yang akan diresensi. Pemahaman terhadap isi buku dapat membantu kelancaran peresensi dalam
menyelesaikan tulisannya. Setelah selesai dalam menulis ulasan, dilakukan review sehingga teks
ulasan menjadi lebih baik. Review dapat dilakukan oleh diri sendiri maupun orang lain.
2.Laporan

a.Pengertian Teks Laporan

Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek tertentu
berdasarkan kriteria tertentu.Teks laporan bersifat unum atau universal.Teks laporan disebut juga
teks klasifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatau
berdasarkan kriteria tertentu.Teks laporan berkaitan dengan hubungan berjenjang antara sebuah
kelas dan sub kelas yang ada di dalamnya.Hubungan itu terwujud karena dalam teks laporan
biasanya terdapat klasifikasi yang menunjukkan jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu
sebagiamana dinyatakan diatas.

b.Model Teks Laporan penelitian

Teks laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan
penelitian.Secara garis besar tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi 3 menurut pihak yang
dapat memanfaatkan hasilnya,yaitu:

1) Para ilmuan,karena dengan penemuan melalui penelitian maka khasanah ilmu pengetahuan
akan bertambah luas.

2) Pemerintah,birokrat atau pengambilan kebijaksanaan yang lain informasi yang diperoleh


dari penenlitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijaksanaan sehingga daya dukung
kebijaksanaan tersebut cukup kuat karena berupa data aktual.

3) Masyarakat luas baik secara perorangan maupun kelompok,Adanya informasi dari


penelitian ini lah maka kehidupan manusia menjadi lebih dipermudah.

Pada kenyataannya,sekalipun isi dari laporan penelitian garis besarnya sama dan inti laporan
selalu merupakan sesuatu yang ditonjolkan namun wujud penampilan laporan penelitian
mempunyai variasi kerangka sesuai dengan ketentuan dari lembaga yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan penelitian.

C.Model Teks Laporan Kegiatan

Teks laporan kegiatan adalah teks yang disusun setelah kegiatan selesai dilaksanakan.Teks
laporan ini dibuat oleh sekelompok atau perorangan yang bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan tersebut.Teks laporan ini digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban
kepada pemberi mandat,atasan atau pun sponsor kegiatan tersebut.

Kerangka Laporan Kegiatan

JUDUL
RINGKASAN

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang kegiatan

Objek kegiatan dan strategi pelaksanaanya

Tujuan kegiatan

BAB II DESKRIPSI KEGIATAN

Nama kegiatan

Lokasi

Waktu

Pelaksana

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB IV PENUTUP

Simpulan

Saran

d.Hubungan Genre pada Teks Laporan Penelitian

Untuk mengetahui apakah setiap tahapan dalam penulisan teks laporan penelitian diungkapkan
dengan genre mikro yang sesuai dapat diketahui dengan menganalisis hubungan genre pada
setiap tahapan teks laporan penelitian yang dibawah ini.

1) Abstrak

Abstrak merupakan bagian sangat penting dalam laporan penelitian.Pada laporan penelitian
abstrak adalah genre mikro yang berisi ringkasan seluruh penelitian yang dilaporkan.Abstrak
disebut juga ringkasan atau inti sari.

2) Pendahuluan

Isi tahapan pendahuluan pada laporan penelitian dan pada proposal penelitian pada dasarnya
sama.Oleh sebab itu genre mikro yang digunakan untuk mengungkap tahapan pendahuluan dan
penutup relatif sama,yaitu eksposisi atau meliputi deskripsi.Pendahuluan pada laporan penelitian
merupakan pengungkapan hasil pelaksanaan dari rencana yang sudah dikerjakan,sehingga
modalitas dan penenda waktu yang digunakan menggambarkan waktu lampau.
3) Landasan teori atau tinjauan pustaka

Tahapan landasan teori dan tinjauan pustaka berisi dua hal.Yang pertama,adalah landasan teori
yang berfungsi menyampaikan ulasan teori yang digunakan untuk memecahkan masalah yang
diteliti,dan yang kedua adalah,tinjauan pustaka yang berfungsi unruk menyatakan perbandingan
antara penelitian yang dilaporkan itu dan penelitian sebelumnya.Genre mikro yang digunakan
adalah ulasan atau riview

4) Metodologi penelitian

Genre mikro yang digunakan adalah deskripsi dan atau meliputi laporan,rekon,dan
prosedur .Deskripsi yang digunakan untuk mengklasifikasikan data,rekon digunakan untuk
menyatakan rangkaian kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian berlangsung,prosedur
digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian.

5) Hasil penelitian dan pembahasan

Tahapan hasil penelitian ddan pembahasan terdiri atas dua hal yang berbeda.Genre mikro yang
digunakan untuk mengungkapkan tahapan hasil penelitian dan pembahasan adalah deskripsi dan
diskusi

6) Penutup

Untuk menyampaikan simpulan dan ssaran genre mikro yang digunakan adalah deskripsi dan
atau meliputi eksposisi.Deskripsi digunakan untuk memaparkan simpulan yang merupakan
jawaban langsung terhadap pertanyaan penelitian yang disampaikan pada pendahuluan.

e.Hubungan Genre pada Teks Laporan Kegiatan

Teks laporan kegiatan mengandung unsur yang saling berhubungan


yaitu,ringkassan,pendahuluan,deskripsi kegiatan,pelaksanaan kegiatan,dan penutup.Struktur teks
yang terdiri dari tahapan-tahapan tertentu direalisasikan oleh genre mikro dengan isi dan fungsi
retoris masing-masing.

f.Langkah-Langkah Penulisan Teks Laporan

1)Langkah-langkah penulisan teks laporan penelitian

Langkah penulisan teks laporan penelitian adalah sebagai berikut:

a) Penulisan pendahuluan

Penulisan pendahuluan meliputi latar belakang masalah,rumusan masalah,tujuan penelitian,dan


manfaat penelitian.Yang dituli pada latar belakang msalah adalah hal-hal yang menimbulkan
masalah dan biasanya ditujukkan dengan adanya kesenjangan antara harapan dan
kenyataan.tujuan penelitian dirumuskan sesuai dengan rumusan masalah.Manfaat yang ditulis
adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis hasil penelitian

b) Penulisan landasan teori dan tinjauan pustaka

Yang ditulis pada bagian landasan teori adalah teori-teori yang digunakan dalam menjelaskan
atau mengkaji variabel-variabel penelitian.Teori yang digunakan harus ditulis sebagai
kutipan.untuk penelitian eksperimen dan deskriptif korelasional biasanya bagian ini dilanjutkan
dengan penulisan kerangka berpikir dan hipotesis.

c) Penulisan metodologi penelitian

Yang ditulis pada bagian ini adalah jenis penelitian yang dilakukan,data dan sumber
data,teknik pengumpulan data,teknik analisis data dan prose penelitian.

d) Penulisan hasil penelitian dan pembahasan

Pada bagian ini,data dissajikan dan dianalisis untuk menemukan jawaba terhadap rmusan
masalah yang terdapat pada bagian pendahuluan.Pada pembahsana,hasil penelitian untuk setiap
variabel dibahas satu persatu.

e) Penulisan penutup

Yang ditulis pada bagian ini adalah simpulan dan saran .Simpulan ditulis berdasarkan hasil
penelitian dan saran ditulis berdasarkan simpulan.

2)Langkah-langkah penulisan teks laporan kegiatan

Langkah-langkah penulisan teks laporan kegiatan adalah sebagai berikut:

a) Penulisan pendahuluan

Yang ditulis pada bagian ini adalah latar belakang kegiatan,gambaran tentang jenis dan bentuk
kegiatan,tujuan,manfaat dan strategi gambaran tentang jenis dan bentuk kegiatan.

b) Penulisan deskripsi kegiatan

Yang ditulis pada bagian ini adalah nama kegiatan,lokasi,waktu,dan pelaksana. Pelaksana
adalah orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan itu.

c) Penulisan pelaksanaan kegiatan

Yang ditulis pada bagian ini adalah rangkaian tata cara pelaksanaan kegiatan.Tahapan ini
berfungsi untuk menguraikan kegiatan yang dilakukan,strategi yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan,kendala yang dihadapi,dan langkah yang ditempuh untuk mengatasi
kendala yang dinyatakan.
d) Penulisan penutup

Pernyataan simpulan menunjukkan bahwa kegiatan tersebut sudah terlaksan dengan baik,relatif
lancar,dan bermanfaat.Saran yang ditulis adalah saran perbaikan yang berguna bagi kegiatan
yang akan datang.

g.Manfaat Teks Laporan

Teks laporan mempunyai banyak manfaat,tidak hanya bagi peneliti atau pelaksana kegiatan
tetapi juga bagi pihak yang menerima laporan.Menurut Nurwardani dkk laporan penelitian dan
kegiatan mempunyai 4 fungsi yaitu:

1) Sebagai sumber informasi bagi pembaca atau orang yang berkepentingan

2) Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pelapor kepada atasan,sponsor atau pembaca


bahwa penelitian dan kegiatan telah dilaksanakan

3) Sebagai saran untuk melakukan pengawasan kepada peneliti dan pelaksana kegiatan

4) Sebagai bahan pertimbangan keputusan mengenai sesuatu.

3.Proposal

a. Pengertian Teks Proposal

Teks proposal merupakan rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu atau bias juga dikatakan
sebagai rencana yang diruangkan dalam bentuk rencana kerja .Keberhasilan suatu proposal dapat
ditunjang dengan keahlian seseorang dalam menuliskan buka saja sekedar dasar pemikiran dan
tujuan projek atau kegiatan yang jelas namun kepiawan dalam menjelaskan hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan terbut.

Tujuan yang berbeda dapat mempengaruhi bentuk teks laporan yang menggambarkan bahwa
teks laporan merupakan sebuah usulan mengenai rancangan kegiatan yang disusun berdasarkan
komponen-komponen susunannya guna menjelaskan isi dari tujuan teks proposal tersebut adalah
agar mendapatkan persetujuan atau bahkan mendapatkan bantuan dana atau sarana dari pihak
yang membaca.

b.Jenis-jenis proposal

Secara umum dapat dibedakan menjadi beberapa diantaranya adalah

1) proposal kegiatan adalah proposal yang disusun sebelum melakukan kegiatan

2) proposal kegiatan atau bisnis adalah kegiatan yang disusun oleh panitia untuk mendapatkan
bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak yang berkaitan
3) proposal penelitian adalah sebuah ulasan atau rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
pada waktu da momen tertentu .

4) proposal usaha dan bisnis adalah sebuah proposal yang dibuat dengan tujuan untuk
melakukan suatu usaha untuk menambah permodalan usaha atau mengajukan kredit,merger
ataupun usaha untuk kerja sama dalam rangka mengembangkan bisni.

5) proposal penelitian adalah proposal yang dibuat dalam rangka melakukan sebuah penelitian
ilmiah ataupun kegiatan bernuansa pendidikan seperti pengajuan beasiswa,penulisan karya
ilmiah ,proyek ilmiah,sripsi,tugas akhir,KTI dll .

4.Artikel Ilmiah

a.Pengertian Teks Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan artikel konseptual. Dalam hal
ini, artikel penelitian adalah artikel yang disusun berdasarkan sebuah laporan
penelitian,sedangkan artikel konseptual adalah artikel yang disusun sebagai hasil pemikiran
secara konseptual.

Ada empat prinsip utama tentang pengertian ilmiah:pertama,teks artikel ilmiah bersifat
objektif.Artinya penulis tidak boleh memasukkan unsur subjektifitasnya kedalam
karyanya.Kedua,segala sesuatu yang dikemukakan penulis,harus berdasarkan
data.Ketiga,penyimpulan berpola induktif dan deduktif.Keempat,data dibahas berdasarkan rasio.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teks artikel ilmiah adalah tulisan lengkap yang
pembicaraannya bersifat objektif,berdasarkan data dan penyimpulan didalamnya berpola induktif
dan deduktif serta pembahasan datanya berdasarkan rasio.

b.Struktur Teks Artikel Ilmiah

Teks artikel ilmiah dapat dibedakan atas teks artikel penelitian dan teks artikel konseptual.Teks
artikel penelitian adalah teks artikel yang penyusunannya berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan.Teks artikel konseptual adalah teks artikel yang disusun berdasarkan pemikiran
konseptual.Struktur teks penelitian adalah
abstrak^pendahuluan^tinjauanpustaka^metodepenelitian^hasil^pembahasan^simpulan. Struktur
teks konseptual adalah abstrak^pendahuluan^tinjauan pustaka^pembahasan^simpulan.

c.Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Publikasinya

Penulisan artikel ilmiah dapat membantu dalam mengerjakan tugas tugas penulisan yang sejenis
dengan artikel ilmiah,misalnya paper ilmiah,misalnya paper,esai,atau makalah dengan lebih
mudah.Artikel ilmiah dapat diterbitkan di berbagai forum dan media dan lazim dipublikasikan di
surat kabar,majalah,dan media social lainnya.
d.Langkah langkah penulisan teks Artikel Ilmiah

Penulisan teks artikel konseptual dapat dibagi atas tiga tahap,yaitu pra-penulisan,penulisan,dan
revisi.Langkah langkah pada tahap pra-penulisan adalah

(1) pemilihan topic

(2) pembatasan topic

(3) penentuan judul

(4) perumusan tema

(5) pemgumpulan bahan

(6) penyusunan kerangka.

Langkah langkah yang ditempuh pada tahap penulisan adalah

(1) penulisan pendahuluan

(2) penulisan tinjauan pustaka

(3) penulisan pembahasan

(4) penulisan penutup

Anda mungkin juga menyukai