ISBN 978-602-277-721-2
BAB I : ANEKDOT
A. Pengertian
Anekdot adalah teks yang berbentuk cerita; di dalamnya mengandung humor
sekaligus kritik. Karena berisi kritik, anekdot sering kali bersumber dari kisah-kisah
faktual dengan tokoh nyata yang terkenal. Anekdot tidak semata-mata menyajikan
hal-hal yang lucu-lucu, guyonan, ataupun humor.
B. Fungsi, Struktur, dan Kaidah Anekdot
1. Fungsi Anekdot
Berdasarkan fungsi umumnya, anekdot sama dengan teks-teks cerita lainnya,
seperti cerita pendek ataupun novel. Anekdot berfungsi untuk menyampaikan
sebuah cerita, baik fiksi ataupun nonfiksi, sehingga pembaca seolah-olah
menyaksikan peristiwa yang diceritakan itu.
2. Stuktur Anekdot
Anekdot berupa cerita, kisah, atau percakapan singkat. Di dalamnya terkandung
tokoh, latar, dan rangkaian peristiwa. Adapun rangkaiannya itu sendiri dibentuk
oleh bagian-bagian seperti berikut: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
a. Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau
gambaran umum tentang isi suatu teks.
b. Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis,
konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya
krisis.
c. Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot.
d. Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan
sebelumnya.
e. Koda merupakan penutup atau kesimpulan sebagai pertanda berakhirnya
cerita.
3. Kaidah Anekdot
Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita.
Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung
Banyak menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan
menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.
Banyak menggunakan keterangan waktu.
Banyak menggunakan kata kerja material.
Banyak menggunakan kata penghubung (konjungsi) yang bermakna
kronologis (temporal).
Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti bahwa.
C. Perbandingan Anekdot
Berdasarkan fungsinya, teks anekdot sama-sama termasuk ke dalam teks berbentuk
cerita (narasi, story genres) seperti halnya cerita pendek, cerita ulang, dan novel. Di
dalamnya mengandung unsur-unsur naratif, seperti tokoh, alur, dan latar.
D. Menulis Anekdot
Adapun langkah sistematisnya adalah sebagai berikut.
1. Menentukan topik anekdot.
2. Merumuskan tujuan.
3. Menghadirkan tokoh dan latar.
4. Melengkapi struktur anekdot yang terdiri atas abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan
koda.
BAB II : EKSPOSISI
A. Pengertian
Istilah eskposisi berasal dari kata ekspos yang berarti ‘memberitakan disertai
dengan analisis dan penjelasan’. Adapun sebagai suatu teks, eksposisi dapat
diartikan sebagai karangan yang menyampaikan argumentasi dengan tujuan untuk
meyakinkan orang lain. Teks eksposisi mengemukakan suatu persoalan tertentu
berdasarkan sudut pandang penulisnya. Hal tersebut menyebabkan bahasan teks
eksposisi cenderung subjektif. Pendefinisian tersebut ditinjau berdasarkan
karakteristik isinya. Di samping eksposisi, dikenal pula jenis karangan narasi,
deskripsi, argumentasi, dan persuasi.
B. Fungsi, Struktur, dan Kaidah Teks Eksposisi
1. Fungsi Teks Eksposisi
Berdasarkan fungsi atau tujuan penyampaiannya, eksposisi tergolong ke dalam
jenis teks yang argumentatif. Pembaca ataupun pendengarnya diharapkan
mendapatkan pengertian ataupun kesadaran tertentu dari teks tersebut. Tidak
sekadar pengetahuan ataupun wawasan baru, tetapi lebih dari itu.
2. Struktur Teks Eksposisi
a. Tesis, bagian yang memperkenalkan persoalan, isu, atau pendapat umum
yang merangkum keseluruhan isi tulisan.
b. Rangkaian argumen, yang berisi sejumlah pendapat dan fakta-fakta yang
mendukung tesis.
c. Kesimpulan.
C. Kaidah Teks Eksposisi
Teks eksposisi merupakan teks yang menyajikan pendapat atau gagasan yang
dilihat dari sudut pandang penulisnya dan berfungsi untuk meyakinkan pihak lain
bahwa argumenargumen yang disampaikannya itu benar dan berdasarkan fakta-
fakta.
D. Perbandingan Teks Ekpsosisi
1. Teks Eksposisi dengan Teks Eksposisi Lainnya
Teks eksposisi mudah kita temukan di berbagai media (surat kabar).
Wujudnya bisa berupa berita ataupun artikel, esai, editorial. Dalam bentuk
lisan, mudah pula dijumpai dalam acara-acara debat atau berbentuk komentar-
komentar
2. Perbandingan Teks Eksposisi dengan Teks Prosedur Kompleks
Kedua jenis teks tersebut tergolong ke dalam genre faktual. Keduanya
memerlukan fakta. Keberadaan fakta pada kedua jenis teks tersebut berfungsi
untuk menguatkan atau meyakinkan pembaca/pendengar.
E. Menulis Teks Eksposisi
Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksposisi adalah teks
yang bersifat argumentatif. Di dalamnya dikemukakan sejumlah argumen dan
diperkuat pula oleh fakta-fakta sehingga bisa meyakinkan khalayak.Teks eksposisi
banyak menggunakan fakta dan argumentasi-argumentasi berdasarkan pendirian
dan sudut pandang penulis ataupun penuturnya. Luasnya wawasan, kuatnya
pendirian, serta keyakinan akan kebenaran atas topik yang akan kita kemukakan
sangatlah utama dalam teks eksposisi.
A. Pengertian
Karakterstik lainnya dari suatu laporan adalah dipenuhinya teks itu dengan fakta.
laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Menyajikan fakta-fakta tentang keadaan peristiwa, tempat, benda, atau orang.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan kepada pembacanya.
B. Fungsi, Struktur, dan Kaidah Teks Laporan Observasi
1. Fungsi Teks Laporan Observasi
Teks laporan observasi tergolong ke dalam jenis teks faktual.Teks tersebut
bertujuan memaparkan informasi atau fakta-fakta mengenai suatu objek tertentu.
Objek yang dimaksud bisa keadaan alam, perilaku sosial, kondisi budaya, benda,
dan sejenisnya. Cara pengumpulan faktanya dapat dilakukan dengan pengamatan
biasa, wawancara, ataupun penelitian lapangan dan laboratorium secara intensif.
2. Struktur Teks Laporan
Hasil Observasi Struktur laporan observasi dapat disajikan secara populer dan
ilmiah. Kedua bentuk laporan tersebut kelengkapan bagian yang berbeda. Laporan
populer memiliki bagian-bagian yang lebih fleksibel, tetapi bagiannya tidak
lengkap. Laporan hasil observasi pada umumnya disajikan dalam bentuk karya
tulis atau yang lazim disebut dengan makalah
3. Kaidah Teks Laporan
Observasi Laporan observasi yang bersifat populer tampak pada kata-katanya
yang subjektif. Banyak kata konotatif di dalamnya. Adapun laporan observasi
yang bersifat ilmiah tampak pada kata-katanya yang lugas dan baku. Laporan
ilmiah mengutamakan kejelasan dan keakuratan fakta.
C. Perbandingan Teks Laporan Observasi
1. Teks Laporan Observasi dengan Teks Eksposisi
Teks laporan observasi tergolong ke dalam genre faktual, seperti halnya teks
prosedur, eksposisi, eksplanasi, dan negosiasi.
2. Teks Laporan Observasi dengan Teks Cerita dan Teks Nonfaktual Lainnya.
3. Menulis Teks Laporan Observasi
Berbeda dengan anekdot, eksposisi, dan jenis teks lainnya, untuk menulis laporan,
penulisnya harus mengawalinya dengan kegiatan observasi atau pengamatan
lapangan.
A. Pengertian
Prosedur kompleks merupakan teks yang menjelaskan langkah-langkah secara
lengkap, jelas, dan terperinci tentang cara melakukan sesuatu, yang dalam hal ini
tentang cara atau trik belajar efektif.
B. Fungsi, Struktur, dan Kaidah Teks Prosedur Kompleks
1. Fungsi Teks Prosedur Kompleks Berdasarkan fungsinya, prosedur kompleks
tergolong ke dalam teks paparan. Teks tersebut bertujuan untuk memberikan
penjelasan tentang tata cara melakukan sesuatu dengan sejelas-jelasnya.
2. Struktur Teks
a. Tujuan berisi pengantar berkaitan dengan petunjuk yang akan dikemukakan
pada bagian pembahasan.
b. Langkah-langkah pembahasan diisi dengan petunjuk pengerjaan sesuatu yang
disusun secara sistematis.
c. Penutup diisi dengan kalimat-kalimat yang seperlunya, tidak berupa
kesimpulan.
3. Kaidah Teks
a. Karena merupakan petunjuk, teks prosedur kompleks banyak menggunakan
kalimat perintah (command).
b. Konsekuensi dari penggunaan kalimat perintah, banyak pula pemakaian kata
kerja imperatif.
c. Di dalam teks prosedur kompleks juga banyak digunakan konjungsi temporal
atau kata penghubung yang menyatakan urutan waktu kegiatan, seperti dan,
lalu, kemudian, setelah itu, selanjutnya.
d. Dalam teks yang sejenis, banyak pula digunakan kata-kata penunjuk waktu,
seperti beberapa menit kemudian, setengah jam.
e. Kadang-kadang menggunakan kata-kata yang menyatakan urutan langkah
kegiatan, seperti pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
f. Banyak menggunakan keterangan cara, misalnya dengan cepat, dengan
lembut, dengan perlahan-lahan.
g. Banyak menggunakan kata-kata teknis, sesuai dengan temanya.
h. Dalam petunjuk yang berupa resep, dikemukakan pula gambaran rinci tentang
nama benda yang dipakai, termasuk jumlah, urutan, ataupun bentuknya.
C. Perbandingan Teks Prosedur Kompleks
1. Teks Prosedur dan Teks Laporan
Terdapat kesamaan teks tersebut dengan teks prosedur kompleks, yakni sama-
sama tersusun secara kronologis.
2. Teks Prosedur dan Cerita (Narasi)
Ada kesamaan teks di atas dengan teks prosedur kompleks, yakni keduanya
tersusun secara kronologis atau berdasarkan urutan waktu. Narasi ditandai oleh
tiga unsur utama yang merupakan karakteristik dari narasi yaitu tokoh, latar ruang
dan waktu, dan urutan kejadian. Ketiganya disebut dengan unsur pokok narasi.
Akan lebih bagus lagi kalau dalam karangan narasi tersaji konflik. Pembaca akan
lebih menikmati peristiwa yang kita sajikan tersebut.
D. Menulis Teks Prosedur Kompleks
Secara umum, untuk bisa menulis teks prosedur kompleks, kita harus menentukan
topiknya terlebih dahulu. Pilihlah topik yang kita kuasai dan bermanfaat untuk
pembaca. Dibandingkan dengan topik-topik tentang politik, hukum, dan kriminal,
topik tentang pendidikan tentu lebih kita kuasai karena hampir setiap hari kita berada
di lingkungan pendidikan. Topik tentang kehidupan remaja dapat pula kita pilih
karena kita sendiri masih berusia remaja.
BAB V : NEGOSIASI
A. Pengertian
1. Negosiasi merupakan proses penetapan keputusan secara bersama antara beberapa
pihak yang memiliki kepentingan berbeda.
2. Negosiasi merupakan suatu cara dalam menetapkan keputusan yang dapat
disepakati oleh dua pihak atau lebih untuk mencukupi kepuasan pihak-pihak yang
berkepentingan.
B. Fungsi, Struktur, dan Kaidah Teks Negosiasi
1. Fungsi Teks Negosiasi
Teks negosiasi tergolong ke dalam bentuk teks diskusi (discussion). Di dalamnya
membahas suatu isu tertentu dengan disertai sejumlah argumen dari dua pihak
atau lebih dengan tujuan untuk mengompromikan atau menyepakati kepentingan-
kepentingan yang berbeda. Kegiatan itu berisi adu tawar yang kemudian berujung
pada kesepakatan atau ketidaksepakatan. Istilah lain dari adu tawar keinginan itu,
kita istilahkan dengan negosiasi.
2. Struktur Teks Negosiasi
Struktur adalah susunan, urutan, ataupun tahapan. Di dalam negosiasi, terdapat
lima tahapan yang lazim dilalui dalam proses bernegosiasi. Negosiator 1
menyampaikan maksud bernegosiasi.
Negosiator 2 menyampaikan penolakan ataupun sanggahan dengan alasan-
alasan.
Negosiator 1 mengemukakan argumentasi ataupun fakta yang memperkuat
maksudnya tersebut agar disetujui oleh negosiator 2.
Negosiator 2 kembali mengemukakan penolakan dengan sejumlah
argumentasi dan fakta.
Terjadinya kesepakatan/ketidaksepakatan.
3. Kaidah Teks Negosiasi
Dalam kegiatan negosiasi terkandung aspek-aspek berikut.
a. Negosiasi selalu melibatkan dua pihak atau lebih, baik secara perorangan,
kelompok, perwakilan organisasi, ataupun perusahaan.
b. Negosiasi merupakan kegiatan komunikasi langsung atau komunikasi lisan.
c. Negosiasi terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan.
d. Negosiasi diselesaikan melalui tawar-menawar atau tukar-menukar
kepentingan.
e. Negosiasi menyangkut suatu rencana yang belum terjadi.
f. Negosiasi bermuara pada dua hal: sepakat atau tidak sepakat.
C. Perbandingan Teks Negosiasi
Bernegosiasi umumnya merupakan kegiatan berbahasa lisan. Hal tersebut berbeda
dengan kegiatan berbahasa lainnya yang telah kita pelajari sebelumnya: penulisan
anekdot, eksposisi, laporan observasi, ataupun prosedur kompleks. Kegiatan
berbahasa lisan memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan kegiatan
berbahasa tertulis.
D. Menulis Teks Negosiasi
Dalam hal penulisan, teks negosiasi disusun dalam bentuk dialog. Dalam teks itu
selalu dihadirkan nama tokoh beserta percakapannya. Nama tokoh dengan
percakapannya dipisahkan dengan tanda titik dua (:) dan percakapannya diapit oleh
tanda petik ganda (“….”). Selain itu, negosiasi dapat disusun secara tertulis dalam
bentuk surat.
A. Pengertian
Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama. Hanya saja pantun lebih terikat oleh
kaidah-kaidah baku. Jumlah baris pada setiap baitnya, ditentukan. Jumlah suku kata
dalam setiap barisnya serta bunyi-bunyi hurufnya, juga telah diatur.
B. Fungsi, Struktur, dan Kaidah Pantun
1. Fungsi Pantun
Walaupun pantun berkembang dalam masyarakat lampau, beberapa di antaranya
masih dipergunakan hingga sekarang. Sadar atau tidak, dalam pergaulan sehari-
hari pun kita sering menggunakannya. Pantun sering dijadikan sarana
mencurahkan perasaan, sindiran, atau nasihat.
2. Struktur dan Kaidah Pantun
Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama. Pantun dibentuk oleh bait-bait
dan setiap bait terdiri atas baris-baris. Hanya saja pantun lebih terikat oleh aturan-
aturan baku. Jumlah baris pada setiap baitnya ditentukan. Jumlah suku kata dalam
setiap barisnya serta bunyi-bunyi hurufnya, juga telah diatur.
C. Perbandingan Teks Pantun
1. Teks Pantun dengan Teks Pantun Lainnya
Puisi berbeda dengan pantun dalam hal strukturnya yang tidak memiliki
keteraturan. Puisi itu tidak terpenggal ke dalam bait-bait. Larik-lariknya pun tidak
beraturan. Ada yang terdiri atas banyak kata. Namun, ada pula yang lariknya itu
dibentuk oleh satu kata. Pola rima puisi itu pun tampak tidak beraturan. Akan
tetapi, bukan berarti penyairnya tidak begitu pandai memilih kata-kata
2. Teks Pantun dengan Jenis Puisi Lainnya
a. Syair
b. Gurindam
D. Menulis Pantun
Untuk menulis pantun dengan baik, kita terlebih dahulu harus memahami
struktur/kaidahnya sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya. Setelah itu, kita
menentukan tema serta pernyataan-pernyataan yang akan dipantunkan.
A. Pengertian
Teks tersebut dapat dikategorikan sebagai suatu berita. Adapun yang dimaksud
dengan berita menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah kabar, informasi (terutama
yang resmi), atau laporan pers. Teks tersebut menyampaikan kabar atau informasi,
yakni tentang meningkatnya arus mudik menjelang Natal dan tahun baru. Karena
disusun oleh awak pers (wartawan), teks tersebut layak apabila dikategorikan ke
dalam laporan pers.
B. Fungsi, Struktur, dan Kaidah Teks Berita
1. Fungsi Teks Berita
Perhatikan kembali berita tentang peningkatan arus mudik menjelang Natal dan
Tahun Baru dari Manado. Setelah membaca berita tersebut, tentunya terdapat
sejumlah manfaat yang dapat diperoleh pembaca.
a. Bagi masyarakat umum, dengan berita tersebut, mereka menjadi tahu
tentang kepadatan arus penumpang antarpulau dari Manado ke Nusa Utara.
Dengan demikian, apabila seseorang berkepentingan menuju daerah itu
harus lebih berhati-hati agar tidak terlantar.
b. Bagi pihak pengelola lalu lintas (pejabat terkait), diharapkan bisa lebih
meningkatkan pelayanan sehingga permasalahan yang terjadi bisa segera
teratasi.
2. Struktur Teks Berita
Informasi penting disebut juga pokok-pokok informasi
Informasi yang kurang penting yang lazim disebut pula uraian atau ekor
berita.
3. Kaidah Teks Berita
Informasi yang disajikan bersifat aktual dan terbuka untuk umum. Apabila
diturunkan beberapa waktu setelahnya, teks itu tidak lagi disebut berita, melainkan
hanya bacaan biasa. Bahasa yang digunakan bersifat standar (baku).
C. Perbandingan Teks Berita
1. Teks Berita dengan Teks Berita Lainnya
a. Persamaan
Penggunaan keterangan tempat dan waktu.
Penggunaan konjungsi pertentangan.
Sama-sama disusun dengan pola hubungan sebab akibat. Hal itu tampak
dari beberapa kalimatnya yang menggunakan konjungsi kausalitas.
b. Perbedaan
1) Persamaan kedua teks berita itu terdapat informasi tentang objek.
2) Perbedaannya terdapat pada awal pemberitaannya.
2. Perbandingan Berita dengan Teks Sejarah
Teks sejarah tergolong ke dalam jenis teks faktual recount. Isinya menceritakan
kembali kejadian lampau dengan susunan yang terdiri atas setting (orientasi) atau
latar belakang peristiwa, kejadian penting, dan komentar ataupun kesimpulan.
Sementara itu, berita disusun dengan pola ADIKSIMBA (5W + 1H) dengan
bentuk piramida terbalik, yakni dari sajian informasi penting ke kurang penting,
tanpa perlu adanya komentar ataupun kesimpulan.
D. Menganalisis Teks Berita
Dalam hal ini bagian-bagian berita meliputi unsur 5W + 1H atau ADIKSIMBA (apa,
di mana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana). Mungkin pula kita menjelaskannya
berdasarkan jumlah paragraf ataupun berdasarkan waktu pemberitaannya. Berangkat
dari hasil analisis itulah kita dapat merumuskan kesimpulan tentang isi dan bentuk
suatu berita. Adapun yang dimaksud dengan kesimpulan adalah kata-kata akhir dari
suatu uraian. Di dalam suatu kesimpulan juga harus memuat pokok-pokok berita,
namun dalam rumusan yang lebih ringkas. Dengan demikian, kesimpulan tentang isi
suatu berita juga harus memanfaatkan hasil analisis kita sebelumnya terhadap pokok-
pokok berita dengan berpatokan pada rumus ADIKSIMBA.
A. Pengertin
Iklan, yakni jenis teks yang mengomunikasikan suatu pesan, gagasan, ataupun pikiran
kepada orang lain dan cenderung bersifat persuatif. Iklan juga dapat diartikan sebagai
pemberitahuan melalui media massa kepada khalayak mengenai suatu barang atau
jasa. Dalam bahasa Inggris, iklan dikenal dengan advertising yang berasal dari bahasa
latin ad-vere yang berarti menyampaikan pikiran dan gagasan kepada orang lain. Di
Perancis, iklan diistilahkan dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara
berulang-ulang. Sementara itu, dalam bahasa Arab disebutnya i’lan yang berarti
‘pengumuman’. Istilah dalam bahasa Arab inilah yang kemudian diadopsi ke dalam
bahasa Indonesia, dengan sebutan iklan.
B. Fungsi, Struktur, dan Kaidah Teks Iklan
1. Fungsi Teks Iklan
Fungsi informasional, iklan memberitahukan kepada konsumen tentang
karakteristik dan manfaat suatu produk.
Fungsi transformasional, iklan berusaha untuk mengubah sikap-sikap yang
dimiliki oleh konsumen terhadap merek, pola-pola belanja, gaya hidup,
teknik-teknik mencapai sukses dan sebagainya.
2. Struktur Teks Iklan
a. Judul dan subjudulnya
b. Teks inti atau teks utama
c. Kalimat dasar, yang umumnya dipergunakan untuk mengetengahkan slogan.
d. Logo, atau nama perusahaan atau nama produk.
e. Foto produk, yang menunjukkan penampilan produk yang ditawarkan.
3. Kaidah Teks Iklan
Sebagai penggugah
Mengandung daya tarik
Menyampaikan informasi
C. Menulis Iklan
1. Mulailah iklan Anda dengan pernyataan yang menarik perhatian khalayak,
yakni dengan berfokus pada masalah yang mereka hadapi.
2. Menawarkan solusi
3. Menunjukkan bukti
4. Mengajukan harga
A. Pengertian Novel
Novel merupakan teks naratif yang fiksional. Isinya mengisahkan sisi utuh atas
problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Karena kisah
kehidupan yang diceritakan itu bersifat utuh, bentuk novel terdiri atas puluhan bahkan
ratusan halaman.
B. Fungsi, Struktur, dan Kaidah Novel
1. Fungsi Novel
Dengan membaca novel seolah-olah kita menjalani kehidupan bersama tokoh-
tokoh dalam novel itu. Ketika tokoh utamanya mengalami kesenangan, kita pun
turut senang; ketika mengalami kegetiran hidup, kita pun turut sedih ataupun
kecewa.
2. Struktur Novel
Pengenalan situasi cerita (exposition, orientasi)
Pengungkapan peristiwa
Menuju konflik (rising action)
Puncak konflik (turning point, komplikasi)
Puncak konflik (turning point, komplikasi)
Koda
3. Kaidah Novel
Berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai tokoh yang terlibat
dalam cerita yang bersangkutan.
Hanya sebagai orang ketiga, berperan sebagai pengamat.
4. Gaya Bahasa
Dalam cerita, penggunaan bahasa berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau
suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan
hubungan dan interaksi antara sesama tokoh. Bahasa dapat menimbulkan suasana
yang tepat guna bagi adegan yang seram, adegan cinta, ataupun peperangan,
keputusan, mau pun harapan
C. Perbandingan Teks Fiksi dalam Novel
1. Teks Novel dengan Teks Novel Lainnya
Adapun perbedaannya akan mungkin ditemukan dalam hal tema, sudut pandang,
jenis konflik, pola alur, karakteristik tokoh, keberadaan latar, dan unsur-unsur
lainnya.
2. Teks Novel dengan Cerita Pendek
Perbedaan antara kedua genre teks tersebut lebih tampak pada kompleksitas
keberadaan unsur-unsurnya, yakni unsur-usur novel lebih kompleks daripada
unsur-usur cerita pendek.
D. Menulis Teks Fiksi dalam Novel
Paragraf Pertama yang Mengesankan
Pertimbangkan Pembaca dengan Baik
Menggali Suasana
Menggunakan Kalimat Efektif
Menggerakkan Tokoh (Karakter)
Sentakan Akhir.