Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum, teks merupakan satuan lingual yang dipublikasikan atau dimediakan secara
tulisan atau lisan dengan tata organisasi tertentu untuk mengungkapkan makna secara nyata
atau kontekstual. Jenis-jenis teks secara umum adalah deskripsi, laporan, prosedur, anekdot,
iklan, eksplanasi dan lain-lain. Salah satu contoh teks adalah teks laporan observasi. Teks
laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan sesuatu
berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan observasi juga disebut teks klasifikasi
karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Menggambarkan ciri, bentuk, atau sifat umum seperti benda, hewan, manusia, tumbuhan,
atau peristiwa yang terjadi di alam semesta kita. Teks hasil observasi bersifat aktual atau
berdasarkan fakta yang ada. Selain teks akademik, ada juga teks akademik atau teks ilmiah.
Teks akademik atau teks ilmiah dapat terwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan
buku, proposal penelitian, laporan penelitian, artikel ilmiah, dan laporan praktikum.

1.2 Tujuan
1. Untuk Memahami jenis-jenis teks dalam bahasa Indonesia.
2. Untuk Mengetahui apa dan bagaimana itu teks laporan observasi, akademik dan artikel.
3. Untuk mengetahui cara membuat dari berbagai jenis teks.

1.3 Manfaat
Dengan dibuatnya tugas ini, wawasan tentang jenis-jenis teks semakin bertambah mengenai
jenis-jenis teks. Dan mengembangkan ide-ide yang kita miliki dengan membuatnya menjadi
sebuah tulisan yang bermanfaat bagi masyarakat setelah mempelajari mengenai jenis-jenis
teks ini.

1
BAB II

IDENTITAS BUKU DAN RINGKASAN BUKU

A. IDENTITAS BUKU
Buku Pertama
Judul Buku : JENIS-JENIS TEKS
Penulis : Dr. E. Kosasih, M.Pd

Penerbit : Yrama Widya

Kota Tempat Terbit : Bandung


Tahun Terbit : 2014
Edisi : II
Jumlah Halaman : 322 halaman

Buku Kedua
Judul Buku : BAHASA INDONESIA
Penulis : TIM PENYUSUN RISTEKDIKTI
Kota Tempat Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2016
Edisi :-
Jumlah Halaman :303 halaman

B. RINGKASAN BUKU

BUKU
PERTAMA
A. Pengertian

Perhatikanlah teks berikut

Alunan nada yang membentuk harmonisasi lagu menggema dihalaman kampus Universitas
Padjajaran Jln. Dipati Ukur Bandung, Senin (27/8) siang. Lebih dari sepuluh ribu pasang tangan
memainkan alat musik tradisional angklung dan memanjakan ribuan pasang telinga yang
mendengarnya. Ribuan mahasiswa baru dan “civitas academica” Unpad memainkan alat musik
tradisional angklung. Mereka begitu kompak. Permainan mereka begitu memukau para
penonton. Acara yang merupakan rangkaian acara dies natalis ke-50 Unpad itu membuat Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik ikut terpukau.

2
Teks diatas merupakan contoh laporan hasil observasi karena teks tersebut mengemukakan
fakta-fakta yang diperoleh melalui pengamatan.

Berdasarkan contoh diatas, laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Menyajikan fakta-fakta tentang keadaan peristiwa, tempat, benda, atau orang.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan kepada pembacanya

Fakta-fakta dari hasil observasi akan lebih jelas dan menarik apabila disertai dengan gambar
yang berupa tabel, grafik, atau bagan. Ketiga jenis gambar grafis itu juga mudah kita jumpai
dalam bacaan-bacaan. Tabel, grafik, dan bagan di dalam suatu laporan juga berfungsi untuk
membantu memperjelas fakta disamping menjadikan suatu laporan itu menjadi lebih menarik.
Seperti halnya tabel, kehadiran grafik dalam suatu laporan berfungsi untuk menvisualisasikan
fakta-fakta sehingga lebih jelas dan mudah dipahami.

B. Fungsi, Struktur, dan Kaidah Teks Laporan Observasi

1. Fungsi Teks Laporan Observasi

Teks laporan observasi tergolong ke dalam jenis teks faktual. Teks tersebut bertujuan
memaparkan informasi atau fakta-fakta mengenai suatu objek tertentu. Objek yang dimaksud
bisa keadaan alam, perilaku sosial, kondisi budaya, benda, dan sejenisnya. Cara pengumpulan
faktanya dapat dilakukan dengan pengamatan biasa, wawancara, ataupun penelitian lapangan dan
laboratorium secara intensif. Dengan cara tersebut, suatu objek dapat digambarkan dengan kata-
kata secara jelas.

Contoh laporan observasi dapat disajikan dalam bentuk populer. Pilihan kata dalam bentuk
populer cenderung subjektif dan banyak kata konotatif di dalamnya. Selain itu, sebuah laporan
observasi dapat disajikan pula secara formal atau bergaya karya tulis ilmiah. Kata-kata yang
digunakan dalam bentuk formal bersifat lugas (denotatif).

Langkah-langkah kegiatan observasi dan hasilnya kemudia dituangkan dalam bentuk laporan.
Tujuannya agar kegiatan yang telah dilakukan dapat diketahui secara jelas oleh pihak yang

3
memberi tugas atau yang berkepentingan. Melalui laporan observasi kondisi nyata tentang objek
yang diobservasi dapat dipahami secaara jelas dan terperinci

2. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Struktur laporan observasi dapat disajiakn secara populer dan ilmiah. Kedua bentuk laporan
tersebut kelengkapan bagian yang berbeda. Laporan populer memiliki bagian-bagian yang lebih
fleksibel, tetapi bagiannya tidak lengkap. Hal itu sebagaimana yang tampak pada artikel dalam
surat kabar atau majalah. Sementara itu, laporan ilmiah memiliki bagian lebih lengkap dan
sistematika yang teratur.

Laporan hasil observasi pada umumnya disajikan dalam bentuk karya tulis atau yang lazim
disebut dengan makalah. Adapun yang dimaksud dengan makalah adalah karya tulis yang
membahas suatu persoalan dengan pemecahan masalah berdasarkan hasil membaca atau hasil
pengamatan lapangan. Makalah sering pula disebut paper, yakni tugas tertulis pada suatu mata
pelajaran yang penyusunannya bisa berupa hasil kajian hasil observasi lapangan. Makalah
disajikan dalam bagian-bagian sebagai berikut :

a. Pendahuluan

Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas meliputi, latar belakang masalah,
perumusan masalah, prosedur pemecahan masalah, dan sistematika pembahasan.

b. Pembahasan

Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengembangkan jawaban
terhadap masalah yang dirumuskan. Pembahasan masalah dilengkapi dengan data lapangan
(hasil observasi) serta pendapat-pendapat penulis itu sendiri.

c. Kesimpulan

Kesimpulan adalah pemaknaan kembali terhadap uraian yang telah dibuatnya pada
bagian pembahasan. Bagian ini merupakan hasil pemaknaan kembali pembahasan, bukan
ringkasan isi.

4
Adapun sebagai suatu teks pada umumnya, terlepas bentuknya berupa makalah ataupun artikel
populer, struktur laporan observasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut :

a). Definisi umum, menjelaskan objek yang diobservasi, baik itu tentang karakteristik,
keberadaan, kebiasaan, pengelompokan, dan berbagai aspek lainnya.

b). Deskripsi per bagian, menjelaskan aspek-aspek tertentu dari objek yang diobservasi.

c). Deskripsi manfaat, menjelaskan kegunaan dari paparan tema yang dinyatakn sebelumnya.

3. Kaidah Teks Laporan Observasi

Laporan observasi yang bersifat populer tampak pada kata-katanya yang subjektif. Banyak
kata konotatif di dalamnya. Adapun laporan observasi yang bersifat ilmiah tampak pada kata-
katanya yang lugas dan baku. Laporan ilmiah mengutamakan kejelasan dan keakuratan fakta.

Adapun kaidah teks laporan observasi berdasarkan kebahasaannya adalah sebagai berikut :

a). Banyak menggunakan kata benda atau peristiwa umum sebagai objek utama pemaparannya.

b). Banyak menggunakan kata kerja material atau kata kerja yang menunjukkan tindakan suatu
benda, binatang, manusia, atau peristiwa.

c). Banyak menggunakan kopula, yakni kata adalah, merupakan, yaitu. Kata-kata itu digunakan
dalam menjelaskan pengertian atau konsep.

d). Banyak menggunakan kata yang menyatakan pengelompokan, perbedaan, atau persamaan.

e). Banyak menggunakan kata yang menggambarkan sifat atau perilaku benda, orang, atau suatu
keadaan.

f). Banyak menggunakan kata-kata teknis (istilah ilmiah) berkaitan dengan tema (isi) teks. Hal
ini terkait dengan sifat laporan itu sendiri yang pada umumnya merupakan teks yang bersifat
keilmuwan.

g). Banyak melesapkan kata yang mengatasnamakan penulis (bersifat impersonal).

5
C. Perbandingan Teks Laporan Observasi

1. Teks laporan observasi dengan teks eksposisi

Teks laporan observasi tergolong ke dalam genre faktual, seperti halnya teks prosedur,
eksposisi, eksplanasi, dan negosiasi. Namun, dari segi fungsi teks tersebut dapat dikelompokkan
ke dalam teks paparan, yakni teks yang bertujuan untuk menjelaskan suatu topik tertentu dengan
sejelas-jelasnya.

Pemilihan kata merupakan syarat lain yang harus diperhatikan dalam suatu penyajian laporan.
Kata-kata dalam laporan berbeda dengan yang ada pada teks lainnya, misalnya anekdot. Laporan
mensyaratkan penggunaan kata yang berbeda dengan yang biasa digunakan dalam karya sastra
ataupun kata-kata sehari-hari. Kata-kata dalam suatu laporan harus lugas dan terbebas dari
makna kias.

1. makna lugas atau makna denotatif adalah makna yang tidak mengalami perubahan ataupun
penambahan. Makna itu sesuai dengan konsep asalnya.lugas dalam hal ini disebut juga makna
asal.

2. Makna kias atau makna konotasi adalah makna yang berdasarkan perasaan atau pikiran
seseorang. Makna konotasi sebenarnya merupakan makna denotasi yang telah mengalami
penambahan.

Suatu laporan harus menghindari penggunaan kata-kata bermakna konotasi. Kata-kata yang
digunakan dalam laporan bersifat apa adanya. Kata-kata yang digunakan dalam laporan
diupayakan memiliki maksud yang jelas.

Dalam kaitannya dengan kegiatan observasi, akan muncul istilah-istilah seperti metodologi,
populasi, sampel, asumsi, dan sebagainya. Apabila bidang pembahasannya tentang
kependudukan, akan muncul istilah-istilah seperti natalitas, mortalitas, migrasi, dan angka
pengangguran. Sementara itu, apabila pembahasan atau hal yang diobservasi itu berkenaan
dengan bidang pendidikan, muncullah istilah siswa, kurikulum, pembelajaran, dan sejenisnya.
Dalam bidang ilmu hayat, digunakan kata-kata seperti vertebrata, invertebrata, mamalia, atau
proses oksidasi.

6
Untuk lebih jelasnya mengenai persamaan dan perbedaan laporan observasi dengan eksposisi
(esai) adalah sebagai berikut :

a. Persamaan

1. Teks eksposisi dan laporan observasi sama-sama menjelaskan suatu tema, permasalahan, atau
kondisi tertentu.

2. Teks eksposisi dan laporan observasi sama-sama memerlukan fakta yang diperkuat atau
diperjelas dengan angka, peta, grafik, diagram, gambar, dan lain-lainnya.

3. Teks eksposisi dan laporan observasi sama-sama memerlukan analisis dan sintesis dalam
pembahasannya.

4. Teks eksposisi dan laporan observasi sama-sama memerlukan pengamatan, sikap, dan
keyakinan.

b. Perbedaan

1. Tujuan laporan observasi hanya menjelaskan dan menerangkan sehingga pembaca


memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya. Teks eksposisi pada umumnya bertujuan untuk
memengaruhi pembaca sehingga pembaca menyetujui bahwa pendapat, sikap, dan keyakinan
penulis itu benar.

2. laporan observasi menggunakan contoh, grafik, dan lain-lainnya untuk menjelaskan sesuatui
yang kita kemukakan. Teks eksposisi memberikan contoh, grafik, dan lain-lainnya itu untuk
membuktikan bahwa sesuatu yang kita kemukakan itu benar.

3. Penutup pada akhir laporan observasi menegaskan tentang manfaat dari sesuatu yang telah
diuraikan sebelumnya. Penutup pada akhir eksposisi berupa penegasan ulang uraian sebelumnya.

7
2. Teks Laporan Observasi dengan Teks Cerita dan Teks Nonfaktual Lainnya

Perbedaan Jenis Teks


Cerita Ulang (Recount) Laporan Observasi Puisi
Genre cerita (story Genre faktual (factual Genre sastra (nonfaktual)
gendres) gendres)
Bersifat imajinatif (cerita Mengutamakan fakta-fakta Menguatamakan ungkapan
rakyat ) rasa, imajinatif
Ragam bahasa sehari-hari Ragam bahasa ilmiah Ragam bahasa sastra

D. Menulis Teks Laporan Observasi

Berbeda dengan anekdot, eksposisi, dan jenis teks lainnya, untuk menulis laporan, penulisnya
harus mengawalinya dengan kegiatan observasi atau pengamatan lapangan. Adapun langkah-
langkah yang lebih sistematis adalah sebagai berikut :

1. Melakukan observasi atau pengamatan lapangan dengan kriteria objek menarik dan dikuasai.
Topik observasi, misalnya tentang kegiatan karnaval.

2. Mendaftar topik-topik kecil yang dapat dikembangkan menjadi laporan.

3. Menyusun kerangka laporan sesuai dengan sistematika umum sebuah teks laporan observasi
yaitu definisi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat.

4. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi suatu teks yang padu. Dalam tahap ini
kita pun perlu memerhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang menjadi karakteristik dari teks
laporan observasi.

BUKU KEDUA

8
Mengekplorasi teks akademik dalam genre makro

A. Kegiatan 1 : Membangun Konteks Teks Akademik

Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya bbuku, ulusan
buku, proposal penelitian, laporan penelitian, dan artikel ilmiah. Jenis jenis tersebut lah yang
merupakan genre makro yang masing-masing didalam nya terkadung beberapa genre makro
seperti deskripsi, lapora, diskursi, prosedur, explanasi dsb. Genre makro adalah genre yang
digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, sedangkan genre mikro adalah
subgenre-subgenre yang lecih kecil terdapat didalamnya dan dipayungi oleh genre makro.

B. Kegiatan 2 : menelurusi dan menganalisis model teks akademik


1. Mengidentifikasi ciri-ciri teks akademik dan non akademik

Teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif, logis.
Pengeksplorasian ciri-ciri keilmiahan pada teks akademik menjadi penting karena teks akademik
merupakan dimensi tersendiri apabila dibandingkan dengan teks-teks yang lain, dan teks
akademik membutuhkan pendekatan yang berbedan untuk memahamkan isinya kepada target
pembaca. Teks akademik diasosiasikan dengan teks tulis sedangkan tek non akademik
diasosiasikan dengan lisan.

2. Menganalisis Pentingnya Teks akademik

Jenis jenis teks yang sering dijumpai sebagai teks akademik di lingkugan perguruan tinggi
adalah buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan (skripsi, teis, artikel imilah dsb). Jenis
teks diatas merupan genre makro. Sedangkan untuk genre mikro nya berupa (pendahuluan,
kajian pustaka, dst)

C. Kegiatan 3: Membangun Teks Akademik scara bersama-sama


1. Menggali dan mengevaluasi lebih jauh ciri-ciri teks akademik
 Teks akademik bersifat sederhana dalam struktur kalimat
Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang sederhana melalui
penggunaan kalimat simplek. Kalimat simplek merupakan kalimat yang hanya
mengandung satu aksi atau peristiwa.

9
 Teks akademik padat informasi
Kepadatan informasi pada teks akademik dapat dijelaskan dari dua sisi. Pertama,
informasi dipadatkan melalui kalimat simplek, kedua informasi didapatkan melalui
nominalisasi.
 Teks akademik padat kata leksikal
Kepadatan leksikal dapat dilihat dari kelompok nomina yang terbentuk dari rangkaian
dua kata leksikal atau lebih tanpa disiipi oleh kata strukturan apapun.
 Teks akademik banyak memanfaatkan nominalisasi
Nominalisasi ditempuh dengan mengubah leksis nonbenda (verba, objektiva, adverba,
konjugasi) menjadi leksis benda (nominasi)
 Teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika melalui ungkapan
ingkongruen
Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis lain atau dari tataran
gramatika yang lebih tinggi ke yang lebih rendah.realisasi secara kongruen realisasi
yang sewajar-wajarnya sesuai dengan realitas.
 Teks akademik banyak memanfaatkan istilah teknis
Istilah teknis merupakan alat yang baik untuk membuat taksonomi atau klasifikasi
terhadap pokok persoalan yang disajikan didalam teks.
 Teks akademik bersifat taksonomik dan abstrak
Dikatakan abstrak karena pokok permasalahan yang disajikan seringkali merupakan
hasil dari pemformulasian pengalaman nyata menjadi teori.
 Teks akademik banyak memanfaatkan sistem pengacuan esfora
Pengacuan esfora dimanfaatkan teks akademik untuk menunjukkan
prinsipgeneralitas, bahwa benda yang disebut didalam nomina tersebut bukan benda
yang mengacu kepada penyebutan yang sebelumnya.
 Teks akademik memanfaatkan proses relasional identifikatif dan atributif
Proses relasional identiifikatid merupakan alat yang baik untuk membuat definisi atau
identifikasi terhadap sesuatu, sedangkan yang atributif merupakan alat yang baik
untuk membuat deskripsi dengan menampilkan sifat, ciri, atau keadaan benda yang
dideskripsikan tersebut.

10
 Teks akademik bersifat monologis dengan meendayagunakan kalimat ndikatif-
deklaratif
Untuk memenuhi sifat monologis tersebut teks akademik mendayagunakan kalimata
indikatif-deklaratif yang berfungsi sebagai proposisi-memberi, berbedan dengan
kalimat indikatif-interigatif sebagai proposal-meminta.
 Teks akademik memanfaatkan bentuk pasif
Penggunaan bentuk pasif pada teks akademik dimaksudkan untuk menghilangkan
pelaku manusia, sehingga unsur kalimat yang berperan sebagai subjek dijadikan
pokok persoalan yang dibicarakan teks tersebut. Pelaku yang dihilangkan tersebut
adalah pelaku yang melakukan perbuatan fisik atau nonfisik.
 Teks akademik tidak mengandung minor
Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap.keberadaan kalimat ini pada teks
akademik tidak saja menyebabkan tidak dapat diidentifikasinya unsur unsur
leksikogramatika secaraideasional dan interpersonal.tetapi juga dapat menyebabkan
terhentinya arus informasi secara tekstual.

 Teks akademik tidak mengandung kalimat takgramatikal


Kalimat takgramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal mengandung
kekurangan atau kelebihan unsur-unsur tertentu.
 Teks akademik tergolong genre faktual
Teks akademik yang dikutip sebagai poin-poin pada artikel ilmiah tergolong kedalam
genre faktual bukan genre fiksional. Teks-teks tersebut dikatakan faktual karena teks
teks tersebut ditulis berdasarkan pada kenyataan empiri, bukan pada rekaan atau
khayalan.
2. Menyajikan tek akademik dalam berbagai genre makro
 Ulasan buku
 Proposal
 Laporan
 Artikel ilmiah
D. Kegiatan 4 : membangun tek akademik secara mandiri

11
Untuk mengetahui bahwa anda menguasai materi, buatlah rangkuan yang menggambarkan isi
keseluruhan bab. Pastikan bahwa rangkuman anda telah mencakup semua hal yang telah dibahas
dalam bab ini.

12
BAB III

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

A. Kelebihan :
a. Buku Pertama
1. Penjelasan mengenai jenis-jenis teksnya sudah cukup banyak dan baik
2. Bahasa yang digunakan sederhana sehingga mudah dimengerti pembaca

b. Buku Kedua
1. Materi yang dimuat mengenai jenis-jenis teks serta cara penulisannya sudah
cukup lengkap
2. Bahasanya sudah cukup sederhana
3. Struktur penulisannya sudah rapi

B. Kelemahan :
1. Pada buku pertama, bahasanya memang sederhana dan mudah dimengerti, namun ada
terdapat 1 atau 2 kalimat yang rancu, mungkin kesalahan ketika membuat buku.
Pembaca bisa memunculkan makna yang ambigu dari kalimat tersebut. Struktur
penulisannya kurang rapi karena spasi antar kata dan kalimat terlalu rapat, sehingga
pembaca mudah bosan ketika membaca bukunya. Tidak dimuat gambar yang berwarna.
2. Pada buku kedua, ada ditemukan beberapa kata yang kurang dimengerti oleh pembaca
mungkin karena bahasa yang digunakan sudah tingkat nasional dan tidak dimuat
gambar yang berwarna.

13
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Dari kedua buku tersebut, buku yang paling baik digunakan adalah buku kedua karena
buku tersebut sudah merupakan buku kesatuan dan diterbitkan dari Dikti. Namun demikian, tidak
menutup kemungkinan juga pada buku pertama dan kedua, karena yang membuat buku ini juga
orang yang ahli dalam bidang Bahasa Indonesia tertama mengenai jenis-jenis teks.

B. Saran

Pada ketiga buku ini, sebaiknya dicantumkan gambar-gambar yang berwarna sehingga
pembaca tidak merasa bosan ketika membacanya. Karena dari gambar tersebut bisa menarik
perhatian pembaca untuk melanjutkan untuk membaca ke halaman selanjutnya. Selain itu, spasi
antar kata dan kalimat sebaiknya diberi jarang yang bisa memudahkan pembaca ketika
mengartikan kalimat tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

Barus,Sanggup.2013.Penulisan Karya Tulis. Medan:Halaman Moeka Publishing

Kosasih,E.2014.Jenis-Jenis Teks. Bandung:Yrama Widya.

15

Anda mungkin juga menyukai