Anda di halaman 1dari 11

VIVIN JULIANDRA WARUWU (KETUA) ZUHRIAH UMI KALSUM (SEKRETARIS)

(E) (E)

LISA (D) ESRA ROMAULI BERUTU (D)

HOTMARINGAN SITUMORNG (E)


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial. Setiap manusia tidak lepas dari kegiatan komunikasi.
Komunikasi merupakan suatu proses interaksi yang melibatkan seseorang dengan orang lain
atau sekelompok orang untuk menyampaikan pikiran, ide gagasan dari satu pihak ke pihak
lain.

Keterampilan berbahasa merupakan modal utama dalam komunikasi. Salah satu


aspeknya adalah berbicara. Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa, bercakap,
mengutarakan isi pikiran dan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Berbicara
merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat praktis. Dengan kemampuan berbicara efektif
maka, komunikasi dapat terjalin dengan baik.

Landasan yang digunakan dalam mengklasifikasikan berbicara salah satunya adalah


situasi. Aktivitas berbicara selalu terjadi atau berlangsung dalam situasi lingkungan tertentu.
Situas dalam lingungan itu dapat bersifat formal atau resmi dan bersifat nonformal atau tidak
resmi. Setiap situasi membutuhkan keterampilan berbicara tertentu. Jika dalam situasi formal
pmbicara harus berbicarasecara formal. Begitu juga dalam situasi nonformal pembicara harus
berbicara secara tidak formal.

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat yang ada dalam latar belakang maka, kami dapat menyimpulkan
bahwa rumusan masalah yang dapat diambil adalah :

A. Apa yang dimaksud dengan berbicara dalam situasi formal?


B. Apa ciri-ciri berbicara formal?
C. Apa contoh berbicara dalam situasi formal?
D. Apa yang dimaksud dengan berbicara dalam situasi nonfomal?
E. Apa ciri-ciri berbicara nonformal?
F. Apa contoh berbicara dalam situasi nonformal?
G. Apa perbedaan berbicara formal dengan berbicara nonformal?
C. Tujuan Masalah

A. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan berbicara dalam situasi formal
B. Untuk mengetahui contoh dari berbicara dalam situasi formal
C. Untuk mengetahui ciri-ciri dari berbicara formal
D. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan berbicara dalam situasi nonformal
E. Untuk mengetahui contoh dari berbicara dalam situasi nonformal
F. Untuk mengetahui ciri-ciri dari berbicara noformal
G. Untuk mengetahui perbedaan bebicaraformal dan berbicara nonformal
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Berbicara dalam situasi

Berbicara didalam situasi terbagi atas dua,yaitu :

1. Berbicara dalam situasi formal

2. Berbicara dalam situasi non formal

Dalam situasi formal menggunakan kalimat yang baku dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar sesuai dengan ketentuan, sedangkan berberbicara dalam situasi nonformal
kalimat ataupun bahasa yang digunkan adalah bahasa sehari-hari yang biasa kita lakukan di
kehidupan atau sering dikatakan menggunakan bahasa gaul dan tidak beraturan.

2.2 Contoh berbicara formal dan nonformal

Berbicara formal itu biasnya terjadi pada saat :

1. Wawancara

2. Pidato

3. Persentasi

4. Rapat

5. Sidang

6. Konferensi

Berbicara nonformal biasanya terjadi pada saat :

1. Tukar pengalaman

2. Bertelepon

3.. Gosip

4. Curhat
2.3 Ciri-ciri berbicara formal dan nonformal

Berikut ciri-ciri dari berbicara formal :

1. Digunakan Dalam Situasi Resmi

2. Menggunakan Bahasa Baku

3. Bersikap Sopan

4. Tidak Menyinggung

Berikut ciri-ciri dari berbicara nonformal :

1. Digunakan dalam situasi tidak resmi

2. Menggunakan bahasa tidak baku

3. Tidak beraturan
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Berbicara Dalam Situasi Formal

Formal berarti resmi. Jadi, berbicara formal adalah suatu kegiatan berkomunikasi
yang berlangsung secara resmi menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan
kaidah bahasa dimana di dalamnya mengandung fungsi kata baku.

Berbicara formal pastinya berlangsung pada situasi formal juga, biasanya dilakukan
pada suatu organisasi penting dimana orang yang terlibat di dalamnya harus berbicara formal
sesuai aturan yang ada pada organisasi tersebut. Selain dalam organisasi penting berbicara
formal juga dilakukan pada saat wawancara, pidato, persentasi, rapat, sidang, konferensi dll.

3.1.1 Contoh berbicara formal menurut situasi dan kondisi yang terjadi

1. komunikasi formal pada situasi rapat

Pada situasi rapat merupakan situasi yang penting dan formal. Sehingga tercipta
komunukasi formal dalam situsi rapat tersebut. Dalam situasi rapat, seseorang akan dianggap
orang yang tidak memiliki sopan santun ketika ia menggunakan bahasa yang nonformal dan
dianggap orang yang suka becanda.

2. komunikasi formal pada situasi sidang

Dalam situasi sidang merupakan situasi yang penting dan serius. Dalam menggugat
terdakwa dan tersangka merupakan suatu hal yang cukup dalam penyampaiannya. Sehingga
seseorang yang berada dalam situasi tersebut haruslah menggunakan komunikasi yang formal
dengan bahasanya yang baku dan formal

3. komunikasi formal pada situasi konferensi

Dalam situasi konferensi merupakan situasi yang formal, karena situasi dalam
konferensi ini merupakan situasi atau suatu acara yang sudah tertata rapi oleh jadwal yang
yang sudah disusun. Dengan demikian, muncullah komunikasi formal dalam konferensi.
4. komunikasi formal pada situasi meeting

Dalam situasi meeting merupakan situasi yang formal, karena berbicara dalam
meeting ada banyak hal yang harus diperhatikan seperti bahasa yang digunakan. Dengan
demikian saat meeting komunikasi menggunakan bahasa formal.

5. komunikasi yang berlangsung antara staff atau bawahan dengan atasan maupun bos
didalam organisasi atau perusahaan.

3.1.2 Ciri-ciri Berbicara Formal

1. Digunakan Dalam Situasi Resmi

Dalam hal ini berbicara formal biasanya digunakan dalam situasi resmi, misalnya saat
pidato HUT RI Ke-74.

2. Menggunakan Bahasa Baku

Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang
telah ditentukan. Kata baku merupakan kata yang sudah benar dengan aturan maupun ejaan
kaidah bahasa Indonesia dan sumber utama dari bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI).

Contohnya :

Kata Baku Non Baku


Bus Bis
Februari Pebruari
Novermber Nopember
Paham Faham
Pikir Fikir
Foto Poto
3. Bersikap Sopan

4. Tidak Menyinggung
3.2 Pengertian Berbicara Dalam Situasi Nonformal

Berbicara nonformal adalah suatu kegiatan berbicara yang menggunakan bahasa tidak
baku, tidak beraturan, dan menggunakan bahasa gaul. Hal ini bisa terjadi kapan saja dan
dimana saja sesuai dengan kondisi yang ada misalnya pada saat tukar pengalaman,
percakapan sesama teman, bertelepon, gosip, curhat dll.

3.2.1 Contoh Berbicara Pada Situasi nonFormal

1. Bertukar pengalaman

Saat bertukar pengalaman seseorang tidak perlu menggunakan bahasa baku, cukup
menggunakan bahasa tidak baku. Saat bertukar pengalaman kepada teman merupakan situasi
tidak resmi. Berikut contoh percakapan saat bertukar pengalaman :

Vivin : “We, jatuh aku semalam.”

Lisa : “ Ihh, jatuh dimana kau vin?”

Zuhriah : “Sok kali, jatoh aja pun heboh.!”

Esra : “Sakit gak vin?”

Vivin : “Bukan itu lho, yang kumaksud aku jatuh cinta semalam.”

Hotmaringan : “Hmmm, sudah ku duga..!”

2. Bertelepon

Saat kita bertelepon sering sekali menggunakan bahasa sehari-hari atai bahasa tidak
baku, misalnya saat bertelepon dengan teman. Berikut contoh percakapan saat bertelepon:

Lisa : “Halo Vin, gimana kau udah siap tugas kelompok itu?”
Vivin : “Ehh, belum siap lisa., Gimana mau siap aku di suruh jagain adek ku terus
dia rewel kali.”
Lisa :”Hmm, aku juga belum siap nih Vin, aku harus bantuin mama ku ngurus
catering, jadi belum sempat ngerjainnya.”
Vivin : “Jadi gimana, kita atur waktu aja yuk biar bisa ngerjainnya bareng bareng.”
Lisa :” Boleh tuh, gimana kalo hari minggu? Kan libur jadi kita bisa ngerjainnya
tugasnya cepat. “
Vivin : “Oh iya boleh boleh, ntar kabarin aja oke.”
Lisa : “Oke Vivin, sampai jumpa.”
Vivin : “Oke Lisa.”
3. Gosip

Dalam gosip, komunikasi berawal ketika seseorang mengatakan kepada sekelompok


orang. Kemudian, mereka meneruskan informasi tersebut kepada beberapa orang lainnya.
Saat berkomuniksi mereka menggunakan bahasa sehari-hari.

4. Curhat

Semua orang pasti pernah curhat. Baik itu kepada orang tua, teman maupun pacar.
Saat curhat seseorang mengutarakan isi hatinya menggunakan bahasa sehari-hari.

3.2.2 Ciri-ciri Berbicara Nonformal

1. Digunakan dalam situasi tidak resmi

Dalam situasi tidak resmi misalnya saat seseorang curhat di rumah temannya. Curhat
di rumah teman bukanlah situasi resmi.

2. Menggunakan bahasa tidak baku

3. Tidak beraturan

G. Perbedaan Berbicara Formal dan Nonformal

Perbedaan antara keduanya terlihat dari cara penyampaiannya, berbicara formal biasa
disampaikan pada situasi situasi yang bersifat resmi. Sedangkan berbicara nonformal
penyampaiannya biasa dilakukan dalam kehidupan sehari hari tanpa adanya situasi yang
resmi atau yang biasa dikatakan dengan bahasa keakraban.

Formal Non formal

Digunakan dalam situasi yang resmi Digunakan dalam situasi yang tidak resmi

Mengunakan bahasa yang baku Menggunakan bahasa yang tidak baku/


bahasa sehari hari
Sopan dan terstruktur Tidak beraturan

BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa,

Berbicara formal adalah kegiatan berbicara yang menggunakan bahasa baku, sopan
dan sesuai kaidah dalam bahasa Indonesia. Berbicara formal bersifat resmi dan biasanya
terjadi pada saat interview, menyampaikan argumen, melaporkan suatu berita dll. Sehingga
dapat dikatan bahwa komunikasi formal merupakan jenis komunikasi yang penting dan
serius. Dengan adanaya situasi yang penting dan serius ini membuat orang menggunakan
bahasa formalnya dalam berkomunikasi.

Berbicara non formal adalah kegiatan berbicara yang bersifat tidak resmi, berbicara
non formal cenderung lebih menggunakan bahasa sehari hari misalnya menggunakan bahasa
gaul. Berbicara nonformal biasanya terjadi saat bertukar pengalaman, percakapan, bercerita
dengan teman akrabnya, dan lain lain.

Perbedaan berbicara formal dan non formal dapat dilihat dari cara penyampaiannya.
Berbicara formal biasanya disampaikan pada situasi resmi yang mengharuskan seseorang itu
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sedangkan berbicara nonformal tidak dalam
situasi resmi, yang bisa terjadi dimana saja dan kapan saja sesuai kondisi yang ada(tidak
resmi).
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan,Hendry Guntur. 1979. Berbicara Sebagai Keterampilan Berbahasa.Bandung:


Angkasa

Khayyirah,Balqis.2013.Cara Pintar Berbicara Cerdas Didepan Publik.Yogyakarta:Diva


press

Supriyadi,dkk.2005.Pendidikan Bahasa Indonesia 2.Jakarta:Depdikbud

https://chadliq.blogspot.com/2017/08/makalah-kalimat-formal-dan-informal.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai