(E) (E)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial. Setiap manusia tidak lepas dari kegiatan komunikasi.
Komunikasi merupakan suatu proses interaksi yang melibatkan seseorang dengan orang lain
atau sekelompok orang untuk menyampaikan pikiran, ide gagasan dari satu pihak ke pihak
lain.
B. Rumusan Masalah
Dengan melihat yang ada dalam latar belakang maka, kami dapat menyimpulkan
bahwa rumusan masalah yang dapat diambil adalah :
A. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan berbicara dalam situasi formal
B. Untuk mengetahui contoh dari berbicara dalam situasi formal
C. Untuk mengetahui ciri-ciri dari berbicara formal
D. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan berbicara dalam situasi nonformal
E. Untuk mengetahui contoh dari berbicara dalam situasi nonformal
F. Untuk mengetahui ciri-ciri dari berbicara noformal
G. Untuk mengetahui perbedaan bebicaraformal dan berbicara nonformal
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam situasi formal menggunakan kalimat yang baku dan menggunakan bahasa yang
baik dan benar sesuai dengan ketentuan, sedangkan berberbicara dalam situasi nonformal
kalimat ataupun bahasa yang digunkan adalah bahasa sehari-hari yang biasa kita lakukan di
kehidupan atau sering dikatakan menggunakan bahasa gaul dan tidak beraturan.
1. Wawancara
2. Pidato
3. Persentasi
4. Rapat
5. Sidang
6. Konferensi
1. Tukar pengalaman
2. Bertelepon
3.. Gosip
4. Curhat
2.3 Ciri-ciri berbicara formal dan nonformal
3. Bersikap Sopan
4. Tidak Menyinggung
3. Tidak beraturan
BAB III
PEMBAHASAN
Formal berarti resmi. Jadi, berbicara formal adalah suatu kegiatan berkomunikasi
yang berlangsung secara resmi menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan
kaidah bahasa dimana di dalamnya mengandung fungsi kata baku.
Berbicara formal pastinya berlangsung pada situasi formal juga, biasanya dilakukan
pada suatu organisasi penting dimana orang yang terlibat di dalamnya harus berbicara formal
sesuai aturan yang ada pada organisasi tersebut. Selain dalam organisasi penting berbicara
formal juga dilakukan pada saat wawancara, pidato, persentasi, rapat, sidang, konferensi dll.
3.1.1 Contoh berbicara formal menurut situasi dan kondisi yang terjadi
Pada situasi rapat merupakan situasi yang penting dan formal. Sehingga tercipta
komunukasi formal dalam situsi rapat tersebut. Dalam situasi rapat, seseorang akan dianggap
orang yang tidak memiliki sopan santun ketika ia menggunakan bahasa yang nonformal dan
dianggap orang yang suka becanda.
Dalam situasi sidang merupakan situasi yang penting dan serius. Dalam menggugat
terdakwa dan tersangka merupakan suatu hal yang cukup dalam penyampaiannya. Sehingga
seseorang yang berada dalam situasi tersebut haruslah menggunakan komunikasi yang formal
dengan bahasanya yang baku dan formal
Dalam situasi konferensi merupakan situasi yang formal, karena situasi dalam
konferensi ini merupakan situasi atau suatu acara yang sudah tertata rapi oleh jadwal yang
yang sudah disusun. Dengan demikian, muncullah komunikasi formal dalam konferensi.
4. komunikasi formal pada situasi meeting
Dalam situasi meeting merupakan situasi yang formal, karena berbicara dalam
meeting ada banyak hal yang harus diperhatikan seperti bahasa yang digunakan. Dengan
demikian saat meeting komunikasi menggunakan bahasa formal.
5. komunikasi yang berlangsung antara staff atau bawahan dengan atasan maupun bos
didalam organisasi atau perusahaan.
Dalam hal ini berbicara formal biasanya digunakan dalam situasi resmi, misalnya saat
pidato HUT RI Ke-74.
Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang
telah ditentukan. Kata baku merupakan kata yang sudah benar dengan aturan maupun ejaan
kaidah bahasa Indonesia dan sumber utama dari bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI).
Contohnya :
4. Tidak Menyinggung
3.2 Pengertian Berbicara Dalam Situasi Nonformal
Berbicara nonformal adalah suatu kegiatan berbicara yang menggunakan bahasa tidak
baku, tidak beraturan, dan menggunakan bahasa gaul. Hal ini bisa terjadi kapan saja dan
dimana saja sesuai dengan kondisi yang ada misalnya pada saat tukar pengalaman,
percakapan sesama teman, bertelepon, gosip, curhat dll.
1. Bertukar pengalaman
Saat bertukar pengalaman seseorang tidak perlu menggunakan bahasa baku, cukup
menggunakan bahasa tidak baku. Saat bertukar pengalaman kepada teman merupakan situasi
tidak resmi. Berikut contoh percakapan saat bertukar pengalaman :
Vivin : “Bukan itu lho, yang kumaksud aku jatuh cinta semalam.”
2. Bertelepon
Saat kita bertelepon sering sekali menggunakan bahasa sehari-hari atai bahasa tidak
baku, misalnya saat bertelepon dengan teman. Berikut contoh percakapan saat bertelepon:
Lisa : “Halo Vin, gimana kau udah siap tugas kelompok itu?”
Vivin : “Ehh, belum siap lisa., Gimana mau siap aku di suruh jagain adek ku terus
dia rewel kali.”
Lisa :”Hmm, aku juga belum siap nih Vin, aku harus bantuin mama ku ngurus
catering, jadi belum sempat ngerjainnya.”
Vivin : “Jadi gimana, kita atur waktu aja yuk biar bisa ngerjainnya bareng bareng.”
Lisa :” Boleh tuh, gimana kalo hari minggu? Kan libur jadi kita bisa ngerjainnya
tugasnya cepat. “
Vivin : “Oh iya boleh boleh, ntar kabarin aja oke.”
Lisa : “Oke Vivin, sampai jumpa.”
Vivin : “Oke Lisa.”
3. Gosip
4. Curhat
Semua orang pasti pernah curhat. Baik itu kepada orang tua, teman maupun pacar.
Saat curhat seseorang mengutarakan isi hatinya menggunakan bahasa sehari-hari.
Dalam situasi tidak resmi misalnya saat seseorang curhat di rumah temannya. Curhat
di rumah teman bukanlah situasi resmi.
3. Tidak beraturan
Perbedaan antara keduanya terlihat dari cara penyampaiannya, berbicara formal biasa
disampaikan pada situasi situasi yang bersifat resmi. Sedangkan berbicara nonformal
penyampaiannya biasa dilakukan dalam kehidupan sehari hari tanpa adanya situasi yang
resmi atau yang biasa dikatakan dengan bahasa keakraban.
Digunakan dalam situasi yang resmi Digunakan dalam situasi yang tidak resmi
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berbicara formal adalah kegiatan berbicara yang menggunakan bahasa baku, sopan
dan sesuai kaidah dalam bahasa Indonesia. Berbicara formal bersifat resmi dan biasanya
terjadi pada saat interview, menyampaikan argumen, melaporkan suatu berita dll. Sehingga
dapat dikatan bahwa komunikasi formal merupakan jenis komunikasi yang penting dan
serius. Dengan adanaya situasi yang penting dan serius ini membuat orang menggunakan
bahasa formalnya dalam berkomunikasi.
Berbicara non formal adalah kegiatan berbicara yang bersifat tidak resmi, berbicara
non formal cenderung lebih menggunakan bahasa sehari hari misalnya menggunakan bahasa
gaul. Berbicara nonformal biasanya terjadi saat bertukar pengalaman, percakapan, bercerita
dengan teman akrabnya, dan lain lain.
Perbedaan berbicara formal dan non formal dapat dilihat dari cara penyampaiannya.
Berbicara formal biasanya disampaikan pada situasi resmi yang mengharuskan seseorang itu
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sedangkan berbicara nonformal tidak dalam
situasi resmi, yang bisa terjadi dimana saja dan kapan saja sesuai kondisi yang ada(tidak
resmi).
DAFTAR PUSTAKA
https://chadliq.blogspot.com/2017/08/makalah-kalimat-formal-dan-informal.html?m=1