Anda di halaman 1dari 14

FUNGSI DAN RAGAM BAHASA

A. Pentingnya bahasa
Betapa pentingnya bahasa bagi manusia kiranya tidak perlu diragukan
lagi. Hal itu tidak saja dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian
bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
Tetapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian
para ilmuwan dan praktisi terhadap bahasa.
Bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa
saja. Para ilmuwan dalam bidang lain pun menjadikan bahasa sebagai
objek studi karena mereka memerlukan bahasa sekurang-kurangnya
sebagai alat untuk mengomunikasikan berbagai hal.
Politisi mempelajari bahasa agar dapat menemukan ciri kata atau
kalimat dan gaya bahasa yang dapat menyentuh hati nurani orang-
orang di sekitarnya, sehingga dapat mempengaruhi mereka.
( Kampanye )

• Para ilmu jiwa ( psikolog dan psikiater ) mempelajari bahasa agar


dapat menemukan kata-kata atau kalimat yang dapat berperan dalam
menyembuhkan pasiennya.
• Dokter-dokter pun perlu mempelajari bahasa, karena ada anggapan
bahwa speech therapy mempunyai daya sugestif terhadap hilangnya
penyakit.
• Bahasa juga dipelajari oleh wartawan, seniman, usahawan ,dan
orang-orang lain dari beraneka profesi untuk mengungkapkan pikiran,
pandangan, perasaan , dan berbagai maksud lainnya.
2. Fungsi bahasa

Dalam literatur bahasa, para ahli bahasa ( linguis ) umumnya


merumuskan fungsi bahasa bagi setiap orang ada 4 yaitu :
1. Sebagai alat berkomunikasi
2. Sebagai alat mengekspresikan diri
3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial
4. Sebagai alat kontrol sosial
( Keraf 1994 : 3-6 )
Kalau kita cermati , sebenarnya ada satu lagi fungsi bahasa yang selama
ini kurang disadari oleh sebagian masyarakat, yaitu sebagai alat berpikir.
Seperti kita ketahui , ilmu tentang cara berpikir adalah logika.
Dalam proses berpikir , bahasa selalu hadir bersama logika untuk
merumuskan konsep, teori , analisis dll.

Bahkan berangan-angan atau berkhayal hanya dimungkinkan


berlangsung melalui proses berpikir disertai alatnya yang tidak lain
adalah bahasa.
Makin tinggi kemampuan berbahasa seseorang , makin tinggi pula
kemampuan berpikirnya ;
Makin teratur bahasa seseorang , makin teratur pula cara berpikirnya.
3. Ragam Bahasa

Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian


bahasa. Ragam bahasa dapat dibedakan berdasarkan :
1. Media pengantar
2. Situasi pemakaiannya
Berdasarkan media pengantarnya ragam bahasa dapat dibagi atas dua
macam yaitu :
1. Ragam lisan
2. Ragam tulis
Berdasarkan situasi pemakaiannya ragam bahasa dapat dibagi atas
tiga macam :
1. ragam formal
2. ragam semiformal
3. ragam nonformal

Bisa kita simpulkan dapat diketahui jumlah ragam bahasa ada 5 macam
1. Ragam lisan
2. Ragam tulis
3. Ragam formal
4. Ragam semiformal
5. Ragam nonformal
TABEL KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
BERKOMUNIKASI SECARA LISAN DAN TULIS
Cara berkomunikasi dan ragam Keunggulan kelemahan
bahasa

Komunikasi lisan/ragam lisan 1. Berlangsung cepat 1. Tidak selalu mempunyai bukti


Contoh kegiatan : 2. Sering dapat berlangsung tanpa autentik.
. Berbicara alat bantu 2. Dasar hukumnya lemah
. Berpidato 3. Kesalahan dapat langsung 3. Sulit disajikan secara matang /
. Berdiskusi dikoreksi bersih
. Mempresentasikan sesuatu 4. Dapat dibantu dengan gerak 4. Mudah dimanipulasi
tubuh dan mimik muka

Komunikasi tulis/ragam tulis 1. Mempunyai bukti 1. Berlangsung lambat


Contoh kegiatan : 2. Dasar hukumnya kuat 2. Selalu memakai alat bantu
. Menulis surat 3. Dapat disajikan lebih matang/ 3. Kesalahan tidak dapat langsung
. Menulis laporan bersih dikoreksi
. Menulis artikel 4. Lebih sulit dimanipulasi 4. Tidak dapat dibantu dengan
. Menulis makalah gerak tubuh dan mimik muka
PEMAKAIAN KATA GANTI DAN SAPAAN, IMBUHAN DAN PARTIKEL PENEGAS,
SERTA PILIHAN KATA TERTENTU DALAM RAGAM FORMAL, SEMI FORMAL DAN
NON FORMAL
Ragam Kata ganti sapaan Imbuhan dan partikel Pilihan kata tertentu
penegas
Formal saya - Anda ...sudah menerima... beri tahu(kan)
saya – Bapak ...sudah membaca.... sudah
saya – Ibu betulkan tidak
saya – Saudara mengobrol begitu
minum kopi seperi itu
sebentar

Semi formal aku – Bung ...sudah terima.... kasih tahu


aku – Kamu ....sudah baca..... sudah
aku – Mas/Dik betulin/bikin betul tidak
ngobrol gitu
ngopi sebentar

Non formal gue – Bang/Mbak ....udah terima.... bilang(in)/omong(in)


gue – lu ( elu ) ....udah baca..... udah
gue – Neng Betulin ngak
gue – Situ Ngobrol gitu
ngopi ntar/bentar
Para penutur bahasa Indonesia seyogianya mengetahui
kapan saatnya menggunakan salah satu ragam itu secara
tepat
Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi yang
resmi adalah ragam formal atau ragam baku , yaitu
ragam yang mengikuti kaidah atau aturan kebahasaan.
Ragam formal mutlak menuntut pemakaian kata dan
kalimat baku, sedangkan ragam non formal tidak
mutlak menuntut persyaratan tersebut, agar lebih jelas
berikut ini dibuatkan tabel peruntukan pemakaian
ragam non formal dan ragam formal
PEMAKAIAN RAGAM NONFORMAL DAN RAGAM FORMAL

Ragam Nonformal Lisan Ragam Formal Lisan

Dipakai untuk : Dipakai untuk :


. berbicara sehari-hari di rumah . berceramah
. bergunjing . berpidato
. bercerita . berdiskusi
. mengobrol . mempresentasikan sesuatu

Ragam Nonformal Tulis Ragam Formal Tulis

Dipakai untuk : Dipakai untuk :


. menulis surat kepada kerabat . menulis surat resmi
. menulis surat kepada teman . menulis makalah , artikel
. menulis surat kepada pacar . menulis proposal
. menulis catatan harian ( diary ) . menulis laporan formal
Uraian di atas dapat dianggap sebagai salah satu jawaban atas pertanyaan
mengapa kita masih perlu mempelajari bahasa Indonesia. Sebagian besar
masyarakat hanya menguasai ragam nonformal. Sebenarnya mereka perlu
meningkatkan keterampilan berbahasa dengan mempelajari ragam formal,
karena kegiatan berkomunikasi tidak mungkin terus-menerus berlangsung
dalam situasi yang tidak resmi.

Berkomunikasi dalam era globalisasi dewasa ini menuntut para pelakunya


mampu memakai ragam formal karena aktivitas masyarakat modern
umumnya didominasi oleh kegiatan yang bersifat resmi.
Untuk menanggapi pertanyaan ekstrem. Apakah kita tidak membuang-
buang waktu dengan mempelajari bahasa Indonesia sampai ke perguruan
tinggi, perlu diberi penjelasan sebagai berikut. Bahasa bersifat dinamis
dan terus berkembang. Mahasiswa sebagai calon intelektual perlu terus
mengikuti perkembangan bahasa Indonesia dengan cara mempelajarinya
agar karya tulis yang nantinya tidak ketinggalan dari segi bahasanya.
4. Bahasa Indonesia yang baik dan benar

Untuk mengakhiri Bab 1 ini perlu dijelaskan secara singkat di sini arti
dan ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa sudah
dapat dikatakan baik apabila maknanya dapat dipahami oleh
komunikan dan ragamnya sudah sesuai dengan situasi pada saat bahasa
itu digunakan. Bahasa yang benar adalah bahasa dengan ragam formal
yang mengikuti kaidah bahasa baku.
Jadi, bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat
dipahami dan sesuai dengan situasi pemakaiannya serta tidak
menyimpang dari kaidah bahasa baku.
TERIMA KASIH

ATAS PERHATIANNYA, MUDAH-MUDAHAN


MATERI BAB .1. INI DAPAT DICERNA OLEH
MAHASISWA DENGAN BAIK.
KALAU ADA YANG INGIN MENANYAKAN
MATERI INI SILAHKAN .....
DOSEN BAHASA
INDONESIA
• NAMA : YANDRI FIRMAN
PANGGILAN : PAK YANDRI
• EMAIL : yandrifirman123@gmail.com
• Nomor HP atau WA : 0895-6023-25329

Anda mungkin juga menyukai