Anda di halaman 1dari 38

BAHASA INDONESIA

Modul ke:

03 Fakultas
TEKNIK
Ragam Bahasa Indonesia
PERENCANAAN
DAN DESAIN
Program Studi

DESAIN
SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd.
HP. 0B12 9479 4583
INTERIOR
E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com
 Tujuan Perkuliahan:
Mahasiswa Dapat:
1. Menjelaskan arti ragam Bahasa.
2. Menjelaskan jenis-jenis ragam Bahasa.
3. Menjelaskan perbedaan ragam lisan dan ragam
tulis.
4. Menjelaskan ciri-ciri ragam tulis.
5. Menjelaskan ciri-ciri ragam lisan.
6. Menjelaskan bahasa yang baik dan yang benar.
Pengertian
• Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang
terjadi karena pemakaian bahasa.
• Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut
pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,
kawan bicara, dan orang yang dibicarakan, dan
menurut medium pembicaraan.
Ragam bahasa Formal

• Ragam bahasa formal adalah ragam bahasa


yang digunakan dalam lingkungan resmi,
formal, dan kedinasan.
• Lingkungan kedinasan adalah lembaga-
lembaga pemerintahan, lembaga-lembaga
pendidikan, perusahaan-perusahaan, dan
sebagainya.
Ciri-ciri Ragam Formal:

1. Menggunakan gramatikal secara eksplisit dan


konsisten.
2. Menggunakan imbuhan secara lengkap.
3. Menggunakan kata ganti resmi
4. Menggunakan kata baku
5. Menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
6. Menghindari unsur kedaerahan.
• Ragam Bahasa Nonformal ragam bahasa yang
digunakan dalam situasi yang tidak resmi,
dalam situasi yang santai, sehingga
menimbulkan keakraban antara para pemakai
bahasa (komunikator dan komunikan).
• Hal yang penting dalam komunikasi nonformal
adalah yang penting komunikatif, saling
memahami dan tidak terjadi kesalahan
komunikasi.
Ragam Bahasa Berdasarkan
media
1. Ragam Lisan
Ragam bahasa Lisan adalah ragam bahasa yang
diungkapkan dengan media lisan.
Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai
bahasa.
CIRI-CIRI RAGAM LISAN
1. Memerlukan kehadiran orang lain
2. Unsur gramatikal tidak diungkapkan secara lengkap
3. Terikat ruang dan waktu
4. Dipengaruhi oleh intonasi suara
• Kita dapat menemukan ragam lisan yang
standar, misalnya pada saat orang berpidato
atau memberi sambutan, dalam situasi
perkuliahan, ceramah, sedangakan, ragam
lisan non standar misalnya dalam percakapan
antar teman, di pasar, atau dalam kesempatan
non formal lainnya.
Ragam Bahasa Berdasarkan
media
2. Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis adalah variasi bahasa yang
dipergunakan dengan media tulisan dan sampai
kepada sasaran secara visual.
• Ragam tulis adalah ragam bahasa yang ditulis atau
tercetak.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis:
1. Tidak memerlukan kehadiran orang lain
2. Unsur gramatikal dihadirkan secara lengkap
3. Tidak terikat oleh ruang dan waktu
4. Dipengaruhi oleh tanda baca dan ejaan
• Ragam tulis standar kita temukan dalam
buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat
kabar, kita juga dapat menemukan ragam
tulis nonstandar dalam majalah remaja,
poster atau iklan.
Ciri–ciri Ragam Bahasa Tulis Resmi
1. penyajian materi/pesan bersifat mulia dan kebenaran yang bersifat
universal,
2. penggunaan fungsi-fungsi gramatikal secara eksplisit dan
konsisten,
3. penggunaan bentuk lengkap, bentuk tidak disingkat,
4. penggunaan imbuhan secara eksplisit dan konsisten penggunaan
kata ganti resmi dan menghindari penggunaan kata ganti tidak
resmi,
5. penggunaan pola frasa yang baku,
6. penggunaan ejaan yang baku pada bahasa tulis, dan lafal yang
baku pada bahasa lisan,
7. tidak menggunakan unsur tidak baku, misalnya unsur kedaerahan
dan asing.
Perbedaan
Ragam Lisan Ragam Tulis
1. menghendaki adanya orang 1. tidak mengharuskan
kedua, teman berbicara yang adanya teman bicara
berada di depan pembicara, berada di depan.
2. unsur-unsur gramatikal seperti 2. perlu lebih terang dan lebih
subjek, predikat, dan objek tidak lengkap.
selalu dinyatakan 3. tidak terikat oleh situasi,
3. sangat terikat pada kondisi, kondisi, ruang, dan waktu.
situasi, ruang dan waktu. 4. dilengkapi dengan tanda
4. dipengaruhi oleh tinggi baca, huruf besar, dan
rendahnya dan panjang huruf miring.
pendeknya suara,
Keunggulan dan kelemahan
Cara berkomunikasi lisan
• Keunggulan • Kelemahan
1. berlangsung cepat 1. tidak selalu mempunyai
2. sering dapat berlangsung bukti autentik (mis.
tanpa alat bantu Rekaman)
3. kesalahan dapat langsung 2. dasar hukumnya lemah
dikoreksi 3. sulit disajikan secara
4. dapat dibantu dengan gerak matang/bersih
tubuh dan mimik muka 4. mudah dimanipulasi
Keunggulan berkomunikasi
secara Tertulis
• Keunggulan • Kelemahan
1. mempunyai bukti 1. berlangsung lambat
autentik (berupa tulisan) 2. selalu memakai alat bantu
2. dasar hukumnya kuat 3. kesalahan tidak dapat
3. dapat disajikan lebih langsung dikoreksi
matang/bersih 4. tidak dapat dibantu dengan
4. lebih sulit dimanipulasi gerak tubuh
Pemakaian Ragam

• Non Formal Lisan • Formal Lisan


1. Berbicara sehari-hari di 1. berceramah ilmiah
rumah 2. berpidato resmi
2. Bergunjing 3. berceramah ilmiah
3. Bercerita 4. berpidato resmi
4. mengobrol 5. diskusi formal
6. berdebat resmi
Pemakaian Ragam
• Nonformal Tulis • Formal Tulis
1. menulis surat kepada kerabat 1. menulis surat resmi
2. menulis surat kepada 2. menulis makalah,
teman artikel
3. menulis surat kepada 3. menulis proposal
pacar 4. mnulis laporan
4. menulis catatan harian formal
Ragam Sosial dan Fungsional
• Ragam sosial dapat didefinisikan sebagai ragam yang
sebagaian norma dan kaidahnya didasarkan atas
kesepakatan bersama lingkungan sosial yang lebih
kecil dalam masyarakat.
• Ragam fungsional sering juga disebut ragam
professional merupakan ragam bahasa yang dikaitkan
dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau
kegiatan tertentu lainnya.
• Sebagai contoh, yaitu ragam keagamaan, ragam
kedokteran, ragam teknologi, bisnis dll.
Ragam Bahasa Berdasarkan Pesan Komunikasi

1. Ragam bahasa ilmiah adalah sarana


verbal yang efektif, efisien, baik, dan
benar.

2. Ragam bahasa pidato adalah ragam lisan


yang dipakai dalam situasi dan keperluan
yang amat penting.
Ragam Bahasa Ilmiah
Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah
1.struktur kalimat jelas dan bermakna lugas.
2.struktur wacana bersifat formal, mengacu
pada standar konvensi naskah,
3.singkat, berisi analisis dan pembuktian
menyajikan konsep secara lengkap.
4.cermat dalam menggunakan unsur baku
istilah/kata, ejaan, bentuk kata, kalimat,
paragraf, wacana.
Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah
4. cermat dan konsisten menggunakan penalaran dari
penentuan topik, pendahuluan, deskripsi teori, deskripsi
data, analisis data, hasil analisis sampai dengan
kesimpulan dan saran.
5. menggunakan istilah khusus yang bersifat teknis dalam
bidang ilmu tertentu
6. Objektif dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh
umum, menghindarkan bentuk persona dan ungkapan
subjektif
7. konsisten dalam pembahasan topik, sudut pandang,
pendahuluan, landasan teori, deskripsi data, analisis
data, hasil analisis, sampai kesimpulan dan saran.
Ragam Pidato Ilmiah

Pidato ilmiah terdiri beberapa jenis, antara


lain presentasi:
1. makalah ilmiah,
2. tugas akhir,
3. skripsi,
4. tesis,
5. disertasi,
6. dan pidato pengukuhan guru besar.
Ragam Pidato Resmi
Kata resmi mempunyai beberapa pengertian.
1. resmi karena situasinya, misalnya pidato
kenegaraan oleh pejabat negara,
2. resmi karena kemuliaan isi dan situasinya,
misalnya kotbah jumat di masjid.
3. resmi karena informasi dan kekidmatan
situasi penyampaian dalam suatu upacara,
misalnya pidato akad nikah/perkawinan.
4. resmi karena isi atau materi mengandung
kebenaran universal dan disampaikan untuk
mewakili suatu negara.
Ragam Bahasa berdasarkan
waktu
• Ragam bahasa lama lazim digunakan
dalam penulisan naskah-naskah lama
(kuno).
• Ragam bahasa baru (modern) ditandai
dengan penggunaan kata-kata baku, Ejaan
yang disempurnakan, dan
mengekspresikan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern, misalnya internet,
jaringan, dan seluler.
Dipandang dari Jumlah Penutur

Ada dua bahasa di Indonesia, yaitu


Bahasa Indonesia dan bahasa Daerah.

Bahasa Indonesia lahir sebagai bahasa


kedua bagi sebagian besar warga bangsa
Indonesia. Yang pertama kali muncul atas
diri seseorang adalah bahasa daerah
(“bahasa ibu”)
Dipandang dari luas persebaran

• Penutur bahasa Indonesia tersebar dalam


daerah yang luas, yaitu dari Sabang sampai
Merauke.
• Banyak Universitas yang membuka jurusan
bahasa Indonesia sebagi salah satu jurusan.
Ragam Baku dan Ragam Tidak Baku
• Ragam baku adalah ragam yang
dilembagakan dan diakui oleh sebagian
besar warga masyarakat pemakainya
sebagai bahasa resmi dan sebagai
kerangka rujukan norma bahasa dalam
penggunaanya.
• Ragam tidak baku adalah ragam yang
tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-
ciri yang menyimpang dari norma.
Ragam baku tulis dan Ragam Baku Lisan

Ragam Baku Tulis adalah ragam yang


dipakai dengan resmi dalam buku-buku
pelajaran atau buku-buku ilmiah lainnya.

Ragam baku lisan bergantung pada besar


atau kecilnya ragam daerah yang
terdengar dalam ucapan.
Sifat-sifat Ragam Baku
1. Mantap, artinya sesuai dengan kaidah bahasa.
Contoh: Rasa + pe- akan terbentuk perasa.
2. Dinamis, artinya tidak statis, tidak kaku
3. Cendekia, ragam baku bersifat cendeka karena
ragam baku dipakai pada tempat-tempat resmi.
Pewujud ragam baku ini adah orang-orang
terpelajar.
4. Seragam. Proses pembakuan bahasa ialah
proses penyeragaman bahasa.
Laras Bahasa

• Laras Bahasa adalah kesesuaian antara bahasa


yang dipakai dengan fungsi pemakaian bahasa.
• Bahasa yang difungsikan untuk menulis
karangan ilmiah disebut laras ilmiah.
• Bahasa yang difungsikan untuk karya sastra
disebut laras sastra.
Ragam Bahasa Berita

• Ragam bahasa berita lazim digunakan


dalam pemberitaan: media elektronik
(televisi, radio), media cetak (majalah,
surat kabar), dan jurnal.
• Bahasa berita menyajikan fakta secara
utuh dan objektif.
Ragam Bahasa Sastra

• Ragam ini mengutamakan unsur-unsur


keindahan seni, penulis cenderung
menekankan gaya pengungkapan simbolik
dangan memadukan unsur intrinsik dan
ekstrinsik, misalnya dalam roman, novel, cerita
pendek, dan lain-lain
Bahasa Yang Baik dan Benar

1. Bahasa yang benar adalah bahasa bahasa


yang menerapkan kaidah dengan konsisten.
Bahasa yang benar adalah bahasa dengan
ragam formal yang taat pada kaidah bahasa
baku.
Contoh bahasa yang dipakai: perkuliahan, rapat
formal, sidang pengadilan, seminar, siaran berita
radio/televisi.
2. Bahasa yang baik adalah bahasa yang
mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai
dengan situasi pemakaiannya
Bahasa Yang Baik dan Benar

• Bahasa yang yang baik adalah ketepatan


memilih ragam bahasa yang sesuai dengan
peristiwa atau keadaan yang dihadapi.
• Bahasa yang benar dengan sendirinya
tergolong baik jika sesuai dengan situasi
pemakaiannya.
• Bahasa yang benar pun menjadi tidak baik
kalau tidak sesuai dengan situasi
pemakaiannya (misalnya sesama teman dalam
suasana santai memakai ragam formal).
• Jadi bahasa yang baik dan benar
adalah bahasa yang maknanya dapat
dipahami dan sesuai dengan situasi
pemakaiannya serta tidak
menyimpang dari kaidah bahasa
baku.
• Yang perlu dicatat dan dipahami oleh pemakai bahasa
adalah kewajiban memper-timbangkan situasi
sebelum menetapkan pilihan ragam bahasa yang
dipakai. Selanjutnya, ragam bahasa akan
menghasilkan bahasa Anda tergolong baik saja, benar
saja, atau baik dan juga benar. Orang yang mahir
memilih ragam bahasa dianggap berbahasa dengan
baik. Bahasanya membuahkan efek atau hasil karena
sesuai dengan tuntutan situasi.
Kaidah Bahasa

Kaidah Bahasa meliputi 5 aspek yaitu:


1. Morfologi (tata bentuk)
2. Fonologi (tata bunyi)
3. Sintaksis (tata kalimat)
4. Semantik (tata makna)
5. Ejaan Bahasa Indonesia (tata tulis)
Daftar Pustaka
Alek A dan H. Achmad H.P. (2010). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. (2009). Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.

_____. (2012). Berbahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah Pengembang Kepribadian. Tangerang: Pustaka Mandiri.

Depdikbud. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Finoza, Lamuddin. (2010). Komposisi Bahasa Indonesia. Cet. Ke-XVIII. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Hs, Widjono. (2012). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.

Keraf. Gorys (1993). Komposisi. Ende: Nusa Indah.

Kuntarto, Niknik M. (2007). Cermat dalam Barbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra Wahana Media.

Kridalaksana, Harimurti. (1993). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Nasucha, Yakub dkk. (2009). Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Media Perkasa.

Rahayu, Minto. (2009). Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Mata Kuliah Pengembang Kepribadian. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Rahardi, R. Kunjana. (2010). Bahasa Indonesia untuk perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.

Satata,Sri., Dadi Waras Suhardjono, dan Mochamad Rizki Sadikin (2019). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
 
<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih
Dra. Hj. Winarmi, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai