Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut
menggunakan bahasa baku.
3. Pengertian ragam bahasa menurut Fishman ed
Menurut Fishman ed (1968), suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum,
tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat
menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu
diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang
pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan.
B. Faktor-Faktor perbedaan di dalam Ragam Bahasa
1. Perbedaan penutur
Tiap-tiap individu mempunyai gaya tersendiri dalam berbahasa. Perbedaan berbahasa antar
individu disebut idiolek sedangkan perbedaan asal daerah penutur bahasa juga menyebabkan
variasi berbahasa yang disebut dialek.
2. Perbedaan media
Perbedaan media yang digunakan dalam berbahasa menentukan pula ragam bahasa yang
digunakan sehingga bahasa lisan berbeda dengan bahasa tulisan.
3. Perbedaan situasi
Situasi pada saat pembicaraan dilakukan akan sangat berpengaruh terhadap ragam bahasa yang
digunakan, sehingga ragam bahasa pada situasi santai akan berbeda dengan situasi resmi.
4. Perbedaan bidang
Ragam bahasa yang digunakan pada bidang yang berbeda mempunyai ciri yang berbeda pula,
misalnya bahasa jurnalistik berbeda dengan ragam bahasa sastra.
C. Macam-macam Ragam Bahasa
Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media,cara pandang penutur, dan topik pembicaraan.
1. Ragam bahasa berdasarkan media
a. Ragam bahasa Media (Lisan)
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi
pelesapan kalimat. Namun hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian
ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan unsur-unsur didalam
struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi
pembicara menjadi pendukung didalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara
lisan.
Pembicara lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicara
lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa dituliskan, ragam bahasa itu tidak
bisa disebut ragam bahasa tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan. Oleh karena itu, bahasa
yang dilihat dari ciri- cirinya tidak menunjukan cir-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan
dengan tulisan, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam
itu masing-masing adapun ciri dari keduanya:
Ciri-ciri ragam lisan:
Memerlukan orang kedua/teman bicara.
Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
Berlangsung cepat
Contohnya; Sudah saya baca buku itu
Ragam bahasa lisan meliputi :
1) Ragam bahasa cakapan
Ragam bahasa yang digunakan saat berbicara dengan teman, berbicara dengan orang lain yang
lebih muda atau berbicara tidak resmi.
2) Ragam bahasa pidato
Ragam bahasa yang digunakan untuk berpidato.
3) Ragam bahasa kuliah
Ragam bahasa yang digunakan saat perkuliahan, misalnya saat mahasiswa berbicara dengan
dosen.
4) Ragam bahasa panggung
Ragam bahasa yang digunakaan saat pentas untuk menghibur orang lain.
Kelebihan :
1) Lebih jelas karena pembicara menggunakan tekanan dan gerak anggota badan, sehingga
pendengar lebih mudah mengerti
2) Pembicara dapat langsung melihat ekspresi pendengar
3) Lebih bebas dalam mengungkapkan sesuatu
Kelemahan :
1) Pembicara sering mengulangi kalimat yang telah diucapkan
2) Pendengar belum tentu mendengar jelas apa yang dikatakan pembicara
3) Tidak semua orang bisa menyampaikan sesuatu dengan baik secara lisan
Contoh : pidato, presentasi
sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam
imajinasi pembaca.
e. Ragam bahasa bidang-bidang tertentu
Ragam bahasa ini digunakan pada bidang-bidang tertentu seperti transportasi, komputer,
ekonomi, hukum, dan psikologi. Contoh : diagnosis, USG dipakai dalam bidang kedokteran
sumber :
http://www.trigonalworld.com/2013/07/pengertian-ragam-bahasa-menurut-para.html
http://teorikux.blogspot.com/2013/10/variasi-dan-ragam-bahasa_1.html
http://www.slideshare.net/HIMTI/ragam-bahasa-25365773
cikgu noor sgi Laman Bahasa Melayu Tingkatan 6 Home SEJARAH PERKEMBANGAN
BAHASA MELAYU BM KERTAS DUA DINAMIKA BM SISTEM BM MOTIVASI Wednesday,
October 6, 2010 Ragam Bahasa - 1.1 Pengenalan Beberapa sarjana bahasa telah
memberikan hujah masing-masing dalam mendefinisikan bahasa. Antaranya Sapir
dalam buku tulisan John Lyons terjemahan Ramli Salleh dan Toh Kim Hoi
mendefinisikan bahasa adalah semata-mata suatu kaedah yang bukan naluri untuk
manusia menyampaikan idea, emosi, dan keinginan melalui ciptaan simbol-simbol
yang lahir secara sedar. Buku ini juga memetik definisi daripada Bloch dan Trager
yang terkandung dalam Outline of Linguistic Analysis (1942 : 2) sebagai suatu
sistem simbol arbitrari untuk sesuatu kumpulan sosial yang bekerjasama.
Sementara Hall dalam Essay of Language menegaskan bahasa ialah institusi untuk
manusia berkomunikasi dan berinteraksi melalui simbol-simbol lisan-pendengaran
yang arbitrari mengikut tabiat.Menurut Lyons lagi, Robins menterjemahkan bahasa
bersifat remeh-temeh dan tidak memberikan maklumat tambahan, cuma
mengandaikan beberapa teori am tentang bahasa dan analisis linguistik. Definisi
bahasa oleh Chomsky yang dipetik John Lyons daripada Syntactic Structures (1957 :
13) terdapat sedikit perbezaan iaitu Bermula daripada sekarang, saya akan
menganggap bahasa sebagai suatu set ayat (finit atau Infinit). Setiap satu set ini
mempunyai had panjang dan tersusun dengan menggunakan satu set unsur yang
terha Ferdinand de Saussure, seorang sarjana Linguistik Swiss mendefinisikan
bahasa yang dititip daripada buku Pedagogi Bahasa tulisan Kamarudin Hj. Husin
dengan satu sistem isyarat yang yang mempunyai bahagian terpenting berupa
gabungan daripada erti dengan bayangan bunyi dan kedua-duanya adalah bersifat
psikologi. Menurutnya lagi erti dan bunyi itu tidaklah terpisah tetapi tergabung
dalam satu rantaian ucapan menurut hukum-hukum tatabahasa. Dapatlah
dirumuskan bahawa bahasa itu merupakan lambang-lambang bunyi yang dihasilkan
oleh alat-alat sebutan manusia, bersistem atau mempunyai susunan tertentu. Turut
mempunyai bentuk-bentuk tertentu, bertugas untuk menyampaikan dan
menyatakan sesuatu, yang mengandungi makna untuk difahami oleh orang lain
bagi mewujudkan interaksi sesama manusia. 1.2 Objektif Berdasarkan kandungan
kertas kerja ini, kita akan dapat mengetahui tentang . bentuk-bentuk ragam bahasa
seperti mana yang diutarakan oleh Zaaba, serta contoh-contoh setiap klasifikasi
ragam tersebut. Di samping itu juga diperihalkan kepentingan penggunaan ragam
bahasa dalam pertuturan khasnya dalam masyarakat Melayu. 1.3 Kaedah Kajian
Bagi menyiapkan kajian ini, digunakan kaedah kepustakaan. Segala maklumat
berkaitan yang diambil daripada buku-buku, juga daripada nota-nota kuliah yang
diberikan oleh Tuan Pensyarah, diolah, dianalisa, disusun, dan digarap sebaik
mungkin bagi menghasilkan kertas kerja yang bermutu. Di samping itu,
menggabungjalinkan idea-idea dan pandangan pelajar sendiri. 1.4 Batasan Kajian
Kajian ini menghadkan hanya ragam bahasa Melayu yang telah dikemukan oleh
Pendita tanah air terkenal iaitu Zaaba atau nama sebenarnya Zainal Abidin bin
Ahmad. Merujuk tulisan atau kenyataan beliau dalam karyanya Ilmu Mengarang
Melayu (1965). Bagi menghuraikan setiap klasifikasi ragam bahasa oleh Zaaba ini,
contoh-contoh berkaitan yang diberikan serta dinyatakan adalah berdasarkan
sebuah novel karya Rejab F.I. yang bertajuk Matahari Di Hujung Malam.
Sehubungan dengan itu, dihuraikan secara ringkas kepentingan atau keistimewaan
atau kepentingan penggunaan ragam bahasa semasa berinteraksi. Walaupun di
dalam buku ini mungkin tidak dapat memenuhi setiap klasifikasi ragam bahasa
yang dikemukakan oleh Zaaba, namun ianya menjadi pilihan atau bahan rujukan
disebabkan tema dan persoalan cerita ini yang menarik. Bertemakan serta
menyingkap persoalan manusia yang sememangnya lupa diri apabila mendapat
sesuatu kesenangan. Kisah seorang guru yang berjaya melanjutkan pelajaran ke
universiti kemudiannya sanggup menyingkirkan pengorbanan isteri, anak, dan
keluarga demi seorang yang lebih istimewa iaitu pensyarahnya sendiri. Ibarat
sudah dapat gading bertuah tanduk tidak berguna lagi. 1.5 Definisi Konsep Bahasa
sebagaimana yang didefinisikan berdasarkan perisian komputer Kamus Eja Tepat
edisi 1997, adalah antaranya bermaksud ujaran, pertuturan atau omong, biasanya
yang melibatkan sesuatu komuniti atau masyarakat. Manakala ragam bermaksud
jenis, aneka atau macam. Oleh itu ragam bahasa menurut Zaaba dalam bukunya
Ilmu Mengarang Melayu (1965), mendefinisikan sebagai beberapa jenis bahasa
yang khas yang merupakan bahasa dalam karangan atau percakapan kerana
menguatkan tujuan kata dan mempertajam hasilnya kepada faham pendengar dan
pembaca. Dengan kata lain ragaman bahasa ini dapat dikatakan sebagai bahasa
tertentu yang digunakan untuk menyatakan sesuatu maksud tertentu. 2.0
KLASIFIKASI RAGAM BAHASA Tidak ada bahasa manusia yang tetap, seragam
mahupun tidak berubah-ubah. Semua bahasa manusia menunjukkan kelainan
dalaman. Penggunaan sebenar berbeza antara satu kelompok dengan kelompok
yang lain, dan antara satu penutur dengan penutur lain, dari segi sebutan sesuatu
bahasa, pilihan kata, dan makna kata-kata tersebut, malah dari segi pemilihan
penggunaan ayat khususnya dalam menyampaikan sesuatu hasrat atau mesej atau
untuk menyatakan tujuan-tujuan tertentu. Pendek kata, wujud pelbagai keragaman
dalam berbahasa. Buku Ilmu Mengarang Melayu karya Pendita Zaaba yang
diterbitkan pada tahun 1965, menitipkan bahawa terdapat sejumlah lima belas
ragam bahasa. Dinyatakan di sini keragaman tersebut iaitu : i. Bahasa Sindiran ii.
Bahasa Menggiat iii. Bahasa Mengejek iv. Bahasa Terbalik v. Bahasa Merajuk vi.
Bahasa Tempelak vii. Bahasa Herdik viii. Bahasa Melampau ix. Bahasa Merendah x.
Bahasa Naik xi. Bahasa Seruan atau Mengeluh xii. Bahasa Berulang xiii. Bahasa
Bertimbal xiv. Bahasa Bukan xv. Bahasa Bahasa Jenaka Selain daripada yang
dinyatakan, terdapat juga pelbagai nama lain untuk ragam bahasa ini. Namun
demikian, kebanyakan nama-nama itu diambil daripada bahasa asing terutamanya
Bahasa Inggeris. 3.0 HURAIAN TENTANG JENIS RAGAM BAHASA Berikut dihuraikan
tentang klasifikasi ragam bahasa yang dinyatakan seperti mana dikemukakan oleh
Zaaba secara terperinci. Perincian juga diberikan bersama-sama contoh-contoh
berkaitan . i. Ragam Bahasa Sindiran Iaitu perkataan yang ditujukan untuk
menyatakan sesuatu maksud kepada seseorang, tidak disebutkan atau dinyatakan
secara tepat. Hanya disampaikan secara sinis dengan dikias-kiaskan atau
dilambangkan kepada perkara lain. Ianya tidak dinyatakan atau disebutkan secara
terus-terang atau ditujukan tepat terhadap seseorang. Dalam novel Matahari di
Hujung Malam, contoh berkaitan jenis ragam ini ialah Kalau tidak ada sebabnya,
masakan tempua bersarang rendah. Kata-kata ini ditujukan oleh Cikgu Sharif
kepada Cikgu Hamdan. Ia tentunya menyindir Cikgu Hamdan yang telah cedera dan
dimasukkan ke hospital akibat dipukul oleh Zaidi dan kawan-kawannya. Cikgu
Hamdan pasti mengetahui sebab berlaku kejadian tersebut atau mestilah berpunca
daripada kesilapan Cikgu Hamdan sendiri. Namun begitu, sindiran berupa tuduhan
ini tidak pula diluahkan secara terang-terangan oleh Cikgu Syarif. Begitu juga
dengan dialog antara Syaharudin dan ayahnya, Pak Mahat yang berbunyi,
Berdrama sana, berdrama sini. Tak puas di atas pentas mereka berdrama pula di
dalam kereta, di tengah sawah!. Ini juga menunjukkan ragam bahasa menyindir
iaitu bagaimana Shaharudin tidak terus-terang mengatakan isterinya Norhayati
berkelakuan tidak senonoh bersama-sama Cikgu Hamdan, tetapi diarahkan pula
dengan perkataan drama yang membawa maksudnyayang sebenar. Itulah antara
ragam sindiran yang terdapat dalam karya ini di samping banyak lagi contoh yang
lain. Jelaslah ragam jenis ini diujarkan dengan tujuan menyindir seseorang tetapi
tidak diluahkan atau dinyatakan secara terang-terangan sebaliknya biasa diujarkan
dengan mengarah kepada sesuatu yang lain. ii. Ragam Bahasa Menggiat Ragam
bahasa jenis ini biasanya ditujukan tidak tepat kepada seseorang. Nadanya seakanakan juga sindiran. Namun begitu tujuannya agak berbeza iaitu untuk mengusik,
bergurau-senda atau kadang-kala bersungguh-sungguh betul, jika benarnya orang
yang terkena atau dimaksudkan menjadi malu. Contohnya Eh! Baik sungguh kau
hari ini Rahmat membuat penilaian. Hm! Aku taulah. Kau seronok sebab Cik
Juliana tu terpikat pada kau kan? Seperti kata-kata Rahmat ini kepada Syaharudin,
nadanya adalah menggiat kawannya itu bertujuan bergurau-senda. Namun begitu,
seolah-olah juga menyindir kawannya yang cuba berbuat baik dengan
pensyarahnya itu untuk kepentingan diri sendiri. Selain itu Rahmat yang
menyebutkan Kalau calang-calang belajar, hm sia-sialah duit kita tu. Maksud
Rahmat yang sebenar adalah mengusik kawannya Syaharudin yang berbaik-baik
yang diberikan bagi membincangkan tajuk ragam bahasa ini. 3.0 KEPENTINGAN
RAGAM BAHASA Bahasa adalah milik manusia yang paling penting. Dengan
bahasalah manusia dapat berhubung antara satu sama lain bagi menyampaikan
sesuatu maksud, perasaan, pandangan, dan lain-lain lagi. Ternyata bahasa yang
beragam-ragam ini pula mempunyai kepentingan yang sangat tinggi dalam
kehidupan manusia seharian. Apalagi hidup dalam masyarakat yang bersifat
homogen, dengan sikap-perangai yang berbeza-beza. Dan menjadi kewajipan serta
tanggungjawab individu dalam masyarakat itulah menangani segala permasalahan
bagi mewujudkan masyarakat yang harmoni. Antara kepentingan ragam bahasa
ialah : i. Menyedarkan individu atau seseorang daripada bersikap negatif seperti
ragam bahasa herdik atau menggiat ditujukan untuk yang pemalas, ii. Mengeratkan
kemesraan seperti ragam bahasa jenaka akan menimbulkan kemesraan di samping
sesuatu tujuan sebenar dinyatakan secara bersahaja tanpa menimbulkan
kemarahan atau kecil hati di pihak yang terkena. iii. Menjaga air muka atau maruah
orang lain walaupun berbahasa dalam keadaan yang marah. Namun begitu maksud
sebenar akan difahami, contohnya ragam bahasa menyindir. iv. Mewujudkan
masyarakat yang bekerjasama, prihatin, bantu-membantu, tolong-menolong, ibarat
pepatah yang ringan sama dijinjing, yang berat sama dipikul. Demikian antara
kepentingan ragam bahasa yang memainkan peranan penting dalam kehidupan
manusia. 4.0 PENUTUP Telah jelas ragam bahasa digunakan oleh masyarakat dalam
kehidupan seharian. Sebagai manusia yang hidup dalam satu komuniti, saling
berinteraksi, berhubungan, dan berkomunikasi, memang akan timbullah bahasa
yang beragam-ragam. Walau bagaimanapun, telah jelas keragaman ini mewujudkan
kelompok masyarakat yang saling mengambil berat antara satu lain, demi kebaikan
bersama. Posted by cikgu noor SGI at 6:51 PM Email ThisBlogThis!Share to
TwitterShare to FacebookShare to Pinterest Labels: Bab 6. Variasi bahasa
Make Money Online : http://ow.ly/KNICZ