pembicara menjadi pendukung didalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara
lisan.
Pembicara lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicara
lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa dituliskan, ragam bahasa itu tidak
bisa disebut ragam bahasa tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan. Oleh karena itu, bahasa
yang dilihat dari ciri- cirinya tidak menunjukan cir-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan
dengan tulisan, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam
itu masing-masing adapun ciri dari keduanya:
Ciri-ciri ragam lisan:
Memerlukan orang kedua/teman bicara.
Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
Berlangsung cepat
Contohnya : Sudah saya baca buku itu.
b. Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulisan makna kalimat yang diungkapkan nya ditunjang
oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalomat. Oleh
karrena itu, enggunaan ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan
kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk katadan struktur kalimat, serta kelengkapaan
unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis:
Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
Harus memperhatikan unsur gramatikal;
Berlangsung lambat;
Selalu memakai alat bantu;
Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.
Contohnya : Saya sudah membaca buku itu.
Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata ) :
Tata Bahasa :
a. Ragam Bahasa lisan
1. Nia sedang baca surat kabar.
2. Ari mau nulis surat.
3. Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.
b. Ragam bahasa tulisan.
1. Nia sedang membaca surat kabar.
2. Ari mau menulis surat.
3. Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.
Kosa kata :
a. Ragam bahasa lisan
1. Ariani bilang kalau kita harus belajar.
2. Kita harus bikin karya tulis.
3. Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak
b. Ragam bahasa tulisan
1. Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.
2. Kita harus membuat karya tulis.
3. Rasanya masih telalu muda bagi saya, Pak.
2. Ragam bahasa berdasarkan Penutur
a. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan
oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama
dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video,
film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek,
pitamin, pideo, pilm, pakultas.
Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa,
nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan
yang seharusnya dipakai.
b. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap
penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai.
Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap
tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor
kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca,
akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan
bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya,
makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan.
3. Ragam bahasa berdasarkan Situasi
a. Ragam Baku
Ragam baku adalah ragam bahasa yang dipakai dalam forum resmi. Ragam ini bisa juga
disebut ragam resmi.
b. Ragam Tidak Baku
Ragam tidak baku adalah ragam bahasa yang menyalahi kaidah-kaidah yang terdapat dalam
bahasa baku.
4. Ragam bahasa berdasarkan Bidang
a. Ragam Ilmu dan Teknologi
Ragam ilmu dan teknologi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam bidang keilmuan dan
teknologi.
b. Ragam Sastra
Ragam satra adalah ragam bahasa yang bertujuan untuk memperoleh kepuasan estetis
dengan cara penggunaan pilih jata secara cermat dengan gramatikal dan stilistil tertentu.
c. Ragam Niaga
Ragam niaga adalah ragam bahasa yang digunakan untuk menarik pihak konsumen agar
dapat melakuakan tindak lanjut dalam kerjasama untuk mencari suatu keuntungan finansial.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa
http://irfanisprayudhi.wordpress.com/2013/09/30/arti-fungsi-dan-ragam-bahasa/
http://herisllubers.blogspot.com/2013/10/ragam-bahasa-indonesia.html
http://www.trigonalworld.com/2013/07/pengertian-ragam-bahasa-menurut-para.html
http://ulfamvn.blogspot.co.id/2014/10/tugas-2-ragam-bahasa.html
Tentang iklan-iklan ini
Share this:
Terkait
ILMU SOSIAL DASARdalam "Tugas Softskill"
Senarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Fungsi Bahasa Indonesia
Keudayaan di Indonesia dan Sistem Kebudayaan di Indonesiadalam "Tugas Softskill"
Senarah Perkembangan Bahasa Indonesia dan Fungsi Bahasa Indonesia
Diksi Atau Pilihan Kata
Ditulis dalam Uncategorized
Tinggalkan Balasan
Oktober 2015
K
Sep
5
6
12
13
19
20
26
27
Pos-pos Terbaru
7
14
21
28
1
8
15
22
29
J
Nov
2
9
16
23
30
Kerangka Karangan
S
3
10
17
24
31
Komentar Terakhir
TIPE ATAU BENTUK ORG di Hal Hal Penting yang D
Kepemimpinan | luthf di TEORI DAN ARTI PENTING KE
TOU 2: KEPEMIMPINAN di TEORI DAN ARTI PENTING KE
ulinasinta11 di Cara Buat Menu dan Sub Menu di
bahrudin515 di Cara Buat Menu dan Sub Menu di
Arsip
Juni 2016
April 2016
Maret 2016
November 2015
M
4
11
18
25
Oktober 2015
September 2015
Juli 2015
Juni 2015
Mei 2015
April 2015
Maret 2015
Desember 2014
November 2014
Oktober 2014
Juni 2014
Mei 2014
April 2014
Maret 2014
Januari 2014
November 2013
Oktober 2013
Kategori
Tugas Softskill
Uncategorized
Gunadarma
BAAK Gunadarma
Gunadarma University
Ilab Gunadarma
Library
Staff Site
Student Site
V-Class