Anda di halaman 1dari 10

Dalam Komunikasi, tanda-tanda verbal

ditunjukkan dengan menyampaikan kata-kata,


baik secara lisan dan tulisan. Sedangkan tanda-
tanda nonverbal terlihat dalam raut wajah
maupun gerak anggota tubuh lainnya yang
mendukung sebuah proses komunikasi yang
berlangsung.
Perilaku pesan verbal dapat terdiri dari:
1. Bahasa Jarak/ruang atau proksemik
2. Bahasa Gerak Anggota Tubuh atau Kinesik
3. Perilaku yang terletak antara verbal dan non
verbal atau paralinguistik
Dalam Komunikasi, terdapat tiga cara
tampilan perilaku manusia yang di dasari oleh
alasan emosional dan rasional, yakni:
1. Bentuk Perilaku Spontan
Perilaku ini hadir secara spontan untuk
menjawab rangsangan dari luar. Perilaku
Spontan biasa dilakukan tanpa dipikirkan
terlebih dahulu.
Contoh : Karena perasaan terharu akan sebuah
kejadian, tiada terasa air mata menggalir
membasahi pipi.
2. Bentuk Perilaku Scripted
Reaksi Emosi Seseorang terhadap pesan
tertentu yang dilakukan melalui proses
belajar, sehingga perilaku itu menjadi rutin.
Perilaku rutin tersebut dinamakan kebiasaan.

3. Bentuk Perilaku Contrived


Perilaku yang sebagian besar dilakukan atas
pertimbangan kognitif. Perilaku ini timbul
karena manusi yakin dan percaya atas apa
yang dia lakukan benar-benar masuk akal.
Biasa juga di sebut sebagai bentuk perilaku
rasional.
Proses Komunikasi Antar Pribadi selalu
senantiasa mengalami perkembangan dan
kemajuan akibat pertambahan informasi.
Apabila perkembangan tersebut semakin
konstan dan mantap, maka kita dapat
meramalkan hasil dari suatu proses komunikasi
antar pribadi yang berlangsung.
Komunikasi Antar Pribadi dikatakan Sukses
bila antara Komunikator dan Komunikan
Berpartisipasi melalui pesan verbal maupun Non
Verbal.
Komunikasi Antar Pribadi juga menitik
beratkan pada bagaimana Interaksi yang terjadi
dalam KAP tersebut.
Komunikasi Antar Pribadi juga pada
Akhirnya akan mampu melahirkan Koherensi,
yakni kepemahaman terhadap benang merah
atau alur pikir pembahasan komunikasi yang
ada.
Dalam KAP terdapat tata aturan diantara
komunikator dengan komunikan, baik yang
dinyatakan maupun yang tidak.
Tatanan Instrinsik adalah suatu standarisasi
perilaku yang sengaja dikembangkan untuk
memandu pelaksanaan KAP. Misalnya dalam
Organisasi.
Tatanan Ekstrinsik adalah tata aturan yang
timbul akibat pengaruh pihak ketiga atau
pengaruh situasi dan kondisi sehingga KAP
harus diperbaiki. Misalnya Ada pihak Ke 3
Ketika Komunikasi sedang berlangsung.
Dalam KAP, Tindakan-tindakan tertentu
sangatlah perlu untuk dilakukan dalam
kerangka menjaga pola komunikasi yang telah
terbangun. Jadi Komunikator dengan
Komunikan harus bersama-sama menciptakan
kegiatan tertentu yang mengesankan bahwa
mereka selalu berkomunikasi antarpribadi.
KAP harus senantiasa mengandung
tindakan persuasi. Persuasi merupakan teknik
untuk mempengaruhi manusia dengan
memanfaatkan/menggunakan data dan fakta
psikologis maupun sosiologis dari komunikan
yang hendak dipengaruhi. Persuasi bukan
sekadar menampilkan bukti bahwa suatu
pendapat sudah diterima komunikan, tetapi
persuasi harus mampu menyatukan suasana
sosiologis, psikologis antara komunikator dan
komunikan.
Oleh karena itu peranan komunikator
dalam KAP senantiasa melibatkan usaha yang
bersifat persuasif. Apabila seorang komunikator
sudah cukup mengenal keadaan sosiologis dan
psikologis komunikan maka ia dia dapat
menyiapkan pesan yang sesuai dengan
kebutuhan komunikan.
Proses Komunikasi yang disertai dengan
tindakan persuasi senantiasa diarahkan untuk
mengubah cara berpikir, pandangan dan
wawasan, perasaan, sikap dan tindakan
komunikan.

Anda mungkin juga menyukai