: DIAN PURNAMASARI
NIM
: A31115308
Pemakaian huruf
Penulisan kata
Penulisan unsur serapan
Pemakaian tanda baca
ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Contoh : Perserikatan BangsaBangsa, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, Garis-Garis
Besar Haluan Negara.
5) Penulisan kata depan dan kata sambung.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam
nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata
depan dan kata sambung yang tidak terletak di depan judul. Contoh :
Bintang Berselimut Debu, Kancil dan Buaya, Surat dalam Kaleng.
b. Penulisan kata
Kata dasar
Kata yang belum mengalami perubahan bentuk, dan ditulis sebagai suatu
kesatuan.
Contoh : Saya makan nasi.
Kata turunan (kata berimbuhan)
Kata yang telah mendapat imbuhan. Imbuhan ditulis bersama dengan kata
dasarnya.
Contoh : membaca
Kata ulang
1) Dwipurwa, pengulangan suku kata awal.
Contoh : laki lelaki
2) Dwilingga, pengulangan utuh secara keseluruhan.
Contoh : laki-laki
3) Dwilingga salin suara, pengulangan variasi fonem.
Contoh : sayur-mayur
4) Pengulangan berimbuhan, pengulangan kata yang mendapat imbuhan.
Contoh : berlari-lari
advokat
persentase
formal
akuntan
informant
informan
anarki
oligarki
komplementer
primer
-eel (Belanda) yang tidak ada padanannya dalam bahasa Inggris menjadi
il
matereel
morel
materiil
moril
kasein
protein
ic (nomina) menjadi ik
electronic
statistic
elektronik
statistik
elektronis
persentil
modernisme
komunisme
publisis
egoist
egois
deskriptif
demonstratif
katalog
dialog
teknologi
fisiologi
analog
epilog
homonoid
anthropoid
trotoar
repertoire
repertoar
direktur
inspektur
dictator
corektor
universitas
kualitas
struktur
prematur
Tanda koma ( , )
1) Dipakai dalam suatu unsur-unsur antara pemerincian atau pembilngan.
Contoh :
- Di dalam tas saya ada buku, penggaris, tempat pensil, dan dompet.
- Satu, dua, . . .
2) Memisahkan antara dua kalimat setara, namun diikuti kata tetapi atau
melainkan.
Contoh : Saya ingin pergi ke mall, tetapi hari ini hujan.
Contoh : Di dalam kamar itu ada barang barikut : lemari, meja, dan
kursi.
2) Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
Contoh : Tempat
: Balai Sidang 45
Tanggal
: 15 September 2015
Waktu
: Pukul 14.00 WITA
Tanda tanya ( ? )
1) Dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh : Siapa namamu ?
2) Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang diragukan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh : Uangnya yang sebanyak Rp 15.000.000 (?) hilang
Tanda seru ( ! )
Digunakan sesudah pernyataan yang berupa perintah, ajakan, atau seruan.
Contoh : Tutup pintu itu !
Tanda kurung
1) Digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh : Dia belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi).
2) Digunakan untuk mengapit keterangan yang bukan merupakan bagian
pokok pembicaraan.
Contoh : Keluarga itu membangun Tongkonan (rumat adat suku
Toraja) di tanah yang mereka beli.
3) Digunakan untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci satu
seri keterangan. Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung
tutup saja.
Contoh : Menurut alat geraknya, protozoa dibagi menjadi :
(a) Rhizopoda
(b) Flagellata
(c) Ciliata
(d) Sporozoa
Tanda petik ( . . . )
1) Digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Contoh : Jangan pergi kalau sedang hujan, kata ibu.
2) Digunakan untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab dalam
buku apabila dipakai dalam suatu kalimat.
Contoh : Bacalah tentang Hitam dalam novel Bidadari Santa
Monica.