Anda di halaman 1dari 7

NAMA

: DIAN PURNAMASARI

NIM

: A31115308

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN


Komponen-komponen Ejaan Yang Disempurnakan
a.
b.
c.
d.

Pemakaian huruf
Penulisan kata
Penulisan unsur serapan
Pemakaian tanda baca

Tata Cara Penggunaan, Penataan, Penulisan, Penyerapan dan Penyetaraan


Ejaan Yang Disempurnakan
a. Pada penulisan huruf
Penggunaan huruf kapital
1) Jabatan diikuti nama orang, instansi atau nama tempat.
Penggunaan huruf kapital dalam penulisan jabatan dianggap benar
apabila diikuti oleh nama orang, instansi, lembaga atau nama tempat.
Contohnya : Gubernur Sulawesi Selatan, Presiden Joko Widodo.
Apabila jabatan tidak diikuti dengan nama lembaga, nama orang
ataupun nama tempat, maka huruf kapital tidak digunakan. Contoh :
gubernur mewajibkan semua masyarakat mengikuti kegiatan jalan
santai.
2) Huruf pertama nama bangsa.
Huruf kapital digunakan dalam huruf pertama nama bangsa, bahasa
dan nama suku. Contoh : bangsa Indonesia, bahasa Jerman, suku
Toraja.
3) Nama geografi yang diikuti nama diri.
Penggunaan huruf kapital dipakai pada nama geografi yang diikuti
nama diri. Contoh : Selat Makassar, Danau Toba. Bila tidak diikuti
nama diri, maka tidak memakai huruf kapital, contoh : anak itu mandi
di sungai.
4) Setiap unsur bentuk ulang sempurna.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan lembaga pemerintah dan

ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Contoh : Perserikatan BangsaBangsa, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, Garis-Garis
Besar Haluan Negara.
5) Penulisan kata depan dan kata sambung.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam
nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata
depan dan kata sambung yang tidak terletak di depan judul. Contoh :
Bintang Berselimut Debu, Kancil dan Buaya, Surat dalam Kaleng.

Penulisan huruf miring


1) Penulisan nama buku, majalah atau surat kabar yang dikutip dalam
tulisan.
Contoh : Surat Kabar Tribun Timur, Buku Otodidak Bermain Piano.
2) Penulisan penegasan kata dan penulisan bahasa asing.
Contoh : huruf pertama kata abad adalah a, banana boat, motorsport,
positive thinking.
3) Penulisan kata ilmiah.
Contoh : rhizopoda, aspergillus, sporozoa, angiospermae.

b. Penulisan kata
Kata dasar
Kata yang belum mengalami perubahan bentuk, dan ditulis sebagai suatu

kesatuan.
Contoh : Saya makan nasi.
Kata turunan (kata berimbuhan)
Kata yang telah mendapat imbuhan. Imbuhan ditulis bersama dengan kata
dasarnya.
Contoh : membaca
Kata ulang
1) Dwipurwa, pengulangan suku kata awal.
Contoh : laki lelaki
2) Dwilingga, pengulangan utuh secara keseluruhan.
Contoh : laki-laki
3) Dwilingga salin suara, pengulangan variasi fonem.
Contoh : sayur-mayur
4) Pengulangan berimbuhan, pengulangan kata yang mendapat imbuhan.
Contoh : berlari-lari

c. Penulisan unsur serapan


-aat (Belanda) menjadi at
advokaat

advokat

-age menjadi ase


percentage

-al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi al


structural, structureel
structural
formal, formeel

persentase

formal

-ant menjadi -an


accountant

akuntan

informant

informan

-archy, -archie (Belanda) menjadi arki


anarchy, anarchie
oligarchy, oligarchie

anarki
oligarki

-ary, air (Belanda) menjadi -er


complementary, complementair
primary, primair

komplementer
primer

-(a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si


action, actie
aksi
publication, publicatie
publikasi

-eel (Belanda) yang tidak ada padanannya dalam bahasa Inggris menjadi

il
matereel
morel

materiil
moril

-ein tetap ein


casein
protein

kasein
protein

-ic, -ics, -ique, -iek, -ica (nomina) menjadi -ik, ika


logic, logica
logika
phonetics, ponetiek
fonetik

ic (nomina) menjadi ik
electronic
statistic

elektronik
statistik

-ic, -ical, -isch (adjectiva) menjadi -is


electronic, electronisch

elektronis

-ile, -iel menjadi -il


percentile, percentiel

persentil

-is, -isme (Belanda) menjadi isme


modernism, modernisme
communism, comunisme

modernisme
komunisme

-ist menjadi -is


publicist

publisis

egoist

egois

-ive, -ief (Belanda) menjadi -if


descriptive, descriptief
demonstrative, demonstratief

deskriptif
demonstratif

-logue menjadi -log


catalogue
dialogue

katalog
dialog

-logy, -logie (Belanda) menjadi logi


technology, technologie
physiology, pysiologie

teknologi
fisiologi

-loog (Belanda) menjadi log


analoog
epiloog

analog
epilog

-oid, -oide (Belanda) menjadi -oid


homonoid, homonoide
anthropoid, anthropoide

homonoid
anthropoid

-oir(e) menjadi -oar


trotoir

trotoar

repertoire

repertoar

-or, -er, (Belanda) menjadi -ur, -ir


director, directer
inspector, inspecteur

direktur
inspektur

-or tetap -or


dictator
corrector

dictator
corektor

-ty, -teit (Belanda) menjadi -tas


university, universiteit
quality, kwaliteit

universitas
kualitas

-ure, -uur (Belanda) menjadi -ur


structure, struktuur
premature, prematuur

struktur
prematur

d. Pemakaian tanda baca


Tanda titik ( . )
1) Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh : Ibukota Negara Indonesia adalah Jakarta.
2) Dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh : Vinda Aprilia D. , Abd. Syahrir , Muh. Ilham
3) Dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.
Contoh : Dr. (doktor), Ir. (insinyur)

Tanda koma ( , )
1) Dipakai dalam suatu unsur-unsur antara pemerincian atau pembilngan.
Contoh :
- Di dalam tas saya ada buku, penggaris, tempat pensil, dan dompet.
- Satu, dua, . . .
2) Memisahkan antara dua kalimat setara, namun diikuti kata tetapi atau
melainkan.
Contoh : Saya ingin pergi ke mall, tetapi hari ini hujan.

Tanda titik koma ( ; )


1) Dipakai untuk memisahkan kalimat-kalimat sejenis yang setara
Contoh : malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga
2) Dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu
kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh : Vina mengerjakan tugas sekolah; Deni menulis soal di papan tulis;
Fira hanya mendengarkan musik di kelas.

Tanda titik dua ( : )


1) Dipakai pada suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau
pemerian.

Contoh : Di dalam kamar itu ada barang barikut : lemari, meja, dan
kursi.
2) Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
Contoh : Tempat
: Balai Sidang 45
Tanggal
: 15 September 2015
Waktu
: Pukul 14.00 WITA

Tanda tanya ( ? )
1) Dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh : Siapa namamu ?
2) Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang diragukan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh : Uangnya yang sebanyak Rp 15.000.000 (?) hilang

Tanda seru ( ! )
Digunakan sesudah pernyataan yang berupa perintah, ajakan, atau seruan.
Contoh : Tutup pintu itu !

Tanda kurung
1) Digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh : Dia belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi).
2) Digunakan untuk mengapit keterangan yang bukan merupakan bagian
pokok pembicaraan.
Contoh : Keluarga itu membangun Tongkonan (rumat adat suku
Toraja) di tanah yang mereka beli.
3) Digunakan untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci satu
seri keterangan. Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung
tutup saja.
Contoh : Menurut alat geraknya, protozoa dibagi menjadi :
(a) Rhizopoda
(b) Flagellata
(c) Ciliata
(d) Sporozoa

Tanda kurung siku ( [ ] )


a) Digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian yang ditulis orang
lain yang mengisyaratkan bahwa kesalahan itu terdapat di dalam
naskah asal.
Contoh : Sang Dewi Malam mena[m]pakkan wujudnya.

b) Digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang


sudah bertanda kurung.
Contoh : (Perbedaan antara dua macam proses ini [lihat Bab I] tidak
dibicarakan).

Tanda petik ( . . . )
1) Digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Contoh : Jangan pergi kalau sedang hujan, kata ibu.
2) Digunakan untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab dalam
buku apabila dipakai dalam suatu kalimat.
Contoh : Bacalah tentang Hitam dalam novel Bidadari Santa
Monica.

Tanda petik tunggal ( . . . )


1) Dipakai untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh : Apa kau melihat benda itu tadi pagi ? tanya Andi.
2) Dipakai untuk mengapit terjemahan, penjelasan kata, atau ungkapan
asing.
Contoh : problem solve pemecahan masalah.

Tanda garis miring ( / )


1) Dipakai dalam penomoran kode surat.
Contoh : No. 3/08//PN/PEWARIS/2015
2) Dipakai sebagai pengganti kata atau, per, dan nomor alamat.
Contoh : BTN Griya Permai blok D8/8
Harga minuman itu Rp 5.000/botol

Syarat-syarat Penyerapan Unsur-unsur Asing


1. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya.
2. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan
Indonesianya.
3. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan
jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya.

Anda mungkin juga menyukai