Anda di halaman 1dari 4

A.

Penggunaan Tanda Baca


a. Tanda Titik(.)
1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat.
2. Tanda titik digunakan di belakang angka/huruf dalam bagan.
3. Tanda titik digunakan untuk penulisan waktu.
b. Tanda Koma(,)
1. Tanda koma digunakan diantara unsur dari sebuah perincian
2. Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara dari suatu
kalimat ke kalimat setara berikutnya. Contoh: ini laptop
saya,sedangkan itu handphone adik saya.
3. Tanda koma digunakan untuk memisahkan kata seru. Contoh:
wah,indah sekali pemandangan ini!
c. Tanda Titik Koma(;)
1. Digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat setara.
2. Digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang
berupa frasa atau kelompok kata.
d. Tanda Titik Dua(:)
1. Digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian
2. Digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.

e. Tanda Petik (“…”)

1. Digunakan untuk mengapit petikan langsung

2. Digunakan untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang
dipakai dalam kalimat, serta istilah ilmiah yang kurang dikenal.
Contoh: Puisi “Aku” karya Chairil Anwar muncul dalam dua judul,
yakni “Aku” dan “Semangat”.

f. Tanda Petik Tunggal (‘...’)

1. Digunakan untuk mengapit petikan yang tersusun dalam petikan lain.


Contoh: “Suara apa itu?” ‘kring kring’ seperti sirine diujung jalan”,
tanya Budi pada Ani.
2. Digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata
ungkapan asing. Contoh: Proses imitation yang berarti ‘peniruan’
dilakukan oleh anak-anak di usia awal.

g. Tanda Garis Miring (/)

1. Digunakan untuk tanda pisah unsur-unsur nomor surat, alamat dan


penanda masa tahun. Contoh: 17/UNS.D3/2013 (nomor surat)

h. Tanda Penyingkat/Apostrof (‘)

1. Digunakan untuk mengganti bagian yang hilang (disingkat) pada kata


atau tahun. Contoh: Insiden itu pecah pada tahun 1998 menjadi
Insiden itu pecah tahun ’98.

C. Penulisan Kata

a. Kata Dasar
Kaya yang penulisannya harus dilakukan dalam sebuah kesatuan,

Contoh : Saya makan di Warung Nasi.

b. Kata Turunan
Kata turunan biasanya merupakan kata yang memiliki imbuhan baik di awal
kata dasar, sebagai sisipan atau diletakkan di akhir sebuah kata dasar.

Contoh : berjalan, ayunan, gemetar dan lain sebaginya.

c. Kata Berulang
Penulisannya dilakukan dua kali.

Contoh : makan-makan, pagi-pagi

d. Gabungan Kata
Untuk menggabungkan kata agar menjadi padu. Terdapat 2 garis besar
penggunaan gabungan kata, yaitu, kata majemuk yang ditulis terpisah dan
gabungan kata yang sudah pad.

Contoh kata majemuk : kambing hitam, papan tulis,

Contoh gabungan kata yang sudah padu : kilometer, wiraswasta, bilamana.


e. Kata Depan (di, ke, dan dari)
Contoh : Aku sudah datang dari 2 jam yang lalu. Ia datang dari Solo,
mereka pergi tanpa jejak.

f. Partikel –lah, -kah dan –tan.


Contoh : Apalah arti diriku tanpa dirimu, sudahkah Anda minum air hari
ini?

g. Singkatan dan Akronim


Akromin adalah singkatan dari dua kata/ lebih yang diperlakukan sebagai
sebuah kata.

Contoh : Bulog ( Badan Urusan Logistik, Pemda (Pemerintah Daerah).

o Singkatan untuk nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan/


pangkat.
Contoh : Kol. = Kolonel, M.Hum = Magister Humanioran.
o Singkatan untuk nama resmi lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan, badan/ organisasi, nama dokumen resmi.
Contoh : DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah).
o Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf dan diikuti
tanda titik dalam penulisan.
Contoh : a.n (atas nama), u.p (untuk diperhatikan).
o Singkatan untuk lambang kimia, ukuran, berat, luas, isi, satuan
ukur, timbangan dan mata uang.
Contoh : cm (centimeter), Rp (rupiah)
h. Angka dan Bilangan
Angka dan bilangan penggunaannya dalam bahasa indonesia dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu :
a) Angka Arab : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9.
b) Angka Romawi : I, II, III dan seterusnya.
c) Angka yang digunakan untuk menyatakan ukuran, berat, luas, isi, satuan
waktu, nilai uang dan jumlah.
Contoh : tahun 1945, sebanyak 23 orang , seharga 5000 rupiah.

Anda mungkin juga menyukai