Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 2

BAHASA
INDONESIA
RAGAM BAHASA
ANGGOTA KELOMPOK
01 02 03
Alyanda Azzahra Farissa Nayla Azkiya Haya Afifah

04 05
Ripka Azisa Muhammad Ilhami
Pengertian
Ragam Bahasa
Pengertian Ragam Bahasa

Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut


pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan
bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara.
Pentingnya Belajar Ragam Bahasa

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu, yang dipakai oleh masyarakat


Indonesia sejak dahulu. Namun tidak semua orang menggunakan tata cara
atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa
Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar
Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa cukup
penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh, sehingga
identitas sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Sebab Terjadinya Ragam Bahasa
Ragam bahasa timbul seiring dengan perubahan masyarakat.
Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai
keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi
bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa
timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok
untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar
Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari :
1. Alat untuk Ekspresi Diri
2. Alat untuk Komunikasi
3. Alat untuk Adaptasi Sosial
4. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia
5. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia
6. Alat kontrol sosial dan integrasi (penyatuan)
Macam-Macam
Ragam Bahasa
Ragam Bahasa Berdasarkan Media Yang Digunakan
a) Ragam bahasa lisan
Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh
ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu
pemahaman. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian.
Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian,
ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-
unsur dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku
lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam
memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah
kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau
santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat
disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan,
hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang
dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun
direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat
dikatakan sebagai ragam tulis.
Ciri-ciri Ragam Bahasa Lisan

 Memerlukan orang kedua atau teman bicara


 Tergantung kondisi, ruang, dan waktu .
 Berlangsung cepat.
 Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya
perlu intonasi serta bahasa tubuh.
 Kesalahan dapat langsung dikoreksi
Contohnya; “Sudah saya baca buku itu”
Ragam Bahasa Berdasarkan Media Yang Digunakan
b) Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam
ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di
samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam
ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa
seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata,
kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam
mengungkapkan ide.
Ciri-Ciri Ragam Bahasa Tulis
 Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
 Tidak terikat ruang dan waktu.
 Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat.
 Pembentukan kata dilakukan secara sempurna.
 Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap.
 Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.
 Berlangsung lambat.
 Memerlukan alat bantu.
Contohnya: “Saya sudah membaca buku itu”.
Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan

1. Tata Bahasa :
a. Ragam Bahasa lisan
1) Nia sedang baca surat kabar.
2) Ari mau nulis surat.
3) Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.
b. Ragam bahasa tulisan
1) Nia sedang membaca surat kabar.
2) Ari mau menulis surat.
3) Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran
2. Kosa kata :
a. Ragam bahasa lisan
1) Ariani bilang kalau kita harus belajar.
2) Kita harus bikin karya tulis.
3) Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak.
b. Ragam bahasa tulisan
1) Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.
2) Kita harus membuat karya tulis.
3) Rasanya masih terlalu muda bagi saya, Pak.
Ragam Bahasa Berdasarkan Latar Belakang Penutur
a. Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/dialek)

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta


berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali,
Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-
beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa tampak pada
pelafalan “b” pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti
mBogor, mBandung, mBanyuwangi, dan mBesuki. Logat bahasa
Indonesia orang Bali dan Aceh tampak pada pelafalan “t” seperti pada
kata ithu, kitha, canthik, dan thethapi.
Logat orang Tapanuli tampak realisasi pelafalan “e” dengan
tekanan kata yang amat jelas, seperti yang tampak dalam kata-kata
sementara, sewenang-wenang, lebaran, dan gelang, ciri-ciri
tekanan, turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi
bahasa membentuk aksen yang berbeda-beda.
b. Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang


berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama
dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah,
kompleks, vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak
berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin,
pidio, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata
bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya
mencari.
c. Ragam Bahasa Berdasarkan Sikap Penutur

Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan


bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan).
Sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara
atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap
tersebut.
Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau
petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara
penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan
ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur
dan kawan bicara akan semakin resmi dan makin tinggi tingkat
kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat
keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan.
Contoh Ragam bahasa Indonesia dari cara pandang penutur :
1. Ragam dialek : “Gue udah baca itu buku ”
2. Ragam terpelajar : “Saya sudah membaca buku itu”
3. Ragam resmi : “Saya sudah membaca buku itu”
4. Ragam tak resmi : “Saya sudah baca buku itu”
Ragam Bahasa Berdasarkan Pokok Persoalan Yang Dibicarakan
Dilihat dari pokok persoalan yang dibicarakan, ragam bahasa dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis. Misalnya, bahasa yang digunakan dalam
lingkungan ilmu dan teknologi berbeda dengan bahasa yang digunakan
dalam lingkungan niaga serta berbeda pula dengan bahasa yang digunakan
dalam lingkungan seni (kebudayaan). Demikian pula, bahasa yang
digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang
digunakan dalam lingkungan olahraga, hukum, atau politik Perbedaan itu
tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata/istilah/ungkapan yang
khusus digunakan dalam bidang- bidang tersebut.
Kesimpulan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, orang yang dibicarakan,
serta menurut media pembicaraan. Dalam konteks ini ragam bahasa
meliputi bahasa lisan dan tulisan.
Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta
menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD),
sedangkan ragam bahasa lisan diharapkan para warga Indonesia mampu
mengucapkan dan memakai bahasa dengan baik serta bertutur kata
sopan sebagai pedoman yang ada.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai