Pengertian Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri.
Berikut akan dipaparkan beberapa hakikat bahasa menurut para ahli. Dimulai dari pendapat
Chaer (dalam Muliastuti, 2014, hlm. 13) yang mengungkapkan bahwa ciri bahasa (hakikat
bahasa) adalah sebagai berikut.
B. Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakainya, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,serta
menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragamyang
baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalamkarya
ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalamsurat
menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi
Pada umumnya, pemakaian bahasa Indonesia digolongkan menjadi dua jenis yaitu baku dan
tidak baku. Seperti halnya ketika kita berada dalam situasi resmi maka kita akan menggunakan
bahasa baku. Sedangkan, apabila di tengah pasar atau di rumah sendiri maka kita tidak harus
menggunakan bahasa baku.
Namun, penggolongan di atas tidak dapat mewakili dari keseluruhan bahasa. Seperti contoh
apabila ditinjau dari media atau sarananya, ragam bahasa terdiri dari :
Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap dengan fonem sebagai
unsur. Sedangkan, ragam bahasa tulisan merupakan bahasa yang dihasilkan dengan
menggunakan tulisan atau rangkaian huruf sebagai unsurnya.
Fungsi Ragam Bahasa
Adapun ragam bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai bahasa nasional. Fungsi-fungsi tersebut
adalah :
Selain itu, bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa negara. Fungsi dari bahasa negara
adalah :
Seperti yang telah kita ketahui, bahasa Indonesia memiliki beragam jenis. Macam-macam ragam
bahasa dapat dibedakan karena berbagai faktor. Berikut merupakan macam-macam dari ragam
bahasa :
Dilihat dari media atau sarananya, bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu ragam lisan
dan tulisan.
Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap dengan fonem sebagai
unsur dasar. Ciri-ciri dari ragam lisan adalah :
Ragam Tulis
Ragam bahasa tulisan adalah bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan tulisan atau
rangkaian huruf sebagai unsurnya. Ciri-ciri dari ragam bahasa tulisan yaitu :
Selain digolongkan dari media, terdapat penggolongan ragam bahasa berdasarkan standar atau
kebakuan bahasa. Pembedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan
berdasarkan:
Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan nonstandar adalah sebagai
berikut:
Penggunaan kata sapaan dan kata ganti merupakan ciri pembeda ragam standar dan ragam
nonstandar yang sangat menonjol. Kepada orang yang kita hormati, kita akan cenderung
menyapa dengan menggunakan kata Bapak, Ibu, Saudara, Anda. Jika kita menyebut diri kita,
dalam ragam standar kita akan menggunakan kata Saya atau Aku. Dalam ragam nonstandar, kita
akan menggunakan kata Gue.
Penggunaan kata tertentu merupakan ciri lain yang sangat menandai perbedaan ragam standar
dan ragam nonstandar. Dalam ragam standar, digunakan kata-kata yang merupakan bentuk baku
atau istilah dan bidang ilmu tertentu. Penggunaan imbuhan adalah ciri lain. Dalam ragam standar
kita harus menggunakan imbuhan secara jelas dan teliti.
Penggunaan kata sambung (konjungsi) dan kata depan (preposisi) merupakan ciri pembeda lain.
Dalam ragam nonstandar, sering kali kata sambung dan kata depan dihilangkan. Kadang kala,
kenyataan ini mengganggu kejelasan kalimat.
Contoh 1:
(a) " Ibu mengatakan, kita akan pergi besok"
(b) "Ibu mengatakan bahwa kita akan pergi besok"
Pada Contoh (1a) merupakan ragam semi standar dan diperbaiki pada Contoh (1b) yang
merupakan ragam standar.
Contoh 2:
(a) "Mereka bekerja keras menyelesaikan pekerjaan itu."
(b) "Mereka bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan itu."
Kalimat (a) kehilangan kata sambung (bahwa), sedangkan kalimat (b) kehilangan kata depan
(untuk). Dalam laras jurnalistik kedua kata ini sering dihilangkan. Hal ini menunjukkan bahwa
laras jurnalistik termasuk ragam semi standar.
Kelengkapan fungsi merupakan ciri terakhir yang membedakan ragam standar dan nonstandar.
Artinya, ada bagian dalam kalimat yang dihilangkan karena situasi sudah dianggap cukup
mendukung pengertian. Dalam kalimat-kalimat yang nonstandar itu, predikat kalimat
dihilangkan. Seringkali pelesapan fungsi terjadi jika kita menjawab pertanyaan orang. Misalnya,
Hai, Ida, mau ke mana?” “Pulang.” Sering kali juga kita menjawab “Tau.” untuk menyatakan
‘tidak tahu’. Sebenarnya, pëmbedaan lain, yang juga muncul, tetapi tidak disebutkan di atas
adalah Intonasi. Masalahnya, pembeda intonasi ini hanya ditemukan dalam ragam lisan dan tidak
terwujud dalam ragam tulis.
Apabila dilihat dari cara pandang penutur atau pembicaranya, ragam bahasa Indonesia dibedakan
menjadi:
1. Ragam Dialek
2. Ragam Terpelajar
3. Ragam Resmi
4. Ragam Tak Resmi
Contoh:
Terdapat berbagai ragam bahasa yang digunakan dilihat dari topik pembicaraannya. Topik yang
dimaksud adalah hukum, bisnis, agama, sosial, sains dan lainnya.
Salah satu ciri dari ragam tersebut adalah ragam ilmiah memiliki beberapa karakteristik seperti :