Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

RAGAM BAHASA INDONESIA


Di susun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Sukarir Nuryanto


Disusun oleh :
1. Trisna Amalia Putri (1401416255)
2. Syifa Maulana Alghoni (1401416287)
3. Laely Avida Maharani (1401416301)
4. Dwiki Al Fauzi (1401416303)

ROMBEL E (7)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
BAB I
PEMBUKA
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat Indonesia. Bahasa juga
menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-
masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu
menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat. Selain itu, fungsi bahasa
juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan,
kemauan bahkan dapat melambangkan tingkah laku seseorang.
Tanpa adanya bahasa didalam kehidupan bermasyarakat, maka kita akan sulit
untuk menyampaikan maksud dalam melakukan suatu tindakan. Baik itu secara
langsung melalui ucapan yang keluar dari ucapan kita, ataupun tulisan yang kita tulis
untuk disampaikan.

BAB II
RUMUSAN MASALAH
2.1 Rumusan Masalah
1. Pengertian Ragam Bahasa menurut ahli?
2. Jelaskan pengertian Ragam Bahasa menurut pendapatmu sendiri!
3. Sebutkan macam-macam Ragam Bahasa!
4. Apa saja macam Variasi Bahasa?

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah  variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut elat yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. (Bachman, 1990).
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian
bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan
tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi
digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di
pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
Ragam bahasa menurut pendapat kami adalah perbedaan cara berkomunikasi
antara individu dengan individu berdasarkan tempat, waktu, suasana dan kepentingan
masing-masing.

3.2    Macam-macam Ragam Bahasa


Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media, cara pandang penutur, dan elat
pembicaraan.
1. Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media
a. Ragam bahasa Media (Lisan)
Bahasa yang di hasilkan menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan
fonem sebagai elati dasar dinamakan ragam bahasa lisan. Dalam ragam lisan kita
berurusan dengan tata bahasa, kosakata dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini,
pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak
tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Ciri-ciri ragam lisan:
 Memerlukan orang kedua/teman bicara.
 Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
 Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya intonasi serta bahasa tubuh.
 Berlangsung cepat
Kelebihan ragam bahasa lisan :
 Dapat disesuaikan dengan situasi
 Faktor efisiensi waktu
 Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan
dan gerak anggota badan agah pendengar mengerti apa yang dikatakan
seperti situasi, elat dan gerak-gerak pembicara.
 Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa
 yang dibicarakannya.
 Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian
bahasa yang dituturkan oleh penutur.
 Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari
informasi audit, visual dan kognitif.
Kelemahan ragam bahasa lisan :
 Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat
frase frase sederhana.
 Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
 Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan.
 Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.

b. Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai elati dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan
dengan tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dengan ragam bahasa
tulis, kita tuntut adanya kelengkapan elati kata seperti bentuk kata ataupun
susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan dan
penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Ciri-ciri ragam tulis:
  Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara
 Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu
 Harus memperhatikan elati gramatikal;
 Berlangsung lambat
  Selalu memakai alat bantu
 Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi
 Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu
dengan   tanda baca.
Kelebihan ragam bahasa tulis :
 Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi
yang menarik dan menyenangkan.
 Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
 Sebagai sarana memperkaya kosakata.
 Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau
mengungkap elati-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan
pembaca.
Kelemahan ragam bahasa tulis :
 Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak
ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
 Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus
mengikuti kaidah-kaidah bahasa.
 Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh
karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih
besar.          

c. Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa
kata ):
A. Tata Bahasa :
a.       Ragam Bahasa lisan
1)      Nia sedang baca surat kabar.
2)      Ari mau nulis surat.
3)      Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.
b.      Ragam bahasa tulisan.
1)         Nia sedang membaca surat kabar.
2)         Ari mau menulis surat.
3)         Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.

B. Kosa kata :
a.       Ragam bahasa lisan
1)    Ariani bilang kalau kita harus belajar.
2)    Kita harus bikin karya tulis.
3)    Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak
b.      Ragam bahasa tulisan
1)    Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.
2)    Kita harus membuat karya tulis.
3)    Rasanya masih telalu muda bagi saya, Pak.

2.      Ragam bahasa Indonesia berdasarkan penutur.


Ragam Bahasa Berdasarkan penutur yaitu :
j. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek).
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa.
Bahasa  digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia
yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing
memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa
Tengah tampak pada pelafalan/b/pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota
seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak
pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
2.      Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan
berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal
dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang
tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm,
pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa
seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat
pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
Contoh:
a) Ira mau nulis surat = Ira mau menulis surat
b) Saya akan ceritakan tentang Kancil = Saya akan menceritakan tentang Kancil.

3.      Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur.


Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika
lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi,
akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau
penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa
seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak
antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam
bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan
makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya,
makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan.
Contoh:
Ragam resmi        : “Saya sudah membaca buku itu”
Ragam tak resmi  : “Saya sudah baca buku itu”

3.      Ragam bahasa Indonesia menurut elat pembicaraan.


Berdasarkan elat pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari beberapa ragam diantara nya
adalah :
1.       Ragam bahasa ilmiah
2.       Ragam hukum
3.       Ragam bisnis
4.       Ragam agama
5.       Ragam sosial
6.       Ragam kedokteran
7.       Ragam sastra

Contoh ragam bahasa berdasarkan elat pembicaraan:


 Dia dihukum karena melakukan tindak pidana. (ragam hukum)
 Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.(ragam bisnis)
 Cerita itu menggunakan elati flashback. (ragam sastra)
 Anak itu menderita penyakit kuorsior. (ragam kedokteran)
 Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif. (ragam psikologi)

Ragam bahasa baku dapat berupa: ragam bahasa baku tulis dan ragam bahasa baku lisan.
Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya keragaman bahasa, diantaranya :
• Faktor Budaya atau letak Geografis
• Faktor Ilmu pengetahuan
• Faktor Sejarah
j. Ragam bahasa berdasarkan waktu penggunaan

j. Ragam bahasa Indonesia lama


Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai dengan
saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh
bahasa Melayu . Bahasa Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia. Alasan Bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia :
1) Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca,
2) Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa,
3) Keikhlasan suku daerah lain ,dan
4) Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan
b. Ragam bahasa Indonesia baru
Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah
Pemuda pada 28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan
perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa
Indonesia.

Variasi Bahasa

Variasi atau ragam bahasa merupakan bahasan pokok dalam studi sosiolinguistik.
Bahasa itu menjadi beragam dan bervariasi bukan hanya penuturnya yang tidak elative tetapi
juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam.

j. Variasi bahasa idioiek


Variasi bahasa idioiek adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan. Menurut konsep
idioiek. Setiap orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-masing.

b. Variasi bahasa dialek


Variasi bahasa dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya
elative, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Umpamanya, bahasa Jawa
dialek Bayumas, Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya.

c. Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal


Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang digunakan oleh
sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya, variasi
bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun lima puluhan, dan
variasi bahasa pada masa kini.

d. Variasi bahasa sosiolek


Variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para
penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya, seperti
usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain
scbagainya.

e. Variasi bahasa berdasarkan usia


Variasi bahasa berdasarkan usia yaitu varisi bahasa yang digunakan berdasarkan tingkat
usia. Misalnya variasi bahasa anak-anak akan berbeda dengan variasi remaja atau orang
dewasa.

f. Variasi bahasa berdasarkan pendidikan


Variasi bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna bahasa. Misalnya,
orang yang hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar akan berbeda variasi bahasanya
dengan orang yang lulus sekolah tingkal atas. Demikian pula, orang lulus pada tingkat sekolah
menengah atas akan berbeda penggunaan variasi bahasanya dengan mahasiswa atau para
sarjana.

g. Variasi bahasa berdasarkan seks


Variasi bahasa berdasarkan seks adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis kelamin
dalam hal ini pria atau wanita. Misalnya, variasi
bahasa yang digunakan o!eh ibu-ibu akan berbeda dengan varisi bahasa yang digunakan oleh
bapak-bapak.

h. Variasi bahasa berdasarkan profesi, pekerjaan, atau tugas para penutur


Variasi bahasa berdasarkan profesi adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis
profesi, pekerjaan dan tugas para penguna bahasa tersebut. Misalnya, variasi yang digunakan
oleh para buruh, guru, mubalik, dokter, dan lain sebagninya tentu mempunyai perbedaan
variasi bahasa.

j. Variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan


Variasi bahasa berdasarkan lingkal kebangsawanan adaiah variasi yang lerkail dengan
lingkat dan kedudukan penuliir (kebangsawanan atau raja-raja) dalam masyarakatnya.

j. Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur


Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur adalah variasi bahasa yang
mempunyai kemiripan dengan variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan hanya saja
tingkat ekonomi bukan mutlak sebagai warisan sebagaimana halnya dengan tingkat
kebangsawanan.
BAB 4
PENUTUP
2.2 Simpulan
2.3 Saran
4.3 Daftar pustaka
http://dellatilasnuari.blogspot.co.id/2015/10/ragam-bahasa-dan-variasi-bahasa.html
http://sitimapmap.blogspot.co.id/2015/08/makalah-ragam-bahasa-indonesia.html
http://tugasmanajemen.blogspot.co.id/2011/03/pengertian-bahasa-fungsi-bahasa-ragam.html
http://teorikux.blogspot.co.id/2013/10/variasi-dan-ragam-bahasa_1.html

Anda mungkin juga menyukai