Anda di halaman 1dari 7

Pertemuan ke III

Pokok Bahasan:

Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam Konteks

Kinerja Akademik

Sub Pokok Bahasan:

 Ragam Bahasa Indonesia

 Bahasa Indonesia yang Benar dan Baik

 Ragam Bahasa Indonesia Baku

RAGAM BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai

oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia,

namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah

satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan

maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam

bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang

akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan benar sehingga

identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.

› Pengertian Ragam bahasa

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, ragam bahasa berasal

dari dua suku kata yaitu ragam yang berarti macam atau jenis dan bahasa berarti

berintraksi atau percakapan yang baik. Ragam bahasa adalah kumpulan bahasa sebagai

alat interaksi antar objek yang memiliki spesifikasi tertentu. Tidak asing bagi kita

jika dalam suatu bahasa memiliki makna yang sama dengan bahasa serta pelafalan

yang berbeda. Contoh dalam bahasa minang kata gila disebut gilo, atau dalam bahasa

pesisir kata makan jadi maken.

Menurut Dendy Sugono (1999:9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa

Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak

baku. Dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan

resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di

taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam

bahasa terdiri dari:

1. Ragam bahasa lisan

2. Ragam bahasa tulis


Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai

unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan

memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa

tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa

tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa

dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itu memiliki hubungan yang erat.

Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf, melambangkan ragam bahasa lisan.

Oleh karena itu, sering timbul kesan bahwa ragam bahasa lisan dan tulis itu sama.

Padahal, kedua jenis ragam bahasa itu berkembang menjdi sistem bahasa yang

memiliki seperangkat kaidah yang tidak identik benar, meskipun ada pula

kesamaannya. Meskipun ada keberimpitan aspek tata bahasa dan kosa kata, masing-

masing memiliki seperangkat kaidah yang berbeda satu dari yang lain.

BAHASA INDONESIA YANG BENAR DAN BAIK

Pada dasarnya semua ragam bahasa memiliki kekurangan dan kelebihan masing-

masing. Ada bahasa yang mudah dipelajari atau mudah dimengerti, atau ada juga

beberapa bahasa yang sulit dimengerti. Penggunaan Ragam Bahasa yang baik itu

adalah menggunakan ragam bahasa sesuai dengan kondisi dan tempat, ketika kita

ditempat yang nonformal maka bahasa yang digunakan adalah bahasa non-formal. Tapi

tuntunannya dalam jiwa kita terpatri untuk berusaha menggunakan bahasa yang baku

dan Ejaan Yang Disempurnakan.

Menggunakan bahasa yang baku akan mempersingkat kalimat, memperjelas kalimat,

dan membuat kalimat akurat. Sedangkan penggunaan ragam bahasa yang benar adalah,

menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah-kaidah yang sudah ada.Dalam berbahasa

seorang dituntut agar memahami aturan-aturan yang telah dibakukan, seperti

penggunaan kata serapan, kata sambung, dll.

Jenis-Jenis Ragam Bahasa Indonesia

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis ragam bahasa, terdiri atas:

1. Ragam Bahasa Berdasarkan Cara Pandang Pembicara (Penutur)

Dalam ragam bahasa ini terdiri dari Bahasa Daerah (dialek), Bahasa Pendidikan

dan Bahasa yang formal dan non formal.

› Bahasa Daerah

Bahasa indonesia yang di gunakan di daerah biasanya terbawa dengan lingkungan

daerahnya. Seperti misalnya cara bicara bahasa indonesia yang digunakan oleh
masyarakat di daerah jawa berbeda dengan cara bicara bahasa indonesia yang

digunakan oleh masyarakat di daerah sumatra.

› Bahasa Pendidikan

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang berpendidikan pasti berbeda dengan

masyarakat yang tidak berpendidikan. Bisa dibandingkan cara pelafalan katanya

misalnya seperti masyarakat yang berpendidikan sering menggunakan kata mencuci,

mengunci, vidio dan tv. Beda dengan masyarakat yang tidak melalui pendidikan akan

melafalkan kata nyuci, ngunci, pidio dan tipi.

› Bahasa Formal dan NonFormal

Bahasa formal sering di gunakan dalam acara-acara resmi, seperti upacara

pelantikan, seminar dan rapat. Sedangkan bahasa non formal sering di gunakan pada

kegiatan kita sehari-hari di luar acara-acara resmi, seperti ketika berbicara dengan

teman dan dengan keluarga.

2. Ragam Bahasa Berdasarkan Media Yang Digunakan

Ragam bahasa berdasarkan media yang di gunakan terbagi menjadi 2 yaitu:

› Ragam Bahasa Secara Lisan

Bahasa ini adalah bahasa yang dikeluarkan secara lisan atau dengan media

lisan. Dalam ragam bahasa ini sering memakai bahasa yang baku. Cara menyampaikan

pembicaraan secara lisan dapat berbeda sesuai dengan lingkungannya, seperti

pembicara yang dilakukan dalam keadaan formal jelas berbeda dengan pembicaraan

yang dilakukan dalam keadaan santai atau tidak formal. Ragam bahasa lisan yang

dituangkan ke dalam bentuk tulisan tidak dapat disebut ragam bahasa tulis, tetapi

tetap sebagai ragam bahasa lisan yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan.

Ciri-Ciri Ragam Bahasa Lisan

1. Memerlukan beberapa teman berbicara (tidak sendiri).

2. Menyesuaikan dengan keadaan yang ada, situasi dan juga waktu.

3. Perlunya intonasi dalam berbicara dan bahasa tubuh yang digunakan.

4. Berlangsungnya dengan gesit dan cepat.

5. Seringnya pembicaraan berlangsung dengan tidak menggunakan alat bantu.

6. Kesalahan dalam berbicara dapat diketahui dan diperbaiki.

7. Gerakan pada tubuh dan juga mimik wajah serta intonasi yang digunakan dalam

penyampaiannya sangatlah membantu.

Contoh dari ragam bahasa yang sering kita dengar yaitu ceramah, pidato,

penyampaian pendapat dalam diskusi dan masih banyak lagi yang lainnya. Ragam bahasa

lisan sering sekali kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya berbincang-

bincang dengan teman ataupun masyarakat.


› Ragam Bahasa Secara Tulis

Ragam Bahasa Tulis menggunakan media huruf untuk mengutarakannya atau

mengungkapkannya. Ragam bahasa ini menggunakan ejaan untuk menata kosa kata dan

bahasanya. Contoh ragam bahasa tulis, yakni koran atau surat kabar, laporan

pekerjaan, karya ilmiah, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Ciri-Ciri ragam bahasa tulis adalah

a) Tidak di perlukannya adanya kehadiran orang lain.

b) Tidak terpengaruh dengan adanya ruang dan waktu.

c) Kosakata yang di gunakan harus dipilih dengan cermat dan teliti.

d) Dalam membentuk kata dan kalimat harus sempurna.

e) Struktur kalimat yang terbentuk harus lengkap.

f) Paragraf yang ada dikembangkan dengan lengkap.

g) Berlangsungnya kegiatan sangatlah lambat.

h) Memerlukan alat bantu sebagai medianya.

3. Ragam Bahasa Berdasarkan Waktu Penggunaan

Ragam bahasa berdasarkan waktu penggunaan terdiri dari :

› Ragam bahasa Indonesia lama

Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai

dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia lama masih

dipengaruhi oleh bahasa Melayu. Bahasa Melayu ini yang akhirnya menjadi bahasa

Indonesia. Alasan Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia:

1) Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca,

2) Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa,

3) Keikhlasan suku daerah lain, dan

4) Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan

› Ragam bahasa Indonesia baru

Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah

Pemuda pada 28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan

perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa

Indonesia.

4. Ragam Bahasa Berdasarkan Pesan Komunikasi

Ragam Bahasa Berdasarkan Pesan Komunikasi terdiri atas:

 Ragam Bahasa Baku

Ragam bahasa baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian

besar masyarakat pemakainya.

 Ragam Bahasa Sastra


Ragam ini mengutamakan unsur-unsur keindahan seni, gaya pengungkapan simbolik

dengan memadukan unsur intrinsik dan ekstrinsik. Contoh: roman, novel, dll

RAGAM BAHASA INDONESIA BAKU

Ragam bahasa yang dianggap memiliki wibawa yang tinggi adalah ragam bahasa

orang yang berpendidikan. Karena, ragam orang yang berpendidikan kaidah-kaidahnya

paling lengkap diuraikan jika dibandingkan dengan ragam bahasa yang lain. Oleh karena

itulah sehingga ragam tersebut dijadikan tolok ukur bagi pemakaian bahasa yang

benar atau bahasa yang baku.

Ragam bahasa baku menggunakan kaidah bahasa yang lebih lengkap dibandingkan

dengan ragam tidak baku. Adapun ciri ragam baku adalah sebagai berikut.

1. Memiliki sifat kemantapan dinamis. Bahasa baku harus memiliki kaidah dan aturan

yang relatif tetap dan luwes. Bahasa baku tidak dapat berubah setiap saat.

2. Kecendekiaan berarti bahwa bahasa baku sanggup mengungkapkan proses pemikiran

yang rumit diberbagai ilmu dan teknologi, dan bahasa baku dapat mengungkapkan

penalaran atau pemikiran yang teratur, logis dan masuk akal.

3. Keseragaman kaidah. Keseragaman kaidah adalah keseragaman aturan atau norma.

Tetapi, keseragaman bukan berarti penyamaan ragam bahasa atau penyeragaman

variasi bahasa (Depdikbud 1988).

Ragam bahasa tidak baku banyak mengandung unsur-unsur dialek dan bahasa daerah

sehingga ragam bahasa tidak baku banyak sekali variasinya. Selain dialek, ragam

bahasa tidak baku juga bervariasi dalam hal lafal atau pengucapan, kosa kata,

struktur kalimat dan sebagainya. Untuk mengatasi keanekaragaman pemakaian bahasa

yang merupakan variasi dari bahasa tidak baku maka diperlukan bahasa-bahasa baku

atau bahasa standar, karena bahasa baku tidak hanya ditandai oleh keseragaman dan

ketunggalan ciri-cirinya tetapi juga ditandai oleh keseragaman dan ketunggalan

fungsi-fungsinya.

Pada situasi komunikasi bagaimanakah kita harus menggunkan bahasa Indonesia

baku? Kridalaksana (1978) mengatakan bahwa bahasa Indonesia baku adalah ragam

bahasa yang dipergunakan dalam:

1) Komunikasi resmi, yakni surat-menyurat resmi, pengumuman-pengumuman

yang dikeluarkan oleh instansi resmi, penamaan dan peristilahan resmi,

perundang-undangan, dan sebagainya (ingat kembali fungsi bahasa Indonesia

sebagai bahasa resmi);

2) Wacana teknis, yakni dalam laporan resmi dan karangan ilmiah;

3) Pembicaraan di depan umum yakni dalam ceramah, kuliah, khotbah; dan


4) Pembicaraan dengan orang yang dihormati yakni orang yang lebih tua, lebih

tinggi status sosialnya dan orang yang baru dikenal.

Ciri struktur (unsur-unsur) bahasa Indonesia baku diuraikan satu persatu seperti

berikut.

a) Pemakaian awalan me- dan ber- (bila ada) secara eksplisit dan

konsisten.

Contoh:

Bahasa Indonesia Baku

1. Ahmad melempar mangga yang ada didepan rumahnya.

2. Hama wereng menyerang padi petani yang sudah mulai menguning.

3. Anak itu sudah mampu berjalan walaupun masih tertatih-tatih

4. Kuliah sudah berjalan dengan lancar.

Bahasa Indonesia Tidak Baku

1) Ahmad lempar mangga yang ada di depan rumahnya.

2) Hama wereng serang padi petani yang sudah mulai menguning.

3) Anak itu sudah mampu jalan walaupun masih tertatih-tatih.

4) Kuliah sudah jalan dengan lancar.

b) Pemakaian fungsi gramatikal (subyek, predikat, dan sebagainya secara

eksplisit dan konsisten.

Contoh:

Bahasa Indonesia Baku

- Direktur perusahaan itu pergi ke luar negeri.

Bahasa Indonesia Tidak Baku

- Direktur perusahaan itu ke luar negeri.

c) Pemakaian fungsi bahwa dan karena (bila ada) secara eksplisit dan

konsisten (pemakaian kata penghubung secara tepat dan ajeg)

Contoh:

Bahasa Indonesia Baku

- Ia tahu bahwa anaknya tidak lulus.

- Ia tidak percaya kepada semua orang, karena tidak setiap orang jujur.

Bahasa Indonesia Tidak Baku

- Ia tahu anaknya tidak lulus.

- Ia tidak percaya kepada semua orang, tidak setiap orang jujur.

d) Pemakaian Ejaan yang Disempurnakan (EYD)


Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia Tidak Baku

Mesti Musti

Panitia Panitya

Pihak Fihak

Asas Azaz

Teladan Tauladan

Hewan Khewan

Dipukul Di Pukul

Tradisional Tradisionil

Universal Universil

e) Pemakaian Peristilahan Resmi

Contoh:
Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia Tidak Baku

Acak Random

Sahih Valid

Tataran Level

Perangkat Set

Masukan Input

Keluaran Output

Cendera Mata Tanda Mata

Peringkat Ranking

Kawasan Area

f) Pemakaian Kaidah yang Baku

Contoh:

Bahasa Indonesia Baku Bahasa Indonesia Tidak Baku

Hal itu sudah kita pahami Hal itu sudah dipahami oleh kita.

Anda mungkin juga menyukai