KATA PENGANTAR
waktunya.
Tak lupa juga nada terimakasih penyusun ucapkan kepada berbagai pihak
sengja atau tidak telah ikut berperan dalam penyusunan makalah ini.
1. Bapak Amal Akbar selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, yang
2. Para bloger yang tak henti-hentinya berbagi ilmu dengan cara memposting
kekurangan, olehnya itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
wabarakatu, wa syukron
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
BAB I PENDAHULUAN .. 1
LATAR BELAKANG 1
RUMUSAN MASALAH 1
TUJUAN PEMBAHASAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
KESIMPULAN .. 37
DAFTAR PUSTAKA 38
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
penekanan atau tones, dalam bahasa tulis biasanya di tandai dengan tanda
koma (,). Salah penempatan tones akan meberikan salah persepsi terhadap
lawan bicara. Bukan hanya itu, perbedaan latar belakang kebudayaan juga
tata bahas perbedaan latar a, pelafalan, lembaga bahasa, status hukum, serta
adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti
Namun, mungkin karena tidak terbiasa atau tidak tahu, masih banyak
penggunaan kata yang tidak baku dan dibiarkan oleh lembaga bahasa.
Parahnya lagi, penggunaan kata tidak baku itu kerap muncul di iklan-iklan yang
televisi nasional yang tentu saja dianggap benar oleh pemirsanya, seperti kata
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap dengan fonem
sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan kita berurusan dengan tata bahasa,
kosakata dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat
memanfaatkan tinggi rendah, suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita
berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dengan
ragam bahasa tulis, kita tuntut adanya kelengkapan unsur kata seperti bentuk
1. Ragam sosial
Ragam sosial adalah bahasa yang norma dan kaidahnya didasarkan pada
kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial. Dan tidak jarang ragam sosial
2. Ragam fungsional
Ragam bahas bisnis adalah ragam bahasa yang digunakan dalam berbisnis
- Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang
Ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang banyak menggunakan kalimat
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang
kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah
pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang disamping
itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik
Ada lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut
1. Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit
upacara.
pidato,rapat resmi
3. Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang
4. Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat
digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
baku
Contoh:
Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku
dan tak baku. Dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam
pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi,
berkomunikasi yang baik dengan orang lain diwaktu, tempat, dan acara
tertentu.
Contohnya : Pada saat acara formal, penggunaan kata akudan kamu kurang
tepat untuk acara formal karena biasanya penggunaan kata seperti ini lebih
cocok untuk berkomunikasi dengan teman atau kerabat dan bersifat lebih
akrab dan privasi. Namun, kita bisa mengganti kata tersebut dengan
menggunakan kata yag lebih sopan yakni kata saya dan anda.
tidaknya pembicara
Bahsa baku adalah bahasa yang strukturnya dilembagakan atau kadang juga
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda
dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan
bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan b pada posisiawal
Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan t seperti pada kata
1. Kodifikasi
Kodifikasi adalah himpunan hasil pemilihan mana yang lebih baik dipilih antara
2. Elaborasi
Elaborasi adalah merupakan kelanjutan dari kodifikasi, pada tahap ini bahasa
3. Implementasi
Adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak dikodifikasi, tidak
kedaerahan
bahasa-bahasa lain
Pemilikan bahasa Indoesia baku akan membawa serta atau pretise. Fungsi
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baku dan tidak baku dalam kehidupan
sehari-hari
Bahasa bukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem. Oleh karena itu,
Ungkapan Gunakanlah Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kita tentu
adalah pengertian apa yang terbentuk dalam benak kita ketika mendengar
alat ukur (kriteria) bahasa yang baik? Apa pula alat ukur bahasa yang benar?
itu berarti bahwa kita harus memperhatikan sasaran bahasa kita. Kita harus
memperhatikan kepada siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Oleh sebab
itu, unsur umur, pendidikan, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut
pandang khalayak sasaran kita tidak boleh kita abaikan. Cara kita berbahasa
kepada anak kecil dengan cara kita berbahasa kepada orang dewasa tentu
berbeda, daya serap seorang anak dengan orang dewasa tentu jauh berbeda.
Lebih lanjut lagi, karena berkaitan dengan aspek komunikasi, maka unsur-
unsur komunikasi menjadi penting, yakni pengirim pesan, isi pesan, media
penyampaian pesan, dan penerima pesan. Mengirim pesan adalah orang yang
pesan menggunakan telepon, media yang digunakan adalah media lisan. Jika ia
menggunakan surat, media yang digunakan adalah media tulis. Isi pesan adalah
10
Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yakni peraturan bahasa.
Berkaitan dengan peraturan bahasa, ada empat hal yang harus diperhatikan,
yaitu masalah tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, danejaan. Pengetahuan
atas tata bahasa dan pilihan kata, harus dimiliki dalam penggunaan bahasa
lisan dan tulis. Pengetahuan atas tanda baca dan ejaan harus dimiliki dalam
penggunaan bahasa tulis. Tanpa pengetahuan tata bahasa yang memadai, kita
kaidah bahasa. Kaidah ini meliputi aspek (1) tata bunyi (fonologi), (2)tata
bahasa (kata dan kalimat), (3) kosa kata (termasuk istilah), (4), ejaan, dan (5)
makna. Pada aspek tata bunyi, misalnya kita telah menerima bunyi f, v dan z.
Oleh karena itu, kata-kata yang benar adalah fajar, motif, aktif, variabel,
vitamin, devaluasi, zakat, izin, bukan pajar, motip, aktip, pariabel, pitamin,
depaluasi, jakat, ijin. Masalah lafal juga termasuk aspek tata bumi. Pelafalan
tranmigrasi, ekspot.
Pada aspek tata bahasa, mengenai bentuk kata misalnya, bentuk yang benar
tegakan dan pertanggung jawaban. Dari segi kalimat pernyataan di bawah ini
udara, keluaran (output), dan pajak tanah (land tax) dipilih sebagai istilah yang
benar daripada istilah pengaruh, pelabuhan udara, hasil, dan pajak bumi. Dari
segi ejaan, penulisan yang benar adalah analisis, sistem, objek, jadwal, kualitas,
dan hierarki. Dari segi maknanya, penggunaan bahasa yang benar bertalian
11
Selain itu, bahasa yang baik itu bernalar, dalam arti bahwa bahasa yang kita
gunakan logis dan sesuai dengan tata nilai masyarakat kita. Penggunaan
tata bahasa, kosa kata, istilah, dan ejaan. Penggunaan bahasa yang baik
Berbahasa dengan baik dan benar tidak hanya menekankan kebenaran dalam
penggunaan bahasa standar tidak selalu berarti bahwa bahasa itu baik dan
pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi
seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering
Contoh:
tentang Kancil.
12
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara
(jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu
antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca
kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor
kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau
penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku.
Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin
digunakan
13
A. Pengertian Ejaan
teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata,
Pada tahun 1901 ditetapkan bahasa melayu dengan hurup Latin, yang disebut
Ejaan van OPhuijsen. Hal yang menonjol dalam ejaan van Ophuijsen adalah
sebagai berikut.
a. Hurup j dipakai untuk menulis kata-kata jang, Pajah, sajang.
c. Tanda diakritik, seperti koma, ain dan tanda trema, di pakai untuk
2. Ejaan Soewandi
Ejaan van Ophuijsen. Hal-hal yang perlu diketahui sehubung dengan pergantian
b. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada kata-kata tak,
c. Kata ulang boleh ditulis dengan angka-2, seperti anak2, berjalan, kebarat2-
an.
d. Awlan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata
14
3. Ejaan yang disempurnakan
a. Perubahan huruf
f maaf, fakir
v valuta, universitas
z zeni, lejat
c. Huruf-huruf q dan x yang lajim digunakan dalam ilmu eksakta tetap dipakai.
a:b=p:q
Sinar-X
d. Penulisan di-atau ke sebagai awalan dan di atau ke sebagai kata depan
dibedakan, yaitu di-atau ke-sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang
yang megikutinya.
ditulis / di kampus
dibakar / di rumah
dilempar / di jalan
dipikirkan / di sini
ketua / ke kampus
kehendak / ke atas
e. Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakan angka 2.
15
C. Pemakaian Ejaan
Ejaan ini berbicara tentang (1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf,
tanda baca.
1. Pemakaian Huruf
a. Nama-Nama Huruf
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa indonesia terdiri atas huruf yang
berikut
Huruf Nama
Aaa
B b be bukan bi
C c ce bukan se atau si
Q q ki bukan kyu
G g ge bukan ji
T t te bukan ti
V v fe bukan fi
X x eks bukan ek
Y y ye bukan ey atau yei
Semua singkatan atau kata yang terdapat dalam bahasa Indonesia termasuk
singkatan yang berasal dari bahasa asing harus dilafalkan secara lafal
Indonesia.
AC / [a se] / [a ce]
Akronim bahasa asing (singkatan yang dieja seperti kata) yang bersifat
16
Misalnya:
Penulisan nama diri, nama sungai, gunung, jalan, dan sebagainya disesuaikan
dengan kaidah yang berlaku. Penulisan nama orang, badan hokum, dan nama
diri lain yang sudah lazim, disesuaikan dengan Ejaan Bahsa Indonesia yang
Misalnya :
Universitas Padjadjaran
Soepomo Poedjosoedarmo
Imam Chourmain
2. Penulisan Huruf
Penulisan huruf menyangkut dua masalah, yaitu (1) penulisan huruf besar atau
Catatan :
Tanda baca sebelum tanda petik awal adalah tanda koma (,), bukan titik dua
(:). Tanda baca akhir (tanda titik, tanda seru, dan tanda tanya) dibubuhkan
2) Huruf besar atau capital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan
yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, san nama Tuhan,
17
Misalnya
berakhlak terpuji.
c) Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
Kata-kata keagamaan lainnya yang harus ditulis dengan huruf capital adalah
nama agama dan kitab suci, seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, Alquran, Injil,
dan Weda
3) Hrurf besar atau capital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
orang.
Misalnya:
Jika tidak diikuti oleh nama orang atau nama wilayah, nama gelar, jabatan, dan
Misalnya :
(1) Calon jemaah haji DKI tahun ini berjumlah 525 orang.
Akan tetapi jika mengacu kepada orang tertentu, nama gelar, jabatan, dan
(1) Pagi ini Menteri Perindustrian terbang ke Nusa Penida, di Nusa Penida,
c) Kata-kata van, den, da, de,di, bin, dan ibnu yang digunakan sebagai nama
orang tetap ditulis dengan hurup kecil, kecuali jika kata-kata digunakan sebagai
18
Misalnya:
(2) Harta yang melimpah milik Jufri ibnu sulaiman sebagian akan
disumbangkan
4) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,
Sesuai dengan contoh diatas, kata suku, bangsa, dan bahasa tetap dituliskan
dengan huruf awal kecil, sedangkan yang harus dituliskan dengan huruf kapital
adlah nama suku, nama bangsa, atau nama bahasanya, seperti Sunda,
Indonesia, Palestina, dan Piliang. Akan tetapi, jika nama bangsa, suku, dan
bahasa itu sudah diberi awalan dan akhiran sekaligus, kata-kata itu harus
Misalnya :
Demikian juga, kalau tidak membawa nama suku, nama itu harus dituliskan
Misalnya:
Petai cina
Jeruk bali
Dodol garut
5) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertamanama tahun,
19
Misalnya:
a) Biasanya, umat Islam seluruh dunia merasa sangat berbahagia pada hari
Lebaran.
b) Tahun 1998 Masehi adalah tahun yang suram bagi perekonomian kita.
6) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas
geografi.
Misalnya
Purnakarya Nugraha.
terusan, gunung, sungai, danau, dan bukit ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya
7) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi
resmi.
Misalnya :
Akan tetapi, jika tidak menunjukkan nama resmi, kata-kata seperti itu ditulis
Misalnya:
a) Pemerintah republik itu telah menyelenggarakan pemilihan umum sebanyak
empat kali.
20 Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata
didalam nama buku, majalah , surat kabar dan judul karangan , kecuali kata
partikel sepeti di, ke, dari, untuk, dan yang, yang terletak pada posisi awal.
Misalnya:
9) Huruf besar atau huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan
Misalnya :
penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan
Misalnya :
b) Kepala sekolah berkata kepada saya, Tadi saya menerima berita bahwa Ibu
Akan tetapi, jika tidak dipakai sebagi kata ganti atau sapaan, kata penunjuk
1) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah,
Misalnya
dan Kesusastraan.
Misalnya
ilmiah atau ungkapkan bahasa asing atau bahasa daerah, kecuali yang
disesuaikan ejaannya.
Misalnya :
upgrading?
3. Penulisan Kata
Kata dasar ditulis sebagai satu satuan yang berdiri sendiri, sedangkan pada
dengan kata dasarnya. Kalau gabungan kata hanya mendapat awalan atau
akhiran, awalan atau akhiran itu dituliskan serangkai dengan kata yang
bersangkutan saja.
Misalnya:
di didik / dididik
di suruh / disuruh
di lebur / dilebur
1) kalau gabungan kata sekaligus mendapat awalan dan akhiran, bentuk kata
Misalnya :
Kata ulang ,tidak hanya berupa pengulangan kata dasar dan sebagian lagi kata
akhiran. Kemungkinan yang lain, salah satu bagiannya adalah bentuk yang
dianggap berasal dari kata dasar yang sama dengan ubahan bunyi. Mungkin
pula bagian itu sudah agak jauh berbeda dari bentuk dasar (bentuk asal).
perulangan.
Misalnya :
jalan2 / jalan-jalan
di-besar2-kan / dibesar-besarkan
me-nulis / menulis-nulis
Misalnya :
Bentuk Tidak Baku / Bentuk Baku
gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata dituliskan serangkai.
Misalnya :
23
Kata serapan dalam bahasa indonesia sangat sering kita pakai saat menulis
artikel. Dalam ragam artikel tertentu, bahkan kata serapan yang kita pakai
berasal dari bahasa Sansekerta, Belanda, Portugis dan Arab serta Cina dan
Inggris. Lalu, dari sisi tingkat penerimaan dalam bahasa Indonesia, kosakata
Yang pertama, kata-kata asing itu belum terserap sepenuhnya ke dalam bahasa
Indonesia. Yang kedua, kata-kata serapan yang sudah lebih diterima sebagai
bahasa Indonesia diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya hingga
kata yang utuh. Kata separti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap
Berikut ini didaftarkan sebagian kata asing yang diserap kedalam bahasa
24
Kata-kata dari bahasa asing yang belum terserap sepenuhnya ke dalam bahasa
manfaat (berasal dari bahasa asing manfaah, ada penyesuaian pengucapan dan
penulisan)
ada banyak kaidah yang mengatur proses pembentukan kata baru. Sebuah
huruf tertentu akan berubah menjadi huruf lainnya begitu kosakata asing itu
kita serap menjadi kosakata bahasa Indonesia. Sebagian lainnya tak berubah.
Jika (ain Arab) diikuti dengan (a) menjadi (a), dalam kaidah bahasa Indonesia
Contoh;
(manfaat)
(asr) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (asar)
(saah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (saat)
Catatan: contoh-contoh kata serapan di atas, selain mengalami penyesuaian
25
Jika (ain Arab) berada di akhir suku kata, akan berubah menjadi (k) Contoh;
(makna)
(rakyat)
Huruf (aa dalam bahasa Belanda), dalam bahasa Indonesia berubah menjadi (a)
Contoh;
(oktaf)
(pal)Gabungan vokal (ae) diserap dalam bahasa Indonesia menjadi dua bentuk,
ada yang tetap (ae) dan ada yang berubah menjadi (e)
Contoh (ae) yang tidak berubah; (aerobic) diserap dalam bahasa Indonesia,
Contoh (ae) yang berubah menjadi (e) (haemoglobin) jika diserap dalam
Contoh;
(trailer)
(kaison)
Tapi masalahnya, banyak yang abai, mulai dari sejarah katanya atau etimologi
hingga kebakuan menurut Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Padahal, salah satu
26
mencakup pengaturan (1) tanda titik, (2) tanda koma,(3) tanda titik koma, (4)
tanda titik dua, (5) tanda hubung, (6) tanda pisah, (7) tanda ellipsis, (8) tanda
tanya, (9) tanda seru, (10) tanda kurung, (11) tanda kurung siku, (12) tanda
petik, (13) tanda petik tunggal, (14) tanda ulang, (15) tanda garis miring,
dan(16)pernyingkat (apostrof).
1. Tanda Titik
Misalnya:
1) W.S Rendra
3) Ach. Sanus
b. Tanda titik dipakai pada singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.
Misalnya :
1) Dr. (doctor)
2) dr. (dokter)
Misalnya :
Misalnya :
Akan tetapi, jika angka itu tidak menyatakan suatu jumlah, tanda titik tidak
digunakan. Nomor telepon dan no rekening tidak diberi tanda titik pada setiap
tiga angka.
27
awal kata atau suku kata dan pada singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal
kata atau suku kata dan pada singkatan yang dieja seperti kata (akronim).
Misalnya :
h. Tanda titik tidak digunakan dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat
Misalnya :
2. Tanda Koma
Ada kaidah yang mengatur kapan tanda koma digunakan dan kapan tanda
Misalnya :
Saya menerima hadiah dari Paman berupa jam tangan, raket, dan sepatu.
b. Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan kalimat serara yang satu
dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi , melainkan dan
sedangkan.
Misalnya :
c. Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk
walaupun,apabila,jika,meskipun,dan sebagainya.
Misalnya
Misalnya :
e. Tanda koma harus digunakan dibelakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh,
Misalnya :
f. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
Misalnya :
alamat, (3) tempat dan tanggal, dan (4) nama tempat wilayah atau negeri yang
ditulis berurutan.
Misalnya:
Anak saya mengikuti kuliah di jurusan Perbankan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
28
Misalnya :
Prima.
i. Tanda koma diguakan diantara nama orang dan gelar akademik yang
marga.
Misalnya :
A. Ansori, S.H.
j. Tanda koma digunaka untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan
aposisi.
Misalnya :
k. Tanda koma tidak boleh digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari
misalnya :
IK AK
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kaliamat yang setara di
Misalnya :
Para pemikir mengatur strategi dan langkah yang harus ditempuh; para
29
4. Tanda Titik Dua ( : )
a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti
Misalnya :
b. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan
Misalnya :
5. Tanda Hubung ( - )
ungkapan.
yang dimulai dengan huruf capital, (b) ke dengan angka, (c) angka dengan-an,
6. Tanda Pisah ( - )
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan
yang lain sehingga kalimat menjadi jelas, dan dipakai diantara dua bilangan
atau tanggal yang berarti sampai dengan atau diantara dua nama kota yang
Misalnya:
30
7. Tanda Petik ( )
Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung, judul syair, karangan,
Missalnya:
Hasan, Saya ikut.
Tanda petik tunggal mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan
asing.
Misalnya:
9. Tanda Apostrof ( )
Contoh:
31
A. Pengertian Kalimat
Sebelum kita membicarakan tentang unsur kalimat bahasa Indonesia,kita perlu
dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh .
kalimat artinya kalimat yang kita buat harus harmonis antara pola berpikir dan
struktur bahasa. Agar kalimat Anda harmonis, setiap kalimat yang Anda buat
Bila tidak memiliki subjek dan predikat maka bukan disebut kalimat tetapi
Subjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukan pelaku, tokoh, sosok, benda,
pokokpembicaraan.
1.Ciri-Ciri Subjek
- Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat.
Contoh :
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan apa atau
dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat dapat juga berupa sifat, situasi,
32
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata
aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di
depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa
jawabannya.
bersama-sama.
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan Predikat
Obyek (O)
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam
kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur
objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai
predikat.
33
Pelengkap (Pel)
dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif,
Keterangan (Ket)
1. Berupa kata, frase dan klausa, didahului kata depan,dan tidak terikat posisi.
SPOK
Dengan bahan itu Cintya sudah membuat tiga kue .Cintya dengan bahan itu
Dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO .Jika tidak dapat di pindah maka
bukan keterangan.
dan dapat pula berupa kalimat mejemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat
34
C. Macam-macam Kalimat
1. Penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga kalimat yang
sehingga perluasan itu membentuk satu atau lebih pola kalimat baru, di
Misalnya:
Anak yang menyapu di perpustakaan itu sedang membaca puisi. (subjek pada
Kalimat Tunggal :
kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti pembentukan kalimat (subjek
dan predikat) dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur
campuran.
kalimatnya sederajat
35
b. Kalimat majemuk setara memilih. Biasanya memakai kata tugas: atau, baik,
maupun.
melainkan.
kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak
kalimat. Sedangkan kalimat asal (bagian tetap) disebut induk kalimat. Ditinjau
Contoh: Rafli Bekerja pagi hari. Rafli bekerja ketika kami sekolah.
pola kalimat.
(pola bawahan
36
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Sebagai media pemersatu, ada bebrapa point yang perlu diketahui tentang
a. Bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok ajuan,
b. Ragam bahasa baku bahasa Indonesia memang sulit untuk dijalankan, atau
tinggi.
prestisenya.
B. SARAN
Pembelajaran tentang penggunaan bahasa baik dan benar ataupun
Hal ini juga bermanfaat untuk menghindari salah kaprah dalam berkomunjkasi.
37
DAFTAR PUSTAKA
http://gajahpesing.blogdetik.com/bahasa-…
Badudu, j.s. 1994. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bhrata
Media.
Chaer, abdul. 1989. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah.
Keraf, Gorys. 1992. Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia Untuk Umum. Jakarat:
TUGAS MAKALAH
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penyusun ucapkan puji syukur kepada Allah SWT. Karena
waktunya.
Makalah yang berjudul Bahasa Indonesia, kami susun guna memenuhi tugas
Tak lupa juga nada terimakasih penyusun ucapkan kepada berbagai pihak
sengja atau tidak telah ikut berperan dalam penyusunan makalah ini.
1. Bapak Amal Akbar selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, yang
2. Para bloger yang tak henti-hentinya berbagi ilmu dengan cara memposting
Seperti halnya manusia, makalah kami ini juga mempunyai banyak kekurangan,
olehnya itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai fihak yang
wa syukron
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
BAB I PENDAHULUAN .. 1
LATAR BELAKANG 1
RUMUSAN MASALAH 1
TUJUAN PEMBAHASAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
KESIMPULAN .. 37
KRITIK DAN SARAN . 37
DAFTAR PUSTAKA 38
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
penekanan atau tones, dalam bahasa tulis biasanya di tandai dengan tanda
koma (,). Salah penempatan tones akan meberikan salah persepsi terhadap
lawan bicara. Bukan hanya itu, perbedaan latar belakang kebudayaan juga
Bahasa baku umumnya ditegakkan melalui kamus (ejaan dan kosakata), tata
Bahasa baku tidak dapat dipakai untuk segala keperluan, tetapi hanya untuk
Namun, mungkin karena tidak terbiasa atau tidak tahu, masih banyak
penggunaan kata yang tidak baku dan dibiarkan oleh lembaga bahasa.
Parahnya lagi, penggunaan kata tidak baku itu kerap muncul di iklan-iklan yang
televisi nasional yang tentu saja dianggap benar oleh pemirsanya, seperti kata
Mengingat di sekitar kita ini, masih banyak yang menganggap jika menulis,
membaca dan mengucap bahasa Indonesia harus dengan kalimat baku, baik
dan benar.
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
BAB II
PEMBAHASAN
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap dengan fonem
sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan kita berurusan dengan tata bahasa,
kosakata dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat
memanfaatkan tinggi rendah, suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita
berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dengan
ragam bahasa tulis, kita tuntut adanya kelengkapan unsur kata seperti bentuk
1. Ragam sosial
Ragam sosial adalah bahasa yang norma dan kaidahnya didasarkan pada
kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial. Dan tidak jarang ragam sosial
2. Ragam fungsional
Ragam bahas bisnis adalah ragam bahasa yang digunakan dalam berbisnis
- Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang
Ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang banyak menggunakan kalimat
kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah
pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang disamping
itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik
Ada lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut
1. Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit
upacara.
pidato,rapat resmi
3. Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang
4. Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat
digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
baku
Contoh:
Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku
dan tak baku. Dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam
pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi,
berkomunikasi yang baik dengan orang lain diwaktu, tempat, dan acara
tertentu.
Contohnya : Pada saat acara formal, penggunaan kata akudan kamu kurang
tepat untuk acara formal karena biasanya penggunaan kata seperti ini lebih
cocok untuk berkomunikasi dengan teman atau kerabat dan bersifat lebih
akrab dan privasi. Namun, kita bisa mengganti kata tersebut dengan
menggunakan kata yag lebih sopan yakni kata saya dan anda.
tidaknya pembicara
Bahsa baku adalah bahasa yang strukturnya dilembagakan atau kadang juga
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda
dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan
bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan b pada posisiawal
Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan t seperti pada kata
1. Kodifikasi
Kodifikasi adalah himpunan hasil pemilihan mana yang lebih baik dipilih antara
2. Elaborasi
Elaborasi adalah merupakan kelanjutan dari kodifikasi, pada tahap ini bahasa
3. Implementasi
Adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak dikodifikasi, tidak
kedaerahan
bahasa-bahasa lain
Pemilikan bahasa Indoesia baku akan membawa serta atau pretise. Fungsi
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baku dan tidak baku dalam kehidupan
sehari-hari
Bahasa bukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem. Oleh karena itu,
Ungkapan Gunakanlah Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kita tentu
adalah pengertian apa yang terbentuk dalam benak kita ketika mendengar
alat ukur (kriteria) bahasa yang baik? Apa pula alat ukur bahasa yang benar?
itu berarti bahwa kita harus memperhatikan sasaran bahasa kita. Kita harus
memperhatikan kepada siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Oleh sebab
itu, unsur umur, pendidikan, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut
pandang khalayak sasaran kita tidak boleh kita abaikan. Cara kita berbahasa
kepada anak kecil dengan cara kita berbahasa kepada orang dewasa tentu
berbeda, daya serap seorang anak dengan orang dewasa tentu jauh berbeda.
Lebih lanjut lagi, karena berkaitan dengan aspek komunikasi, maka unsur-
unsur komunikasi menjadi penting, yakni pengirim pesan, isi pesan, media
penyampaian pesan, dan penerima pesan. Mengirim pesan adalah orang yang
pesan menggunakan telepon, media yang digunakan adalah media lisan. Jika ia
menggunakan surat, media yang digunakan adalah media tulis. Isi pesan adalah
10
Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yakni peraturan bahasa.
Berkaitan dengan peraturan bahasa, ada empat hal yang harus diperhatikan,
yaitu masalah tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, danejaan. Pengetahuan
atas tata bahasa dan pilihan kata, harus dimiliki dalam penggunaan bahasa
lisan dan tulis. Pengetahuan atas tanda baca dan ejaan harus dimiliki dalam
penggunaan bahasa tulis. Tanpa pengetahuan tata bahasa yang memadai, kita
kaidah bahasa. Kaidah ini meliputi aspek (1) tata bunyi (fonologi), (2)tata
bahasa (kata dan kalimat), (3) kosa kata (termasuk istilah), (4), ejaan, dan (5)
makna. Pada aspek tata bunyi, misalnya kita telah menerima bunyi f, v dan z.
Oleh karena itu, kata-kata yang benar adalah fajar, motif, aktif, variabel,
vitamin, devaluasi, zakat, izin, bukan pajar, motip, aktip, pariabel, pitamin,
depaluasi, jakat, ijin. Masalah lafal juga termasuk aspek tata bumi. Pelafalan
tranmigrasi, ekspot.
Pada aspek tata bahasa, mengenai bentuk kata misalnya, bentuk yang benar
tegakan dan pertanggung jawaban. Dari segi kalimat pernyataan di bawah ini
udara, keluaran (output), dan pajak tanah (land tax) dipilih sebagai istilah yang
benar daripada istilah pengaruh, pelabuhan udara, hasil, dan pajak bumi. Dari
segi ejaan, penulisan yang benar adalah analisis, sistem, objek, jadwal, kualitas,
dan hierarki. Dari segi maknanya, penggunaan bahasa yang benar bertalian
11
Selain itu, bahasa yang baik itu bernalar, dalam arti bahwa bahasa yang kita
gunakan logis dan sesuai dengan tata nilai masyarakat kita. Penggunaan
tata bahasa, kosa kata, istilah, dan ejaan. Penggunaan bahasa yang baik
Berbahasa dengan baik dan benar tidak hanya menekankan kebenaran dalam
penggunaan bahasa standar tidak selalu berarti bahwa bahasa itu baik dan
pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi
seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering
Contoh:
tentang Kancil.
12
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara
(jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu
antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca
kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor
kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau
penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku.
Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin
digunakan
13
A. Pengertian Ejaan
teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata,
Pada tahun 1901 ditetapkan bahasa melayu dengan hurup Latin, yang disebut
Ejaan van OPhuijsen. Hal yang menonjol dalam ejaan van Ophuijsen adalah
sebagai berikut.
a. Hurup j dipakai untuk menulis kata-kata jang, Pajah, sajang.
c. Tanda diakritik, seperti koma, ain dan tanda trema, di pakai untuk
2. Ejaan Soewandi
Ejaan van Ophuijsen. Hal-hal yang perlu diketahui sehubung dengan pergantian
b. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada kata-kata tak,
c. Kata ulang boleh ditulis dengan angka-2, seperti anak2, berjalan, kebarat2-
an.
d. Awlan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata
14
3. Ejaan yang disempurnakan
a. Perubahan huruf
f maaf, fakir
v valuta, universitas
z zeni, lejat
c. Huruf-huruf q dan x yang lajim digunakan dalam ilmu eksakta tetap dipakai.
a:b=p:q
Sinar-X
d. Penulisan di-atau ke sebagai awalan dan di atau ke sebagai kata depan
dibedakan, yaitu di-atau ke-sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang
yang megikutinya.
ditulis / di kampus
dibakar / di rumah
dilempar / di jalan
dipikirkan / di sini
ketua / ke kampus
kehendak / ke atas
e. Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakan angka 2.
15
C. Pemakaian Ejaan
Ejaan ini berbicara tentang (1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf,
tanda baca.
1. Pemakaian Huruf
a. Nama-Nama Huruf
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa indonesia terdiri atas huruf yang
berikut
Huruf Nama
Aaa
B b be bukan bi
C c ce bukan se atau si
Q q ki bukan kyu
G g ge bukan ji
T t te bukan ti
V v fe bukan fi
X x eks bukan ek
Y y ye bukan ey atau yei
Semua singkatan atau kata yang terdapat dalam bahasa Indonesia termasuk
singkatan yang berasal dari bahasa asing harus dilafalkan secara lafal
Indonesia.
AC / [a se] / [a ce]
Akronim bahasa asing (singkatan yang dieja seperti kata) yang bersifat
16
Misalnya:
Penulisan nama diri, nama sungai, gunung, jalan, dan sebagainya disesuaikan
dengan kaidah yang berlaku. Penulisan nama orang, badan hokum, dan nama
diri lain yang sudah lazim, disesuaikan dengan Ejaan Bahsa Indonesia yang
Misalnya :
Universitas Padjadjaran
Soepomo Poedjosoedarmo
Imam Chourmain
2. Penulisan Huruf
Penulisan huruf menyangkut dua masalah, yaitu (1) penulisan huruf besar atau
Catatan :
Tanda baca sebelum tanda petik awal adalah tanda koma (,), bukan titik dua
(:). Tanda baca akhir (tanda titik, tanda seru, dan tanda tanya) dibubuhkan
2) Huruf besar atau capital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan
yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, san nama Tuhan,
17
Misalnya
berakhlak terpuji.
c) Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
Kata-kata keagamaan lainnya yang harus ditulis dengan huruf capital adalah
nama agama dan kitab suci, seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, Alquran, Injil,
dan Weda
3) Hrurf besar atau capital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
orang.
Misalnya:
Jika tidak diikuti oleh nama orang atau nama wilayah, nama gelar, jabatan, dan
Misalnya :
(1) Calon jemaah haji DKI tahun ini berjumlah 525 orang.
Akan tetapi jika mengacu kepada orang tertentu, nama gelar, jabatan, dan
(1) Pagi ini Menteri Perindustrian terbang ke Nusa Penida, di Nusa Penida,
c) Kata-kata van, den, da, de,di, bin, dan ibnu yang digunakan sebagai nama
orang tetap ditulis dengan hurup kecil, kecuali jika kata-kata digunakan sebagai
18
Misalnya:
(2) Harta yang melimpah milik Jufri ibnu sulaiman sebagian akan
disumbangkan
4) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,
Sesuai dengan contoh diatas, kata suku, bangsa, dan bahasa tetap dituliskan
dengan huruf awal kecil, sedangkan yang harus dituliskan dengan huruf kapital
adlah nama suku, nama bangsa, atau nama bahasanya, seperti Sunda,
Indonesia, Palestina, dan Piliang. Akan tetapi, jika nama bangsa, suku, dan
bahasa itu sudah diberi awalan dan akhiran sekaligus, kata-kata itu harus
Misalnya :
Demikian juga, kalau tidak membawa nama suku, nama itu harus dituliskan
Misalnya:
Petai cina
Jeruk bali
Dodol garut
5) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertamanama tahun,
19
Misalnya:
a) Biasanya, umat Islam seluruh dunia merasa sangat berbahagia pada hari
Lebaran.
b) Tahun 1998 Masehi adalah tahun yang suram bagi perekonomian kita.
6) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas
geografi.
Misalnya
Purnakarya Nugraha.
terusan, gunung, sungai, danau, dan bukit ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya
7) Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi
resmi.
Misalnya :
Akan tetapi, jika tidak menunjukkan nama resmi, kata-kata seperti itu ditulis
Misalnya:
a) Pemerintah republik itu telah menyelenggarakan pemilihan umum sebanyak
empat kali.
20 Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata
didalam nama buku, majalah , surat kabar dan judul karangan , kecuali kata
partikel sepeti di, ke, dari, untuk, dan yang, yang terletak pada posisi awal.
Misalnya:
9) Huruf besar atau huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan
Misalnya :
penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan
Misalnya :
b) Kepala sekolah berkata kepada saya, Tadi saya menerima berita bahwa Ibu
Akan tetapi, jika tidak dipakai sebagi kata ganti atau sapaan, kata penunjuk
1) Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah,
Misalnya
dan Kesusastraan.
Misalnya
ilmiah atau ungkapkan bahasa asing atau bahasa daerah, kecuali yang
disesuaikan ejaannya.
Misalnya :
upgrading?
3. Penulisan Kata
Kata dasar ditulis sebagai satu satuan yang berdiri sendiri, sedangkan pada
dengan kata dasarnya. Kalau gabungan kata hanya mendapat awalan atau
akhiran, awalan atau akhiran itu dituliskan serangkai dengan kata yang
bersangkutan saja.
Misalnya:
di didik / dididik
di suruh / disuruh
di lebur / dilebur
1) kalau gabungan kata sekaligus mendapat awalan dan akhiran, bentuk kata
Misalnya :
Kata ulang ,tidak hanya berupa pengulangan kata dasar dan sebagian lagi kata
akhiran. Kemungkinan yang lain, salah satu bagiannya adalah bentuk yang
dianggap berasal dari kata dasar yang sama dengan ubahan bunyi. Mungkin
pula bagian itu sudah agak jauh berbeda dari bentuk dasar (bentuk asal).
perulangan.
Misalnya :
jalan2 / jalan-jalan
di-besar2-kan / dibesar-besarkan
me-nulis / menulis-nulis
Misalnya :
Bentuk Tidak Baku / Bentuk Baku
gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata dituliskan serangkai.
Misalnya :
23
Kata serapan dalam bahasa indonesia sangat sering kita pakai saat menulis
artikel. Dalam ragam artikel tertentu, bahkan kata serapan yang kita pakai
berasal dari bahasa Sansekerta, Belanda, Portugis dan Arab serta Cina dan
Inggris. Lalu, dari sisi tingkat penerimaan dalam bahasa Indonesia, kosakata
Yang pertama, kata-kata asing itu belum terserap sepenuhnya ke dalam bahasa
Indonesia. Yang kedua, kata-kata serapan yang sudah lebih diterima sebagai
bahasa Indonesia diusahakan agar ejaan asing hanya diubah seperlunya hingga
kata yang utuh. Kata separti standardisasi, implementasi, dan objektif diserap
Berikut ini didaftarkan sebagian kata asing yang diserap kedalam bahasa
24
Kata-kata dari bahasa asing yang belum terserap sepenuhnya ke dalam bahasa
manfaat (berasal dari bahasa asing manfaah, ada penyesuaian pengucapan dan
penulisan)
ada banyak kaidah yang mengatur proses pembentukan kata baru. Sebuah
huruf tertentu akan berubah menjadi huruf lainnya begitu kosakata asing itu
kita serap menjadi kosakata bahasa Indonesia. Sebagian lainnya tak berubah.
Jika (ain Arab) diikuti dengan (a) menjadi (a), dalam kaidah bahasa Indonesia
Contoh;
(manfaat)
(asr) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (asar)
(saah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (saat)
Catatan: contoh-contoh kata serapan di atas, selain mengalami penyesuaian
25
Jika (ain Arab) berada di akhir suku kata, akan berubah menjadi (k) Contoh;
(makna)
(rakyat)
Huruf (aa dalam bahasa Belanda), dalam bahasa Indonesia berubah menjadi (a)
Contoh;
(oktaf)
(pal)Gabungan vokal (ae) diserap dalam bahasa Indonesia menjadi dua bentuk,
ada yang tetap (ae) dan ada yang berubah menjadi (e)
Contoh (ae) yang tidak berubah; (aerobic) diserap dalam bahasa Indonesia,
Contoh (ae) yang berubah menjadi (e) (haemoglobin) jika diserap dalam
Contoh;
(trailer)
(kaison)
Tapi masalahnya, banyak yang abai, mulai dari sejarah katanya atau etimologi
hingga kebakuan menurut Ejaan Yang Disempurnakan EYD. Padahal, salah satu
26
mencakup pengaturan (1) tanda titik, (2) tanda koma,(3) tanda titik koma, (4)
tanda titik dua, (5) tanda hubung, (6) tanda pisah, (7) tanda ellipsis, (8) tanda
tanya, (9) tanda seru, (10) tanda kurung, (11) tanda kurung siku, (12) tanda
petik, (13) tanda petik tunggal, (14) tanda ulang, (15) tanda garis miring,
dan(16)pernyingkat (apostrof).
1. Tanda Titik
Misalnya:
1) W.S Rendra
3) Ach. Sanus
b. Tanda titik dipakai pada singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.
Misalnya :
1) Dr. (doctor)
2) dr. (dokter)
Misalnya :
Misalnya :
Akan tetapi, jika angka itu tidak menyatakan suatu jumlah, tanda titik tidak
digunakan. Nomor telepon dan no rekening tidak diberi tanda titik pada setiap
tiga angka.
27
awal kata atau suku kata dan pada singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal
kata atau suku kata dan pada singkatan yang dieja seperti kata (akronim).
Misalnya :
h. Tanda titik tidak digunakan dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat
Misalnya :
2. Tanda Koma
Ada kaidah yang mengatur kapan tanda koma digunakan dan kapan tanda
Misalnya :
Saya menerima hadiah dari Paman berupa jam tangan, raket, dan sepatu.
b. Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan kalimat serara yang satu
dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi , melainkan dan
sedangkan.
Misalnya :
c. Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk
walaupun,apabila,jika,meskipun,dan sebagainya.
Misalnya
Misalnya :
e. Tanda koma harus digunakan dibelakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh,
Misalnya :
f. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
Misalnya :
alamat, (3) tempat dan tanggal, dan (4) nama tempat wilayah atau negeri yang
ditulis berurutan.
Misalnya:
Anak saya mengikuti kuliah di jurusan Perbankan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
28
Misalnya :
Prima.
i. Tanda koma diguakan diantara nama orang dan gelar akademik yang
marga.
Misalnya :
A. Ansori, S.H.
j. Tanda koma digunaka untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan
aposisi.
Misalnya :
k. Tanda koma tidak boleh digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari
misalnya :
IK AK
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kaliamat yang setara di
Misalnya :
Para pemikir mengatur strategi dan langkah yang harus ditempuh; para
29
4. Tanda Titik Dua ( : )
a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti
Misalnya :
b. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan
Misalnya :
5. Tanda Hubung ( - )
ungkapan.
yang dimulai dengan huruf capital, (b) ke dengan angka, (c) angka dengan-an,
6. Tanda Pisah ( - )
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan
yang lain sehingga kalimat menjadi jelas, dan dipakai diantara dua bilangan
atau tanggal yang berarti sampai dengan atau diantara dua nama kota yang
Misalnya:
30
7. Tanda Petik ( )
Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung, judul syair, karangan,
Missalnya:
Hasan, Saya ikut.
Tanda petik tunggal mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan
asing.
Misalnya:
9. Tanda Apostrof ( )
Contoh:
31
A. Pengertian Kalimat
Sebelum kita membicarakan tentang unsur kalimat bahasa Indonesia,kita perlu
dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh .
kalimat artinya kalimat yang kita buat harus harmonis antara pola berpikir dan
struktur bahasa. Agar kalimat Anda harmonis, setiap kalimat yang Anda buat
Bila tidak memiliki subjek dan predikat maka bukan disebut kalimat tetapi
Subjek (S) ialah bagian kalimat yang menunjukan pelaku, tokoh, sosok, benda,
pokokpembicaraan.
1.Ciri-Ciri Subjek
- Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat.
Contoh :
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan apa atau
dalam keadaan bagaimana subjek. Predikat dapat juga berupa sifat, situasi,
32
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata
aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di
depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa
jawabannya.
bersama-sama.
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan Predikat
Obyek (O)
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam
kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur
objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai
predikat.
33
Pelengkap (Pel)
dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif,
Keterangan (Ket)
1. Berupa kata, frase dan klausa, didahului kata depan,dan tidak terikat posisi.
SPOK
Dengan bahan itu Cintya sudah membuat tiga kue .Cintya dengan bahan itu
Dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO .Jika tidak dapat di pindah maka
bukan keterangan.
dan dapat pula berupa kalimat mejemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat
34
C. Macam-macam Kalimat
1. Penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga kalimat yang
sehingga perluasan itu membentuk satu atau lebih pola kalimat baru, di
Misalnya:
Anak yang menyapu di perpustakaan itu sedang membaca puisi. (subjek pada
Kalimat Tunggal :
kalimat yang hanya terdiri atas dua unsur inti pembentukan kalimat (subjek
dan predikat) dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur-unsur
campuran.
kalimatnya sederajat
35
b. Kalimat majemuk setara memilih. Biasanya memakai kata tugas: atau, baik,
maupun.
melainkan.
kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak
kalimat. Sedangkan kalimat asal (bagian tetap) disebut induk kalimat. Ditinjau
Contoh: Rafli Bekerja pagi hari. Rafli bekerja ketika kami sekolah.
pola kalimat.
(pola bawahan
36
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
a. Bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok ajuan,
b. Ragam bahasa baku bahasa Indonesia memang sulit untuk dijalankan, atau
tinggi.
prestisenya.
Hal ini juga bermanfaat untuk menghindari salah kaprah dalam berkomunjkasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://gajahpesing.blogdetik.com/bahasa-…
Badudu, j.s. 1994. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bhrata
Media.
Chaer, abdul. 1989. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah.
Keraf, Gorys. 1992. Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia Untuk Umum. Jakarat: