Anda di halaman 1dari 5

ARTI, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA

A. Arti Bahasa

Setiap bunyi yang dihasilkan dari alat ucap manusia belum dapat
dikategorikan sebagai bahasa jika tidak terkandung makna di dalamnya. Apakah
setiap bunyi yang keluar tersebut mengandung makna atau tidak, haruslah ditilik
dari konvensi suatu kelompok masyarakat tertentu. Setiap kelompok masyarakat
bahasa, baik kecil maupun besar, secara konvensional telah menyepakati bahwa
setiap bunyi ujaran tertentu akan mempunyai arti tertentu. Akhirnya, di dalam
suatu masyarakat bahasa terhimpunlah bermacam-macam susunan bunyi yang
berbeda antara yang satu dengan lainnya karena memiliki suatu makna tertentu.
Memang benar, bahasa dipakai untuk berkomunikasi dan terbentuk dari
bunyi-bunyi. Akan tetapi, kita tidak mengetahui jenis bunyi yang mana dan
bagaimana bunyi itu dihubungkan-hubungkan menjadi kata, kemudian menjadi
kalimat dan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Kita tertarik kepada
hubungan itu jika dapat memahami cara bahasa itu bekerja.
Jadi, hal tersebut sesuai dengan pendapat Kridalaksana (1983) dan
Kentjono (1982) yang menyatakan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi
yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Definisi di atas kalau
dijabarkan akan didapatkan beberapa ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa. Sifat
atau ciri itu, antara lain, adalah: (1) bahasa itu adalah sebuah sistem, (2) bahasa itu
berwujud lambang, (3) bahasa itu berupa bunyi, (4) bahasa itu bersifat arbitrer, (5)
bahasa itu bermakna, (6) bahasa itu bersifat konvensional, (7) bahasa itu bersifat
unik, (8) bahasa itu barsifat universal, (9) bahasa itu bersifat produktif, (10)
bahasa itu bervariasi, (11) bahasa itu bersifat dinamis, (12) bahasa itu berfungsi
sebagai alat interaksi sosial, (13) bahasa itu merupakan identitas penuturnya
(Abdul Chaer, 2003: 33).
Semua bahasa sama rumitnya. Hal ini merupakan bagian dari kebudayaan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang memakai bahasa itu. Oleh karena
itu, bahasa apa pun sama baiknya dengan bahasa yang lain. Kosakata dari bahasa
tertentu mungkin dicipta atau dipinjam dari bahasa yang lain jika ada kebutuhan.
Kosakata bahasa Inggris, misalnya, banyak diserap ke dalam bahasa Indonesia
karena kebutuhan untuk mengejawantahkan hasil teknologi maju yang tidak ada
dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian, tidak ada bahasa yang secara intrinsik
lebih baik atau lebih buruk dari bahasa yang lain.

B. Fungsi Bahasa
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antaranggota
masyarakat Indonesia. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan,
tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam. Hal ini sesuai dengan prinsip
sosiologis yang menyatakan bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri.
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia pasti memerlukan orang lain.
Mereka perlu berkomunikasi dalam berbagai lingkungan di tempat mereka berada,
seperti antaranggota keluarga, antarmasyarakat, antarteman sejawat,
antarilmuwan, dan sebagainya.
Bahasa menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur
lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu
kesatuan sehingga bahasa memungkinkan tiap individu untuk menyesuaikan
dirinya dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat bahasa tersebut. Bahasa
juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan
perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkah laku seseorang.
Melihat dari uraian fungsi-fungsi di atas, terutama fungsi bahasa sebagai
alat komunikasi, maka maksud utama dari buku ini ialah berusaha untuk
memberikan dasar-dasar kepada mahasiswa untuk memperoleh kemahiran
berbahasa, baik dalam penggunaan bahasa secara lisan maupun tulisan agar
mereka yang mendengar atau diajak berbicara dengan mudah memahami apa yang
dimaksudkan. Untuk langkah awal, bahasa yang harus dipergunakan ialah bahasa
yang paling umum dipakai dan tidak menyalahi norma-norma umum yang
berlaku.
Para ahli bahasa merumuskan fungsi bahasa secara umum yaitu:
1) Sebagai alat komunikasi
2) Sebagai alat mengekspresikan diri
3) Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial
4) Sebagai alat kontrol sosial (Keraf, 1988: 3-6)
Berikut ini adalah fungsi bahasa secara umum bagi bangsa Indonesia:
1) Sebagai bahasa nasional
Lambang kabanggaan nasional, bahasa Indonesia harus mencerminkan
nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebanggaan kita
2) Sebagai bahasa negara
Lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita junjung tinggi di
samping bendera, dan lambang negara.
3) Sebagai bahasa perhubungan antarwilayah di seluruh nusantara
Lambang identitas nasional, bahasa Indonesia untuk mempererat
hubungan antarsuku di Indonesia

Apabila kita cermati sebenarnya ada satu lagi fungsi bahasa yang selama
ini kurang disadari oleh sebagian anggota masyarakat yaitu sebagai alat untuk
berpikir. Nah, dalam proses berpikir bahasa selalu hadir bersama logika untuk
merumuskan konsep, proposisi, dan simpulan.
Jadi, seseorang yang jarang atau belum mahir menggunakan bahasa akan
mengalami kesulitan dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya kepada
orang lain. Begitu pula, dengan bahasa yang dipergunakan. Jika bahasa digunakan
tidak umum berlaku, sukar diperoleh komunikasi yang lancar. Semua ini dapat
menimbulkan kesalahpahaman.
Latihan kemahiran berbahasa dimaksudkan untuk mengembangkan
potensi pribadi yang ada. Dengan latihan-latihan yang intensif, kita akan
memperoleh keahlian bagaimana menggunakan daya pikir yang intensif,
menguasai struktur bahasa dan kosakata secara meyakinkan, menggunakan suara
dan artikulasi bahasa yang tepat, menggunakan isyarat dan air muka sesuai
dengan suasana dan isi pembicaraan. Dengan demikian, kemahiran berbahasa
akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat bila dipergunakan sebagai alat
komunikasi yang baik terhadap sesama masyarakat.
Bila sudah memperoleh kemahiran berbahasa, secara tidak langsung kita
memperoleh beberapa macam kemampuan lainnya. Kemampuan tersebut muncul
dengan sendirinya pada tahap seseorang betul-betul mahir berbahasa, seperti:
(1) lebih mengenal diri sendiri; (2) lebih dalam memahami orang lain; (3) belajar
mengamati dunia sekitar kita lebih cermat; (4) mengembangkan suatu proses
berpikir yang jelas dan teratur.

C. Ragam Bahasa
Secara garis besarnya terbagi atas ragam bahasa lisan dan ragam bahasa
tulis. Keduanya mempunyai perbedaan yang sangat jelas. Ragam bahasa lisan
ditandai dengan penggunaan lafal atau pengucapan, intonasi, kosakata (baku dan
tidak baku), dan penyusunan kalimat yang agak longgar (baku dan tidak baku).
Ragam lisan menghendaki orang kedua atau teman berbicara. Ragam ini sangat
terikat dengan situasi, kondisi, ruang, dan waktu.
Beberapa contoh ragam lisan:
1. Fotokopi ijazah harus dilegalisir dulu oleh Dekan.
2. Karena hari hujan, motornya nabrak trotoar di tepi jalan.
3. Mereka sedang bikin proposal penelitian.
4. Saya sudah kasih tahu tentang hal itu.
5. Rina sedang masak nasi.
Ragam bahasa tulis sangat terikat dengan tanda baca dan pemakaian kata
baku. Kadang-kadang orang yang tidak biasa memakai bahasa tulis akan merasa
sangat berat dan sulit ketika dia mengarang. Oleh sebab itu, bagi mahasiswa,
pembelajaran bahasa Indonesia lebih ditekankan kepada bahasa tulis. Hal ini
sangat berhubungan dengan perkualiahan yang menuntut mahasiswa untuk dapat
menulis karya ilmiah berupa makalah atau skripsi.

D. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar


Di atas sudah dinyatakan bahwa adanya bahasa sesuai dengan kebutuhan.
Kebutuhan tersebut melahirkan ragam bahasa. Ragam bahasa baku digunakan di
forum ilmiah. Demikian pula, ragam tidak baku digunakan di forum tidak resmi.
Ragam bahasa anak muda digunakan di forum anak muda. Ragam bahasa pasar
digunakan di pasar. Berbicara dengan orang yang rendah pendidikannya, kita
harus menggunakan kosakata yang sederhana. Para ulama menggunakan bahasa
agama dalam berkomunikasi dengan umatnya.
Semua ragam itu tidak dapat dipertukarkan. Jika ditamsilkan dengan
pakaian, ragam bahasa adalah jenis pakaian yang selalu disesuaikan dengan
peruntukannya. Pakaian renang tentu tidak baik dipakai di forum pesta atau
sebaliknya. Pakaian senam tidak sesuai digunakan di forum resmi misalnya rapat
atau sebaliknya. Demikian pula dengan bahasa. Jika dipertukarkan, penggunaan
bahasa menjadi tidak baik. Ragam lisan harus memperhatikan situasi dan
kondisi.

Anda mungkin juga menyukai