Anda di halaman 1dari 10

Ragam Bahasa

Indonesia
NAMA KELOMPOK :
MUHAMMAD HABIBI ABDILLAH
RICO SEPTIAN
RIQZAL FALDI
FUNGSI BAHASA SEBAGAI EKSPRESI DIRI
Bahasa memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah sebagai alat ekspresi diri. Dengan menggunakan
bahasa, seseorang dapat menyampaikan pikiran, perasaan, ide, dan pengalaman pribadi mereka kepada
orang lain. Ini memungkinkan komunikasi yang kompleks dan memungkinkan individu untuk
menjelaskan siapa mereka, apa yang mereka pikirkan, dan apa yang mereka rasakan. Lalu, bahasa juga
memainkan peran penting dalam membentuk identitas budaya dan sosial seseorang. Dalam masyarakat
yang beragam, bahasa sering digunakan untuk mengekspresikan asal usul, nilai, dan tradisi kelompok
tertentu. Ini membantu individu merasa terhubung dengan komunitas mereka dan menjaga warisan
budaya mereka hidup.

Jadi, fungsi bahasa sebagai ekspresi diri sangat penting dalam Selain itu, bahasa juga memainkan peran
penting dalam pengembangan pemikiran dan pemahaman diri. Ketika seseorang mengungkapkan
pemikiran dan perasaannya melalui bahasa, ini dapat membantu mereka merenungkan ide-ide mereka
sendiri, merespons pertanyaan yang mungkin mereka ajukan kepada diri sendiri, dan menggali lebih
dalam ke dalam pikiran dan perasaan mereka.
Dengan demikian, bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat
ekspresi diri, pembelajaran, pemikiran, dan komunikasi yang memungkinkan kita berinteraksi dengan
dunia di sekitar kita dan menjelajahi kaya dan kompleksnya pengalaman manusia. sehari-hari kita. Ini
membantu kita berkomunikasi dengan orang lain, menjaga identitas budaya, dan memengaruhi dunia di
sekitar kita.

Tidak hanya itu, bahasa juga memainkan peran penting dalam membangun hubungan interpersonal yang
kuat. Ketika kita dapat dengan jelas dan efektif mengkomunikasikan perasaan, kebutuhan, dan harapan
kita kepada orang lain, itu dapat mengarah pada pemahaman yang lebih baik, empati, dan dukungan
antara individu.

Jadi, secara keseluruhan, bahasa adalah alat yang sangat kuat yang tidak hanya memungkinkan ekspresi
diri pribadi, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk hubungan sosial, pertumbuhan
pribadi, pembelajaran, dan kolaborasi dalam masyarakat manusia. Selain manfaat-manfaat yang telah
disebutkan, bahasa juga memiliki kemampuan untuk menciptakan perubahan sosial dan politik. Ketika
orang menggunakan bahasa untuk menyuarakan pendapat, menyampaikan pesan politik, atau memprotes
ketidaksetaraan dan ketidakadilan, mereka dapat memobilisasi orang lain untuk berpartisipasi dalam
perubahan sosial.
Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah sebuah variasi dalam berbahasa yang muncul karena adanya keragaman manusia
dalam berinteraksi. Ragam bahasa muncul karena tidak seragamnya pengguna bahasa. Penggunaan dari
variasi bahasa ini disesuaikan dengan situasi yang berlaku, diantaranya faktor sosial, situasi, topik, dan
tempat berlangsungnya komunikasi terjadi. Dalam penggunaan bahasa dalam masyarakat, terdapat
perbedaan-perbedaan atau variasi yang digunakan masyarakat dalam proses berkomunikasi. Penutur
yang tidak homogen, kegiatan interaksi sosial yang beragam juga merupakan sebab terjadinya
keragaman bahasa.

Ragam bahasa dari segi sarana

Dilihat dari segi sarana, ragam bahasa dapat digolongkan atau dapat dikelompokkan ke dalam ragam
lisan dan ragam tulis, atau juga ragam dalam berbahasa dengan menggunakan sarana atau alat tertentu,
yaitu misalnya dalam bertelepon dan bertelegraf. Dalam segi sarana ini dapat disebut adanya ragam lisan
dan ragam tulisan, adapun penjelasan dari jenis ragam bahasa dari segi sarana adalah sebagai berikut
1. Ragam bahasa lisan, dalam berbahasa atau dalam menyampaikan informasi
dilakukan secara lisan, ragam bahasa lisan akan dibantu dengan unsur-unsur non-
segmental atau unsur non-linguistik yang berupa nada suara, gerak-gerik, tangan,
gelengan kepala, dan sejumlah gerakan-gerakan fisik lainnya.
2. Ragam bahasa tulis, dalam hal ini ragam bahasa tulis digunakan untuk
menyampaikan informasi secara tertulis. Pada ragam bahasa tulis tidak dibantu
dengan unsur-unsur non-segmental atau unsur non-linguistik yang berupa nada
suara, gerak-gerik, tangan, gelengan kepala. Namun, sebagai gantinya dieksplisitkan
secara verbal

Ragam bahasa dari segi keformalan

Ragam resmi atau ragam formal adalah variasi bahasa yang digunakan dalam pidato
kenegaraan, rapat dinas, surat menyurat dinas, ceramah keagamaan, buku-buku
pelajaran, dan sebagainya. Pola dan kaidah ragam resmi sudah di tetapkan secara
mantap sebagai suatu standar.
penjelasan dari masing-masing ragam bahasa dari segi keformalan adalah sebagai
berikut:
1. Ragam usaha.
Ragam usaha ini merupakan variasi bahasa yang operasional. Ragam usaha ini merupakan wujud penengah
ragam formal dan ragam santai. Ragam ini ditandai dengan penggunaan bahasa yang cenderung pendek dan
tidak lengkap. Contoh: Ambillah yang kau sukai!

2. Ragam santai.
Ragam santai merupakan ragam bahasa non-formal. Variasi bahasa ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari
untuk berbicara dengan keluarga, teman sebaya, teman, sahabat serta pacar. Ragam santai ini biasanya berupa
pemendekan kata. Kosakata pada ragam santai ini biasanya dipengaruhi oleh dialek. Contohnya liburan kok
nggak ajak saya mad?

3. Ragam akrab.
Ragam akrab ini merupakan variasi bahasa yang digunakan oleh mitra tutur dan penutur yang hubungannya
sudah sangat dekat. Ragam akrab ini biasa digunakan pada saat berbicara dengan keluarga maupun sahabat
karib yang memiliki hubungan sangat dekat. Ragam akrab ini ditandai dengan penggunaan bahasa yang pendek,
disingkat-singkat, serta penggunaan artikulasi yang tidak cukup jelas. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan
penutur dan mitra tutur sudah mengalami kedekatan serta dapat memahami satu sama lain. Contohnya okedeh,
aku otw ya gaes. Kata otw berasal dari pemendekan kata bahasa inggris yaitu On The Way dan gaes yang
berasal dari bahasa inggris yaitu guys.
PENGGUNAAN BAHASA YANG BAIK DAN BENAR
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi
pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan
sesuaidengan kaidah yang berlakudalam Bahasa Indonesia (seperti : sesuai dengan kaidah ejaan,
pungtuasi, dan tata Bahasa)

Dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,kita dituntut untuk memilih dan
menggunakan kosa kata Bahasa yang benar. Kita harus bisa membedakan antara ragam Bahasa baku dan
ragam Bahasa tidak baku, baik tulis maupun lisan. Ragam bahasa dipengaruhi oleh sikap penutur
terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembaca (jika dituliskan). Sikap itu antara
lain resmi, akrab, dingin, dan santai

Perbedaan-perbedaan itu tampak dalam pilihan katadan penerapan kaidah tata bahasa. Sering pula ragam
ini disebut gaya. Pada dasarnya setiap penutur bahasa mempunyai kemampuan memakai bermacam
ragam bahasa itu. Namun, keterampilan menggunakan bermacam ragam Bahasa itu bukan merupakan
warisan melainkan diperoleh melalui proses belajar, baik melalui pelatihan maupun pengalaman.
Keterbatasan penguasaan ragam/gaya menimbulkan kesan bahwa penutur itu kurang luas pergaulannya
TATA BUNYI (FONOLOGI)
Fonologi pada umumnya dibagi atas dua bagian yang meliputi :

1. Fonetik

Pengertian Fonetik adalah ilmu yang menyelidiki dan menganalisa bunyi-bunyi ujaran yang dipakai
dalam tutur, serta mempelajari bagaimana menghasilkan bunyi-bunyi tersebut dengan alat ucap manusia

2. Fonemik

Adapun Fonemik itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari bunyi-ujaran dalam fungsinya sebagai
pembeda arti.Kalau dalam fonetik kita mempelajari segala macam bunyi yang dapat dihasilkan oleh alat
ucap serta bagaimana tiap-tiap bunyi itu dilaksanakan, maka dalam fonemik kita mempelajari dan
menyelidiki kemungkinan-kemungkinan, bunyi-bunyi yang dapat mempunyi fungsi untuk membedakan
arti
Bahasa yang baik dan benar memiliki empat fungsi :

1. Fungsi pemersatu kebhinnekaan rumpun dalam bahasa dengan


mengatasi batas-batas kedaerahan
2. Fungsi penanda kepribadian yang menyatakan identitas bangsa dalam
pergaulan dengan bangsa lain
3. Fungsi pembawa kewibawaan karena berpendidikan dan yang
terpelajar
4. Fungsi sebagai kerangka acuan tentang tepat tidaknya dan betul
tidaknya pemakaian bahasa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai