Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fadilah Yuliani

Nim : 108122029
Prodi : S1 Keperawatan (1A)
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen pengampu : Sri Astuti R Maharani, S.Pd.,M.Pd.

1. Selain berfungsi sebagai alat komunikasi, sebutkan dan jelaskan fungsi lain dari bahasa!
Jawab:
Secara umum, fungsi bahasa yang utama dan pertama yaitu fungsi komunikasi.
Namun, bahasa juga bisa memiliki sejumlah fungsi lainnya. Dalam berbagai literatur
bahasa, ahli bahasa (linguis) bersepakat dengan fungsi-fungsi bahasa berikut:
a. Bahasa sebagai alat ekspresi diri
Fungsi ini menyatakan sesuatu yang akan disampaikan oleh penulis atau pembicara
sebagai eksistensi diri dengan maksud menarik perhatian orang lain (persuasif dan
profokatif), membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri seperti emosi, melatih
diri untuk menyampaikan ide. Fungsi ekspresi diri itu saling terkait dalam aktivitas
dan interaktif kesehatan individu, prosesnya berkembang dari masa anak-anak,
remaja, mahasiswa, dan dewasa.
b. Bahasa sebagai alat komunikasi
Sebagai alat komunikasi bahasa dipakai untuk menyampaikan maksud tertentu agar
bisa dipahami orang lain. Perbedaan fungsi bahasa jadi alat ekspresi diri dan sarana
komunikasi ada pasa tujuannya, yang pertama sekadar untuk mengekspresikan diri
agar diketahui oleh orang lain. Adapun saat berkomunikasi, penggunaan bahasa
disesuaikan dengan orang yang diajak bicara, dengan tujuan supaya maksud dari
bahasa mudah tersampaikan.
c. Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial
Fungsi ini dalam suatu lingkungan merupakan kekhususan dalam bersosialisasi baik
dalam lingkungan sendiri maupun dalam lingkungan baru. Hal itu menunjukkan
bahwa bahasa yang digunakan sebagai sarana mampu menyatakan hidup bersama
dalam suatu ikatan masyarakat. Dengan demikian, bahasa itu merupakan suatu
kekuatan yang berkolerasi dengan kekuatan orang lain dalam integritas sosial.
Korelasi melalui bahasa itu memanfaatkan aturan-aturan bahasa yang disepakati
sehingga manusia berhasil membaurkan diri sebagai anggota suatu masyarakat.
d. Bahasa sebagai alat kontrol sosial
Fungsi ini bermaksud memengaruhi perilaku dan tindakan orang dalam masyarakat,
sehingga seseorang itu akan terlibat dalam komunikasi dan dapat saling memahami.
Perilaku dan tindakan itu berkembang ke arah positif dalam masyarakat. Hal posistif
itu terlihat melalui kontribusi dan masukan yang positif. Bahkan, kritikan yang tajam
dapat diterima dengan hati yang lapang jika kata-kata dan sikap baik memberikan
kesan yang tulus tanpa prasangka. Dengan kontrol sosial, bahasa mempunyai relasi
dengan proses sosial suatu masyarakat seperti keahlian bicara, penerus tradisi,
pengidentifikasian diri, dan penanam rasa keterlibatan pada masyarakat.
2. Berikan analisis anda, seandainya yang menjadi dasar perkembangan Bahasa Indonesia
adalah Bahasa Jawa!

Jawab:
Bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia karena bahasa Melayu telah
digunakan sebagai bahasa pergaulan (Lingua Franca) di Nusantara. Sistem bahasa
Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa Melayu tidak dikenal tingkatan
bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus). Suku Jawa, Suku Sunda dan suku-suku yang
lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas, bahasa melayu mempunyai prinsip egalitarian atau
kesetaraan sedangkan, bahasa Jawa memiliki tingkatan (register) berdasarkan kesopanan
seperti Ngaka (ngoko), Madya, Krama (kromo inggil), yang memiliki perbedaan kosakata
serta tata bahasa. Dalam masyarakat Jawa, bahasa Jawa Ngoko biasa dipakai untuk
percakapan sehari-hari antar teman sebaya, sementara bahasa Jawa Kromo digunakan
oleh kaum bangsawan, atau sering dianggap sebagai bahasa ningrat bagi orang dalem
keraton kesultanan. Kekompleks-an bahasa ini dengan beragam tingkatan penggunaannya
dikhawatirkan akan membingungkan penutur barunya, yakni mereka yang tidak berasal
dari suku Jawa. Kalaupun dipaksakan untuk dipelajari maka akan memakan waktu yang
sangat lama mengingat penulisannya pun tidak dalam aksara latin melainkan dengan
Hanacaraka.
Bisa dibayangkan jika saat itu bahasa Jawa dipilih sebagai bahasa pemersatu,
maka akan sulit untuk memilih satu varian tingkatan yang bisa diterima luas oleh
berbagai suku bangsa lain, termasuk oleh penutur bahasa Jawa itu sendiri. Maka kembali
lagi pada tujuan awal sebagai PEMERSATU, bahasa yang digunakan harus menjunjung
tinggi nilai-nilai kesetaraan. Jangan sampai, ada suku bangsa tertentu merasa “lebih
tinggi” derajatnya daripada suku bangsa yang lain. Jangan sampai juga, ada ekslusivitas
dalam penggunaan tingkatan bahasa tertentu yang berpotensi menimbulkan diskriminasi
dan segmentasi sosial (kasta). Maka dari itulah, diputuskan bahasa pemersatu adalah
bahasa yang diketahui dan digunakan di seluruh penjuru kepulauan Nusantara, yaitu
bahasa Melayu modern atau dinamakan kembali dengan nama bahasa Indonesia.

3. Bagaimana pemahaman anda mengenai penggunaan bahasa indonesia yang baik dan
benar?
Jawab:
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan sebagai pemakaian
kata-kata dalam ragam bahasa yang serasi dan selaras dengan sasaran atau tujuannya dan
yang terlebih penting lagi adalah mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar.
Pernyataan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu pada ragam bahasa yang
dimana memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan biasanya
adalah dalam bentuk bahasa yang baku. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya yang sesuai
dengan situasi dan kondisi. Berbahasa Indonesiayang baik dan benar erat kaitannya
dengan pemilihan kata-kata yang tepat dan di dalamnya terkandung maksud dan tujuan
yang ingin disampaikan serta mengikuti kaidah berbahasayang baik dan benar. Berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis (seringdianggap
suatu konsep paling dasar dalam logika, adalah hubungan antara suatu kalimat
(atauproposisi) dan kalimat lain (proposisi) sewaktu kalimat yang terakhir "mengikuti"
kalimatsebelumnya. Berbahasa Indonesia yang baik sesuai dengan situasi komunikasi
(formal dan nonformal), tujuan informasi yang ingin di sampaikan dapat diterima dan
dipahami oleh mitra tutur dengan baik, berbahasa yang baik tidak selamanya sesuai
dengan kaidah bahasa (kebakuan bahasa). Berbahasa Indonesia yang benar sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia baik dari segi pembentukan kata, pengkalimatan, mapun
penulisan ejaan. Berbahasa yang benar harus sesuai dengan kaidah bahasa (kebakuan
bahasa), berbahasa yang benar mengacu pada penggunaan bahasa pada situasi formal
yang menuntut penggunaan bahasa Indonesia yang baku

Anda mungkin juga menyukai