Anda di halaman 1dari 5

RESUME

Hakikat Bahasa
Manusia adalah makhluk sosial, sehingga manusia perlu berinteraksi dengan manusia
lainnya. Pada saat manusia membutuhkan eksistensinya diakui, maka interaksi itu terasa
semakin penting. Kegiatan berinteraksi ini membutuhkan alat, sarana atau media, yaitu
bahasa. Sejak saat itulah bahasa menjadi alat, sarana atau media.
Tiada kemanusiaan tanpa bahasa, tiada peradaban tanpa bahasa tulis. Ungkapan-
ungkapan itu menunjukkan betapa pentingnya peranan bahasa bagi perkembangan manusia
dan kemanusiaan. Dengan bantuan bahasa, anak tumbuh dari organisme biologis menjadi
pribadi di dalam kelompok. Pribadi itu berpikir, merasa, bersikap, berbuat, serta memandang
dunia dan kehidupan seperti masyarakat di sekitarnya.
Hakikat bahasa sama halnya dengan menjawab pertanyaan tentang: “Apa sebenarnya
bahasa itu?” Pada dasarnya bahasa merupakan rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran,
perasaan serta sikap. Pengertian bahasa jika dijawab melalui tiga sudut pandang, yakni:
1. Bahasa sebagai istilah
Sebagai istilah, bahasa dapat memiliki pengertian yang bersifat umum-khusus dan
abstrak-konkrit. Secara umum, pengertian bahasa dalam kalimat itu memiliki pengertian yang
luas karena meliputi berbagai macam bahasa (Inggris, Prancis, Jepang, Indonesia, dan
sebagainya). Bahasa dalam arti khusus, hanya merujuk pada bahasa tertentu. Misalnya, “bila
orang mengatakan manusia memiliki bahasa”, pengertian bahasa dalam kalimat ini memiliki
pengertian yang luas karena memiliki berbagai macam bahasa, contohnya seperti: bahasa
Inggris, Prancis, Jepang, Indonesia, dan sebagainya.
2. Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem berupa lambang bunyi bermakna yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia. Sebagai sistem lambang bunyi (ujaran) bermakna, antara bahasa yang satu
dengan bahasa lainnya memiliki sistem yang berbeda, tetapi setiap bahasa sama-sama
memiliki dua sistem, yakni sistem bunyi dan sistem makna.
3. Bahasa sebagai alat
Bahasa sebagai alat, bahasa digunakan sebagai sarana komunikasi baik secara lisan
maupun tulis. Bahasa lisan sangat efektif digunakan sebagai sarana komunikasi secara
langsung antar sesama manusia. Secara tulis, bahasa dapat menjadi alat perekam berbagai
peristiwa. Bahasa tulis juga digunakan sebagai bahasa ilmu.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat yaitu sebagai
berikut:
a. Bahasa dikatakan bersifat sistematik karena bahasa memiliki pola dan kaidah yang harus
ditaati agar dapat dipahami oleh pemakainya. Bahasa diatur oleh sistem. Setiap bahasa
mengandung dua sistem, yaitu sistem bunyi dan sistem makna.
b. Bahasa disebut mana suka karena unsur-unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar. Tidak
ada hubungan logis antara bunyi dan makna yang disimbolkannya. Sebagai contoh mengapa
manusia yang baru lahir disebut bayi bukan disebut remaja. Mengapa wanita yang masih
muda disebut sebagai gadis bukan nenekatau sebaliknya. Jadi, pilihan suatu kata disebut bayi,
remaja, gadis, nenek, dan lain-lainnya itu ditentukan bukan atas dasar kriteria atau standar
tertentu, melainkan secara mana suka.
c. Selanjutnya, bahasa disebut juga ujaran karena media yang terpenting adalah bunyi
walaupun kemudian ditemui ada juga media tulisan.
d. Bahasa disebut bersifat manusiawi karena bahasa menjadi berfungsi selama manusia yang
memanfaatkannya, bukan makhluk lainnya.
e. Terakhir, bahasa disebut bersifat komunikatif karena fungsi utama bahasa adalah sebagai
alat berkomunikasi atau alat penghubung antar keluarga, masyarakat, dan bangsa dalam
segala kegiatannya.

Fungsi Bahasa
Ada yang beranggapan bahwa penguasaan bahasa khususn
pertama dimana ia dilahirkan tidak memerlukan usaha sama sekali. Bahasa yang dikuasai
seseorang adalah sesuatu yang wajar, bukan prestasi yang luar biasa. Akibat anggapan yang
keliru tersebut menyebabkan bahasa dianggap hal yang biasa sehingga tidak perlu
mendapatkan perhatian. Padahal, bahasa merupakan hal yang paling penting dalam
kehidupan kita.
Secara umum sudah jelas bahwa fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi.
Bahasa sebagai wahana komunikasi bagi manusia, baik komunikasi lisan maupun tulis.
Fungsi ini adalah dasar bahasa yang belum dikaitkan dengan status dan nilai-nilai sosial.
Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa tidak dapat dilepaskan dari kegiatan hidup masyarakat,
yang di dalamnya sebenarnya terdapat status dan niali-nilai sosial. Bahasa selalu mengikuti
dan mewarnai kehidupan manusia sehari-hari, baik manusia sebagai anggota suku maupun
bangsa.
Terkait hal itu, Santoso, dkk. (2004) berpendapat bahwa bahasa sebagai alat
komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal-balik antaranggota keluarga
ataupun anggota-anggota masyarakat.
2) Fungsi ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, emosi atau tekanan-
tekanan perasaan pembaca. Bahasa sebagai alat mengekspresikan diri ini dapat menjadi
media untuk menyatakan eksistensi (keberadaan) diri, membebaskan diri dari tekanan emosi
dan untuk menarik perhatian orang.
3) Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan
anggota masyarakat, melalui bahasa seorang anggota masyarakat sedikit demi sedikit belajar
adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan etika masyarakatnya. Mereka
menyesuaikan diri dengan semua ketentuan yang berlaku dalam masyarakat melalui bahasa.
4) Fungsi kontrol sosial, bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
Bila fungsi ini berlaku dengan baik, maka semua kegiatan sosial akan berlangsung dengan
baik pula. Dengan bahasa seseorang dapat mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai sosial
kepada tingkat yang lebih berkualitas.
Fungsi bahasa menurut Hallyday (1992) sebagai alat komunikasi untuk berbagai
keperluan sebagai berikut:
1) Fungsi instrumental, yakni bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu. Bahasa berfungsi
menghasilkan kondisi-kondisi tertentu dan menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa
tertentu. Kalimat-kalimat berikut ini mengandung fungsi instrumental dan merupakan
tindakan-tindakan komunikatif yang menghasilkan kondisi-kondisi tertentu.
Contoh :
a. Cepat, pergi!
b. Sampaikan salam hormat saya kepada Beliau!
c. Silakan Anda berangkat sekarang!
2) Fungsi regulatoris, yaitu bahasa digunakan untuk mengendalikan perilaku orang lain.
Contoh :
a. Kalau Anda tekun belajar maka Anda akan lulus dengan baik.
b. Kalau kamu mencuri maka kamu pasti dihukum.
c. Sekali berbohong maka kamu akan ditinggalkan kawan-kawanmu.
3) Fungsi intraksional, yaitu bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Contoh :
a. Penyapa hendaknya menyapa dengan sapaan yang tepat dan hormat.
b. Penutur sangat perlu mempertimbangkan siapa mitra tutumya dan bagaimana adat-istiadat
serta budaya lokal yang berlaku pada suatu daerah tertentu.
4) Fungsi personal, yaitu bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Dari
bahasa yang dipakai oleh seseorang maka akan diketahui apakah dia sedang marah, jengkel,
sedih, gembira, dan sebagainya.
5) Fungsi heuristik, yaitu bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu.
Contoh :
a. Mengapa di dunia ini ada matahari?
b. Mengapa matahari bersinar?
c. Mengapa jika matahari tenggelam hari menjadi gelap?
6) Fungsi imajinatif, yakni bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi.
Fungsi ini biasanya untuk mengisahkan cerita·cerita, dongeng-dongeng, membacakan
lelucon, atau menuliskan cerpen, novel, dan sebagainya.
7) Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi.
Contoh :
a. Gula manis.
b. Bulan bersinar.
c. Jalan ke Tawangmangu naik turun dan berkelok-kelok.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi khusus yang sesuai dengan
kepentingan bangsa Indonesia. Fungsi itu adalah sebagai:
1) Bahasa resmi kenegaraan. Fungsi ini bahasa Indonesia dipergunakan dalam
administrasi kenegaraan, upacara atau peristiwa kenegaraan, komunikasi timbal balik antara
pemerintah dengan masyarakat.
2) Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Sebagai bahasa pengantar, bahasa
Indonesia digunakan di lembaga-lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal, dari
tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
3) Sebagai alat pemersatu berbagai suku di Indonesia. Indonesia terdiri dari berbagai macam
suku yang masing-masing memiliki bahasa dan dialeknya sendiri. Maka dalam
mengintegrasikan semua suku tersebut, bahasa Indonesia memainkan peranan yang sangat
penting.
4) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia adalah
satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina serta mengembangkan kebudayaan
nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki identitasnya sendiri, yang membedakannya
dengan bahasa daerah. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, baik dalam
bentuk penyajian pelajaran, penulisan buku atau penerjemahan , dilakukan dalam bahasa
Indonesia.
5) Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta
kepentingan pemerintah. Dalam hubungannya dengan fungsi ini, bahasa Indonesia tidak
hanya dipakai sebagai alat komunikasi timbal-balik antara pemerintah dengan masyarakat
luas atau antar suku, tetapi juga sebagai alat berhubungan di dalam masyarakat yang keadaan
sosial budaya dan bahasanya sama.

Anda mungkin juga menyukai