Anda di halaman 1dari 7

Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai
pelosok Nusantara berkumpul dalam kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang
satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia
dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya
sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar
1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-
Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal
36).

Pengertian Bahasa

Bahasa (dari bahasa Sanskerta भाषा, bhāṣā) adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk
berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Kajian
ilmiah bahasa disebut ilmu linguistik.

Perkiraan jumlah bahasa di dunia beragam antara 6.000–7.000 bahasa. Namun, perkiraan
tepatnya bergantung pada suatu perubahan sembarang yang mungkin terjadi antara bahasa dan
dialek. Bahasa alami adalah bicara atau bahasa isyarat, tetapi setiap bahasa dapat disandikan ke
dalam media kedua menggunakan stimulus audio, visual, atau taktil, sebagai contohnya, tulisan
grafis, braille, atau siulan. Hal ini karena bahasa manusia bersifat independen terhadap
modalitas. Sebagai konsep umum, "bahasa" bisa mengacu pada kemampuan kognitif untuk dapat
mempelajari dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau untuk menjelaskan
sekumpulan aturan yang membentuk sistem tersebut atau sekumpulan pengucapan yang dapat
dihasilkan dari aturan-aturan tersebut. Semua bahasa bergantung pada proses semiosis untuk
menghubungkan isyarat dengan makna tertentu.

Bahasa lisan dan bahasa isyarat memiliki sebuah sistem fonologis yang mengatur bagaimana
simbol digunakan untuk membentuk urutan yang dikenal sebagai kata atau morfem, dan suatu
sistem sintaks yang mengatur bagaimana kata-kata dan morfem digabungkan untuk membentuk
frasa dan penyebutan.

Bahasa manusia unik karena memiliki sifat-sifat produktivitas, rekursif, dan pergeseran, dan
karena secara keseluruhan bahasa manusia bergantung pula pada konvensi serta edukasi sosial.
Strukturnya yang kompleks mampu memberikan kemungkinan ekspresi dan penggunaan yang
lebih luas daripada sistem komunikasi hewan yang diketahui.

Sejak zaman hominin, bahasa diperkirakan mulai secara bertahap mengubah sistem komunikasi
antarprimata. Primata kemudian mulai memperoleh kemampuan untuk membentuk suatu teori
pikiran dan intensionalitas. Perkembangan tersebut terkadang diperkirakan bersamaan dengan
meningkatnya volume otak, dan banyak ahli bahasa berpendapat bahwa struktur bahasa
berkembang untuk melayani fungsi sosial dan komunikatif tertentu. Bahasa diproses pada
banyak lokasi yang berbeda pada otak manusia, terutama di area Broca dan area Wernicke.

Manusia mengakuisisi bahasa lewat interaksi sosial pada masa balita, dan anak-anak sudah dapat
berbicara secara fasih kurang lebih pada umur tiga tahun. Penggunaan bahasa telah berakar
dalam kultur manusia. Oleh karena itu, selain digunakan untuk berkomunikasi, bahasa juga
memiliki banyak fungsi sosial dan kultural, misalnya untuk menandakan identitas suatu
kelompok, stratifikasi sosial, dan untuk dandanan sosial dan hiburan.

Bahasa-bahasa berubah dan bervariasi sepanjang waktu, dan sejarah evolusinya dapat
direkonstruksi ulang dengan membandingkan bahasa modern untuk menentukan sifat-sifat mana
yang harus dimiliki oleh bahasa leluhurnya supaya perubahan nantinya dapat terjadi.
Sekelompok bahasa yang diturunkan dari leluhur yang sama dikenal sebagai rumpun bahasa.

Bahasa yang digunakan dunia sekarang tergolong pada keluarga Indo-Eropa. Termasuk di
dalamnya adalah bahasa seperti Inggris, Spanyol, Portugis, Rusia, dan Hindi; Bahasa Sino-Tibet,
yang melingkupi Bahasa Mandarin, Cantonese, dan banyak lainnya; Rumpun bahasa Afro-
Asiatik yang melingkupi Arab, Amhar, Somali, dan Hebrew; dan bahasa Bantu, yang melingkupi
Swahili, Zulu, Shona, dan ratusan bahasa lain yang digunakan di Afrika. Konsensusnya adalah
antara 50–90% bahasa yang digunakan sejak awal abad ke-21 kemungkinan akan punah pada
tahun 2100.[1] [2]

Fungsi Bahasa Menurut Para Ahli

Menurut Gorys Keraf (1997: 3-6) fungsi bahasa bagi setiap orang ada empat, tapi menurut
Lamuddin (2003: 2) fungsi bahasa itu ada lima yang selama ini kurang disadari oleh sebagian
anggota masyarakat, yaitu:

1. Sebagai alat atau media komunikasi


Ini merupakan fungsi esensial dari bahasa. Dalam kehidupan sehari-hari, orang lebih sering
memakai bahasa untuk berkomunikasi dengan teman bicaranya. Dengan menggunakan bahasa
alat komunikasi, orang dapat saling tukar ide atau informasi. Namun, agar ide atau informasi
dapat dipahami ada indikator kemampuan berbahasa Indonesia yang perlu dimiliki, yaitu:
> Kemampuan organisasional yang terdiri dari:
a. Kemampuan gramatikal (kosakata, dialek/ragam, morfologi, sintaksis, fonologi).
b. Kemampuan tekstual (retorika dan kohesi).
> Kemampuan pragmatik yang terdiri dari:
a. Kemampuan ilokusionari (fungsi ideasional, fungsi manipulatif, fungsi heuristik, fungsi
imajinatif).
b. Kemampuan sosiolinguistik (kepekaan pada ragam, kepekaan pada kewajaran dan kiasan).

2. Sebagai alat untuk ekpresi diri


Fungsi ini merupakan fungsi paling dasar dari bahasa. Hal ini disebabkan manusia sewaktu kecil
mempergunakan bahasa untuk mengekspresikan diri. Sebagai contoh, bayi akan
mengekspresikan kehendaknya dengan menangis, demikian pula jika lapar atau haus. Pada saat
menggunakan bahasa sebagai alat ekspresi diri, manusia menggunakan bahasa hanya untuk
kepentingannya sendiri.

3. Sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial


Suku-suku yang berbeda dapat menjalin persatuan melalui bahasa dan inilah yang merupakan
integrasi dari bahasa. Selain itu, bahasa sekaligus berfungsi sebagai alat adaptasi diri. Misalnya,
pada saat seseorang beradaptasi dengan lingkungan sosial tertentu, dia akan memilih bahasa
yang akan digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

4. Sebagai alat kontrol sosial


Kontrol sosial adalah usaha untuk mempengaruhi tingkah laku dan tindak tanduk orang lain.
Bahasa yang dipergunakan dengan sepatutnya dan wibawa dapat mempengaruhi bahkan
mengendalikan kelompok sosial tertentu.

5. Sebagai alat untuk berpikir


Dalam proses berpikir, bahasa selalu hadir bersama logika untuk merumuskan konsep. Semua
kegiatan yang berlangsung melalui proses berpikir pasti disertai alatnya yang tidak lain adalah
bahasa. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kemampuan berbahasa
seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan berpikirnya.
Karakteristik Bahasa

Bahasa mempunyai ciri-ciri yang perlu anda ketahui, antara lain adalah :

1. Arbitrer
Bahasa bersifat arbitrer yaitu hubungan antara lambang dan yang dilambangan tidak wajib, dapat berubah
dan tidak dapat dijelaskan mengenai lambang tersebut menggambarkan suatu makna.

2. Dinamis

Bahasa bersifat dinamis yaitu bahasa tidak lepas dari berbagai kemungkinan perubahan setiap
saat bisa terjadi. Misalnya adalah munculnya kosakata baru dan kosakata yang lama tidak
berfungsi lagi.

3. Produktif

Bahasa bersifat produktif yaitu bahasa dengan jumlah yang besar deng unsur yang terbatas.

2. Dinamis

Bahasa bersifat dinamis yaitu bahasa tidak lepas dari berbagai kemungkinan perubahan setiap
saat bisa terjadi. Misalnya adalah munculnya kosakata baru dan kosakata yang lama tidak
berfungsi lagi.

3. Produktif

Bahasa bersifat produktif yaitu bahasa dengan jumlah yang besar deng unsur yang terbatas.

4. Beragam

Bahasa bersifat beragam yaitu walaupun bahasa mempunyai kaidah yang sama akan tetapi latar
belakang sosial yang berbeda dan kebiasaan yang juga berbeda sehingga menciptakan bahasa
yang berbeda beda.

5. Manusiawi

Bahasa bersifat manusia yaitu bahasa sebagai alat komunikasi yang verbal hanya dimiliki oleh
manusia. Makhluk hidup selain manusia tidak mempunyai bahasa. Sebagai alat komunikasi,
bahasa harus dipahami oleh manusia.

Fungsi Bahasa Dalam Kehidupan Sosial

Kegunaan yang paling mendasar dari bahasa adalah alat untuk menyampaikan pikiran, alat untuk
berinteraksi, alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, perasaan maupun konsep.
Bagi ahli bahasa, konsep bahasa adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pikiran yang
dianggap terlalu sempit. Bahasa memiliki fungsi fungsi yang berguna, antara lain adalah :

1. Fungsi Personal

Bahasa berfungsi sebagai personal jika dilihat dari sudut penuturnya. Maksutnya adalah penutur
menyatakan sikap terhadap apa yang dikatakanya. Dalam menyampaikan sebuah bahasa, tidak
jarang seseorang juga memperlihatkan apakah orang tersebut sedang senang, marah maupun
sedih.

2. Fungsi Direktif

Bahasa sebagai fungsi direktif apabila dilihat dari sudut pendengarnya. Fungsi direktif berguna
untuk mengatur tingkah laku pendengarnya. Bahasa digunakan seseorang untuk membuat orang
lain melakukan sesuatu.

3. Fungsi Fatik

Bahasa berfungsi fatik yaitu bahasa berfungsi menjalin hubungan dan juga memperlihatkan rasa
persahabatan dan solidaritas antar sesama manusia.

4. Fungsi Referensial

Bahasa berfungsi sebagai referensial jika dilihat dari topik bahasannya. Bahasa berguna untuk
membicarakan suatu peristiwa maupun suatu obje yang ada di sekeliling orang yang berbicara.
Fungsi referensial mengandung paham sederhana bahwa bahasa adalah alat yang digunakan
untuk menyatakan pikiran kepada orang lain.

5. Fungsi Metalinguistik

Bahasa berfungsi sebagai metalinguistik jika dilihat dari segi kode yang dapat digunakan. Bahasa
sebagai metalinguistik adalah bahasa yang digunakan untuk membicarakan bahasa tersebut.

6. Fungsi Imajinatif

Bahasa berfungsi sebagai imajinatif jika dilihat dari segi amanatnya. Bahasa merupakan alat
untuk menyampaikan gagasan, pikiran dan juga perasaan baik merupakan kenyataan maupun
yang merupakan imajinasi atau khayalan saja.

Asal Mula Bahasa

Asal mula bahasa telah menjadi topik pembahasan para ahli hingga sekarang. Banyak teori teori
yang mengungkapkan asal mula bahasa itu, akan tetapi tidak ada yang mutlak bisa dibuktikan.

Sehingga banyak teori para ahli yang bertentangan mengenai asal mula bahasa. Secara teori, asal
mula bahasa dibagi menjadi 2 yaitu dalam teori tradisional dan teori modern.
Asal mula bahasa berdasarkan teori tradisional adalah :

1. Pooh Pooh Teori

Pooh pooh teori adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Charles Darwin di dalam buku yang
berjudul Descent of Man pada tahun 1871. Menurut teori tersebut adalah bahasa manusia berasal
dari suatu bentuk yang primitif, bisa berupa ekspresi emosi manusia tersebut.

2. Yo He Ho Teori

Yo he ho teori adalah sebah teori yang di tulis oleh seorang ahli yang tidak diketahui namanya.
Asal mula bahasa lahir di dalam sebuah kegiatan sosial. Pada zaman dahulu, kelompok orang
orang primitif bisa bekerja sama secara sosial dengan menggunakan bahasa sendiri sendiri
sehingga bisa melahirkan bahasa.

3. Gestur Teori

Gestur teori adalah sebuah teori yang di pakai oleh suku indian di benua Amerika. Bahasa yang
pertama kali digunakan adalah bahasa isyarakat untuk berkomunikasi dengan anggota sukunya
dan juga berkomunikasi antar suku.

Asal mula bahasa berdasarkan pendekatan modern. Berdasarkan pendekatan modern, seseorang
dilahirkan sempurna hingga perlengkapan fisik untuk bicara. Menurut ahli dari jepang yaitu Otto
Jespersen terdapat persamaan perkembangan antara bahasa manusia primitif dan juga bahasa
bayi.

Struktur Bahasa

Bahasa mempunyai 4 struktur yang membentuk bahasa itu sendiri. Struktur tersebut antara lain :

1. Fonologi

Fonologi adalah berasal dari bahasa yunani yang artinya adalah bunyi dan ilmu. Fonologi dapat
diatyikan menjadi tata bunyi. Fonologi merupakan bagian dari struktur bahasa yang bisa
menganalisa bunyi bahasa secara umum.

2. Morfologi

Morfologi adalah tata bahasa yang membahas mengenai pembentukan kata dalam sebuah bahasa.
Morfologi dapat juga disebut sebagai tata bentuk.

3. Sintaksis

Sintaksis yang berarti peraturan untuk membuat suatu kalimat. Selain itu, sintaksis berguna
untuk menunjuk langsung pada suatu oeraturan atau prinsip yang dapat mencakup struktur
kalimat bahasa lainnya.
4. Sematik

Sematik mempunyai arti memberikan tanda. Semantik adalah ilmu yang mempelajari mengenai
makna yang terdapat dalam sebuah bahasa, representasi, kode dan lainnya.

Tata Bahasa

Tata bahasa dapat dibagi menjadi 2, antara lain :

1. Tradisional

Tata bahasa tradisional, yaitu bahasa yang mencontoh warisan tata bahasa negara barat dan
mewarisi hampir semua kaidah gramatikal dari tata bahasa yunani latin. Tata bahasa Indonesia
termasuk ke dalam tata bahasa tradisional.

2. Struktural

Tata bahasa struktural, yaitu bahasa yang berasal dari hasil penyelidikan bahasa bahasa
tersendiri, dan terlepas dari semua macam prasangka yang bisa muncul.

Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

Bahasa sebagai alat komunikasi adalah bahasa yang dihasilkan dari simbol bunyi, isyarat dan
lain sebagainya yang disampaikan oleh seseorang dan di sampaikan ke seseorang atau
sekelompok orang yang merupakan media untuk menyampaikan suatu pikiran manusia.

Anda mungkin juga menyukai