Di susun oleh :
Hermadani
Silvia Nurherlina
Dosen Pengampu :
Khusnul Yatina,M.Pd
TAHUN 2023
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Oleh sebab
itu, dengan selesai nya makalah ini, tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan banyak masukan kepada saya.
Maka dari itu, saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Dosen mata
kuliah “Bahasa Indonesia” yang telah bersedia memeriksa dan mengoreksi makalah saya.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan maupun isi pada makalah ini.
Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan agar makalah ini dapat
tersusun dengan bagus dan mengandung isi yang berbobot untuk para pembaca semua.
Bab III
Penutup......................................................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Ragam bahasa merupakan bentuk bahasa yang bervariasi menurut topik pembicaraan. Ragam
bahasa memiliki jumlah yang sangat banyak karena bahasa sebagai alat komunikasi tidak
terlepas dari latar budaya penuturnya yang berbeda-beda dalam pemakaiannya, ragam bahasa
pembicaraan, ragam bahasa terbagi menjadi dua yaitu ragam lisan dan ragam tulis. Dalam
ragam lisan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu secara langsung yang
keluar dari mulut ke mulut untuk berkomunikasi seperti saat pidato, perkuliahan tatap muka
dan lain lain. Sedangkan dalam bahasa tulis yaitu menggunakan bahasa yang memanfaatkan
tulisan dan kertas sebagai unsur dasarnya. Contoh dari penggunaan ragam bahasa tulis yaitu
1
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat berbahasa Indonesia – untuk perguruan tinggi. Jakarta.
Akademika Pressindo.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul dan pembahasan di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini antara
lain :
1. menyebutkan pengertian ragam bahasa ?
2. menjelaskan penggunaan bahasa formal dan informal ?
3. memberi contoh ciri-ciri bahasa formal dan informal ?
C. Tujuan Masalah
1. untuk mengetahui pengertian ragam bahasa dengan berbagai versi yang berbeda.
2. untuk mengetahui penggunaan bahasa formal dan informal dalam kehidupan sehari-
hari.
Jika kita melihat dari segi pendidikan akan tergambar dengan jelas bahwa
orang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung berbicara dengan ragam
bahasa yang baik dan sesuai aturan. Sebaliknya, pada orang yang tingkat
pendidikannya rendah atau kurang terdidik, bahasa yang digunakan cenderung
memiliki ragam yang kurang baik dan tidak sesuai aturan.
2. Faktor Usia
Dilihat dari segi usia, orang akan cenderung santai dan menggunakan bahasa
gaul jika berbicara dengan teman sebayanya. Sebaliknya, akan menggunakan bahasa
yang lebih sopan dan mengikuti aturan yang berlaku jika berbicara dengan orang yang
berusia lebih tua atau orang yang dihormati.
3. Perbedaan Gender
Perbedaan ini bisa kita perhatikan dari cara dan gaya berbicara antara seorang
direktur dengan cara berbicara seorang tukang bersih-bersih.
Orang yang menekuni bidang penelitian kimia akan memahami dan mengerti
istilah-istilah dalam kimia. Sedangkan orang awam, tentu tidak memahami istilah-
istilah kimia karena tidak menggeluti bidang kimia.
1. Media Penyampaian
Berdasarkan media atau cara penyampaiannya dapat dibedakan menjadi ragam lisan
dan tulis.
A. Ragam Lisan
Ragam lisan disebut juga ragam percakapan, baik percakapan dilingkungan
keluarga, lingkungan jual beli, lingkungan pekerjaan, maupun lingkungan
sekolah.
Ragam lisan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Unsur Suprasegmental ( aksen, nada, dan tekanan ) dan paralingual (gerak-
gerik tangan, mata, kepala) memberi efek terhadap hasil komunikasi.
2) Komunikasi secara langsung/bersemuka sehingga terikat oleh kondisi,
situasi, dan waktu.
3) Kalimat yang kurang baik strukturnya tidak menghambat komunikasi
B. Ragam Tulis
Ragam tulis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Sarana suprasegmental dan paralingual tidak ada sehingga dalam
menyusun kalimat perlu lebih hati-hati dab cermat.
2) Komunikasi terjadi secara tidak langsung sehingga tidak terikat oleh
situasi, kondisi, dan waktu.
3) Kalimat yang berstruktur kurang baik akan mengganggu komunikasi.
Berdasarkan hubungan antar penutur atau antar pembicara, ragam bahasa dibedakan
menjadi ragam bahasa resmi, tidak resmi, santai, dan lawak
B. Ragam idiolek
Idiolek merupakan variasi bahasa yang disebabkan kebiasaan atau cara
berbahasa yang khas pada seseorang. Idiolek merupakan ciri kebahasaan
seseorang. Ciri khas tersebut tidak dimiliki orang lain. perbedaan itu
disebabkan oleh faktor fisik psikis. Perbedaan fisik misalnya karena perbedaan
bentuk alat-alat bicara. Perbedaan faktor psikis biasanya disebabkan oleh
perbedaan temperamen, watak, intelektual dan lain sebagainya.
C. Ragam social atas sosiolek
Sosiolek merupakan variasi bahasa yang disebabkan perbedaan kelompok
tertentu dalam masyarakat seperti kelompok pegawai, remaja, orang tua,
sebagainya.
D. Ragam bahasa temporal
Merupakan variasi bahasa yang digunakan pada kurun waktu tertentu. Ragam
bahasa temporal yang terkenal yaitu ragam bahasa melayu. Khususnya ragam
bahasa yang digunakan hang tuah dan abdul kadir munsyi.
4. Ragam baku
Ragam bahasa baku adalah ragam bahasa yang dilembagakan dan diakui oleh
sebagian besar pemakainya sebagai kerangka rujukan yang menentukan besar
tidaknya penggunaan bahasa baik ragam kisan maupun tulis.
Ciri-ciri kata baku
1) Tidak di pengaruhi bahasa daerah
2) Tidak di pengaruhi bahasa bahasa asing
2
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat berbahasa Indonesia – untuk perguruan tinggi. Jakarta.
Akademika Pressindo.
3) Bukan merupakan ragam percakapan.
4) Pemakaian imbuhan secara eksplisit
5) Pemakaian kata yang sesuai dengan konteks kalimat
6) Tidak rancu ( tidak terkontaminasi).
7) Tidak mengandung pleonasme
8) Tidak mengandung hiperkorek
3
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat berbahasa Indonesia – untuk perguruan tinggi. Jakarta.
Akademika Pressindo.
1. Kalimat formal mengandung unsur kalimat dan preposisi bahasa Indonesia dengan
baik
2. kalimat formal menggunakan kata fungsi dan kata tugas secara efektif .
3. kalimat formal memiliki fungsi untuk bisa mengungkapkan sebuah penalaran serta
bersifat logis.
4. kalimat formal memiliki gagasan yang utuh .
5. tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah
C. Pengertian kalimat nonformal dalam bahasa Indonesia
Ragam bahasa nonformal (tidak baku) adalah ragam yang tidak dilembagakan dan
ditandai oleh adanya penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah (normal). Ragam
bahasa nonformal biasanya digunakan dalam suasana tidak resmi seperti surat pribadi atau
yang dalam bentuk lisan seperti percakapan sehari-hari. Penggunaan bahasa informal
dilakukan dengan teman atau sahabat untuk melakukan interaksi yang tidak resmi.
Bahasa nonformal memiliki sifat diantara-Nya kalimatnya sederhana, singkat, kurang
lengkap, tidak banyak menggunakan kata penghubung, juga menggunakan kata-kata yang
biasa dan lazim dipakai sehari-hari.
Berikut ini merupakan ciri-ciri yang dimiliki oleh kalimat non formal diantara-Nya:
1. Bentuknya mudah berubah-ubah dan dipengaruhi oleh bahasa daerah dan asing.
2. Bahasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, memiliki arti yang sama meski
terkesan berbeda dengan bahasa baku
4
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat berbahasa Indonesia – untuk perguruan tinggi. Jakarta.
Akademika Pressindo.
E. Contoh kalimat nonformal
Setelah memahami pengertian dari kalimat nonformal dalam bahasa Indonesia.
Pembahasan lebih mendalam dengan melihat seperti apa contoh kalimat nonformal sebagai
berikut5:
1. kak, Gue cabut ke kantor duluan ya.
2. Si Nina kemana saja sih, kok beberapa hari belakangan susah banget buat kamu.
3. Eh, apa kabar sekarang? Elu lagi sibuk ngapain ? kerjaan lancar-lancar saja ?
4. kalau boleh jujur, aku ngerasa gugup dan canggung banget pas kemarin wawancara
lamaran pekerjaan
5. perasaanku aja atau Rizal memang akhir-akhir ini kok lebih aneh dari biasanya ?
6. hai, ia kamu tadi sampai ketemu Tina nggak ?
7. mau pergi kemana tuh si Rina ? kok nggak pamit dulu ke kita
8. Eh Coy. Kok tumben main-main ke sini?
9. Oi, Tas udah denger kabar terbaru belum ini? Kamu harus tahu soal satu ini. Penting
banget!
10.maaf ya sudah nunggu lama banget, aku gak nyangka kalau jalanan bakal macet begini
dari tadi pagi
5
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat berbahasa Indonesia – untuk perguruan tinggi. Jakarta.
Akademika Pressindo.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan