Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“RAGAM BAHASA, PENGGUNAAN KALIMAT


FORMAL DAN NON FOTMAL BESERTA CONTONYA”

Di susun oleh :

Hermadani
Silvia Nurherlina

Dosen Pengampu :
Khusnul Yatina,M.Pd

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARIAH AL-MUJADDID

TANJUNG JABUNG TIMUR

TAHUN 2023
Kata Pengantar

Assallamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Oleh sebab
itu, dengan selesai nya makalah ini, tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan banyak masukan kepada saya.
Maka dari itu, saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Dosen mata
kuliah “Bahasa Indonesia” yang telah bersedia memeriksa dan mengoreksi makalah saya.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan maupun isi pada makalah ini.
Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan agar makalah ini dapat
tersusun dengan bagus dan mengandung isi yang berbobot untuk para pembaca semua.

Tanjung Jabung Timur, 2 Oktober 2023


Daftar Isi

Kata Pengantar ..........................................................................................................................

Daftar Isi ...................................................................................................................................

Bab I Pendahuluan .................................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah................................................................................................


B. Rumus Masalah ............................................................................................................
C. Tujuan Pembuatan Makalah .........................................................................................

Bab II Pembahasan ................................................................................................................

A. Pengertian Ragam Bahasa.............................................................................................


B. Penggunaan Bahasa formal dan non formal..................................................................
C. Contoh kalimat formal...................................................................................................
D. Contoh kalimat non formal............................................................................................

Bab III
Penutup......................................................................................................................................

A. Kesimpulan.....................................................................................................................

Daftar Pustaka..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ragam bahasa merupakan bentuk bahasa yang bervariasi menurut topik pembicaraan. Ragam

bahasa memiliki jumlah yang sangat banyak karena bahasa sebagai alat komunikasi tidak

terlepas dari latar budaya penuturnya yang berbeda-beda dalam pemakaiannya, ragam bahasa

bergantung pada konteks yang dibicarakan (tujuan berbahasa). Berdasarkan media

pembicaraan, ragam bahasa terbagi menjadi dua yaitu ragam lisan dan ragam tulis. Dalam

ragam lisan bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu secara langsung yang

keluar dari mulut ke mulut untuk berkomunikasi seperti saat pidato, perkuliahan tatap muka

dan lain lain. Sedangkan dalam bahasa tulis yaitu menggunakan bahasa yang memanfaatkan

tulisan dan kertas sebagai unsur dasarnya. Contoh dari penggunaan ragam bahasa tulis yaitu

koran, majalah, brosur, surat, dsb1.

1
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat berbahasa Indonesia – untuk perguruan tinggi. Jakarta.
Akademika Pressindo.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul dan pembahasan di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini antara
lain :
1. menyebutkan pengertian ragam bahasa ?
2. menjelaskan penggunaan bahasa formal dan informal ?
3. memberi contoh ciri-ciri bahasa formal dan informal ?

C. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan makalah ini antara lain :

1. untuk mengetahui pengertian ragam bahasa dengan berbagai versi yang berbeda.

2. untuk mengetahui penggunaan bahasa formal dan informal dalam kehidupan sehari-
hari.

3. untuk mengetahui perbedaan bahasa formal dan informal.


BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Ragam Bahasa


Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan pembicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa tidak
berfungsi sebagai atribut tetap seorang pembicara, melainkan menyesuaikan dengan
situasi dan tujuan berbahasa.
Dalam pengertian ini, ragam bahasa berkontras dengan dialek, yaitu varian dari
sebuah bahasa yang berbeda-beda menurut kelompok pemakai atau wilayah
penuturan.
A. . Faktor yang Mempengaruhi Ragam Bahasa

Ragam bahasa terjadi dikarenakan beberapa hal berikut :

1. Tingkat Pendidikan Manusia yang Berbeda

Jika kita melihat dari segi pendidikan akan tergambar dengan jelas bahwa
orang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung berbicara dengan ragam
bahasa yang baik dan sesuai aturan. Sebaliknya, pada orang yang tingkat
pendidikannya rendah atau kurang terdidik, bahasa yang digunakan cenderung
memiliki ragam yang kurang baik dan tidak sesuai aturan.

2. Faktor Usia

Dilihat dari segi usia, orang akan cenderung santai dan menggunakan bahasa
gaul jika berbicara dengan teman sebayanya. Sebaliknya, akan menggunakan bahasa
yang lebih sopan dan mengikuti aturan yang berlaku jika berbicara dengan orang yang
berusia lebih tua atau orang yang dihormati.

3. Perbedaan Gender

Berdasarkan penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa perbedaan gender


(pria/wanita) dapat memengaruhi perbedaan pada fonologis, gramatikal, dan
sintaksis/morfologis bahasa. Hal ini bisa terlihat pada saat bapak-bapak berkumpul
membicarakan sesuatu dan dibandingkan dengan ibu-ibu yang sedang berkumpul
membicarakan sesuatu.

4. Jabatan atau Profesi

Perbedaan ini bisa kita perhatikan dari cara dan gaya berbicara antara seorang
direktur dengan cara berbicara seorang tukang bersih-bersih.

5. Bidang yang Ditekuni

Orang yang menekuni bidang penelitian kimia akan memahami dan mengerti
istilah-istilah dalam kimia. Sedangkan orang awam, tentu tidak memahami istilah-
istilah kimia karena tidak menggeluti bidang kimia.

6. Beragam Dialek di Indonesia

Indonesia terdiri dari berbagai suku yang tersebar di seluruh pulau-pulau.


Terciptanya beragam dialek disebabkan oleh daerah geografis tempat suku-suku
tersebut tertinggal. Misalnya orang Sumatra cenderung berbicara lantang dan keras.
Hal itu dikarenakan rumah-rumah mereka yang terletak berjauhan. Berbeda dengan
orang Jawa yang cenderung berbicara lambat dan pelan. Hal itu dikarenakan mereka
memiliki daerah yang cukup padat penduduk dan rumah-rumahnya berdekatan.

C. Jenis-Jenis Ragam Bahasa

1. Media Penyampaian

Berdasarkan media atau cara penyampaiannya dapat dibedakan menjadi ragam lisan
dan tulis.

A. Ragam Lisan
Ragam lisan disebut juga ragam percakapan, baik percakapan dilingkungan
keluarga, lingkungan jual beli, lingkungan pekerjaan, maupun lingkungan
sekolah.
Ragam lisan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Unsur Suprasegmental ( aksen, nada, dan tekanan ) dan paralingual (gerak-
gerik tangan, mata, kepala) memberi efek terhadap hasil komunikasi.
2) Komunikasi secara langsung/bersemuka sehingga terikat oleh kondisi,
situasi, dan waktu.
3) Kalimat yang kurang baik strukturnya tidak menghambat komunikasi

B. Ragam Tulis
Ragam tulis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Sarana suprasegmental dan paralingual tidak ada sehingga dalam
menyusun kalimat perlu lebih hati-hati dab cermat.
2) Komunikasi terjadi secara tidak langsung sehingga tidak terikat oleh
situasi, kondisi, dan waktu.
3) Kalimat yang berstruktur kurang baik akan mengganggu komunikasi.

2. Hubungan antar penutur atau antar pembicara

Berdasarkan hubungan antar penutur atau antar pembicara, ragam bahasa dibedakan
menjadi ragam bahasa resmi, tidak resmi, santai, dan lawak

A. Ragam bahasa resmi


Merupakan ragam bahasa yang digunakan jika lawan bicara orang yang
dihormati atau topic pembicaraannya bersifat resmi. Ragam bahasa resmi
dibedakan menjadi lisan dan tulis.
 Contoh ragam bahasa resmi lisan adalah pidato kenegaraan yang
disampaikan Presiden
 Contoh ragam bahasa tulis adalah surat permohonan kerja dengan relasi
kerja.
B. Ragam bahasa tidak resmi
Merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi baik
secara tulis maupun lisan, Ragam bahasa tidak resmi menggunakan bahasa
sehari-hari.
Contoh ragam bahasa tidak resmi :
1) Ragam bahasa dalam sastra
Ragam bahasa sastra termasuk ragam bahasa tulis yang bersifat tidak
resmi. Ragam bahasa sastra memiliki fungsi khusus yaitu mengungkapkan
pengalaman jiwa pengarangnya agar dapat dinikmati oleh pembacanya.
Oleh karena itu, ragam bahasa sastra banyak berkaitan dengan perasaan.
2) Ragam bahasa sastra dalam cerita
Bahasa yang digunakan dalam cerita merupakan bahasa sehari-hari yang
kita pakai. Ceritanya banyak menggunakan kosakata yang mudah
dipahami.
3) Ragam bahasa sastra dalam drama
Pemahaman pembaca drama berbeda dengan pemahaman penonton
pementasan drama. Pemahaman pembaca drama lebih sulit jika
dibandingkan dengan menonton drama. Menonton drama, penggambaran
suasana dapat dengan jelas dilihat di atas panggung. Berbeda dengan
membaca drama, pembaca menggambarkan sendiri suasana yang terdapat
pada drama. Penggambaran pembaca drama satu dengan pembaca drama
yang lain berbeda. Karena setiap orang memiliki nilai rasa dan interpretasi
yang berbeda-beda.
4) Ragam bahasa tulis dalam surat pribadi
Ragam bahasa dalam surat pribadi bersifat santai dan tidak kaku. Bahasa
yang digunakan pun sederhana. Ini bertujuan agar tidak terjadi
kesalahpahaman dalam memahami isi surat.
5) Ragam bahasa dalam surat kabar
Ragam bahasa yang digunakan pada media cetak berbeda dengan ragam
bahasa pada karya sastra.
6) Ragam bahasa dalam majalah
Ragam bahasa tulis di surat kabar hampir sama dengan ragam bahasa tulis
di majalah.
C. Ragam bahasa santai
Merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam suasana santai dan bertujuan
untuk menimbulkan suasana santai. Karena dipakai dalam suasana santai dan
bertujuan untuk membuat suasana santai, tidak mengherankan jika bahasa
yang digunakan juga bersifat santai. Maksudnya bahasa tidak secara ketat
mengikuti kaidah yang berlaku dan kosakata banyak bercampur dengan kata
dari bahasa daerah. Di samping itu, sering juga digunakan kata yang tidak
baku, misalnya kata senyampang, sembari, belon, membikin Cuma, buat, dan
sebagainya.
D. Ragam bahasa lawak
Merupakan ragam bahasa yang digunakan orang untuk menimbulkan suasana
lucu. Selain itu, digunakan juga untuk menimbulkan tawa para pendengarnya,
khususnya ragam bahasa yang dipakai oleh para pelawak pada waktu mereka
melawak. Dalam ragam bahasa lawak terdapat banyak penyimpangan atau
pelesetan, yaitu penyimpangan dari prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan
antara pembicara dan pendengarnya
3. Berdasarkan penuturnya
A. Ragam regional atau dialek2
Bahasa yang menyebar luas selalu mengenal logat yang masing-masing dapat
dipahami secara timbal balik oleh penuturnya. Ciri utamanya tekanan, naik
turun, nada, dan panjang pendek bunyi bahasa. Dapat dikatakan bahwa ragam
regional yaitu persamaan yang disebabkan oleh letak geografi yang saling
berdekatan. Leta yang berdekatan itu memungkinkan komunikasi yang sering
antara penutur-penutur dialek.

B. Ragam idiolek
Idiolek merupakan variasi bahasa yang disebabkan kebiasaan atau cara
berbahasa yang khas pada seseorang. Idiolek merupakan ciri kebahasaan
seseorang. Ciri khas tersebut tidak dimiliki orang lain. perbedaan itu
disebabkan oleh faktor fisik psikis. Perbedaan fisik misalnya karena perbedaan
bentuk alat-alat bicara. Perbedaan faktor psikis biasanya disebabkan oleh
perbedaan temperamen, watak, intelektual dan lain sebagainya.
C. Ragam social atas sosiolek
Sosiolek merupakan variasi bahasa yang disebabkan perbedaan kelompok
tertentu dalam masyarakat seperti kelompok pegawai, remaja, orang tua,
sebagainya.
D. Ragam bahasa temporal
Merupakan variasi bahasa yang digunakan pada kurun waktu tertentu. Ragam
bahasa temporal yang terkenal yaitu ragam bahasa melayu. Khususnya ragam
bahasa yang digunakan hang tuah dan abdul kadir munsyi.

4. Ragam baku

Ragam bahasa baku adalah ragam bahasa yang dilembagakan dan diakui oleh
sebagian besar pemakainya sebagai kerangka rujukan yang menentukan besar
tidaknya penggunaan bahasa baik ragam kisan maupun tulis.
Ciri-ciri kata baku
1) Tidak di pengaruhi bahasa daerah
2) Tidak di pengaruhi bahasa bahasa asing

2
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat berbahasa Indonesia – untuk perguruan tinggi. Jakarta.
Akademika Pressindo.
3) Bukan merupakan ragam percakapan.
4) Pemakaian imbuhan secara eksplisit
5) Pemakaian kata yang sesuai dengan konteks kalimat
6) Tidak rancu ( tidak terkontaminasi).
7) Tidak mengandung pleonasme
8) Tidak mengandung hiperkorek

B. Penggunaan bahasa formal dan nonformal


Di Indonesia terdapat beberapa jenis ragam bahasa. Namun sesuai dengan materi yang
akan kita bahas pembahasan kali ini mengenai ragam bahasa formal dan non formal.
Penggunaan bahasa ragam formal ( bahasa baku ) dan ragam nonformal berkaitan
dengan situasi formal ( resmi ) dan nonformal ( tidak resmi )3.
1. Ragam bahasa formal ( baku ) ialah ragam bahasa yang kata bahasanya. Ejaannya
dan kosakatanya diakui kuterimannya di kalangan masyarakat luas dan dijadikan
standar pemakaian bahasa yang benar. Bahasa formal juga digunakan dalam kegiatan
resmi seperti dalam kegiatan belajar mengajar, pemerintahan, politik, agama,
pendidikan kegiatan ilmiah dan lain sebagainya. Penyampaian dan penulisan kalimat
formal harus sesuai dengan kaidah tata bahasa yang ada dengan baik dan benar.
Penggunaan kalimat formal biasa dalam situasi yang formal, baku, maupun resmi.
Kamu bisa melihat ciri-ciri yang dimiliki oleh kalimat formal dari pola yang
digunakan. Pada kalimat formal, pola yang digunakan yaitu subjek dan prediket ( S –
P ). Di sisi lain, kalimat formal juga mengandung berbagai unsur di dalam kalimatnya.
Tidak hanya itu, kalimat formal juga menggunakan kata tugas dan kata fungsi secara
efektif. Penggunaan kata dalam kalimat formal tersebut sesuai dengan situasi formal
saat penggunaannya.
Ragam bahasa formal (baku) mempunyai sifat diantarnya kemantapan dinamis
artinya bahasa Indonesia mengalami perkembangan dengan tetap memperhatikan atau
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, cendekia atau ragam baku yang dipakai pada
tempat-tempat resmi oleh orang-orang terpelajar dan yang terakhir yaitu seragam,
proses pembakuan bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan proses
penyeragaman kaidah bahasa Indonesia itu sendiri.
Berikut ini merupakan ciri-ciri yang dimiliki oleh kalimat formal diantara-Nya :

3
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat berbahasa Indonesia – untuk perguruan tinggi. Jakarta.
Akademika Pressindo.
1. Kalimat formal mengandung unsur kalimat dan preposisi bahasa Indonesia dengan
baik
2. kalimat formal menggunakan kata fungsi dan kata tugas secara efektif .
3. kalimat formal memiliki fungsi untuk bisa mengungkapkan sebuah penalaran serta
bersifat logis.
4. kalimat formal memiliki gagasan yang utuh .
5. tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah
C. Pengertian kalimat nonformal dalam bahasa Indonesia
Ragam bahasa nonformal (tidak baku) adalah ragam yang tidak dilembagakan dan
ditandai oleh adanya penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah (normal). Ragam
bahasa nonformal biasanya digunakan dalam suasana tidak resmi seperti surat pribadi atau
yang dalam bentuk lisan seperti percakapan sehari-hari. Penggunaan bahasa informal
dilakukan dengan teman atau sahabat untuk melakukan interaksi yang tidak resmi.
Bahasa nonformal memiliki sifat diantara-Nya kalimatnya sederhana, singkat, kurang
lengkap, tidak banyak menggunakan kata penghubung, juga menggunakan kata-kata yang
biasa dan lazim dipakai sehari-hari.
Berikut ini merupakan ciri-ciri yang dimiliki oleh kalimat non formal diantara-Nya:
1. Bentuknya mudah berubah-ubah dan dipengaruhi oleh bahasa daerah dan asing.
2. Bahasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari, memiliki arti yang sama meski
terkesan berbeda dengan bahasa baku

D. Contoh kalimat nonformal


Setelah memahami pengertian dari kalimat formal dalam bahasa Indonesia. Pembahasan
lebih mendalam dengan melihat seperti apa contoh kalimat formal sebagai berikut:
1.Setiap lulusan SMA dapat memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi atau langsung masuk ke dunia kerja .
2.Sebagian besar gedung kantor masih dalam masa renovasi tetapi hal ini tidak mengganggu
operasional perusahaan.
3.Bu Yudi merupakan kepala perusahaan dan sudah mengabdi selama lebih dari satu dekade.
4.Setiap anak wajib untuk diwakili oleh orang tuanya saat pengambilan rapor .
5.Seluruh pelajar wajib untuk mengikuti pelaksanaan upacara bendera setiap pagi saat hari
Senin .
6.Sebagian besar pelajar yang lulus dan dapat bersekolah di situ merupakan pelajar yang
berprestasi dan sudah sampai ke tahap nasional.
7.Linda berencana untuk mengajak Dika berangkat sekolah bersama setiap hari.
8.Rina merupakan seorang guru yang adil, baik, dan menyenangkan saat mengajar di kelas
9.Setiap pelajar wajib untuk datang tepat waktu ke kelas setiap pagi mulai hari Senin sampai
Jum’at.4
10.Seluruh karyawan diwajibkan untuk selalu menggunakan masker selama jam kerja.

4
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat berbahasa Indonesia – untuk perguruan tinggi. Jakarta.
Akademika Pressindo.
E. Contoh kalimat nonformal
Setelah memahami pengertian dari kalimat nonformal dalam bahasa Indonesia.
Pembahasan lebih mendalam dengan melihat seperti apa contoh kalimat nonformal sebagai
berikut5:
1. kak, Gue cabut ke kantor duluan ya.
2. Si Nina kemana saja sih, kok beberapa hari belakangan susah banget buat kamu.
3. Eh, apa kabar sekarang? Elu lagi sibuk ngapain ? kerjaan lancar-lancar saja ?
4. kalau boleh jujur, aku ngerasa gugup dan canggung banget pas kemarin wawancara
lamaran pekerjaan
5. perasaanku aja atau Rizal memang akhir-akhir ini kok lebih aneh dari biasanya ?
6. hai, ia kamu tadi sampai ketemu Tina nggak ?
7. mau pergi kemana tuh si Rina ? kok nggak pamit dulu ke kita
8. Eh Coy. Kok tumben main-main ke sini?
9. Oi, Tas udah denger kabar terbaru belum ini? Kamu harus tahu soal satu ini. Penting
banget!
10.maaf ya sudah nunggu lama banget, aku gak nyangka kalau jalanan bakal macet begini
dari tadi pagi

5
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat berbahasa Indonesia – untuk perguruan tinggi. Jakarta.
Akademika Pressindo.
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

- Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda


menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan pembicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa tidak
berfungsi sebagai atribut tetap seorang pembicara, melainkan menyesuaikan
dengan situasi dan tujuan berbahasa.
- Ragam bahasa formal ( baku ) ialah ragam bahasa yang kata bahasanya. Ejaannya
dan kosakatanya diakui kuterimannya di kalangan masyarakat luas dan dijadikan
standar pemakaian bahasa yang benar. Bahasa formal juga digunakan dalam
kegiatan resmi seperti dalam kegiatan belajar mengajar, pemerintahan, politik,
agama, pendidikan kegiatan ilmiah dan lain sebagainya.
- Ragam bahasa nonformal (tidak baku) adalah ragam yang tidak dilembagakan dan
ditandai oleh adanya penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah (normal).
Ragam bahasa nonformal biasanya digunakan dalam suasana tidak resmi seperti
surat pribadi atau yang dalam bentuk lisan seperti percakapan sehari-hari.
- Bahasa Indonesia merupakan bahasa asli bangsa kita yang sudah dipakai sejak
jaman nenek moyang kita. Namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau
aturan-aturan yang benar. Salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu
sendiri yang tidak sesuai dengan ejaan dan kamus besar bahasa Indonesia. Oleh
karena itu, pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari
bahasa Indonesia dan bisa diterapkan dengan baik sehingga identitas kita sebagai
warga negara Indonesia tidak akan hilang.

Anda mungkin juga menyukai