RAGAM BAHASA
Oleh :
Syara Nafhila
STIS AL IHSAN
2022
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirahim
Segala Puji hanyalah milik Allah SWT, dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Shalawat dan Salam
semoga tercurah Kepada Nabi kami Rasulullah Muhammad SAW.atas karunia Allah kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Dalam pembahasan bahasa Indonesia ada yang disebut ragam bahasa, merupakan variasi bahasa yang
pemakaiannya berbeda beda yaitu menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,
kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
1. Cara Berkomunikasi
a. Lisan
b. Tulisan
2. Cara Penuturan
a. Ragam Dialek
b. Terpelajar
c. Resmi
d. Tidak Resmi
3. Topik Pembicaraan
a. Ragam Sosial
b. Ragam Fungsional
c. Ragam Jurnalistik
d. Ragam Sastra
Ragam bahasa ini muncul karena latar belakang budaya, sejarah, ataupun letak geografis. Kami
berkesempatan untuk membahasnya sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di STIT AL IHSAN ini
DAFTAR ISI
2
COVER .................................................................................................................................................. 1
3
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa Merupakan suatu gabungan fonem yang memiliki makna, Bahasa merupakan suatu alat unikasi
antar manusia dalam suatu budaya, karena banyaknya budaya di dunia maka bahasa pun beragam,
dalam Bahasa Indonesia sendiripun ada keragaman yang terasa. keragaman bahasa Indonesia dapat
menjadi kelebihan ataupun kekurangan dalam fungsi komunikasi. akan tetapi kita harus mengenal
ragam bahasa agar perkomsepsi dan makna dari bahasa tersebut dapat sama.
Penulisan Makalah ini bertujuan sebagai tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia di STIT AL IHSAN, juga
pemakalah ingin mengetahui Definisi Ragam Bahasa, Faktor Terciptanya Ragam Bahasa, dan Mengetahui
Jenis Jenis Ragam Bahasa.
Diharapkan dapat Bermanfaat sebagai referensi juga Informasi Mengenai Ragam Bahasa.agar
mempermudah adaptasi dan interaksi sosial.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Ragam bahasa (bahasa Inggris: linguistic style) adalah bentuk bahasa yang bervariasi menurut konteks
pemakaian (topik yang dibicarakan, hubungan antar pembicara, medium pembicaraan).[1] Ragam
bahasa tidak berfungsi sebagai atribut tetap seorang pembicara – bahasawan yang kompeten biasanya
menguasai berbagai-bagai jenis ragam bahasa dan mampu menyesuaikan ragam yang dipakai dengan
situasi dan tujuan berbahasa. Dalam pengertian ini, ragam bahasa berkontras dengan dialek, yaitu
varian dari sebuah bahasa yang berbeda-beda menurut kelompok pemakai atau wilayah penuturan.[2],
Adapun pengertian ragam bahasa menurut ahli, yaitu sebagai berikut.
Sederhananya, ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang timbul akibat berbagai faktor.
Munculnya ragam bahasa disebabkan adanya kebutuhan penggunaan bahasa untuk berkomunikasi dan
bekerjasama sesuai dengan situasi dan fungsi dalam kontak sosialnya. Setiap penutur bahasa, hidup
dalam latar belakang dan tata cara pergaulan yang berbeda-beda.
a. Tingkat pendidikan.
b. Faktor usia.
5
a. Ragam Bahasa Dilihat dari Cara Penuturan Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa dibagi
menjadi empat. yaitu, sebagai berikut
1) Ragam Dialek,Ragam dialek/daerah adalah variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok bangsawan
di tempat tertentu (lihat Kridalaksana. 1993:42). Dalam istilah
lama disebut dengan logat. Logat yang paling menonjol yang mudah diamati ialah lafal (lihat Sugono,
1999:11). Logat bahasa Indonesia orang Jawa tampak dalam pelafalan /b/ pada posisi awal nama-
nama kota, seperti mBandung. mBayuwangi, atau realisai pelafalan kata seperti pendidi’an, tabra'an,
kenai’an, gera'an. Logat daerah yang paling kentara, yakni dari segi tata bunyinya. Logat Indonesia
yang dilafalkan oleh orang Tapanuli dapat dikenali, misalnya karena tekanan kata yang amat jelas.
Logat Indonesia orang Bali dan Jawa, yakni pada pelafalan bunyi /t/ dan /d/-nya. Ciri-ciri khas yang
meliputi tekanan. turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi bahasa membangun aksen yang
berbeda-beda.
2) Ragam Terpelajar
Tingkat pendidikan penutur bahasa Indonesia juga mewamai penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur berpendidikan tampak jelas perbedaannya dengan
yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata
yang berasal dari haliusa asing. seperti contoh berikut.
3) Ragam Resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi. seperti pertemuan – pertemuan,
peraturan – peraturan, dan perundangan – undangan.Ciri-ciri ragam bahasa resmi adalah sebagai
berikut.
Menggunakan EYD.
4) RagamTidak Resmi
Ragam tidak resmi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi, seperti dalam
pergaulan, atau percakapan pribadi. Ciri-ciri ragam bahasa tidak resmi kebaiikan dari ragam bahasa
resmi.Ragam bahasa resmi atau tidak resmi ditentukan oleh tingkat keformalan bahasa yang
6
digunakan. Semakin tinggi tingkat kebakuan suatu bahasa, berarti semakin resmi bahasa yang
digunakan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat keformalannya, semakin rendah tingkat kebakuan
bahasa yang digunakan (Sugono, 1998:12-13).
1) Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah suatu ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap (organ of speech).
Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti tata bahasa.
kosakata, dan lafal dalam pengucapannya. Dalam hal ini dengan memperhatikan hal-hal tersebut,
pembicara dapat mengatur tinggi rendah suara atau tekanan yang dikeluarkanmimik/ekspresi
muka yang ditunjukkan, serta gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide sang
pembicara.Contoh ragam lisan, yakni meliputi hal-hal berikut ini.
a) Ragam bahasa cakapan.
c) Faktor kejelasan.
d) Faktor kecepatan.
e) Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang
dituturkan oleh penutur.
f) Penggunaan bahasa lisan bisa berdacarkan pengetahuan serta penalsiran dari informasi audit,
visual dan kognitif sang penutur.
7
b) Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
c) Tidak semua orang bisa melafalkan bahasa lisan dengan benar.
d) Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.
2) Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf
sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa tulis, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti
tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan pemilihan kosakata, dalam hal ini kita
dituntut untuk tepat dalam pemilihan unsur tata bahasa seperti bentuk kata, susunan kalimat,
pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan juga penggunaan tanda baca dalam
mengungkapkan ide kita.
Contoh ragam lisan, yakni meliputi ha!-hal di bawah ini.
b) Adanya unsur gramatikal (hubungan antar unsur-unsur bahasa dalamsatuan yang lebih besar)
yang dinyatakan secara lengkap.
c) Tidak terikat oleh ruang dan waktu.
d) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
a) Informasi yang disajikan bisa dipilih oleh sang penulis untuk dikemas menjadi media atau materi
yang lebih menarik dan menyenangkan.
8
b) Tidak mampu menyajikan berita secara lugas dan jujur.
c) Hal yang tidak ada dalam bahasa tulis pun tidak dapat diperjelas.
c. Ragam Bahasa Dilihat dari Topik Pembicaraan
1) Ragam Sosial
Ragam social, yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas
kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Misalnya, ragam
bahasa yang digunakan dalam keluarga, atau persahabatan dua orang yang akrab dapat dikatakan
sebagai ragam sosial.Selain itu, ragam sosial berhubungan pula dengan tinggi atau rendahnya
status kemasyarakatan lingkungan sosial yang bersangkutan.
2) Ragam Fungsional
Ragam fungsional (profesional) adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga,
lungkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam fungsional juga dikaitkan dengan
keresmian keadaan penggunaannya. Ragam fungsional dapat menjadi bahasa negara dan bahasa
teknis keprofesian, seperti bahasa dalam lingkungan keilmuan/teknologi, kedokteran, dan
keagamaan.
3) Ragam Jurnalistik
Bahasa Jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh dunia persuratkabaran (dunia pers
= media massa celak). Dalam perkembangan lebih lanjut, bahasa jurnalistik adalah bahasa yang
dipergunakan oleh seluruh media massa. Dalam hal ini termasuk media massa audio (radio), audio
visual (televisi), dan multimedia (internet). Ragam bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam
bahasa yang dibentuk oleh spesifikasi materi yang disampaikannya. Ragam khusus jurnalistik
termasuk dalam ragam bahasa ringkas.
4) Ragam Sastra
Ragam bahasa sastra memiliki sifat atau karakter subjektif, lentur. konotatif, kreatif, dan inovatif.
Bahasa sastra ialah bahasa yang dipakai untuk menyampaikan emosi (perasaan) dan pikiran. fantasi
dan lukisan angan-angan, penghayatan lahir dan batin, peristiwa dan khayalan dengan bentuk
istimewa.Dalam hal ini istimewa karena kekuatan efeknya pada pendengar/pembaca dan istimewa
cara penuturannva. Bahasa dalam ragam sastra ini digunakan sebagai bahan kesenian, di samping
sebagai alat komunikasi. Untuk memperbesar efek penuturan dikerahkan segala kemampuan yang
ada pada bahasa. Arti, bunyi, asosiasi, irama, tekanan, suara, panjang pendek suara, persesuaian
bunyi kata, sajak, asonansi, posisi kata, ulangan kata/kalimat di mana perlu dikerahkan untuk
mempertinggi efek. Misalnya, bahasa dalam sajak jelas bedanya dengan bahasa dalam karangan
umum. Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah. ragam bahasa sastra banyak mengunakan kalimat
yang tidak efektif. Penggambaran yang sejelas - jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi
sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam
imajinasi pembaca.
9
Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka menata dan mengatur
kehidupan masyarakat. Dengan sendirinya penguasa merupakan salah satu sumber penutur bahasa
yang mempunyai pengaruh yang besar dalam pengembangan bahasa di masyarakat.Salah satu ciri
khas bahasa hukum adaiah penggunaan kalimat yang panjang dengan pola kalimat luas. Dalam hal
ini diakui bahwa bahasa hukum Indonesia tidak terlalu memperhatikan sifat dan ciri khas bahasa
Indonesia dalam strukturnya. Hal ini disebabkan hukum Indonesia pada umumnya didasarkan pada
hukum yang ditulis pada zaman penjajahan Belanda dan ditulis dalam bahasa Belanda. Namun,
terkadang sangat sulit menggunakan kalimat yang pendek dalam bahasa hukum karena dalam
bahasa hukum kejelasan norma-norma dan aturan terkadang membutuhkan penjelasan
yangpanjang lebar, jelas kriterianya, keadaan, serta situasi yang dimaksud.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bahasa merupakan suatu alat komunikasi verbal dan non verbal, akan tetapi karena Ragam Bahasa yang
begitu beragam di indonesia maka wawasan tentang ini diperlukan agar mempermudah adaptasi dan
menunjang kelancaran intetaksi sosial.
3.2 SARAN
besar harapan kami semoga makalah ini menjadi nilai ibadah bagi kami dan juga dapat membantu
menambah wawasan da pengetahuan tentang ragam bahasa khususnya ragam bahasa indonesia.
10
DAFTAR PUSTAKA
(1) Kridalaksana, Harimurti (2013). Kamus Linguistik (edisi ke-4). Gramedia Pustaka Utama. ISBN
9789792235708.
(2) Biber, Douglas; Finegan, Edward (1994). Sociolinguistic Perspectives on Register (dalam bahasa
Inggris). Oxford University Press. ISBN 9780195359329.
(3) Bachman, L. (1990). Fundamental considerations in language testing. Oxford: Oxford University Press
(4) Yuni Handayani (2019). Ragam Bahasa di Indonesia. BIP Gramedia Group
(5) I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa (2018). Ragam Bahasa Indonesia. Universitas Udayana.
11