Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda
dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai[1]. Variasi tersebut bisa
berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk
variasi bahasa baku itu sendiri [2]. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering
dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya
kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri [2]., yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara .
Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam
bahasa terdiri dari:
Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh
ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Bahasa lisan
lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu
untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Ragam lisan dapat kita temui, misalnya pada
saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah, dan ragam
lisan yang non standar, misalnya dalam percakapan antar teman, di pasar, atau dalam
kesempatan non formal lainnya.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan
pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan,
ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam
lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari
ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk
tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu
masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.
Ragam lisan antara lain meliputi:
b. Ragam Tulis
Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait
ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara
visual.
Dalam penggunaan ragam bahasa tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak
ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa lisan makna kalimat yang
diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian . Oleh karena itu, dalam penggunaan
ragam bahasa tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan
kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa
di dalam struktur kalimat.
Ragam tulis yang antara lain meliputi:
Accuracy (akurat) yaitu kelogisan segala informasi atau gagasan yang dituliskan.
Bravety (ringkas) yaitu pengungkapan gagasan yang ringkas, tidak menggunakan
kata-kata mubazir.
Clarity (jelas) yaitu tulisan mudah dipahami, penalaran jelas, tidak menimbulkan
tafsir ganda.
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari ragam dialek,
ragam terpelajar (pendidikan), sikap penutur.
1. Dialek regional,
2. Dialek sosial,
Yaitu dialek yang digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu atau yang menandai
tingkat masyarakat tertentu. Contohnya dialek wanita dan dialek remaja.
3. Dialek temporal
4. Idiolek
yaitu keseluruhan ciri bahasa seseorang. Sekalipun kita semua berbahasa Indonesia, kita
masing-masing memiliki ciri-ciri khas pribadi dalam pelafalan, tata bahasa, atau pilihan dan
kekayaan kata.
b. Ragam Pendidikan
Ragam pendidikan terdiri atas ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku.
Ragam baku
Ragam baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya dipandang sebagai ragam
yang baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah, suasana resmi,
atau surat resmi.
Ciri Ragam Bahasa Baku :
1. Kemantapan dinamis;
2. Kecendekiaan;
3. Keseragaman kaidah.
Ragam tidak baku adalah ragam bahasa yang digunakan pada kehidupan sehari-hari. Ragam
bahasa tidak baku biasanya tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar
karena ragam tidak baku tidak digunakan dalam situasi yang formal.
Sumber:
Yang dimaksud dengan ragam atau variasi bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut
pemakaian. Variasinya pun bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, sosiolinguistik termasuk
variasi bahasa baku itu sendiri. Selain itu ragam bahasa juga ditandai oleh beberapa ciri-ciri
linguistik tertentu seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis. Disamping ditandai oleh ciri-ciri
linguistik tertentu, timbulnya ragam bahasa juga ditandai oleh ciri-ciri non-linguistik seperti
lokasi / tempat / lingkungan penggunaan bahasa itu sendiri. Baik dalam hal sosial maupun
yang lainnya.
Yaitu bahasa yang biasa digunakan dalam pembuatan undang-undang negara maupun sesuatu
yang berkaitan dengan perundang-undangan. Seperti UUD, dll.
Yaitu bahasa yang biasa digunakan dalam media massa. Seperti reporter, majalah, koran, dll.
Yaitu bahasa yang biasa digunakan dalam pembuatan suatu karya ilmiah.
Yaitu bahasa yang biasa digunakan oleh seorang sastrawan untuk membuat sebuah sastra.
1. Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah suatu ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap (organ of
speech). Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti tata
bahasa, kosakata, dan lafal dalam pengucapannya. Karena dengan memperhatikan hal-hal
tersebut, pembicara dapat mengatur tinggi rendah suara atau tekanan yang dikeluarkan,
mimik/ekspresi muka yang ditunjukkan, serta gerak tangan atau isyarat untuk
mengungkapkan ide dari sang pembicara. Contoh ragam lisan antara lain meliputi:
Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase
sederhana.
Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan.
Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.
2. Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan
huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan
beberapa hal seperti tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan pemilihan
kosa kata. Karena dalam ragam bahasa tulis ini kita dituntut untuk tepat dalam pemilihan
unsur tata bahasa seperti bentuk kata, susunan kalimat, pilihan kata, kebenaran penggunaan
ejaan, dan juga penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide kita. Contoh ragam lisan
antara lain meliputi:
Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada.
Akibatnya bahasa tulisanpun harus disusun lebih sempurna.
Tidak mampu menyajikan berita secara lugas dan jujur.
Yang tidak ada dalam bahasa tulisanpun tidak dapat diperjelas.
Ragam bahasa berdasarkan hubungan antar pembicara dapat dibedakan menurut akrab atau
tidaknya si pembicara. Contohnya :
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda
dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa
asing. Misalnya fitnah, kompleks, vitamin, video, film, fakultas, dll. Penutur yang tidak
berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas,
dll. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa,
misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari, dll. Selain itu bentuk kata
dalam kalimat pun sering meninggalkan awalan yang seharusnya dipakai. Contoh :
Ragam bahasa juga dipengaruhi oleh sikap penutur terhadap lawan bicaranya (jika lisan) atau
sikap penulis terhadap penyajian tulisannya (jika dituliskan). Sikap itu antara lain resmi,
akrab, dan santai. Kedudukan lawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga
mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau
petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan lawan bicara
atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Semakin
formal jarak antara penutur dan lawan bicara, akan semakin resmi dan tinggi tingkat
kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat keformalannya,
semakin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan oleh sang penutur.
SUMBER:
https://thohirmusthofa.wordpress.com/2014/09/29/ragam-bahasa-dan-macam-macam-jenis-
ragam-bahasa/
PERTANYAAN :
1. Jelaskan apa perbedaan antara Ragam Bahasa dengan Dialek menurut pendapat
anda. !
3. Apakah ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis bisa dikatakan sama. ?
jika Ya: mengapa dan berikan contohnya, !
jika Tidak: mengapa dan sebutkan ciri-ciri kebakuannya masing-masing. !
4. Jelaskan perbedaan Ragam Bahasa antara orang yang berpendidikan dengan yang
tidak berpendidikan, berikan 3 contoh perbedaan bahasa lisannya. !