Anda di halaman 1dari 3

KESALAHPAHAMAN

MENGENAI
BIMBINGAN DAN KONSELING

Disusun oleh:
Nama : Handy Nur Pratama
NIM : 5202415054
MKU : Bimbingan dan Konseling
Rombel : 19

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan. Meski bidang studi pendidik berbeda-beda tapi tugas
pendidik sama yaitu merencanakan dan melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan,
yang membedakan hanya ruang lingkup dalam proses belajar dan mengajar.
Salah satunya adalah guru bimbingan dan konseling yang memiliki tugas sebagai
pembimbing peserta didik. Setelah itu tentu harus adanya evaluasi pelaksanaan bimbingan dan
konseling. Untuk melaksanakan program pelayanan yang baik tentunya, setiap guru pembimbing
harus mengetahui tugas pokoknya. Semua itu agar tidak terjadi penyelewengan atau kekacauan
dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
Berbeda dengan guru bidang studi didalam mengevaluasi identik dengan angka, mungkin
nilai anak didik tinggi atau rendah. Tetapi di dalam bimbingan dan konseling bukan dalam
bentuk angka tetapi perubahan tingkah laku yang sebenarnya sangat sulit untuk di ukur.
Oleh karena itu kita sebagai calon guru bidang studi harus mengetahuinya agar tidak salah
persepsi terhadap guru bimbingan dan konseling, untuk itu kita harus mempelajarinya dengan
seksama.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Permasalahan BK di sekolah
Permasalahan BK yaitu kesenjangan antara kondisi dalam tataran teoritik BK dengan praktik
BK di sekolah yang memerlukan adanya penyelarasan. Permasalahan ada pada masalah internal
dan eksternal guru bimbingan dan konseling yaitu sbb :
A. Internal
1. Bimbingan dan konseling hanya berpusat pada masalah yang di keluhkan oleh peserta
didik.
2. Guru Bimbingan dan Konseling belum profesional dan belum paham tugas dari konselor
sekolah.
3. Keterbatasan waktu dalam memberi layanan BK yaitu hanya pada jam istirahat saja.
4. Guru bimbingan dan konseling disekolah kurang komunikasi dengan siswa, wali kelas,
wali murid, dan kepala sekolah. Hal ini menyebabkan kurang tanggapnya dalam
mengatasi suatu masalah.
B. Ekternal 
1. Konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah
Masih banyak anggapan bahwa peranan konselor di sekolah adalah sebagai polisi sekolah
yang harus menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin, dan keamanan sekolah.
2. Bimbingan dan konseling dianggap semata-mata sebagai proses pemberian nasehat
sehingga, pada saat proses konseling terkesan hanya memberikan nasehat bukan
memabatu konseli dalam menentukan keputusan.
3. Bimbingan dan Konseling hanya untuk orang yang bermasalah saja
Sebagian orang berpandangan bahwa BK itu ada karena adanya masalah, jika tidak ada
maka BK tidak diperlukan, dan BK itu diperlukan untuk membantu menyelesaikan
masalah saja. Tapi pelayanan bimbingan dan konseling menyangkut seluruh kepentingan
klien dalam rangka pengembangan pribadi klien secara optimal.
BAB III KESIMPULAN
Tenaga kependidikan memiliki kewajiban seperti yang tercantum dalam PP No. 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional dan UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan
bahwa “pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.
Jadi sebagai calon pendidik kita harus mempersiapkan diri agar kita menjadi tenaga pendidik
yang professional yang paham akan tugas dan kewajiban seorang pendidik.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Bimbingan dan Konseling, Akses di laman: http://belajarpsikologi.com/pengertian-


bimbingan-dan-konseling/ pada tanggal 19 September 2016 pukul 14.22
Konselor pendidikan, Akses di laman : https://id.wikipedia.org/wiki/Konselor_pendidikan pada tanggal
19 September 2016 pukul 14.22

Manfaat Mempelajari Psikologi Pendidikan Bagi Guru & Calon Guru, Akses di laman :

https://www.linkedin.com/pulse/manfaat-mempelajari-psikologi-pendidikan-bagi-guru-calon-hardianty

pada tanggal 19 September 2016 pukul 14.22

Anda mungkin juga menyukai