Anda di halaman 1dari 1

Penjelasan cara kerja dari rangkaian A+ B+ B- A-

Mula-mula, ujung piston berada di titik A-, dan ketika saklar on/off dinyalakan, listrik
akan mengalir ke relay K1 yang membuat saklar K1 aktif dan juga mengaktifkan katub
selenoid Y1, sehingga nanti piston akan terdorong dari posisi titik A- menjadi ke A+.
Posisi ujung piston berada di titik A+, maka saklar yang ada di A+ terhubung, dan
relay K3 akan aktif. Karena relay K3 aktif maka saklar K3 yang menuju relay K1 terputus
dan saklar K3 yang menuju katub selenoid Y3 terhubung, sehingga katub selenoid Y3 aktif
dan piston akan terdorong dari posisi B- ke B+.
Posisi ujung piston berada di titik B+, maka saklar yang ada di B+ terhubung, dan
relay K4 akan aktif. Karena relay K4 aktif maka saklar K4 yang menuju relay K3 terputus
dan saklar K4 yang menuju katub selenoid Y4 terhubung, sehingga katub selenoid Y4 aktif
dan piston akan terdorong dari posisi B+ ke B-.
Posisi ujung piston berada di titik B-, maka saklar yang ada di B- terhubung, dan relay
K2 akan aktif. Karena relay K2 aktif maka saklar K2 yang menuju relay K4 terputus dan
saklar K2 yang menuju katub selenoid Y2 terhubung, sehingga katub selenoid Y2 aktif dan
piston akan terdorong dari posisi A+ ke A-.
Posisi ujung piston berada di titik A-, maka saklar A- yang menuju relay K2 terputus
dan saklar A- yang menuju relay K1 terhubung. Proses tersebut akan terus berlanjut sampai
saklar on/off dimatikan.

Anda mungkin juga menyukai