Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putri Khana

Nim : 2381130952

Matkul : Bahasa Indonesia

resmi merupakan kebalikan dari ragam santai (casual ) yang dicirikan dengan penggunaan bahasa
yang tidak mantap kaidahnya, kosakata yang digunakan menyiratkan makna keakraban, kalimat
kalimat yang dipilih tidak harus bermakna lengkap. Variasi usaha ( konsultatif ) lazim digunakan
dalam dunia perdagangan, periklanan dan media masa pada variasi ini, ciri keformalan tetap ada
meskipun tidak kaku. Istilah istilah yang digunakan juga khas dunia usaha. Yang penting pada variasi
ini adalah adanya efektifitas dan efesiensi dalam penggunaan kata dan kalimat

dan mementingkan pesan \ makna.

RAGAM BAHASA DAN VARIASI PENGGUNAAN BAHASA


A. Deskripsi singkat
Undang-undang Dasar Republik Tahun 1945, Bab xv, Pasal 36 telah menetapkan bahasa
indonesia sebagai Bahasa Resmi Negara. Jika kita konsekuen dengan dasar hukum itu, maka
pelanggaran penggunaan bahasa indonesia dalam acara acara resmi mestinya mendapat
sanksi hukum yang sepadan. Namun, pada kenyataannya sanksi terhadap pelanggaran dalam
berbahasa belum pernah terjadi di republik ini. Pelanggaran hukum sudah dianggap sebagai
hal sangat wajar terjadi sehingga dibiarkan dari sanksi.
B. Uraian materi
1. Ragam bahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentuk karena pemakaian bahasa.
Pemakaian bahasa itu dibedakan berdasarkan media yang digunakan, topik
pembicaraan, dan sikap pembicaranya. Chaer dan agustina (2004) mengatakan bahwa
ragam bahasa dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa dan
keragaman fungsi bahasa. Fungsi pemakaian bahasa lebih diutamakan dalam laras
bahasa daripada aspek lain dalam ragam bahasa, ragam dan laras bahasa saling terkait
dalam perwujudan aspek komunikasi bahasa, adapun memanfaatkan ragam bahasa
misalnya laras bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Istilah ragam bahasa menurut (KBBI)
(2005), bermakna variasi bahasa menurut pemakaian, topik yang dibicarakan, hubungan
pembicara, dan mitra bicara dan medium pembicaraannya.
a. Jenis ragam bahasa
1. Berdasarkan cara penyampaiannya : ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis
2. Berdasarkan situasi pemakaiannya : ragam bahasa formal, ragam bahasa semiformal,
dan ragam bahasa nonformal.
3. Berdasarkan isinya : ragam bahasa ilmiah, semi ilmiah, dan nonilmiah.
b. Ciri- ciri ragam bahasa formal adalah :
1. Memiliki kemantapan dinamis dalam pemakaian kaidah sehingga tidak kaku, dan
dimungkinkan adanya perubahan kosa kata dan istilah yang lebih tepat dan benar.
2. Menggunakan fungsi-fungsi gramatikal secara konsisten dan eksplisit.
3. Menggunakan bentukan kata yang lengkap dan tidak disingkat.
4. Menggunakan imbuhan (afiksasi) secara ekplisit dan konsisten.
5. Menggunakan ejaan yang baku pada ragam bahasa tulis dan lafal yang baku pada ragam
bahasa lisan.
c. Perbedaan antara ragam bahasa formal dan ragam bahasa nonformal yang paling
mencolok
1. Penggunaan kata sapaan dan kata ganti.
2. Penggunaan imbuhan (afiksasi).
3. Penggunaan unsur fatik (persuasi) yang lebih sering muncul dalam ragam bahasa
nonformal.
4. Penghilangan fungsi kalimat (SPOK-KET) dalam ragam bahasa nonformal yang

mengganggu penyampaian suatu.

2. Ragam bahasa lisan


Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dilafalkan langsung oleh penuturnya kepada
pendengar ataupun mitra bicaranya.
3. Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang ditulis atau dicetak dengan
memperhatikan penempatan tanda baca dan ejaan secara benar.
4. Ragam bahasa indonesia baku
Ragam bahasa indonesia baku yang di terbitkan keputusan Presiden No.57 tahun 1972,
dengan diresmikanya Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) untuk seluruh indonesia.
1. Fungsi pembakuan bahasa
Usaha pembakuan bahasa indonesia memiliki fungsi yang sangat penting,
a. Fungsi pemersatu bagi seluruh bangsa indonesia, yakni sebagai bahasa
nasioanal, bahasa negara, dan bahasa resmi.
b. Fungsi penandan kepribadian yang dijalankan oleh suatu bahasa baku dan
bangsa yang beradab akan terlihat jika dipergunakan dalam pergaulan dengan
bahasa asing.
c. Fungsi penambahan kewibawaan, yakni jika masyarakat mampu berbahasa
indonesia dengan baik dan benar.
d. Fungsi sebagai kerangka acuan (frame of reference), yakni ukuran yang
disepakati secara umum tentang tepat tidaknya pemakaian bahasa didalam
situasi tertentu.
2. Ciri bahasa indonesia baku
Bahasa baku adalah bahasa yang terpelihara dalam pemakaian kaidahnya dan bersih
dari pengaruh langsung bebagai unsur bahasa daerah serta bahasa asing lainya.
Sifat sifat bahasa indonesia baku yang terpenting:
a. Yang diterangkan terletak didepan yang menerangkan ( Hukum DM)
b. Bahasa indonesia tidak mempunyai kata penghubung untuk menyatakan
kepunyaan.
c. Bahasa indonesia tidak mengenal tasrif atau perubahan bentuk pada pokok kata
atau kata dasar.
d. Bahasa indonesia tidak mengenal perbedaan jenis kelamin kata.
e. Imbuhan (awalan, akhiran, sisipan) memainkan peranan yang penting dalam
bahasa indonesia, sebab imbuhan dapat mengubah jenis lain.
3. Bahasa indonesia yang baik dan benar
Berbahasa yang baik adalah berbahasa sesuai dengan lingkungan bahasa itu
digunakan. Beberapa faktor menjadi penentu. Pertama, orang yang berbicara, kedua
orang yang diajak bicara, ketiga situasi pembicara, keempat masalah topik
pembicaraan.
5. Variasi penggunaan bahasa
Variasi bahasa terjadi karena adanya interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau
kelompok yang sangat beragam. Variasi bahasa juga disebabkan penuturnya yang tidak
homogen. Variasi bahasa dapat dibedakan menjadi ;
1. Variasi bahasa dari segi penutur
Variasi bahasa dari segi penutur adalah variasi bahasa yang disebabkan oleh
perbedaan penuturnya. Biasanya variasi ini muncul karena perbedaan asal-usul,
stasus sosial, kelompok masyarakat, pekerja dan sebagainya. Variasi bahasa ini
disebut juga fungsiolek atau register, yaitu variasi bahasa yang menyangkut
keperluan atau bidang apa yang dibicarakan. Misalnya variasi bahasa pada bidang
jurnalistik ,militer,pertanian, perdagangan ,pendidikandan sebagianya.variasi bahasa
dari segi pemakaian ini yang paling tampak cirinya adalah dalam hal kosakata .setiap
bidang biasanya mempunyai kosakata khusus yang tidak digunakan dalam bidang
lain .
2. Variasi bahasa dari segi pemakaian dan variasi bahasa dari segi keformalan.

Variasi bahasa beku, variasi beku, resmi [formal], variasi usaha (konsultatif) variasi
santai(casual), variasi akrab (intimate), dan variasi berdasarkan sarana komunikasi yang
digunakan, misalnya telepon, sms, telegram, radio, televisi, dan sebagianya. Variasi baku
(frozen) adalah variasi bahasa yang paling formal yang di gunakan pada situasi hikmat seperti
upacara agama ,kenegaraan ,dan khotbah.variasi bahasa beku ini pada umumnya berubah
dalam jangka waktu lama karena di pedomani oleh jenis situasinya.pada acara khotbah,
misalnya,bahasa yang digunakan khotib telah diatur sedemikian rupa oleh ketentuan
khotbah. Begitu pula pidato kenegaraan presiden biasanya mengikuti tatacara yang telah
ditetapkan dalam undang undang. pada tataran tertentu, variasi bahasa beku bisa menjadi
variasi formal jika mengalami pelonggaran baik dalam hal struktur tatabahasa maupun
katakata yang digunakan. variasi bahasa resmi (formal ) memiliki beberapa ciri, antara lain
kemantapan tata bahasa, pengguna kosakata yang resmi dan lengkap tidak di singkat singkat,
dan kalimat kalimatnya terpilih dan memiliki makna yang jelas \ tidak ambigu. Ragam

Anda mungkin juga menyukai