Anda di halaman 1dari 6

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

PERTEMUAN (1)

BAB I LAPORAN HASIL OBSERVASI

Saat melihat sebuah fenomena, pasti akan ada ketertarikan untuk membahas fenomena tersebut.
Pembahasan berupa teks yang membahas fenomena tersebut disebut teks laporan. Kejadian-Kejadian yang
dibahas dalam Teks Laporan melalui Fenomena Alam termasuk Hewan, Tumbuhan, keadaan lingkungan.
Peristiwa Budaya termasuk Bahasa, Seni, Adat istiadat. Kondisi Sosial termasuk Trasportasi, Hukum,
Pendidikan. Carilah salah satu artikel dari internet, buku, majalah, atau yang lainnya. Pilih salah satu baik
fenomena alam, peristiwa budaya, kondisi sosial. teks laporan tergolong ke dalam jenis karangan faktual
(nonfiksional) karangan yang berisan fakta-fakta. berdasarkan objek yang dipaparkannya, laporan terbagi ke
dalam beberapa macam. antara lain laporan penelitian, laporan peristiwa, laporan diskusi, dan laporan
kegiatan. secara garis besar, struktur teks laporan terbagi atass pernyataan umum, deskripsi bagaian, dan
deskripsi manfaat. dalam struktur laporan secara umum bagian tersebut lazim disebut dengan pendahuluan,
pembahasan, dan penutup.

Sebelum melaporkan hasil observasi dapat disajikan dalam bentuk teks tertulis maupun teks lisan. Teks
laporan hasi observasi merupakan jenis teks yang mendriskipsikan atau menggambakan bentuk, ciri, sifat
makhluk hidup maupun menggambarkan sebuah tempat, pariwisata dan sebagainya secara umum. Sebelum
menyusun teks laporaan hasil obsevasi, kita harus menentukan terlebih dahulu onyek yang akan diobsevasi.
Kemudian kita menyusun jadwal obsevasi, melakukan obsevasi, serta mencatat data dan hasil obsevasi. Selain
itu kita menyusunnya ke dalam sebuah teks.

Struktur teks laporan hasil obsevasi

1. Pernyataan umum berisi kalimat-kalimat yang menggambarkan fenomenayang akan dipaparkan


secara umum. isi keseluruhan teks itu terwakili di dalan bagian tersebut.
2. Deskripsi bagian berisi rincian atapun pembagian dari fenomena yang digambarkan.
3. Deskripsi manfaat berisi penjelasan tentang manfaat, kegunaan, ataupun dampak dari suatu
fenomena.

Kaidah teks laporan hasil obsevasi

1. Banyak menggunakan kata benda atau peristiwa umum sebagai objek utama pemaparannya.
2. banyak menggunakan kata kerja material atau kata kerja yang menunjukkan tindakan suatu benda,
binatang, manusia, atau peristiwa.
3. Banyak menggunakan kopula, yakni kata adalah, merupakan, yaitu. kata-kata itu digunakan untuk
menjelaskan pengertian atau konsep.
4. Banyak menggunakan kata yang menyatakan pngelompokan. kata-kata yangdimaksud, misalnya
dipialah, dikelompokkan, terbagi, terdiri atas.
5. Banyak menggunakan kata yang menggambarkan atau bermakna wuatu keadaaan.
6. Banyak menggunkan kata-kata teknis, sesuai dengan topik yang bahasnya.
Mapel : Bahasa Indonesia
Pertemuan : 2 (Dua)
Hari : Senin
Tanggal : 28/07/2020

Materi Teks Laporan Hasil Obsevasi

Teks laporan hasil observasi merupakan satu di antara materi yang ada dalam pelajaran Bahasa
Indonesia. Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memberikan informasi secara umum tentang
sesuatu berdasarkan fakta dari hasil pengamatan secara langsung.
Jadi, pengamatan atau biasa disebut observasi itu dilakukan oleh si pengamat dengan terjun langsung
ke lapangan untuk mengetahui sebuah informasi yang ada. Informasi itu bisa meliputi objek tentang
keadaan alam, keadaan lingkungan, hewan, tumbuhan, sosial, sebuah peristiwa, kesenian dan
kebudayaan.
Adapun teks laporan hasil observasi bersifat informatif atau berita, komunikatif atau dialog dan
objektif atau benda. Hal itu berarti isi teks laporan hasil observasi tersebut harus memberikan sebuah
informasi yang mudah dipahami oleh pembaca.
Setiap informasi yang didapat juga harus disajikan atau ditulis secara objektif dan sesuai fakta yang
sebenarnya, tidak dibuat-buat atau tidak menurut opini sang penulis, serta dapat dibuktikan
kebenarannya.
Pertemuan minggu yang kemarin Anda sudah mengidentifikasi teks laporan hasil obsevasi sesuai
dengan teks yang Anda pilih dan memberikan alasan mengapa teks yang Anda pilih termasuk teks
laporan hasil observasi. Di atas sudah dijelaskan definisi teks laporan observasi. Sekarang kita bahas
ciri-ciri, Struktur dan kaidah teks observasi meskipun tertemua pertama sudah dibahas.

Ciri-ciri teks laporan observasi:

1. Ditulis secara lengkap dan sempurna.


2. Bersifat objektif, global, dan universal.
3. Objek yang akan dibicarakan atau dibahas adalah objek tunggal.
4. Ditulis berdasarkan fakta sesuai pengamatan yang telah dilakukan.
5. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.
6. Tidak mengandung prasangka atau dugaan yang menyimpang atau tidak tepat.
7. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di
dalamnya.
8. Tidak adanya bagian penutup dari penulis. Penulis hanya melaporkan apa yang dilihat dan
diketahuinya berdasarkan hasil analisis serta observasinya.
9. Menitikberatkan pada pengelompokkan segala sesuatu ke dalam jenis-jenis dengan ciri atau
keadaannya secara umum.
10. Disajikan secara menarik, baik kata, bahasa, isinya berbobot maupun susunannya logis.
11. Teks laporan hasil observasi menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai fakta, tanpa
adanya opini penulis.

Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi


Tujuannya, yaitu untuk memberikan informasi secara objektif dan fakta yang ada di lapangan sesuai
hasil pengamatan yang didapatkan.

Tujuan yaitu :
1. Untuk penelitian.
2. Untuk memberikan informasi terbaru.
3. Untuk mengatasi suatu persoalan.
4. Untuk menemukan teknik atau cara terbaru.
5. Untuk mengambil keputusan yang lebih efektif.
6. Untuk melakukan pengawasan dan atau perbaikan.
7. Untuk mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi


Teks laporan observasi memiliki fungsi atau manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, fungsinya:

1. Sebagai bahan penelitian


2. Sebagai sumber yang dapat dipercaya
3. Sebagai laporan tugas dan kegiatan pengamatan
4. Sebagai dokumentasi
5. Sebagai ilmu pengetahuan
6. Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan/atau pemecahan masalah dalam
pengamatan.

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi


Teks laporan hasil observasi secara umum memiliki tiga struktur:
1. Pernyataan Umum, yaitu pembukaan yang berisi pengertian tentang sesuatu yang dibahas di dalam
teks secara umum.
2. Deskripsi Bagian, yaitu bagian atau jenis-jenis yang terdapat pada setiap paragraf
terdapat isi, rincian, pembahasan, dan penjelasan secara lebih detail atau secara rinci.
3. Deskripsi Manfaat, yaitu bagian yang menjelaskan manfaat terhadap sesuatu yang dilaporkan.
berisi fungsi atau manfaat setiap objek yang diamati dalam kehidupan.

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi


Teks laporan hasil observasi sangat berkaitan dengan penelitian dan pengetahuan, maka hal ini
termasuk ke dalam jenis teks formal yang mengharuskan bahasa yang baku atau sesuai kaidah Bahasa
Indonesia yang baik dan benar, serta mudah dipahami.

Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi sebagai berikut:

1. Menggunakan frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.


2. Menggunakan verba relasional, seperti : ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk,
meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain-lain (digunakan untuk menyatakan definisi pada istilah
teknis atau istilah yang digunakan secara khusus pada bidang tertentu).
3. Menggunakan verba aktif, hal ini untuk menjelaskan perilaku, seperti : bertelur, membuat, hidup,
makan, tidur, dan sebagainya.
4. Menggunakan kata penghubung atau konjungsi, untuk menyatakan :
A. Tambahan: dan, serta
B. Perbedaan: berbeda,dengan
C. Persamaan: sebagaimana, seperti halnya, demikian halnya, hal demikian, sebagai, hal yang
sama
D. Pertentangan: sedangkan, tetapi, namun, melainkan, sementara itu, padahal berbanding
terbalik
E. Pilihan: atau
5. Menggunakan kalimat simpleks( kalimat yang terdiri dari satu verba) dan kompleks (kalimat
yang tang terdiri dari dua atau lebih).
6. Penggunaan kalimat definisi dan kalimat deskripsi.
7. Menggunakan kata keilmuan atau teknis, seperti : herbivora, degeneratif, osteoporosis,
mutualisme, parasitisme, pembuluh vena, leukimia, syndrom, phobia, dan lain-lain.

Langkah-langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi


Untuk menyusun teks laporan hasil observasi langkah-langkahnya, sebagai berikut:

1. Tentukan objek yang akan kamu amati.


2. Susunlah jadwal observasi yang akan kamu kamu lakukan.
3. Lakukanlah observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan atau poin-poin
pengamatan terlebih dahulu.
4. Catatlah hasil observasimu dengan memerhatikan ketepatan isi, struktur dan kaidah kebahasaannya.
Bila memungkinkan ambil foto dan videokan observasimu.
5. Meneliti kembali hasil penulisan teks, jika ada kalimat janggal atau salah penulisan, segera perbaiki
kembali.
Bacalah teks di bawah ini!
WAYANG

Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia.
UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan
wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya
dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of
Humanity).

Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di
timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di
Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat
dari kulit hewan ternak, bisa berupa kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang
ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka
kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai,
seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang
motekar.

Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis.
Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa.
Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah,
dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau
bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.

Wayang wong (Bahasa Jawa yang berarti 'orang') adalah satu di antara pertunjukan wayang yang
diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung,
sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang
yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian.
Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi
juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu.
Wayang golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang thengul. Selain wayang
golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang
golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di
Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik
berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang
diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang
papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.

Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang
suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit.
Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa
Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita
pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.

Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar
adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit
memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga
bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan
plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.

Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam
berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.
Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajran-ajaran
kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media
informasi. Ini antara lain dapat kita lihat dari pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang
program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang
terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.

Anda mungkin juga menyukai