Anda di halaman 1dari 5

Pengertian dan Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

I. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan
sesuatu berupa hasil dari pengamatan (observasi). Teks laporan observasi juga disebut teks
klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.

Teks ini menggambarkan ciri, bentuk, atau sifat umum, seperti benda, hewan, manusia, tumbuh-
tumbuhan, atau peristiwa yang terjadi di alam semesta kita. Teks hasil observasi
bersifat faktual atau berdasarkan fakta yang ada.

1.1.1 Tujuan teks


1.1.2 Mengatasi suatu persoalan.
1.1.3 Menemukan teknik atau cara terbaru.
1.1.4 Mengambil keputusan yang lebih efektif.
1.1.5 Melakukan pengawasan dan/atau perbaikan.
1.1.6 Mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

1.2 Fungsi teks

1.2.1 Melaporkan tanggung jawab sebuah tugas dan kegiatan pengamatan.


1.2.2 Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan/atau pemecahan
masalah dalam pengamatan.
1.2.3 Sarana untuk pendokumentasian.
1.2.4 Sebagai sumber informasi terpercaya.

1.3 Ciri-ciri teks

1.3.1 Bersifat objektif, global, universal.


1.3.2 Objek yang akan dibicarakan/dibahas adalah objek tunggal.
1.3.3 Ditulis secara lengkap dan sempurna.
1.3.4 Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
1.3.5 Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti
kebenarannya.
1.3.6 Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau tidak
tepat.
1.3.7 Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang
terdapat di dalamnya.

1.4 Sifat teks

1.4.1 Bersifat Informatif.


1.4.2 Bersifat Komunikatif.
1.4.3 Bersifat Objektif.

II. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)

Terdapat 3 struktur utama yang membangun teks LHO sehingga menjadi satu kesatuan sebagai
berikut.

1. Pernyataan umum; mengandung keterangan umum mengenai subjek yang dilaporkan.


Pernyataan umum mengandung informasi umum (nama latin, kelas, asal usul, informasi
tambahan tentang hal yang dilaporkan).
2. Deskripsi bagian; mengandung rincian hal-hal yang dilaporkan. Binatang bisa berupa
ciri fisik, makanan, habitat, dan perilaku. Tumbuhan bisa berupa ciri fisik akar, bunga,
buah atau perincian bagian yang lain. Tidak jarang manfaat dan nutrisi juga dipaparkan
pada bagian ini kalau yang dilaporkan berupa objek dan deskripsi bagian berisi klasifikasi
objek dari berbagai segi dan deskripsi manfaat suatu objek, sifat-sifat khusus objek.
3. Simpulan; mengandung ringkasan umum hal yang dilaporkan.
III. Ciri Bahasa

Ciri bahasa atau kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks ini:

1. Menggunakan frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.


2. Menggunakan verba relasional, seperti ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan,
termasuk, meliputi, terdiri atas, dan disebut.
3. Menggunakan verba aktif alam untuk menjelaskan perilaku, seperti bertelur, membuat,
hidup, makan, dan tidur.
4. Menggunakan kata penghubung yang menyatakan tambahan (dan, serta), perbedaan
(berbeda dengan), persamaan (sebagaimana, seperti halnya), pertentangan (tetapi,
sedangkan, melainkan), pilihan (atau).
5. Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama, diikuti
rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.
6. Menggunakan kata keilmuwan atau teknis, seperti : herbivora, degeneratif, osteoporosis,
mutualisme, parasitisme, pembuluh vena, leukimia, sindrom, dan phobia.

IV. Jenis Teks Laporan Hasil Observasi

Teks observasi mempunyai berbagai macam bergantung pada objek yang diamati, tujuan
pembuatan, dan lainnya. Misalkan objek yang diamati adalah:

4.1 Observasi mengenai kondisi sosial, ekonomi, politik


4.2 Observasi mengenai kondisi lingkungan dan ekosistem
4.3 Observasi mengenai keadaan yang sedang terjadi (acara HUT RI)

Selain itu, tujuan pembuatan teks hasil laporan observasi adalah berupa

4.4 Teks observasi eksposisi.


4.5 Teks observasi identifikasi.
4.6 Teks observasi klasifikasi.
Jenis hasil teks observasi dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Laporan Observasi Formal

Yaitu laporan hasil observasi mengenai objek yang diamati dengan memakai kaidah format
dalam menyusun laporan (struktur lebih rinci, ragam bahasanya baku, terdapat header/kop).
Umumnya diajukan untuk acara resmi seperti kepentingan politik dan laporan berita.

 2. Laporan Observasi Nonformal

Yaitu laporan hasil observasi yang mempunyai struktur lebih sederhana dan umumnya ditulis
secara popular.

V. Bagaimana Langkah Menyusun Teks LHO?

Langkah-langkahnya sebagai berikut.

5.1 Membuat judul laporan sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
5.2 Membuat kerangka teks yang condong ke pembuatan gagasan utama sesuai dengan
hasil pengamatan.
5.3 Menyusun teks berdasarkan gagasan utama yang telah dibuat, diawali dengan
paragraf pernyataan umum lalu ke bagian isi. Setelah membuat klasifikasi secara
umum, langkah berikutnya yaitu menjabarkan klasifikasi tersebut berdasarkan hasil
pengamatan
5.4 Meneliti kembali hasil penulisan teks, jika ada kalimat janggal atau salah penulisan,
segera perbaiki kembali.

VI. Syarat Menyusun Teks LHO?


Agar dianggap baik dan benar serta ideal, teks laporan hasil observasi memiliki syarat sebagai
berikut:

6.1 Struktur teks susunannya urut dan lengkap.


6.2 Struktur teks tidak mempunyai simpulan/penutup.
6.3 Di dalam teks tidak ada opini dari penulis.
6.4 Teks menjelaskan sebuah informasi berdasarkan fakta.

Anda mungkin juga menyukai