Anda di halaman 1dari 13

Potensi dan Tantangan Geovirologi di tengah Pandemi COVID-19

Semester Genap 2020/2021

Disusun Oleh:
Rizsa Rindira Sekar Ayu Heriadi (072001800044)
Dimas Dwi Aldhi Putra (072001800062)
Herlienda Elizabeth Keilani G. (072001800058)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. karena berkat rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Potensi dan
Tantangan Geovirologi di tengah Pandemi COVID-19”. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas dari Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh Ani Maryani.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan, baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Jakarta, 8 Juni 2020

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN………………………………………………………………i
PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang dan Masalah .............................................................. 1
1.1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.2 Tujuan Pembahasan ........................................................................... 1
1.3 Kerangka Teori................................................................................... 2
1.4 Sumber Data........................................................................................ 2
1.5 Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 2
BAB II Potensi dan Tantangan Geovirologi di tengah Pandemi ............. 3
2.1 Pengenalan Ilmu Geovirologi dan COVID-19 .................................. 3
2.1.1 Pengertian Geovirologi dan COVID-19.......................................... 3
2.1.2 Pentingnya Geovirologi selama masa Pandemi COVID-19............ 3
2.2 Potensi Geovirologi di tengah Pandemi COVID-19............................4
2.2.1 Efek Iklim terhadap Pandemi Virus................................................. 4
2.2.2 Hubungan antara Batuan, Tanah, Air Tanah, dan Virus.................. 4
2.2.3 Hubungan Kondisi Geologi dengan Penyebaran Virus................... 5
2.3 Peranan dan Tantangan Teknologi di tengah Pandemi....................... 5
2.3.1 Peranan Teknologi selama Penyebaran Virus.................................. 5
2.3.2 Hambatan Teknologi sebagai Studi Virus........................................6
BAB III SIMPULAN DAN SARAN.........................................................8
3.1 Simpulan..............................................................................................8
3.2 Saran....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................9

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1 Ilustrasi virus korona China .............................................. 3


Gambar 2.3.1 Salah satu teknologi yang dipakai, Drone.......................... 6
Gambar 2.3.2 Virus di dalam mikroba hidup diambil dari TEM.............. 7

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah


1.1.1 Latar Belakang
Kali ini dunia sedang menghadapi masalah serius, masalah yang berasal dari
virus yaitu COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) yang telah menginfeksi 277.499 orang
dan membunuh setidaknya 11.403 orang sejak wabah ini muncul di akhir tahun 2019 di
Wuhan, Tiongkok. Masyarakat terus berspekulasi tentang kepunahan massal yang disebabkan
oleh virus ini. Virus ini hanya menciptakan "kepunahan kecil" untuk spesies manusia, yaitu
Homo sapiens. Namun, seperti yang telah diketahui bahwa tidak ada yang mustahil dalam
geosains, terutama geologi. Dengan konsep The Present is the key to the Past (yang terjadi
sekarang pernah terjadi di masa lalu), pandemi yang terjadi saat ini sangat mungkin terjadi di
masa lalu. Kata "masa lalu" disini bukan dalam rentangan waktu manusia (100-200 tahun),
namun dalam skala waktu geologi (jutaan tahun lalu). Banyak disiplin ilmu yang terus
mengembangkan penelitian untuk menghentikan pandemi COVID-19. Baik di bidang farmasi
untuk mencari obat terbaik dalam melawan COVID-19, maupun bidang ilmu lainnya untuk
meneliti pengaruh faktor lain dalam penyebaran virus corona, salah satunya adalah bidang
ilmu geovirologi. Jadi, dalam karya ilmiah kali ini akan dibahas bagaimana potensi dan
tantangan ilmu geovirologi ini, bagaimana kaitannya dengan kondisi geologi, dan juga
bagaimana peranan dan hambatan teknologi selama pandemi ini.

1.1.2 Rumusan Masalah


1.1.2.1 Bagaimana potensi dan tantangan Geovirologi di tengah pandemi?
1.1.2.2 Bagaimana hubungannya Geovirologi dengan kondisi geologi, batuan, air tanah, dan
efek iklim?
1.1.2.3 Bagaimana peranan dan hambatan teknologi selama pandemi?

1.2 Tujuan Pembahasan


1.2.1 Untuk mengetahui potensi dan tantangan Geovirologi di tengah pandemi.
1.2.2 Untuk mengetahui hubungannya Geovirologi dengan kondisi geologi, batuan, air
tanah, dan efek iklim.
1.2.3 Untuk mengetahui peranan dan hambatan teknologi selama pandemi.

1
1.3 Kerangka Teori
1.3.1 Pengenalan Ilmu Geovirologi dan COVID-19
1.3.1.1 Pengertian Geovirologi dan COVID-19
1.3.1.2 Pentingnya Geovirologi selama masa Pandemi COVID-19
1.3.2 Potensi Geovirologi di tengah Pandemi COVID-19
1.3.2.1 Efek Iklim terhadap Pandemi Virus
1.3.2.2 Hubungan antara Batuan, Tanah, Air Tanah, dan Virus
1.3.2.3 Hubungan Kondisi Geologi dengan Penyebaran Virus
1.3.3 Peranan dan Tantangan Teknologi di tengah Pandemi COVID-19
1.3.3.1 Peranan Teknologi selama Penyebaran Virus
1.3.3.2 Hambatan Teknologi sebagai Studi Virus.

1.4 Sumber Data


Berdasarkan studi literatur beberapa jurnal dan surat kabar terkait potensi dan tantangan
geovirologi di tengah pandemi.

1.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan Data yang dilakukan ialah teknik observasi, dengan melakukan
pengamatan dari beberapa literatur yang terkait dengan topik di internet.

2
BAB II
Potensi dan Tantangan Geovirologi di tengah Pandemi COVID-19

2.1 Pengenalan Ilmu Geovirologi dan COVID-19


2.1.1 Pengertian Geovirologi dan COVID-19
Geovirologi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari hubungan yang
saling mempengaruhi antara faktor geologi dan virus (Hartono, 2020). Ilmu ini mempelajari
pengaruh faktor geologi seperti tatanan tektonik, iklim, cuaca, perubahan suhu, dan lain
sebagainya bagi kelangsungan hidup virus. Tampaknya subjek ini lebih cenderung
digolongkan sebagai paleontologi tetapi dalam skala yang sangat kecil bahkan dalam skala
gen. Cabang studi ini memberikan peluang besar dalam penelitian untuk memahami
kepunahan di masa lalu. Menurut situs WHO, virus korona adalah keluarga besar virus yang
dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia, korona diketahui
menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrme
(SARS). Virus Covid-19 yang kemungkinan berasal dari kelelawar (Lu et al., 2020) atau
trenggiling (Lam et al., 2020), keduanya merupakan kelompok mamalia yang telah berevolusi
sejak Paleogen awal. Dengan bukti dari fosil-fosil bahwa mamalia hidup dari Paleogen,
terbuka kemungkinan adanya virus di masa lalu.

Gambar 2.1.1 Ilustrasi virus corona China buatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit AS.

2.1.2 Pentingnya Geovirologi selama masa Pandemi COVID-19


Pentingnya ilmu ini dikembangkan untuk meneliti pengaruh faktor lain dalam
penyebaran virus korona. Dengan konsep The Present is the key to the Past (yang terjadi

3
sekarang pernah terjadi di masa lalu), pandemi yang terjadi saat ini sangat mungkin terjadi di
masa lalu. Dari masa sekarang kita bisa tahu bahwa virus dapat memusnahkan suatu spesies
dan dengan analog ini, virus juga mungkin menjadi penyebab kepunahan di masa lalu.
Konsep gradualisme (evolusi secara bertahap dan proses yang sangat lama) dalam evolusi
juga dapat didukung oleh studi virus di masa lalu. Mengapa? Karena jika kita melihat efek
-19 pada manusia, paru-paru yang telah disembuhkan hanya berfungsi 40-60%, sehingga
manusia akan beradaptasi. Dengan kehadiran virus di masa lalu (dari 20-100 juta tahun yang
lalu), virus ini kemungkinan dapat mempengaruhi jalannya evolusi. Virus juga berperan
penting dalam perubahan iklim seperti apa yang terjadi di masa sekarang.

2.2 Potensi Geovirologi di tengah Pandemi COVID-19

2.2.1 Efek Iklim terhadap Pandemi Virus


Potensi ilmu geosains dalam mempelajari virus dapat dimulai dengan mempelajari hubungan
antara virus dengan iklim. Seperti contoh, pada kasus wabah SARS-CoV yang terjadi pada
tahun 2002, virus ini menghilang ketika musim panas menandakan bahwa virus ini tidak
tahan dengan iklim seperti itu. Penelitian terkait aspek meteorologi terhadap virus COVID-19
sudah dilakukan oleh beberapa peneliti seperti Chen dkk. (2020), dan Araujo dan Naimi
(2020). Keduanya meneliti tentang faktor perbedaan iklim yang dapat mempengaruhi
penyebaran virus. Di mana pada temperatur yang hangat dan iklim yang dingin
memungkinkan penyebaran virus terjadi lebih cepat, sedangkan pada iklim tropis penyebaran
virus bisa dikatakan penyebaran virus lebih sedikit. Serta adanya perubahan iklim yang tidak
stabil dapat mengganggu kestabilan virus dan mengurangi potensi virus menjadi epidemic
(Araujo dan Naimi, 2020).

2.2.2 Hubungan antara Batuan, Tanah, Air Tanah, dan Virus


Hubungan antara batuan, tanah, dan air tanah dengan virus masih menjadi
peluang untuk dilakukannya studi. Studi yang dimaksud adalah bagaimana ketahanan virus
pada objek tersebut. Pengaruh tanah hasil pelapukan batuan granitik dengan tanah hasil
pelapukan batuan basaltik terhadap ketahanan virus. Komposisi air tanah yang mengandung
ion klorin, atau air tanah yang mengandung ion karbonat terhadap virus. Contoh tersebut
sangat membuka peluang keilmuan geosains untuk masuk dalam ranah virologi.

4
2.2.3 Hubungan Kondisi Geologi dengan Penyebaran Virus
Hubungan kondisi geologi dengan penyebaran virus sangat berpotensi untuk
dipelajari. Beberapa studi sebelumnya juga memperlihatkan bahwa negara dengan posisi
lintang tinggi mempunyai kerentanan penyebaran covid-19 yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan negara-negara tropis (Araujo et. al. 2020; Chen et. al. 2020; Sajadi et.
al. 2020; Sun et. al. 2020; Wang et. al. 2020). Contoh mudahnya, proses tektonisme yang
terjadi di masa lalu menyebabkan Cina dan Indonesia terpisahkan oleh lautan. Hal ini
tentunya akan menyebabkan penyebaran virus akan menjadi sulit. Namun, dalam aplikasinya,
seperti contoh COVID-19, virus ini dapat menyebar dengan cepat tanpa adanya batasan
geologi dan geografis. Hal ini dikarenakan transportasi dan teknologi yang sudah maju
sehingga kondisi geologi dan geografis bukan menjadi batasan. Bagaimana dengan 10.000
tahun hingga 1 juta tahun lalu, ketika transportasi belum ada. Virus ini dapat menyebabkan
"kepunahan" secara lokal. Hal ini disebabkan kondisi geologi dan geografis masih menjadi
batasan untuk penyebaran virus.

2.3 Peranan dan Tantangan Teknologi di tengah Pandemi


2.3.1 Peranan Teknologi selama Penyebaran Virus
Di tengah pandemi COVID-19 ini pun terdapat peranan teknologi yang
dilibatkan untuk mengurangi penyebaran virus ini. Pertama, digunakannya Drone untuk
menyemprotkan cairan disinfektan ke desa-desa dan kota-kota yang terkena virus korona.
Kedua, Helm pintar ini merupakan alat yang pada dasarnya memiliki fungsi yang sama
dengan thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh warga. Ketiga, profesional kesehatan
garis depan yang mendapatkan cincin Oura untuk dipakai selama penelitian. Cincin melacak
suhu tubuh pengguna secara terus menerus, serta pola tidur, detak jantung, dan tingkat
aktivitas mereka. Keempat, Perusahaan dari Israel menciptakan robot bernama Temi yang
digunakan untuk membantu dokter mendiagnosis pasien virus korona dengan jarak yang
aman. Robot ini dilengkapi dengan termometer dan kamera untuk mengambil tanda vital
pasien. Kemudian, Warga China yang menggunakan program peta dan penelusur perjalanan
untuk menghindari daerah yang terkena infeksi virus korona. Aplikasi ini bernama
QuantUrban dan program WeChat, YiKuang atau "Epidemic Situation".

5
Gambar 2.3.1 Salah satu teknologi yang dipakai, Drone.

Pada bulan Februari 2018, mantan Menteri Komunikasi dan Informasi


Rudiantara meramalkan bahwa gelombang perusahaan unicorn Indonesia berikutnya akan
membidangi teknologi kesehatan (med-tech) dan teknologi pendidikan (ed-tech). Halodoc,
sebagai mobile platform yang menghubungkan pasien dengan dokter secara online dan
menyediakan layanan pengirima obat dari berbagai apotek di 50 kota di Indonesia, telah
menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Go-Jek, sebagai penyedia layanan
transportasi online, pengiriman barang, dan keuangan, yang menjadi perusahaan unicorn
pertama dan terbesar di Indonesia. “Melalui kerja sama ini, kami dapat membantu pemerintah
dengan menyediakan perawatan kesehatan yang dapat dilakukan oleh pasien secara mandiri
di rumah melalui layanan telemedicine dan pengiriman obat yang kami sediakan. Penelitian
menunjukkan bahwa sekitar 81% pasien COVID-19 yang mengalami gejala ringan dapat
melakukan perawatan kesehatan secara mandiri di rumah. Dengan demikian, kami dapat
memitigasi penyebaran virus dan mengurangi dampak wabah-19 terhadap sosial dan
ekonomi, serta memastikan masyarakat dapat mengakses informasi yang tepat dari para ahli
kesehatan. " ujar Jonathan Sudarta, CEO Halodoc dikutip dari siaran persnya.

2.3.2 Hambatan Teknologi sebagai Studi Virus


Kembali lagi, dengan konsep "The Present is the Key to the Past", yang terjadi
sekarang juga terjadi masa lalu, maka pandemi akibat virus di masa lalu sangat mungkin
terjadi. Geovirologi sangat membuka peluang untuk dilakukan studi dan riset. Walaupun
begitu, tantangan dalam perkembangannya ilmu ini adalah teknologi. Teknologi untuk
melihat keberadaan virus dengan skala atau ukuran yang skala kecil dalam catatan geologi
masih sangat sedikit. Alat geokimia masih belum bisa mengindikasikan secara langsung
adanya virus. Pacton dkk. (2014) menunjukkan keberadaan virus dalam catatan geologi
dengan alat Transmission Electron Microscopy (TEM). Dengan teknologi yang mutakhir,
geovirologi sangat berpotensi untuk berkembang.

6
Gambar 2.3.2 Virus di dalam mikroba hidup dalam kondisi normal (a-d) dan virus dalam
simulasi diagenesis yang diambil dari TEM (e-f; Pacton dkk., 2014).

7
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan
Berdasarkan data dan hasil pembahasan kami dapat menyimpulkan bahwa geovirologi
adalah hubungan yang saling mempengaruhi antara ilmu geologi dengan virus. kita
mengetahui bahwa masyarakat di Indonesia dan di seluaruh dunia sedang menghadapi
pandemi COVID-19. Geovirologi ini bisa dikembangkan menjadi solusi untuk penangan
COVID-19. Geovirologi ini lebih cenderung mengarah ke arah paleontologi dengan skala
sangat kecil bahkan dalam skala gen. Pentingnya geovirologi selama masa pandemi COVID-
19 ini dapat dikembangkan untuk meneliti faktor lain dari virus ini. konsep geovirologi
berasal dari konsep geologi yaitu The Present is the key to the Past (yang terjadi sekarang
pernah terjadi di masa lalu), karena virus kemungkinan berpengaruh terhadap jalannya
evolusi. Virus juga berperan penting dalam perubahan iklim seperti apa yang terjadi di masa
sekarang. Geovirologi mempunyai banyak hambatan di dalamnya sperti teknologi yang
mampu meilhat keberadaan virus dalam skala yang sangat kecil dalam catatan geologi juga
masih sedikit. Keberadaan teknologi yang semakin maju dan banyaknya riset akan membuat
geovirologi sangat berpotensi untuk berkembang.

3.2 Saran
Untuk kemajuan dalam pengembangan geovirolgi, terdapat beberapa saran yang dapa
disampaikan sebagai berikut:

1. Mengadakan riset dan penelitian untuk mengembangkan teknologi agar dapat


mempertimbangkan geovirologi di masa mendatang dalam bidang kesehatan untuk
mengobati virus yang akan datang di masa depan.

2. Memanfaatkan tenaga ahli dan mahasiswa kebumian untuk bekerja sama membuat
suatu percobaan untuk mendorong terciptanya geovirologi sebagai salah satu cara
menekan COVID-19 dan untuk mengambil peran dalam mengembangkan potensi
geovirologi di Indonesia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Emerson, J. 2019. Geovirology: Viruses in Earth’s Biomes and Their Impacts on Microbial
Ecology and Biogeochemistry. Proceed. AGU Fall Meetings 2019 (Abstract).
Pacton, M., Wacey, D., Corinaldesi, C., Tangherlini, M., Kilburn, M.R., Gorin, G.E.,
Danovaro, R.,
Thornbury, W.D., 1968. Principles of Geomorphology. Wiley publishing, New York.
Vasconcelos, C., 2014. Viruses as new agents of organomineralization in the geological
record. Nature communication, 5 (4298), hal.1-9.
Hartono, B. M., 2020. Kumparan. [Online]. Tantangan dan Potensi Ilmu Geovirologi dalam
Memahami Sebuah Pandemi. Tersedia di: https://kumparan.com/barry-majeed/tantangan-
dan-potensi-ilmu-geovirologi-dalam-memahami-sebuah-pandemi-1t7MdWTfv5z. [Diakses
pada 8 Juni 2020].
WHO, 2020. Coronavirus. [Online]. Tersedia di: http://www.who.int. [Diakses pada 8 Juni
2020].

Anda mungkin juga menyukai