Disusun Oleh :
Putri Wulandari
192102021
DIII KEPERAWATAN
STIKES PEMKAB JOMBANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah “GERMAS DAN PHBS”.
Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata
kuliah “PROMOSI KESEHATAN” guna untuk mengetahui dan lebih memahami
tentang materi ”Puskesmas”.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang masih berhubungan dengan
makalah ini sangat kami harapkan untuk menyempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATAPENGANTAR…………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………..……………………………..………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………..………………./…..1
1.2 Rumusan Masalah…………………..………………………………….…..2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………...…3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Covid-19………………………………………………………4
2.3 Partisipasi masyarakat dan peran kampus dalam tata kelola covid-19...….5
ii
BABI
PENDAHULUAN
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-
6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat
dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan
bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian
besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas,
dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru
(Kemenkes, 2020). Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office
melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru
coronavirus (coronavirus disease, COVID-19). Pada tanggal 30 Januari 2020
WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang
Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of International Concern
(KKMMD/PHEIC). Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup
cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara (Kemenkes, 2020).Sampai
1
dengan tanggal 25 Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 414.179 dengan
18.440 kematian (CFR 4,4%) dimana kasus dilaporkan di 192 negara/wilayah.
Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan
terinfeksi. Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus konfirmasi
COVID-19 sebanyak 2 kasus. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, Indonesia
sudah melaporkan 790 kasus konfirmasi COVID-19 dari 24 Provinsi yaitu: Bali,
Banten, DIY, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Kep. Riau, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Lampung, Riau, Maluku Utara,
Maluku dan Papua. Wilayah dengan transmisi lokal di Indonesia adalah DKI
Jakarta, Banten (Kab. Tangerang, Kota Tangerang), Jawa Barat (Kota Bandung,
Kab. Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kab. Bogor, Kab. Bogor, Kab.
Karawang), Jawa Timur (kab. Malang, Kab. Magetan dan Kota Surabaya) dan
Jawa Tengah (Kota Surakarta) (Kemenkes, 2020). Berdasarkan bukti ilmiah,
COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui percikan batuk/bersin
(droplet), tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini
adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat
pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi
adalah melalui cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih,
menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung dengan
ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat dengan siapapun yang
menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu,
menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas
kesehatan terutama unit gawat darurat (Kemenkes, 2020).
3. Bagaimana partisipasi masyarakat dan peran kampus dalam tata kelola covid-
19?
2
5. Apa saja Langkah penyusunan program Kampus Siaga COVID-19?
1.3 Tujuan
3. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dan peran kampus dalam tata kelola
covid-19
3
BAB II
PEMBAHASAN
COVID-19 adalah singkatan dari Corona virus disease yang terjadi tahun
2019. Menurut WHO, corona virus merupakan kelompok virus yang dapat
menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. COVID-19 baru pertama kali
ditemukan pada tahun 2019, namun virus corona itu sendiri pernah terjadi
sebelumnya. Terdapat beberapa jenis coronavirus. Virus tersebut dapat
menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia, mulai dari batuk pilek, sesak
nafas, hingga gagal nafas.Sebelum terjadinya COVID-19, telah ditemukan jenis
virus corona yang lain, seperti Middle East Respiratory Syndrom(MERS) dan
Severe Acute respiratory Syndrom (SARS). Virus corona tersebut diketahui
berasal dari binatang yang tertular ke manusia, yang dikenal dengan istilah
zoonosis. Virus SARS ditularkan dari luwak ke manusia, MERS ditularkan dari
unta berpunuk ke manusia, dan COVID-19 ditularkan dari kelelawar ke manusia.
SARS mewabah pertama kali di China pada tahun 2002, MERS terjadi pertama
kali di Timur Tengah pada tahun 2012, sedangkan COVID-19 terjadi pertama kali
di Wuhan, Tiongkok pada Bulan Desember 2019. SARS dan COVID-19 diketahui
dapat terjadi penularan dari manusia ke manusia, dan penularan COVID-19 jauh
lebih mudah.
4
1. Membuat dan menerapkan kebijakan kegiatan belajar mengajar secara
daring (termasuk ujian, dan KKN), dan kebijakan physical distancing
(termasuk pencegahan kegiatan yang membentuk kerumuman),
penggunaan masker.
2. Memastikan lingkungan kampus senantiasa hiegenis, misalnya dengan
melakukan proses disinfeksi pada benda-benda yang sering / berpeluang
tinggi terpapar droplet.
3. Menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun/hand sanitizer pada
tempat-tempat strategis .
4. Melakukan pembatasan mobilitas civitas kampus ke atau dari daerah
merah ke daerah hijau.
5. Pengelolaan asrama mahasiswa, dan lain-lain
2.3 Partisipasi masyarakat dan peran kampus dalam tata kelola covid-19
5
/jurusan/prodi bidangkesehatan ataupun tidak, dapat berperan dalam pengendalian
COVID-19. Puluhan PT d i I n d o n e s i a t e l a h m e n y e p a k a t i
terbentuknya kampus sehat atau kampus berbasis promosi kesehatan (Health
Promoting University). Gerakan kampus sehat saat ini diperluas aktivitasnya
untuk pengendalian dan pencegahan COVID-19.
6
1. Penyusunan daftar kebutuhan kampus siaga COVID-19
2. Pemantauan
3. Peningkatan berkelanjutan
7
6. Pengelola kampus menjamin bahwa kegiatan akademik tidak terpengaruh dan
berdampak negatif terhadap mahasiswa walaupun pandemi COVID-19
menyebabkan perubahan besar dalam sistem belajar mengajar konvensional.
8. Kampus memiliki aturan untuk identifikasi target populasi sasaran edukasi dan
populasi yang berisiko tinggi terpapar COVID-19.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Era pandemi COVID-19 telah membuat banyak perubahan gaya hidup masyarakat
yang terkait dengan kesehatan. Berkaitan dengan gaya hidup sehat, semakin
banyak individu yang menerapkan pesan gerakan masyarakat sehat seperti cuci
tangan dengan menggunakan sabun, melakukan aktivitas fisik dan konsumsi pola
makan sehat untuk dapat meningkatkan daya tahan tubuh, menggunakan masker
untuk pencegahan penularan dan sebagainya. Virus corona, seolah hadir
memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang Bahasa dari virus yang tidak
terlihat oleh mata.
Oleh karena itu, institusi pendidikan tinggi tetap harus berkomitmen untuk
mendorong setiap sivitas kampusnya untuk melakukan gaya hidup sehat, dengan
pengembangan health promoting university.
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Center for Disease Control and Prevention (CDC), Interim Guidance for
Administrators of U.S. Institutions of Higher Education : Plan, Prepare, and
Respond to Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), available at
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/index.html. (diakses tanggal 5 Mei
2020).
Center for Disease Control and Prevention (CDC), Guidance for Institutions of
Higher Education with Students Participating in International Travel or Study
Abroad Programs,available at https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-
ncov/index.html. (diakses tanggal 5 Mei 2020).
Peraturan Menteri Riset – Teknologi dan Pendidikan Tinggi no. 50 Tahun 2018
tentang Perubahan Standar Nasional Pendidikan Tinggi
UNICEF, Key Messages and Actions for COVID-19 Prevention and Control in
Schools, March 2020. Available at
https://www.unicef.org/romania/documents/key-messages-and-actions-COVID-
19-prevention-and-control-schools. (diakses tanggal 5 Mei 2020).
10
SOALPILIHAN GANDA
11
E. Pengelolaan SDM dan SDA
5. Panduan Kampus Siaga COVID-19 dimulai dengan pembahasan mengenai
hal-hal yang dapat dilakukan kampus dalam pengendalian COVID-19
meliputi…
A. Pengembangan kebijakan daerah
B. Pengembangan tim Kampus Siaga COVID-19
C. Pemberantasan instrument pendukung kampus siaga
D. Cara menggerakkan relawan anti covid
E. Pengembangan wilayah bebas banjir
6. Langkah penyusunan program Kampus Siaga COVID-19 adalah…
A. Penyusunan daftar kebutuhan hidup
B. Pengendalian
C. Penyelidikan
D. Peningkatan berkelanjutan
E. Peperangan
7. Prinsip umum dalam promosi dan pencegahan penyebaran COVID-19 di
wilayah kampus adalah..
A. Personel yang sehat tidak diperkenankan memasuki wilayah
kampus, melakukan isolasi mandiri, dan harus segera
memeriksakan kesehatannya di pusat layanan kesehatan apabila
terdapat gejala menyerupai COVID-19.
B. Pengelola kampus menyediakan fasilitas untuk mencuci tangan
atau hand sanitizer pada tempat-tempat yang strategis dan banyak
dilalui oleh orang desa
C. Personel yang sakit tidak diperkenankan memasuki wilayah
kampus, melakukan isolasi mandiri, dan harus segera
memeriksakan kesehatannya di pusat layanan kesehatan apabila
terdapat gejala menyerupai COVID-19
D. Pengelola kampus melakukan pembersihan/ sanitasi terhadap
peralatan dan lingkungan di sekitar kampus secara berkala dan
berkesinambungan.
E. Semua stakeholders di lingkungan kampus wajib menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
8. Selama beraktivitas di lingkungan kampus, prinsip social & physical
distancing menjadi keharusan untuk ditaati dan pengelola kampus wajib
melakukan…
A. kegiatan pemantauan dan penindakan untuk mencegah penyebaran
apabila diperlukan
B. kegiatan pembebasan mahasiswa untuk menggunakan masker atau
tidak
C. kegiatan pemantauan secara mandiri
D. kegiatan penindakan saja untuk mencegah penyebaran covid-19
12
E. kegiatan pemantauan dan penindakan pada mahasiswa lain secara
paksa
9. Di lingkungan kampus terdapat fasilitas kesehatan yang memadai ataupun
sudah melakukan kerjasama kelembagaan dengan fasilitas kesehatan
untuk…
A. Memberantas kasus COVID-19
B. mendeteksi dan/atau menangani kasus COVID-19
C. menggandakan virus COVID-19
D. menyebarkan hoax pada mahasiswa lain
E. mencegah hanya untuk diri sendiri
10. Kampus memiliki aturan untuk identifikasi target populasi sasaran edukasi
dan populasi yang….
A. Berisiko tinggi terpapar COVID-19.
B. Beresiko tinggi terpapar MERS
C. Beresiko tinggi terpapar SARA
D. Beresiko tinggi terpapar HIV
E. Beresiko tinggi terpapar UVA/UVB
KUNCI JAWABAN
1. E
2. A
3. A
4. B
5. B
6. D
7. C
8. A
9. B
10. A
13