Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KESELAMATAN KERJA”

Dosen Pembimbing : Pawiono, SST, MPH


Disusun Oleh : Kelompok 3
Anggota:
1. Kurnia Septika Tri H (192102009)
2. M Adib Misbahuddin (192102018)
3. Reni Robiyati (192102022)
4. Sarah Rudistira F (192102025)

PROGRAM AKADEMIK DIII KEPERAWATAN


STIKES PEMKAB JOMBANG

2019 / 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Keselamatan
Kerja”.
Tujuan kami menyusun makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kesehatan
dan Keselamatan Kerja” guna untuk mengetahui dan lebih memahami tentang materi ”
Keselamatan Kerja”.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran yang masih berhubungan dengan makalah ini sangat kami harapkan untuk
menyempurnaan makalah ini.

Jombang, 09 Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

A. Latar Belakang …..............................................................................

B. Rumusan Masalah ….........................................................................

C. Tujuan …...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................

A. Pengertian Keselamatan Kerja…………………………………………

B. Konsep K3 pada Organisasi Kerja………………………………………

C. Objek Keselamatan Kerja……………………………………………….

D. Fungsi Keselamatan Kerja……………………………………………....

BAB III PENUTUP………………………………………………………

A. Kesimpulan……………………………………………………………

B. Saran………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui , berdasarkan data statistik, kasus kecelakaan yang
terjadi di tempat kerja dalam pekerjaan konstruksi sangat tinggi. Hal ini disebabkan
karena masih banyak pengurus maupun tenaga kerja belum mengenal dan memahami
peraturan K3 yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Dengan demikian perlu adanya
upaya pengendalian, pembinaan, penyuluhan dan pelatihan tentang K3 dalam bidang
konstruksi sehingga dapat dicapai kondisi dan lingkungan kerja yang aman.
Masalah keamanan dan keselamatan kerja menjadi sangat penting, karena dengan
terwujudnya keamanan dan keselamatan kerja bearti dapat menekan biaya operasional
pekerjaan. Apabila dalam melaksanakan pekerjaan terjadi kecelakaaan, maka akan
bertambah biaya pengeluaran, yang pa\da akhirnya mengurangi keuntungan perusahaan.
Dalam kasus kecelakan yang berat, kerugian yang ditimbulkan tidak hanya menyangkut
aspek financial dana, tetapi yang menyebabkan cacat pada pekerja bahkan mungkin
meninggal dunia.
Keselamatan kerja sebenarnya sudah diupayakan oleh manusia sudah sejak lama.
Dalam melaksanakan pekerjaan, secara tidak sengaja dalam keadaan sadar atau tidak
sadar, manusia pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cidera bahkan
mungkin sampai merenggut nyawa. Dari kenyataan tersebut, manusia berusaha untuk
tidak mengalami kecelakaan atau kejadian serupa tidak akan terulang lagi. Tentunya cara-
cara yang diterapkan pada jaman dahulu, berbeda dengan yang diterapkan sekarang. Yang
jelas upaya yang dilakukan adalah dengan memperbaiki peralatan kerja dan cara system
kerjanya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa itu pengertian keselamatan kerja ?
2. Apa saja konsep K3 pada organisasi kerja?
3. Apa saja objek keselamatan kerja ?

4
4. Apa saja fungsi keselamatan kerja ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa keselamatan kerja
2. Mengetahui apa saja objek keselamatan kerja
3. Mengetahui apa fungsi dari keselamatan kerja

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keselamatan Kerja


Keselamatan Kerja merupakan hal yang sangat penting demi melindungi pekerja
dari hal-hal yang tidak di inginkan. Oleh karena sekarang ini telah banyak di terapkan
keselamatan kerja untuk melindungi keamanan para pekerja. Dapat dilihat dari kutipan
Suma’mur 1996, Keselamatan Kerja merupakan sebuah sarana yang di lakukan untuk
melakukan upaya pencegahan terhadap adanya kecelakaan, cacat, ataupun kematian
sebagai bentuk akibat dari kecelakaan kerja.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat,
alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya
serta cara-cara melakukan pekerjaan (Sumakmur, 1993). Keselamatan kerja memiliki sifat
sebagai berikut :
a. Sasarannya adalah lingkungan kerja
b. Bersifat teknik.

B. Konsep K3 pada Organisasi Kerja


Dalam organisasi kerja keselamatan kerja menjadi hal yang sangat dibutuhkan,
karena Organisasi Keselamatan Kerja dalam suatu perusahaan diciptakaan untuk
menyediakan sarana-sarana mencapai tujuan perusahaan. Selama keselamatan kerja yang
menjadi fokus perhatian, sudah sepantasnya perusahaan membuat tindakan berjaga-jaga
yang tidak hanya berlaku bagi para pekerjanya, tetapi juga bagi para tamu yang
berkunjung, kontraktor yang dipekerjakan, para undangan, lingkungan sekitar, atau
anggota masyarakat lainya yang mungkin terkena pengaruh kegiatan-kegiatan perusahaan.
Cara-cara yang dapat dipakai untuk memastikan bahwa upaya yang sudah
dilakukan oleh suatu organisasi telah berjalan efektif meliputi:
a. Memberi panutan
b. Memelihara komunikasi yang baik
c. Menjalankan konsultasi yang efektif
d. Meminta komitmen dari semua pihak
e. Membangkitkan rasa kebersamaan dengan organisasi

6
f. Mengajak pekerja untuk terlibat dan berperan-serta
g. Merancang tugas dan pekerjaan
h. Sistem penggajian yang kompetitif
i. Berkomitmen terhadap mutu
j. Mengutamakan kepuasan pelanggan
 Jenis-jenis organisasi keselamatan kerja tersebut dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu
formal, informal, resmi dan profesi. Berikut penjelasannya :
1) Formal adalah struktur organisasi ditentukan oleh para direktur sebagai organisasi
yang bertujuan meraih keuntungan bagi perusahaan.
2) Informal adalah sekelompok orang dengan minat-minat tertentu yang bergabung
bersama. Mereka memutuskan sendiri bagaimana mereka berperilaku dalam
lingkungan dimana tempat mereka bekerja dan menetapkan target kerja mereka
sendiri, seringkali justru bertentangan dengan tuntutan organisasi formal. Pemenuhan
norma-norma yang ditetapkan oleh kelompok informal ini serigkali menjadi prioritas
bagi organisasi formal.
3) Resmi yang biasanya berupa departemen pemerintahan. Dalam kesehatan dan
keselamatan kerja, bentuknya adalah Health and Safety Commission and Excecutive.
4) Profesi, misalnya berupa institution of Occupational Safety and Health, Chartered
Institute Environmental Health Officers, British Occupational Hygiene Society, dan
sebagainya.
 Peran keselamatan dan kesehatan kerja dalam suatu organisasi dilaksanakan secara
bervariasi tergantung pada posisi pelaksanaannya dalam hirarki struktur organisasi.
Dengan demikian:
a) Direktur Pelaksanaan (Managing Director)
 Menetapkan suasana organisasi melalui sikap, komitmen, dan keterlibatannya.
 Mengendalikan sumber daya dan memastikan bahwa fasilitas-fasiitas untuk
mencapai tujuan kebijakan keselamatan kerja sudah disediakan
 Menjamin ketersediaan sumber daya untuk masalah-masalah kesehatan dan
keselamatan kerja dan memastikan keefektifan penggunaanya
 Memimpin dengan memberi panutan.
b) Manajer Produksi

7
 Bertanggung jawab mengelola pekerjaan dan memastikannya sudah
dilaksanakan dengan aman.
 Mendiskusikan masalah-masalah kesehatan dan keselamatan kerja dengan para
pekerja
 Menyetujui aturan-aturan dan praktik keselamatan kerja
 Memastikan aturan-aturan keselamatan kerja tersebut sudah ditaati
 Menyediakan sarana-sarana (pekerja, material, dan keuangan) untuk mencapai
dan memelihara tempat kerja yang aman
 Memimpin komite keselamatan kerja
 Memimpin dengan memberi panutan
c) Penasehat Keselamatan Kerja
 Memberi masukan tentang materi-materi kesehatan dan keselamatan kerja
kepada para manajer
 Mengelola pertemuan komite keselamatan kerja tetapi tidak membuat notulen
 Bertindak sebagai penghubung dengan organisasi-organisasi keselamatan kerja
diluat perusahaan seperti HSE, RoSPA, BSC, Kelompok-kelompok
keselamatan
C. Objek Keselamatan Kerja
Ruang lingkup atau bisa dikatakan dengan Objek sasaran yang biasa digunakan
dalam penerapan Sistem Manajemen K3 ( Kesehatan Keselamatan Kerja ), Sasaran dari
objek Kesehatan dan Keselamatan kerja itu sendiri dapat diartikan dengan suatu sistem
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsusr manajemen,
tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif.( Dikutip dari buku Kesehatan Masyarakat oleh Prof. Dr.
Soekidjo Notoatmodjo : 106:9 ).
 Objek Sasaran K3 Menurut Undang Undang
Lalu objek sasaran K3 yang dicanangkan Undang – Undang No.1 tahun 1970
yang dapat diartikan sebagai berikut :

8
a. bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan dan meningkatkan produksi serta produktivitas
Nasional;
b. bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya;
c. bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien;

d. bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk membina norma-
norma perlindungan kerja;
e. bahwa pembinaan nama-nama itu perlu diwujudkan dalarn Undang-undang yang, memuat
ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan
masyarakat, industrialisasi, teknik dan tehnologi.

 Objek sasaran dengan adanya sistem K3


Bagi tenaga kerja maupun perusahaan pasti memiliki sasaran untuk menerapkan
sistem K3 ini pada perusahaan atau dirinya sendiri , sasaran tersebut ialah : ( Dikutip dari
E-Book Iosi Pratama tentang Keselamatan , Kesehatan Kerja Lingkungan hidup )
a. Bagi Tenaga Kerja
Adalah hal yang sangat penting bagi setiap orang yang bekerja dalam
lingkungan perusahaan, terlebih yang bergerak di bidang produksi khususnya,
dapat memahami arti pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja dalam
keseharian kerjanya untuk kepentingannya sendiri atau memang diminta untuk
menjaga hal-hal tersebut agar mampu meningkatkan kinerja dan mencegah potensi
kerugian bagi perusahaan.
b. Bagi Perusahaan
Untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja.
D. Fungsi Keselamatan Kerja
a. Antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi dan praktek yang dapat
membahayakan keselamatan para pekerja.
b. Membuat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur dan program

9
c. Menerapkan, mendokumentasikan dan menginformasikan rekan lainnya dalam hal
pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya
d. Ukur, periksa kembali  keefektifitas pengendalian bahaya dan program
pengendalian bahaya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha, kesehatan dan
keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif terhadap timbulnya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja. Pelaksanaan K3
diawali dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari
dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja.

Dalam sistem penerapan objeknya pun harus di manajemen kan dengan sempurna agar tidak
adanya kerugian bagi pegawai pekerja maupun perusahaan itu sendiri. Sehingga dibentuklah
satuan K3 dalam suatu perusahaan untuk menerapkan dan memanajemenkan sistem K3 dalam
suatu perusahaan.

Dilihat dari fungsinya K3 cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua
organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat
tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.Praktek K3 (keselamatan kesehatan kerja)
meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan
untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit.

B. Saran

Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar kami dapat berbuat
lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35505456/KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_PADA_ORGAN
ISASI_KERJA

12
SOAL

1. “Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin,


pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja
dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan”
Kutipan diatas merupakan pengertian keselamatan kerja menurut…
a. Sumakmur 1993
b. Bangun Wilson 2012
c. UU No. 1 Tahun 1970
d. American Society of Safety Engineers (ASSE)
e. PP No. 88 Tahun 2019
2. Dibawah ini yang merupakan konsep K3 pada organisasi kerja yakni..
a. K3 pada suatu perusahaan hanya bersifat sementara untuk memenuhi
persyaratan dalam pendirian perusahaan.
b. K3 merupakan bentuk perhatian perusahaan dalam menyediakan
sarana untuk menjamin keselamatan pekerja, tamu, kontraktor, dsb
yang berpotensi terpengaruh oleh kegiatan di perusahaan tersebut.
c. K3 bukannlah hal wajib yang harus ada pada suatu perusahaan.
d. K3 bukan merupakan bentuk perhatian perusahaan dalam
menyediakan sarana untuk menjamin keselamatan pekerja, tamu,
kontraktor, dsb yang berpotensi terpengaruh oleh kegiatan di
perusahaan tersebut.
e. K3 ada untuk memenuhi slot pegawai pada suatu perusahaan.
3. Struktur organisasi keselamatan kerja yang ditentukan oleh para direktur
merupakan jenis organisasi keselamatan kerja yang bersifat….
a. Formal
b. Informal
c. Resmi
d. Non-resmi
e. Profesi
4. Yang bukan merupakan peran Direktur Pelaksana keselamatan kerja dalam
struktur organisasi keselamatan kerja pada suatu perusahaan..
a. Menetapkan suasana organisasi
b. Mengendalikan sumber daya dan memastikan fasilitas untuk
mencapai tujuan.
c. Menjamin ketersediaan sumberdaya
d. Memberikan masukan berupa materi-materi kesehatan dan
keselamatan kerja.
e. Memastikan keefektifan penggunaan sumberdaya.
5. Dibawah ini yang merupakan objek sasaran K3 menurut UU No.1 tahun 1970
yakni..
1) Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan.
2) Setiap tenaga kerja tidak mendapat uang ganti rugi apabila
terjadi hal yang tidak diinginkan
3) Setiap orang yang berada di lingkungan kerja perlu terjamin
pula keselamatannya.

13
4) Tenaga kerja yang tidak menandatangani kesepakatan tidak
akan terjamin keselamatannya
5) Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai, digunakan secara
aman dan efisien.
6) Ketentuan-ketentuan yang memuat tentang keselamatan kerja
harus sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi,
dan teknologi
a. 1-2-3-4
b. 2-3-4-5
c. 1-3-4-6
d. 1-3-5-6
e. 2-3-5-6

14

Anda mungkin juga menyukai