Anda di halaman 1dari 8

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP

SITUASI DI KOTA KUPANG

DOSEN PENGAMPUH

IBU CHRISTHINA BEBHE ST MT

DISUSUN OLEH

ALFONSO WILLIAM RESI REO 22118111

UNIVERSITAS KATOLIK
WIDYA MANDIRA
KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini dunia sedang digemparkan dengan munculnya sebuah penyakit
yang melanda semua benua yang disebabkan oleh virus yang bernama corona virus
atau yang kita kenal sebagai Covid-19.
Ratusan orang dari seluruh dunia dinyatakan positif terpapar virus ini, bahkan
hingga puluhan ribu orang yang meninggal dunia. Virus yang ditemukan pada tahun
1960-an ini menyerang pada saluran pernapasan manusia dengan gelaja umum
ringan seperti pilek.1 WHO menyatakan bahwa cara penyebaran virus ini dengan
droplet, yaitu melalui tetesan kecil yang keluar dari mulut atau hidung seorang
penderita Covid ini yang kemudian tetesan tersebut mengenai dan menempel pada
benda, sebelum akhirnya benda tersebut disentuh oleh orang yang sehat.
Coronavirus juga bisa menyebar ketika tetesan kecil dari penderita terhirup oleh
orang yang sehat.2 Seperti yang dijelaskan oleh WHO, pentinganya untuk
menerapkan social distancing atau tidak diperkenankannya seseorang erjabat
tangan serta diharuskannya menjaga jarak setidaknya satu meter dengan orang lain,
terutama orang yang sedang sakit atau berisiko tinggi menderita COVID-19. 3
Social distancing menjadi pilihan yang benar sekaligus berat untuk para
pemimpin negara, begitu juga di Indonesia. Masyarakat masih kesulitan dalam
menjalankan social distancing. Hal ini menyebabkan terhambatnya interaksi sosial di
dalam beberapa bidang seperti ekonomi, sosial, dan juga pendidikan.
Maka di sini penulis akan menjelaskan lebih lanjut seberapa besar dampak
pandemi Covid-19 dalam kestabilisan pendidikan di Indonesia.
I. Identifikasi Masalah

1
Wikipedia, ”Koronavirus”, diakses di ( https://id.wikipedia.org/wiki/Koronavirus), pada 4 Mei 2020.
2
CNN Indonesia, “Cara Penyebaran Virus Corona Menurut WHO”, diakses di
(https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200330091817-37-148343/catat-ini-cara-penyebaran-virus-corona-
menurut-who), pada 4 Mei 2020.
3
Kevin Adrian, “Pentingnya Menerapkan Social Distancing Demi Mencegah COVID-19” diakses di
(https://www.alodokter.com/pentingnya-menerapkan-social-distancing-demi-mencegah-covid-19), pada 4 Mei
2020.
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang diangkat adalah :

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang diangkat adalah :

 Perkembangan karakteristik corona virus berasal dari wuhan china


 Arsitektur Nusantara pada umumnya memiliki kemampuan yang berbeda
dalam merespon iklim sesuai dengan daya dukung lingkungan setempat.

II. Rumusan Masalah


 Apa pengertian dari pandemi?
 Apa saja dampak negatif yang timbul akibat pandemi Covid-19 pada
kehidupan masyarakat di Indonesia khusunya di kota kupang?
 Apa saja dampak positif yang timbul akibat pandemi Covid-19 pada
kehidupan masyarakat di Indonesia khusunya di kota kupang?

III. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi pandemi Covid-19 yang memberikan dampak yang
besar pada masyarakat.
2. Untuk melakukan penelitian/ riset untuk warga yang kena pandemi covid-19
dan apa saja yang mereka lakukan selama pandemi ini.
IV. Saran dan Manfaat
1. Sasaran Penelitian
 Melakukan wawancara terhadap tenaga medis.
 Melakukan wawancara terhadap masyarakat yang terkena dampak dari
pandemi covid-19.
2. Manfaat
 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan untuk
mahasiswa, masyarakat, peneliti, dan juga pemerintah untuk
memberikan informasi mengenai penanganan melawan pandemi covid-
19.
 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa, dan
diharapkan dapat memperbanyak sumbangan wacana konseptual bagi
pengembangan kajian teori.

V. Ruang Lingkup/Batasan
1. Ruang Lingkup Substansial
Ruang lingkup substansial dalam studi ini adalah mengidentifikasi pasukan
medis yang menangani virus corona.
2. Ruang Lingkup Spasial
Ruang lingkup spasial dalam studi ini meliputi warga kota kupang yang
terkena dampak dari pandemi virus corona.
VI. Metodologi
a) Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara pengumpulan data primer
dan data sekunder.
a. Data primer yaitu data yang diambil langsung oleh peneliti.
Untuk pengumpulan data primer dilakukan dengan cara:
1. Observasi (pengamatan lapangan), yaitu :
Melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mendapatkan
data.
2. Wawancara
Dilakukan dengan cara mengadakan wawancara secara
langsung atau bertatap muka secara langsung pada tenaga medis
yang menangani covid-19 serta melakukan wawancara juga
terhadap masyarakat yang terkena dampak dari pandemi covid-19

b. Data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dengan cara melakukan


pengumpulan data-data yang terkait dengan studi literatur atau studi
pustaka, seperti :
1. Literatur mengenai arsitektur nusantara;
2. Internet
c). Metode Analisa
Metode analisa dilakukan dengan cara pendekatan deskriptif.
Pendekatan deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk
menyajikan gambaran lengkap/klarifikasi mengenai suatu fenomena atau
kenyataan sosial dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenan
dengan masalah yaitu, dampak dari pandemic covid-19 terhadap masyarakat
setempat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pandemi
Pandemi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata pan yang artinya semua
dan kata demos yang berarti rakyat. Jadi arti pandemi secara istilah ialah penyakit
menular yang bisanya menyebar luas ke beberapa benua atau seluruh dunia dan
memengaruhi orang dalam skala besar (skala internasional).
Contoh pandemi yang pernah terjadi di antaranya adalah pandemi influenza 1918
(flu Spanyol) dan pandemi flu 2009 atau yang dikenal sebagai "H1N1". Contoh
lainnya yang menjadi pandemi hingga 2020 ini adalah HIV/AIDS dan Coronavirus.4

B. Dampak Negatif Covid-19 terhadap masyarakat di Indonesia


Corona telah berdampak pada pendidikan dunia, sekitar 300 juta pelajar
kegiatan sekolahnya terganggu dan terancam masa depan pendidikannya. Begitu
juga di Indonesia, sektor pendidikan pun ikut merasakan dampaknya. Jika pandemi
terus meningkat, maka akan dipastikan dampak pada sektor pendidikan juga akan
meningkat. Yang lebih dikhawatirkan adalah efek jangka panjang. Jika pandemi
covid-19 ini tidak segera berakhir, maka otomatis para pelajar akan merasakan
hambatan sehingga terjadi keterlambatan dalam menjalani proses yang sedang
dijalaninya. Juga kebijakan negara-negara yang berpotensi tersebarnya virus untuk
penundaan sekolah-sekolah di negara pastinya akan mengacaukan hak-hak warga
negaranya dalam mendapatkan pendidikan yang baik.5
Berikut ini adalah paparan apa saja faktor-faktor penyebab terhambatnya
pendidikan bagi rakyat kecil yang tidak merasakan segala kemudahan sehingga
menjadi dampak yang negatif bagi pendidikan di tengah wabah corona ini, yaitu:

4
Wikipedia, “Pandemi”, diakses di (https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi) pada 5 mei 2020.
5
Muhammad Rajab, “Pendidikan di Tengah Pusaran Wabah Corona”, diakses di
(https://news.detik.com/kolom/d-4945590/pendidikan-di-tengah-pusaran-wabah-corona) pada 5 Mei 2020.
1. Penguasaan teknologi yang masih rendah
Perlu kita ketahui sebelumnya bahwa tidak semua guru paham akan
menggunakan teknologi. Banyak di antaranya generasi X (lahir tahun 1980-an)
yang tidak cakap akan penggunaan gadget. Ketidaksiapan stakeholder sekolah
dalam menjalankan pembelajaran daring juga menjadi salah satu dampak besar
dari terhambatnya pembelajaran selama pandemi ini.
Tidak hanya guru, siswa-siswa pun banyak yang masih belum paham akan
penggunaan teknologi. Bahkan di sekolah tidak sedikit yang harus mengantri
untuk menggunakan komputer secara bergiliran pada saat pembelajaran
dikarenakan fasilitas yang terbatas. Dan juga di tempat kami, mungkin sudah
banyak yang memiliki gadget tapi tidak mengerti sama sekali untuk sekadar
mengirimkan e-mail.
2. Terbatasnya sarana dan prasarana
Untuk sebagian guru di Indonesia, memiliki sarana pendukung pembelajaran
di saat yang seperti ini seperti teknologi adalah menjadi masalah tersendiri.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa tidak sedikit dari pahlawan tanpa tanda
jasa ini yang tingkat kesejahteraanya rendah. Jangankan untuk membeli gadget,
terkadang sekadar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja mereka
kewalahan.
Begitu juga dengan para muridnya, walaupun mungkin sudah banyak dari
anak-anak ini sudah memiliki gadget sendiri, banyak di antara mereka yang
masih canggung akan menggunakannya sebagai media pendukung pembelajaran
dan gadget yang tidak mendukung untuk pembelajaran seperti performa yang
tidak memadai atau kurangnya memori penyimpanan.
3. Minimnya jaringan internet
Pembelajaran daring atau pembelajaran dari rumah seperti yang kita alami
saat ini pastinya tidak terlepas dari penggunaan internet. Namun sangat
disayangkan bawha tidak semua daerah di Indonesia memiliki jaringan internet
yang stabil.
Bahkan ada seorang teman penulis yang mengharuskan pergi kebun sawit
terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan jaringan demi menghadiri sebuah
perkuliahan online yang berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai