Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belanja online saat ini menjadi fenomena yang menarik di Indonesia. Data
menunjukkan perkembangan yang sangat pesat terjadi dari segi konsumen online,
apalagi ketika masa pandemi covid-19. Dengan banyaknya jumlah konsumen yang
tidak bisa melakukan aktifitas sehari-hari atau karantina dirumah, menjadikan
peningkatan yang signifikan pada belanja online.
Platform belanja online atau e-commerce menjadi andalan di masa pandemi
Covid-19 untuk mendongkrak penjualan. Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi e-
commerce di kala pandemi mengalami kenaikan signifikan. Hingga kuartal I-2021,
transaksi di e-commerce sudah mencapai 548 juta transaksi dengan nominal mencapai
Rp 88 triliun.
Banyak platform belanja online yang menyediakan berbagai kebutuhan
masyarakat sehari-hari. Platform tersebut memberikan potongan harga, cashback, dan
gratis biaya pengiriman. Tentu saja hal tersebut menarik hati masyarakat untuk
berbelanja online.
Selain mudah digunakan, platform belanja online pun tidak memiliki
persyaratan yang sulit untuk membuat akunnya. Sehingga siapapun bisa
menggunakannya dengan mudah.
Dari uraian yang telah dijabarkan maka kami tertarik mengambil judul
"Pengaruh Pandemi Terhadap Perilaku Belanja Online Masyarakat"

1.2 Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan dan perumusan masalah sebagai
berikut:

1. Apakah pandemi mempengaruhi peningkatan penjualan secara online ?


2. Apakah pandemi mempengaruhi jenis barang yang di konsumsi masyarakat ?
1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan peneliti adalah :

1. Untuk mengetahui apakah pengaruh perilaku belanja online masyrakat terhadap


pandemi

2. Untuk mengetahui apakah pandemi mempengaruhi jenis barang yang dibeli oleh
masyarakat

3. Mengetahui media promosi yang menarik masyrakat untuk berbelanja online

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan penelitian yang penulis lakukan
dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang sifat konsumtif
masyarakat saat pandemi terlebih pengaruh pandemi terhadap perilaku belanja
online masyarakat.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangsih


kepada masyarkat agar mengetahui bagaimana pandemi mempengaruhi sifat
konsumtif mereka dan diharapkan agar masyarakat dapat mengambil tindakan
ekonomi terbaik saat berbelanja online di era pandemic ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Masa Pandemik


2.1.1 Pengertian Pandemik
Pandemi (dari bahasa Yunani πᾶν pan yang artinya semua dan
δήμος demos yang artinya orang) adalah epidemi penyakit yang menyebar di
wilayah yang luas, misalnya beberapa benua, atau di seluruh dunia.
Penyakit endemik yang meluas dengan jumlah orang yang terinfeksi yang
stabil bukan merupakan pandemi. Kejadian pandemi flu pada umumnya
mengecualikan kasus flu musiman. Sepanjang sejarah, sejumlah pandemi
penyakit telah terjadi, seperti cacar (variola) dan tuberkulosis. Salah satu
pandemi yang paling menghancurkan adalah maut hitam, yang menewaskan
sekitar 75–200 juta orang pada abad ke-14.

Pandemi adalah epidemi yang terjadi pada skala yang melintasi batas
internasional, biasanya memengaruhi sejumlah besar orang. Suatu penyakit
atau kondisi bukanlah pandemi hanya karena tersebar luas atau membunuh
banyak orang, penyakit atau kondisi tersebut juga harus menular.
Misalnya, kanker bertanggung jawab atas banyak kematian tetapi tidak
dianggap sebagai pandemi karena penyakit ini tidak menular.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya memakai klasifikasi


enam tahap yang menjelaskan proses perpindahan virus influenza baru, mulai
dari beberapa infeksi pertama pada manusia hingga terjadi pandemi. Tahapan
ini dimulai dengan virus yang sebagian besar menginfeksi hewan, lalu timbul
beberapa kasus ketika hewan menginfeksi orang, virus kemudian mulai
menyebar langsung antaramanusia, dan berakhir dengan pandemi ketika
infeksi virus baru tersebut telah menyebar ke seluruh dunia. Pada bulan
Februari 2020, WHO mengklarifikasi bahwa, "tidak ada kategori resmi (untuk
pandemi) ... Sebagai klarifikasi, WHO tidak menggunakan sistem lama 6 fase
— yang dimulai dari fase 1 (tidak ada laporan tentang influenza pada hewan
yang menyebabkan infeksi pada manusia) hingga fase 6 (pandemi) — yang
mungkin diketahui oleh beberapa orang akibat H1N1 pada tahun 2009.
2.2.2 Pandemi Covid-19
Coronavirus Disease (Covid-19)merupakan salah satupenyakit menular
yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan dan dikenal sebagai
sindrom pernafasan akut atau parah virus corona 2 (SARSCoV-
2).2Coronavirus Disease ialah jenis penyakit yang belum teridentifikasi
sebelumnya oleh manusia, virus ini dapat menular dari manusia ke manusia
melalui kontak erat yang sering terjadi, orang yang memiliki resiko tinggi
tertular penyakit ini ialah orang yang melakukan kontak erat dengan pesien
Covid-19 yakni dokter dan perawat.

Virus corona merupakan virus yang umumnya terdapat pada hewan dan
dapat menyebabkan penyakit hewan ataupun manusia, orang yang sudah
terinfeksi virus ini maka akan dengan mudah menyebarkan pada orang lainnya,
penyakit ini merupakan infeksi yang terjadi pada pernafasan mulai dari flu
biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur
Tengah (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS).

Phisycal Distancingialah jaga jarak fisik yang harus dijaga ketika


berinteraksi dengan orang lain, tidak menghilangkan ruang sosial yang
berkembang ditengah masyarakat. Phisycal Distancing ketika sedang
melakukan interaksi komunikasi harus menggunakan jaga jarak aman, yaitu
dengan jarak satu meter.

Pembatasan jarak atau jaga jarak merupakan tindakan yang dilakukan


untuk pencegahan penyebaran penyakit yang menular dengan menjaga jarak
fisik antar satu orang dengan satu sama lainnya dan menghindari tempat
berkumpul dalam skala yang besar. Pembatasan ini dilakukan agar mengurangi
penyebaran penyakit Covid-19 yang sekarang sedang terjadi di sekitar kita.
2.2 Media Online
2.2.1 Definisi
Menurut Romeltea dalam www.romelteamedia.com menjabarkan definisi

media online sebagai berikut:

1. Pengertian Umum Media Online

Pengertian Media Online secara umum, yaitu segala jenis atau format media
yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video, dan suara.
Dalam pengertian umum ini, media online juga bisa dimaknai sebagai sarana
komunikasi secaraonline.

2. Pengertian Khusus Media Online

Pengertian Media Online secara khusus yaitu terkait dengan pengertian media
dalam

konteks komunikasi massa. Media --singkatan dari media komunikasi massa--


dalam

bidang keilmuan komunikasi massa mempunyai karakteristik tertentu, seperti

publisitas dan periodisitas. Pengertian media online secara khusus adalah


media yang

menyajikan karya jurnalistik (berita, artikel, feature) secara online. Asep


Syamsul

M. Romli dalam buku Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media

Online (Nuansa, Bandung, 2012) mengartikan media online sebagai berikut,


“Media

online adalah media massa yang tersaji secara online di situs web (website)
internet”.

Masih menurut Romli dalam buku tersebut, media online adalah media massa

”generasi ketiga” setelah media cetak (printed media) –koran, tabloid, majalah,
buku– dan media elektronik (electronic media) –radio, televisi, dan film/video.

Media Online merupakan produk jurnalistik online. Jurnalistik online –disebut


juga

cyber journalism didefinisikan wikipedia sebagai “pelaporan fakta atau


peristiwa

yang diproduksi dan didistribusikan melalui internet”. Secara teknis atau


“fisik”,

media online adalah media berbasis telekomunikasi dan multimedia (komputer


dan

internet). Termasuk kategori media online adalah portal, website (situs web,

termasuk blog), radio online, TV online, dan email.

2.2.2 Karakteristik dan Keunggulan Media Online


1. Kapasitas luas –halaman web bisa menampung naskah sangat panjang
2. Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja.
3. Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat.
4. Cepat, begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang.
5. Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.
6. Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.
7. Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja.
8. Interaktif, dua arah, dan ”egaliter” dengan adanya fasilitas kolom komentar,
chat room, polling, dsb.
9. Terdokumentasi, informasi tersimpan di ”bank data” (arsip) dan dapat
ditemukan melalui ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari” (search).
10. Terhubung dengan sumber lain (hyperlink)yang berkaitan dengan
informasi
tersaji.

Sedangkan perbedaan karakteristik internet dengan media klasik dalam


sistem dan operasional sebagai alat maupun medium komunikasi yaitu:
1. Perbedaan utama dan makro tersebut yaitu; internet adalah media berbasis
komputer yang semula berawal dari media “tools” untuk menyimpan serta
mengolah
informasi data.
2. Internet sebagai media komunikasi memiliki penawaran interaktif yang
dinamis
terhadap penggunanya/user, jauh melebihi penawaran interaktif pada media
televisi
dan radio (yang terbatas pada satu program dan isi materi acara). Bahkan
internet
memberikan penawaran pencarian informasi yang diinginkan melalui
fasilitas query dan boelan dengan menggunakan kata kunci (keywords). Lebih
jauh
lagi media internet mampu mengurangi pola komunikasi yang berwujud
kontak
langsung seperti surat menyurat ataupun wicara interpersonal dengan
fasilitas electronic mail (e-mail) dan Internet Relay Chat (IRC).
3. Media internet mampu menjadi pusat informasi dan sumber informasi yang
tidak
terbatas dan pada suatu institusi tetapi juga memberikan kesempatan
pada setiap user/individu untuk menjadi sumber/komunikator.
4. Luas jangkauan dari media internet tentu saja melintas antarbenua,
antarnegara, serta
antarbudaya. Sehingga dengan demikian batasan-batasan dalam fisik dalam
melakukan komunikasi semakin dinisbikan melalui internet, implikasi ini
juga memperjelas bahwa terdapat interaksi abstrak secara struktural.
5. Fungsi internet sebagai media, selain sama dengan fungsi media lain, media
internet
memiliki penawaran untuk pengembangan bidang jasa maupun bisnis sebagai
bagian gaya hidup. Beberapa produk yang tersedia dapat dirancang, dipilih dan
dipesan hanya melalui fasilitas E-commerce dan net-worked intelligence.
Dalam
bidang jasa memungkinkan orang bekerja dimana saja tanpa memerlukan
tempat
yang riil seperti lazimnya, yang membawa pada embrio fenomena
virtual(maya)
dalam segala aspek lalu-lintas barang dan jasa (Ancok, 2000 : 2).
6. Perbedaan yang terakhir dari lateral sebagai media lebih menonjolkan
superior
media internet sebagai media yang “beraneka rupa” (mulfaceted ) yang berisi
banyak
perbedaan konfigurasi proses komunikasi pada fasilitas-fasilitas yang dimiliki
(Sosiawan, dalam http://edwi.dosen.upnyk.ac.id).

2.3 Promosi
2.3.1 Pengertian
Promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan suatu
pesan
tertentu tentang produk baik barang atau jasa, merek dagang atau perusahaan
dan
lain sebagainya kepada konsumen sehingga dapat membantu pemasaran
meningkatkan penjualan.
Philip Kotler ( 1997, 142 ) mendefinisikan promosi sebagai suatu
kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari
produknya dan untuk meyakinkan konsumen agar membeli. Julian Cummins
(1991, 11 ) mendefinisikan promosi sebagai serangkaian teknik yang
digunakan
untuk mencapai sasaran penjualan atau pemasaran dengan menggunakan biaya
yang efektif , dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa baik
kepada
perantara atau pemakai langsung. Biasanya tidak debates dalam jangka waktu
tertentu.
Menurut Anton Tejakusuma ( dalam Mega Super Salesman, 2010 )
promosi merupakan sebuah tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan
penjualan, juga sebagai strategi untuk mengajak prospek melalui transaksi.

Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan


promosi tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan
konsumen, melainkan sebuah alat untuk mempengaruhi dalam kegiatan
pembelian sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal- hal tersebut dapat
dicapai
dengan menggunakanalat alat promosi.

2.3.2 Bauran Promosi ( Promotion Mix )


Bauran promosi merupakan program komunikasi pemasaran total
sebuah
perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan
hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
iklan
dan pemasarannya. Menurut Basu Swastha (1999), bauran personal selling dan
alat promosi lainnya yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai program
penjualan. Bauran promosi terdiri dari :
1. Periklanan (advertising), yaitu segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor
untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan,
barang dan jasa
2. Penjualan personal ( personal selling ), yaitu presentasi pribadi oleh para
wiraniaga perusahaan dalam rangka mengsukseskan penjualan dan
membangun hubungan dengan pelanggan.
3. Promosi penjualan ( sales promotion ), yaitu insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
4. Hubungan masyarakat ( public relation ), yaitu membangun hubungan baik
dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun “ citra
perusahaan” yang bak. Dan menangani atau menyingkirkan gossip, cerita, dan
peristiwa yang dapat merugikan.
5. Pemasaran langsung ( direct marketing ), yaitu komunikasi langsung dengan
sejumlah konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung dengan
sejumlah konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung dengan
menggunakan surat, telepon, fax, email, dan lain lain untuk berkomunikasi
langsung dengan konsumen tertentu atau usaha untuk mendapat tanggapan
langsung.

2.3.3 Fungsi dan Tujuan Promosi


Menurut Terence A. Shimp ( 2002: 7 ) promosi memiliki fungsi –
fungsi
seperti :
1. Informing ( memberikan informasi ), promosi membuat konsumen sadar
akan
produk- produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat
merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang
menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan pesan informasi
bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya,
dengan dengan mengajarkan manfaat- manfaat baru dari merek yang telah
ada.
2. Persuading ( Membujuk ), media promosi atau iklan yang baik akan mampu
mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan.
Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni
menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering,
promosi berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi
merek perusahaan yang spresifik.
3. Reminding ( mengingatkan ), iklan menjaga agar merek perusahaan tetap
segar
dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan
dengan produk dan jasa yang di iklankan, dampak promosi di masa lalu
memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. Periklanan lebih
jauh di demonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan
mengingatkan para konsumen yang di akhir- akhir ini belum membeli
merek
yang tersedia dan mengandung atribut- atribut yang menguntungkan.
4. Adding Value (Menambah nilai)

Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa membeli nilai tambah
bagi penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan, kualitas, atau mengubah
persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar
independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih
elegan, lebih Berjaya, lebih bergengsi dan bisa lebih unggul.

Sedangkan menurut Boone dan Kurtz ( 2002: 134 ) tujuan promosi adalah
sebagai berikut :
1. Menyediakan informasi
Menyediakan informasi ini merupakan tujuan strategi promosi yang
dilakukan oleh perusahaan hanya menyebabkan informasi yang
memberitahukan calon pembeli tentang produk atau jasa yang akan
dipasarkan
2. Mendiferensikan sebuah produk
Tujuan dari promosi ini adalah mendiferensiasikan roduk atau tujuan jasa
perusahaan dengan produk atau jasa pesaing. Dengan jasa mengaplikasikan
konsep yang disebut positioning. Pemasar berupaya meraih tempat didalam
benak konsumen, maksudnya yaitu mengkomunikasikan perbedaan-
perbedaan signifikan mengenai atribut, harga, kualitas, atau manfaat dari
produk atau jasa konsumen.
3. Menaikan penjualan
Menaikan penjualan adalah tujuan paling umum dari strategi promosi.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, beberapa strategi
berkonsentrasi pada merangsang permintaan primer walaupun sebagian
menstabilkan penjualan.
4. Menstabilkan penjualan
Stabilitasi penjualan adalah tujuan lain dari promosi, perusahaan biasanya
mempromosikan konten penjualan selama periode penurunan penjualan,
dan memotivasi tenaga penjualan dengan menawarkan hadiah- hadiah
seperti
liburan, televis, dan beasiswa kepada mereka yang meraih target tertentu
5. Menonjolkan nilai produk
Sejumlah promosi diajukan untuk menonjolkan nilai produk dengan
menjelaskan manfaat- manfaat kepemilikan dari produk yang kurang
dikenal pembeli.Berdasarkan tujuan- tujuan dari promosi yang telah
diuraikan oleh para ahli, penulisa berpendapat bahwa focus utama dari
promosi adalah terhadap produk akhir yang terdapat dalam sebuah
perusahaan.

2.3.4 Segmentation, Targeting, positioning ( STP )


2.3.4.1 Segmentation
Segmentasi adalah strategi untuk memahami struktur pasar. Konsep
segmentasi mulai berkembang setelah Wendell Smith ( 1956 ) mengemukakan
pemikirannya dalam jurnal of marketing. Smith mengemukakan bahwa
konsumen
pada dasarnya berbeda beda, maka dibutuhkan program- program pemasaran
yang
berbeda beda pula untuk menjangkaunya ( Kasali, 2001 : 74 ) konsep
segmentasi menggantikan konsep pemasaran masal : Macam- macam
segmentasi pasar adalah
sebagai berikut:
a. Demografi ( sosial ekonomi )
Umur, jenis kelamin, besarnya keluarga,
pendapatan, profesi atau pekerjaan, pendidikan, agama, tingkat sosial,
kebangsaan.
b. Geografis
Daerah, kota, pinggiran kota atau pedesaan, kota besar, kota
industri, atau penduk dusu, kepadatannya, iklim.
- Psikografis ( kepribadian ) : otonomi dengan serikat, liberal dengan
konservatif, kepemimpinan, ambisi, hasrat berpetualang, dan lain – lain
- Behavior ( perilaku audiens ) : loyalitas pada jalur distribusi tertentu,
elastitas, harga, kepekaan terhadap iklan.
2.3.4.2 Targeting ( Target Pemasaran )
Targeting adalah persoalan memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar
seberapa besar pasar yang menjadi focus kegiatan pemasaran.

2.1.3.3 Positioning
Positioning adalah sesuatu yang anda lakukan terhadap pikiran calon
konsumen, yakni menempatkan produk itu pada pikiran calon konsumen,
Kotler menyatakan positioning adalah tindakan merancang produk dan bauran
pemasaran.agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen. Sedangkan
Kotler dan Amstrong menjelaskan posisi pasar adalah pengaturan sebuah
produk agar mendapatkan tempat yang jelas dapat dibedakan serta lebih
diharapkan ketimbang produk pesaing dalam benak konsumen sasaran.

Anda mungkin juga menyukai