Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 5, nomor 1, April 2021, hlm.

37 - 45
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

PERTARUNGAN WACANA PEMERINTAH DAN PUBLIK TENTANG


PANDEMI COVID-19

Nursatyo1*), Humaini2

1,2
Universitas Nasional, Universitas Nasional
*)
Surel Korespondensi: nursatyo@civitas.unas.ac.id

Kronologi Naskah: diterima 12 Januari 2021; direvisi 10 Maret 2021; diputuskan 21 Maret 2021

Abstrak
Pandemi Covid-19 di seluruh dunia menimbulkan berbagai persoalan, terutama di bidang
kesehatan dan ekonomi. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi dampak
Covid-19. Salah satu upaya pemerintah adalah melakukan berbagai strategi komunikasi publik
untuk mempengaruhi wacana dan perilaku masyarakat agar terhindar dari bahaya virus ini.
Meski demikian, upaya pemerintah mengkonstruksi wacana publik harus berhadapan dengan
wacana publik yang bersumber dari informasi yang tersebar di internet. Artikel ini berupaya
untuk memahami konstruksi wacana pemerintah dan juga wacana publik tersebut melalui
metode penelusuran data sekunder di internet. Kesimpulan yang dapat diambil adalah wacana
yang dikonstruksi pemerintah dalam upaya menangani dampak pandemi Covid-19 adalah
selalu ada jalan tengah antara kepentingan kesehatan dan kepentingan ekonomi. Masyarakat
harus tetap produktif bekerja dengan tetap menjaga kesehatan. Sementara wacana publik
lainnya yang turut berkembang adalah bahwa Covid-19 merupakan bentuk konspirasi global
yang bertujuan untuk mengacaukan tata perekonomian dunia.

Kata Kunci: Konstruksi Wacana Pemerintah; Pandemi Covid-19.

Abstract
The Covid-19 pandemic around the world has caused various problems, especially in the health
and economic sectors. Various efforts have been made by the government to overcome the
impact of Covid-19. One of the government's efforts is to carry out various public
communication strategies to influence public discourse and behavior in order to avoid the
virus. However, the government's efforts to construct public discourse must deal with other
discourses that are sourced from information spread on the internet. This article seeks to
understand the construction of government discourse and other discourses by using secondary
data from internet. The conclusion that can be drawn is that the discourse constructed by the
government in an effort to deal with the impact of the Covid-19 pandemic is that there is always
a middle way between health interests and economic interests. People must remain productive
at work while maintaining health. Meanwhile, another public discourse that has also developed
is that Covid-19 is a form of global conspiracy that aims to destabilize the world economy.

Keywords: Government Discourse Construction, Covid-19 Pandemic.

37
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 5, nomor 1, April 2021, hlm. 37 - 45
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

Pendahuluan misterius yang menjangkiti China, begini


Informasi tentang wabah COVID- ceritanya”.3 Waktu itu belum disebut virus
19 mulai muncul pertama kali pada 31 COVID-19 melainkan virus pneumonia
Desember 2019, pada saat Organisasi atau virus Corona Sars. Istilah COVID-19
Kesehatan Dunia (World Health (Corona Virus Disease 2019) sendiri baru
Organization/ WHO) Kantor Perwakilan diperkenalkan WHO pada 11 Februari
di China mendapatkan informasi tentang 2020.
adanya banyak pasien di rumah sakit di Pada 9 Januari 2020, WHO
Kota Wuhan, Provinsi Hubei, yang melaporkan bahwa pihak berwenang China
memiliki gejala seragam mirip pneumonia. telah menetapkan bahwa wabah tersebut
Penelusuran penulis di google menemukan disebabkan oleh virus korona baru (novel
bahwa berita pertama tentang pneumonia coronavirus). Tanggal 30 Januari 2020,
misterius di Wuhan dipublikasi oleh situs Direktur Jenderal WHO mendeklarasikan
berita online South China Morning Post peringatan tingkat tinggi kepada seluruh
www.scmp.com pada tanggal 31 dunia tentang ancaman virus corona ini
Desember 2019 berjudul “Hong Kong melalui Public Health Emergency of
takes emergency measures as mystery International Concern (PHEIC).
‘pneumonia’ infects dozens in China’s Berdasarkan kronologis peristiwa
Wuhan city”.1 Sejak itu pemberitaan diatas, sesungguhnya informasi tentang
tentang fenomena virus yang mirip potensi ancaman dari COVID-19 ini sudah
pneumonia di Wuhan semakin ramai menyebar melalui pemberitaan berbagai
diberitakan oleh media di seluruh dunia. media baik secara global maupun di
Sejak itu pula WHO melakukan Indonesia, sejak Januari 2020. Meski
penyelidikan tentang banyaknya korban demikian, respons pemerintah terhadap
yang berjatuhan dengan kondisi yang informasi tersebut belum menunjukkan
sama. Berdasarkan timeline kronologis adanya keseriusan. Menteri Kesehatan
peristiwa di laman (website) WHO, Republik Indonesia Terawan Agus
disebutkan bahwa 6 hari kemudian, atau Putranto malah tekesan menyepelekan
tanggal 5 Januari 2020 WHO keadaan darurat kesehatan global dengan
mengeluarkan laporan Berita Wabah mengatakan kepada masyarakat, “Jangan
Penyakit (Disease Outbreak News) panik, jangan resah. Enjoy saja. Makan
pertamanya melalui laman WHO yang yang cukup, gaya hidup sehat. Niat Menteri
ditujukan kepada komunitas ilmiah dan Kesehatan mungkin untuk menenangkan
kesehatan masyarakat, serta media global. publik – yang tentu dibutuhkan, tapi pesan
Laporan tersebut berisi informasi tentang untuk “enjoy aja” terlihat meremehkan dan
jumlah kasus dan status klinisnya.2 menganggap enteng masalah yang sangat
Di Indonesia, berita tentang virus serius dan mematikan. Ia juga mengatakan
misterius di Wuhan, mulai diwartakan bahwa studi yang dilakukan oleh beberapa
pertama kali oleh situs berita online peneliti dari Universitas Harvard, yang
www.kontan.co.id yang pada tanggal 3 menyatakan bahwa Indonesia mungkin
Januari 2020, yang menuliskan beritanya memiliki kasus yang tidak terdeteksi,
bersumber dari South China Morning Post sebagai sebuah “penghinaan”. Bahkan
dengan judul “Viral wabah pneumonia pada saat negara-negara lain berusaha

1
coronavirus-2019/interactive-
https://www.scmp.com/news/china/politics/article/ timeline?gclid=CjwKCAiAv4n9BRA9EiwA30W
3044050/mystery-illness-hits-chinas-wuhan-city- NDxLhmGuai4DgbFH5I-iXBRMU1w5Sl87z6-
nearly-30-hospitalised 3WgOiVFfUtrDYQ9Cvt8hoCIPAQAvD_BwE#!
2 3
Timeline: WHO’s COVID-19 response diakses https://internasional.kontan.co.id/news/viral-
melalui wabah-pneumonia-misterius-yang-menjangkiti-
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel- china-begini-ceritanya

38
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 5, nomor 1, April 2021, hlm. 37 - 45
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

memperlambat penyebaran COVID-19 komunikasi di masa krisis, yang disebut


dengan memberlakukan pembatasan Komunikasi Resiko (Risk
perjalanan, Indonesia malah mendorong Communication). Komunikasi risiko
sebanyak mungkin wisatawan agar datang mengacu pada pertukaran informasi waktu
berkunjung. 4 nyata, nasihat dan pendapat antara para ahli
Ketidakseriusan respons dan orang-orang yang menghadapi
pemerintah, terutama dalam ancaman terhadap kesehatan, ekonomi atau
menyampaikan informasi yang jelas dan kesejahteraan sosial mereka. Tujuan akhir
kredibel, akhirnya berdampak pada dari komunikasi risiko adalah untuk
ketidakpastian informasi tentang COVID- memungkinkan orang yang berisiko
19 di masyarakat. Masyarakatpun bergerak mengambil keputusan yang tepat untuk
sendiri secara aktif mencari informasi melindungi diri mereka sendiri dan orang
melalui berbagai media, terutama media yang mereka cintai.
sosial dan situs berita online. Hasil kajian Komunikasi risiko menggunakan
Kelompok Kerja Komunikasi Resiko dan banyak teknik komunikasi mulai dari
Pelibatan Masyarakat (Risk komunikasi media dan media sosial,
Communication and Community komunikasi massa, dan keterlibatan
Engagement/ RCCE) COVID-19, komunitas. Hal ini membutuhkan
menunjukkan bahwa selama bulan pemahaman yang baik tentang persepsi,
Februari hingga Mei 2020, sumber perhatian dan keyakinan orang serta
informasi utama sebagian besar pengetahuan dan praktik mereka. Ini juga
masyarakat tentang COVID-19 adalah membutuhkan identifikasi awal dan
media sosial dan situs berita online.5 pengelolaan rumor, informasi yang salah
Hasil riset Limia dan Pratamawaty dan tantangan lainnya.7
tentang penggunaan google trend di Pemerintah baru menanggapi
Indonesia juga menunjukkan bahwa pada situasi COVID-19 ini secara serius pada
Januari 2020, di saat informasi tentang awal Maret 2020, saat Presiden Joko
virus misterius di Wuhan China sudah Widodo mengumumkan adanya kasus
menyebar di berbagai pemberitaan media, positif COVID-19 pertama di Indonesia.
masyarakat Indonesia banyak melakukan Barulah setelah itu pemerintah membentuk
pencarian informasi di google dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan
mengetik kata kunci “virus corona sudah menyajikan informasi secara rutin
masuk Indonesia”. Banyaknya pencarian perkembangan COVID-19 di Indonesia.
kata kunci tersebut di google menunjukkan Meski demikian, tidak jarang terjadi bias
bahwa adanya ketidakpercayaan pada atau blunder informasi akibat pernyataan
pemerintah yang pada saat itu mengklaim juru bicara COVID-19 Achmad Yurianto
bahwa virus corona tidak akan masuk ke pada 27 Maret 2020 yang mengatakan
Indonesia.6 "Yang kaya melindungi yang miskin agar
Padahal WHO dan Pusat bisa hidup dengan wajar dan yang miskin
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit melindungi yang kaya agar tidak
(Centers for Disease Control and menularkan penyakitnya". Sontak kritik
Prevention) telah mengeluarkan panduan dan kecaman masyarakat dilayangkan

4 6
A. Ibrahim Almuttaqi, Kekacauan Respons Putri Limia dan Benazir Bona Pratamawaty,
terhadap COVID-19 di Indonesia, THC Insights Google Trends dan Tren Pencarian Informasi
no.13/23 Maret 2020, diakses melalui COVID-19 di Indonesia, Jurnal ASPIKOM, Vol.5,
http://habibiecenter.or.id/img/publication/66f28c4 No.2, July 2020, hlm. 188-205
7
2de71fefe1c6fcdee37a5c1a6.pdf https://www.who.int/risk-
5
Aulia Arriani, dkk, Persepsi Masyarakat communication/background/en/#:~:text=Risk%20c
Terhadap COVID-19, Suara Komunitas Edisi ommunication%20refers%20to%20the,themselves
Pertama – Agustus 2020 %20and%20their%20loved%20ones.

39
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 5, nomor 1, April 2021, hlm. 37 - 45
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

kepada Pemerintah yang berujung pada (Health Communication).8


permintaan maaf Menteri Kesehatan Menurut Thomas dalam Wilujeng
Terawan Agus Putranto. dan Handaka, komunikasi kesehatan
Kemudian untuk meminimalisir meliputi studi dan penggunaan strategi
distorsi informasi yang beragam, apalagi komunikasi untuk menginformasikan dan
yang tidak akurat dan palsu (hoax), memengaruhi pengetahuan individu dan
pemerintah membuat laman masyarakat, sikap dan perilaku untuk
www.covid19.go.id. Laman ini menjadi memikiran kesehatan dan perawatan
sumber informasi resmi penanggulangan kesehatan. Komunikasi kesehatan dapat
COVID-19 versi pemerintah. Laman berkontribusi untuk seluruh aspek
www.covid19.go.id dikembangkan oleh penanggulangan penyakit dan promosi
Tim Komunikasi Risiko dan Pelibatan kesehatan.9
Masyarakat untuk Penanggulangan Komunikasi kesehatan sendiri
COVID-19. Tim terdiri dari berbagai memiliki 3 konteks, yaitu komunikasi
elemen yaitu pemerintah, Badan PBB kesehatan antar pribadi seperti antara
(UNICEF, WHO, dll), mitra pembangunan dokter dengan pasien, lalu komunikasi
internasional, organisasi masyarakat sipil kesehatan kelompok, dalam hal ini adalah
dan dunia usaha. Seperti yang tertera dalam komunikasi antar anggota keluarga dalam
laman ini, tujuan dibentuknya laman ini mendukung perilaku hidup bersih dan
adalah untuk memastikan publik sehat, serta komunikasi kesehatan untuk
mendapatkan akses pada informasi resmi masyarakat, seperti promosi kesehatan
dan akurat mengenai penanggulangan yang dilakukan oleh Puskesmas, Rumah
wabah COVID-19 di Indonesia. Sakit, Dinas Kesehatan, dan Kementerian
Di laman tersebut, banyak Kesehatan.
ditampilkan perkembangan data COVID- Menurut Littlejohn Teori
19 di Indonesia setiap harinya. Materi Komunikasi Kesehatan memiliki peran
promosi edukasi tentang menjaga yang sangat kuat (powerful) baik yang
kebersihan dan kesehatan melalui dilakukan oleh manusia maupun media
kampanye 3M juga ada di laman tersebut. komunikasi dalam menyampaikan pesan
Laman tersebut juga berisi tentang kesehatan dan dalam mempromosikan baik
informasi berita, hasil riset, data, peraturan kesehatan individu dan kesehatan publik.
seputar COVID-19. Masyarakat juga Memang ruang lingkup Komunikasi
diberikan ruang untuk menyampaikan Kesehatan sangat luas, mulai dari
informasi dan pertanyaan melalui fitur komunikasi intra pribadi, komunikasi antar
Tanya Jawab di laman tersebut. pribadi, komunikasi kelompok,
Salah satu faktor yang berperan komunikasi organisasi, kajian media,
penting dalam penanganan COVID-19 ini Public Relations, Komunikasi Antar
adalah faktor komunikasi. Jika dikaitkan Budaya, studi retorika, dan teknologi
dengan Komunikasi Resiko (Risk informasi terbaru.
Communication), aspek komunikasi Tulisan ini mencoba untuk
memainkan peranan penting dalam memaparkan upaya pemerintah dalam
menyampaikan informasi, mempengaruhi mengkonstruksi realitas melalui informasi
perilaku masyarakat, dan membantu
yang disampaikan, yang dibandingkan
negara dalam penanganan situasi darurat
kesehatan secara efektif. Dalam Littlejohn, dengan konstruksi realitas yang muncul
Komunikasi Resiko dimasukkan ke dalam dari publik terhadap Pandemi COVID-19.
kategori Teori Komunikasi Kesehatan
8 9
Stephen W. Littlejohn, Karen A. Foss, editors. Catur Saptaning Wilujeng dan Tatag Handaka,
Encyclopedia Of Communication Theory. Komunikasi Kesehatan: Sebuah Pengantar,
Thousand Oaks, Calif. :Sage, 2009 hlm. 464 Malang: UB Press, 2017, hlm.7-8

40
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 5, nomor 1, April 2021, hlm. 37 - 45
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

Metode Riset seseorang berbicara dengan orang lain


Artikel ini ditulis menggunakan metode menggunakan suatu bahasa tertentu, pada
riset kualitatif analisis wacana dengan dasarnya kedua orang tersebut saling
teknik pengumpulan data melalui mempertukarkan pengalaman dan
penelusuran data sekunder atau
interpretasinya atas realitas yang mereka
dokumentasi. Data dikumpulkan melalui
lama www.covid19.go.id serta pernah alami. Inilah yang menurut Berger
penelusuran data-data lainnya melalui merupakan proses eksternalisasi. Dari hasil
mesin pencari google. Data-data yang percakapan tersebut, mereka kemudian
didapatkan kemudian dipilah dan meyakini bahwa apa yang mereka katakan
dikelompokkan untuk selanjutnya merupakan sebuah realitas obyektif karena
disajikan secara kualitatif. memiliki kesamaan dalam pengalaman
masing-masing. Tahap ini disebut
Hasil dan Pembahasan
obyektivasi. Setelah itu apa yang mereka
yakini sebagai realitas sosial dari hasil
Konstruksi Wacana COVID-19 oleh
interaksi tersebut, mereka yakini sebagai
Pemerintah
sebuah kebenaran. Inilah proses
Dalam memahami konstruksi
internalisasi. Begitulah proses konstruksi
wacana COVID-19 oleh pemerintah, kita
realitas terjadi sehingga apa yang dianggap
perlu memahami dulu dasar teoritisnya
benar oleh suatu masyarakat akan terus
yaitu Teori Konstruksi Sosial atas Realitas
dianggap benar karena merupakan
(The Social Construction of Reality
kenyataan yang terjadi secara turun
Theory) yang dicetuskan oleh Peter L
temurun.
Berger dan Thomas Luckmann. 10
Salah satu alat yang turut
Dalam teori ini, realitas sosial
membentuk realitas sosial di masyarakat
merupakan sebuah proses yang terbentuk
adalah media massa. Media massa, baik
melalui tindakan dan interaksi antar
media konvensional maupun media baru
individu dalam kelompok masyarakat
(new media) memiliki berbagai cara
sehingga menghasilkan sebuah realitas
memengaruhi bahasa dan makna,
sosial yang dialami bersama secara
mengembangkan kata-kata baru, berserta
subyektif. Dalam memahami realitas
makna asosiatifnya, memperluas makna,
sosial, individu merasionalisasi
dan istilah-istilah yang ada, mengganti
pengalaman yang dimiliki dengan
makna lama dengan sebuah istilah dan
menciptakan berbagai model dunia sosial
makna baru, serta memantapkan konvensi
dan bersama-sama memaknainya melalui
makna yang telah ada dalam suatu sistem
bahasa yang diciptakan sebagai symbol
bahasa. Oleh karena persoalan makna
dalam berinteraksi. Dasar pemikiran teori
tersebut maka penggunaa bahasa
ini memang mengambil ide-ide teori
berpengaruh terhadap konstruksi realitas
fenomenologi dan teori interaksionisme
lebih-lebih atas hasilnya dalam hal makna
simbolik.
dan citra.
Menurut Berger, bahasa
Maka, berdasarkan pemikiran teori
merupakan unsur utama di dalam proses
konstruksi sosial atas realitas diatas, maka
pembentukan sebuah realitas. Saat

10
Peter L. Berger and Thomas Luckmann. The Sociology Of Knowledge. Penguin Books, 1967,
Social Construction Of Reality: A Treatise In The hlm. 145

41
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 5, nomor 1, April 2021, hlm. 37 - 45
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

penulis menganalisis bahwa dalam upaya itu dapat terlihat dari beberapa berita
penanganan Pandemi COVID-19 di yang ditampilkan, seperti pada berita
Indonesia, pemerintah turut berupaya berjudul “Penanganan COVID-19
Indonesia Lebih Baik Dari Rata-Rata
untuk mengkonstruksi realitas sesuai
Dunia”, yang tayang pada 30 Oktober
dengan kepentingan pemerintah. Jika 2020. Hal itu disampaikan oleh
diamati semua informasi yang tertera Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara
dalam laman tersebut, penulis akan Satgas Penanganan COVID-19 Prof
menganalisis konstruksi wacana yang coba Wiku Adisasmito yang didasarkan atas
disampaikan pemerintah ke masyarakat angka rata-rata kesembuhan pasien
tentang COVID-19. Indonesia yang mencapai 81,6% lebih
tinggi dari rata-rata dunia 73,12%.
1. COVID-19 Bukan Penyakit
Tidak saja wacana keberhasilan
Mematikan Karena Dapat
pemerintah pusat dalam penanganan
Disembuhkan
pandemi COVID-19, konstruksi
Pandemi COVID-19 memang
keberhasilan pemerintah daerah juga
dapat menyerang siapa saja, dari anak-
banyak dilakukan di laman tersebut.
anak hingga dewasa dan lanjut usia.
Misalnya saja berita yang diposting
Dari berbagai informasi yang
pada 22 Oktober 2020 yang berjudul
terpampang dalam laman
“Penanganan COVID-19 di 10
www.covid19.go.id terlihat upaya
Provinsi Prioritas Semakin Membaik”.
pemerintah untuk mengkonstruksi
Adapun yang dimaksud penanganan
wacana public bahwa COVID-19 dapat
yang membaik dalam berita tersebut
disembuhkan. Tujuan pemerintah
bersandar pada data perbandingan
sepertinya agar masyarakat tidak
jumlah kematian dengan jumlah kasus
bersikap panik dan takut untuk
yang menurun.
beraktifitas. Dari berbagai judul
3. Masyarakat Harus Jaga Kesehatan dan
pemberitaan yang ditampilkan di
Tetap Produktif
laman tersebut, semua informasi berisi
Wacana lain yang muncul
tentang jumlah pasien yang sembuh.
dalam informasi yang tertuang di
Misalnya dalam rubrik
laman www.covid19.go.id adalah
Berita Terkini terdapat berita yang
tentang keseimbangan yang harus
berjudul tentang “Jumlah Pasien
dilakukan masyarakat dalam menjaga
Sembuh Dari COVID-19 Terus
kesehatan namun juga harus tetap
Bertambah Menjadi 337.801 Orang”,
produktif. Hal ini misalnya ditemukan
yang tayang pada 31 Oktober 2020.
dalam judul berita “Aktris Olla Ramlan
Dalam berita tersebut ditampilkan
Tetap Produktif Saat Pandemi”, yang
data-data pasien yang sembuh dari
tayang pada tanggal 28 Oktober 2020.
COVID-19 di berbagai daerah di
Dalam berita tersebut menekankan
Indonesia. Berita seputar kesembuhan
pada informasi tentang kreatifitas Olla
seperti ini selalu ditampilkan dalam
Ramlan dalam merintis usahanya di
perkembangan berita setiap harinya.
masa pandemi COVID-19.
2. Pemerintah Mampu Menangani
Terkait dengan wacana masyarakat
Pandemi COVID-19
untuk tetap produktif di masa pandemi ini
Wacana kedua yang banyak
sejalan dengan pernyataan Presiden
muncul dalam berbagai informasi yang
Jokowi pada 7 Mei 2020 yang menyatakan,
tertera di laman www.covid19.go.id
“sampai ditemukannya vaksin yang efektif,
berupaya untuk mengkonstruksi atau
kita harus hidup berdamai dengan COVID-
membangun keyakinan di masyarakat
19 untuk beberapa waktu ke depan. Sejak
akan kemampuan pemerintah
awal pemerintah memilih kebijakan
menangani pandemi COVID-19. Hal
42
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 5, nomor 1, April 2021, hlm. 37 - 45
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

Pembatasan Sosial Berskala Besar, bukan global.


lockdown. Dengan PSBB, masyarakat Setelah itu semua terjadi lalu
masih bisa beraktivitas, tetapi dibatasi". apa yang ditawarkan?. Tentu Vaksin,
dana negara akan tersedot untuk
Wacana Publik Tentang COVID-19 memburu vaksin. Ketika negara sudah
Meski pemerintah maupun media diambang bangkrut, apalagi
turut mengkonstruksi realitas sosial selanjutnya? Tentu saja selanjutnya
melalui informasi-informasi yang beredar, elite konspirasi ini menawarkan solusi
namun demikian, banyaknya informasi untuk pemulihan ekonomi, dengan
dari media sosial turut mempengaruhi utang-utang yang baru. Negara di dunia
persepsi atau wacana publik tentang akan tenggelam dengan utang yang
COVID-19. Dari hasil penelusuran di entah sampai kapan harus
google terkait persepsi publik terhadap melunasinya.11
COVID-19, penulis menemukan beberapa Salah satu kasus yang mencuat
wacana yang kerap muncul: seputar konspirasi adalah kasus yang
1. Pandemi COVID-19 adalah Konspirasi menyeret Jerinx drummer band
Global Superman Is Dead (SID). Jerinx
Salah satu wacana yang cukup kuat dilaporkan IDI Bali karena materi
muncul di masyarakat tentang pandemi posting-an IG-nya pada 13 Juni 2020
COVID-19 adalah bahwa COVID-19 yang menyebut Ikatan Dokter
merupakan sebuah konspirasi elit Indoneisa (IDI) sebagai kacung
global. Ada yang menuduh pihak organisasi kesehatan dunia (WHO).
China, sebagai tempat asal dari virus Drummer itu menulis: "Gara-gara
ini muncul, yang sengaja menciptakan bangga jadi kacung WHO, IDI dan
virus dan menyebarkannya untuk Rumah Sakit dengan seenaknya
mempengaruhi ekonomi global. Ada mewajibkan semua orang yang akan
pula masyarakat yang menuduh pihak melahirkan tes Covid-19".12
Amerika yang menyebarkan virus Hal ini juga didukung hasil
karena didasarkan atas informasi yang Survei Spektrum Politika terhadap
beredar bahwa Bill Gates sudah masyarakat Sumatera Barat (Sumbar)
memprediksi akan adanya virus ini yang menunjukkan bahwa 39,9 persen
jauh hari sebelumnya. warga menganggap Covid-19
Logika konspirasi yang merupakan hasil konspirasi global atau
terbangun adalah akibat dari virus ini persekongkolan negara-negara besar di
yang menyebar secara massif ke dunia. "Banyak warga Sumbar yang
seluruh Negara di dunia, mereka meragukan keberadaan penyakit yang
kemudian akan memberlakukan disebabkan SARS-CoV-2 itu. Yang
lockdown yang banyak digaungkan lebih parah, banyak orang yang
oleh WHO dibantu tekanan media menganggap ini adalah konspirasi
massa. Banyak negara yang melakukan sejumlah negara kapitalis yang
lockdown akhirnya menyebabkan mata ujungnya adalah pembuatan dan
uang hancur, pasar global anjlok, penjualan vaksin anti-virus," ujar
perbankan runtuh. Tujuan elite pun Peneliti Spektrum Politika Andri
sukses membawa dunia menjadi krisis Rusta, kepada CNNIndonesia.com.13

11
Wibisono, Konspirasi Elite Global Di Balik 73626666/perjalanan-kasus-jerinx-dari-kacung-
Covid-19?, who-sampai-dijadikan-tersangka?page=all
13
https://www.gatra.com/detail/news/477999/interna
sional/konspirasi-elite-global-di-balik-covid-19- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201005
12
090348-20-554336/survei-39-persen-warga-
https://www.kompas.com/hype/read/2020/08/13/0 sumbar-sebut-corona-konspirasi-global

43
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 5, nomor 1, April 2021, hlm. 37 - 45
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

2. COVID-19 bukan penyakit seputar pandemi COVID-19. Dari pesan-


mematikan, sama seperti flu biasa pesan komunikasi yang disampaikan
Wacana kedua yang banyak muncul di pemerintah, baik melalui media massa
media online maupun media sosial maupun informasi satu pintu di laman
adalah bahwa COVID-19 itu bukan www.covid19.go.id, menunjukkan bahwa
penyakit berbahaya, melainkan sama pemerintah berupaya untuk mencari
seperti flu biasa. Wacana ini sempat keseimbangan antara menjaga kesehatan
ramai diperbincangkan saat sebuah masyarakat dan menjaga perekonomian
akun Facebook Ais Umi Mizaz Terapy nasional. Hal itu diwujudkan melalui
membagikan sebuah tulisan panjang pesan-pesan positif yang digaungkan
yang berisi klaim bahwa Covid-19 pemerintah seperti bahwa jumlah pasien
hanyalah flu biasa yang ringan. Dalam yang sembuh terus meningkat, warga
tulisan yang diunggah pada 25 Mei masyarakat agar tetap produktif di masa
2020 itu, diklaim pula bahwa Covid-19 pandemi, serta percayakan penanganan
merupakan hasil rekayasa untuk COVID-19 pada pemerintah.
mencari keuntungan. Penyembuhan Pesan-pesan tersebut sengaja
Covid-19 pun diklaim tidak jauh dikonstruksikan sebagai sebuah wacana
berbeda dengan penyembuhan flu pada pemerintah, di tengah-tengah wacana
umumnya. disinformasi yang muncul di benak
Tulisan itu diawali dengan masyarakat bahwa COVID-19 merupakan
kalimat yang menyebut tenaga medis sebuah konspirasi elit global yang tidak
hanyalah korban penipuan. Pandemi perlu ditakuti karena sama seperti flu biasa.
Covid-19 pun dianggap sebagai Bahkan menurut penulis,
rekayasa. "Mereka (tenaga medis) pemerintah tampaknya juga mempercayai
cuma korban penipuan, semua ini adanya konspirasi global dalam
settingan, bohongan. Virus Covid-19 penyebaran pandemi COVID-19. Hal itu
beneran ada dan seperti flu lainnya, tapi terlihat dari kebijakan yang diambil
lebih ringan. Namun mudah menular misalnya dengan pemberlakuan PSBB
karena sudah ditambahi asam amino 4x bukan lockdown seperti negara-negara lain
lipat."14 yang akhirnya berdampak negatif pada
Wacana untuk menyepelekan pertumbuhan ekonomi. Kemudian
COVID-19 memang tidak lepas dari kebijakan untuk menerapkan Adaptasi
wacana sebelumnya yang menuduh Kebiasaan Baru (AKB) yang bertujuan
bahwa COVID-19 merupakan rekayasa untuk meningkatkan aktifitas
konspirasi global yang berupaya untuk perekonomian masyarakat, meskipun tetap
meruntuhkan perekonomian dunia dengan protokol kesehatan yang ketat.
hingga menyebabkan banyak negara Pernyataan Presiden tentang hidup
mengalami resesi ekonomi. berdamai dengan COVID-19 juga
menyiratkan pandangan dan konstruksi
Simpulan wacana yang hendak disampaikan kepada
Dari pemaparan fakta-fakta di atas, masyarakat agar jangan terlalu takut
kesimpulan yang dapat ditarik dari artikel dengan COVID-19. Dengan demikian, apa
ini adalah bahwa memang telah terjadi yang menjadi wacana pemerintah tentang
pertarungan wacana antara pemerintah COVID-19 pada dasarnya sama dengan
dengan media lainnya yang berupaya untuk persepsi masyarakat yang pada akhirnya
saling memengaruhi persepsi publik membenarkan bahwa COVID-19 sama
seperti sakit influenza.
14
https://cekfakta.tempo.co/fakta/803/fakta-atau-
hoaks-benarkah-covid-19-hanya-flu-biasa-dan-
hasil-rekayasa-untuk-cari-untung

44
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 5, nomor 1, April 2021, hlm. 37 - 45
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

Untuk itu perlu kehati-hatian Tren Pencarian Informasi


pemerintah dalam mencermati berbagai COVID-19 di Indonesia, Jurnal
wacana yang berkembang di masyarakat ASPIKOM, Vol.5, No.2, July
seputar COVID-19. Sebab apa yang
2020, hlm. 188-205
diyakini berdasarkan pengalaman
masyarakat didukung oleh pesan-pesan Littlejohn, Stephen W., Karen A. Foss,
yang muncul di media, semakin editors. 2009. Encyclopedia Of
meneguhkan keyakinan tersebut menjadi Communication Theory.
sebuah realitas sosial. Jangan sampai niat Thousand Oaks, Calif. :Sage,
untuk memberikan ketenangan pada Wilujeng, Catur Saptaning dan Tatag
masyarakat sesuai dengan tujuan Handaka, 2017. Komunikasi
Komunikasi Resiko malah membuat
Kesehatan: Sebuah Pengantar,
masyarakat menyepelekan COVID-19
sehingga tidak lagi mematuhi protokol Malang: UB Press,
kesehatan 3M.
Penulis sendiri meyakini bahwa
selalu ada jalan tengah atau jalan ketiga
yang dapat menciptakan keseimbangan
dalam penanganan COVID-19. Faktor
kesehatan masyarakat sama pentingnya,
dan tidak dapat dikorbankan untuk
kepentingan ekonomi nasional. Begitu pula
sebaliknya, ancaman ekonomi bukan
berarti harus mengorbankan kesehatan
masyarakat. Dibutuhkan suatu
keterampilan atau seni dalam menjaga
keseimbangan diantara dua kepentingan
tersebut dalam penanganan COVID-19.
Dan itu dapat diwujudkan melalui
konstruksi pesan komunikasi yang efektif
agar masyarakat dapat menjaga kesehatan
namun tetap produktif. Disini penulis
sepakat dengan wacana yang digulirkan
oleh pemerintah.

Referensi
Arriani, Aulia, dkk, Persepsi Masyarakat
Terhadap COVID-19, Suara
Komunitas Edisi Pertama –
Agustus 2020
Berger, Peter L. and Thomas Luckmann.
1967. The Social Construction Of
Reality: A Treatise In The
Sociology Of Knowledge.
Penguin Books,
Limia, Putri dan Benazir Bona
Pratamawaty, Google Trends dan

45

Anda mungkin juga menyukai